Anda di halaman 1dari 5

Nuryanti 13090030

GIZI SEIMBANG

A. Pengertian Gizi

izi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

G dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,


penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh
karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi
umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4
bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses
tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.

Makan makanan yang


beranekaragam sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan
yang mengandung unsur-unsur zat
gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantintasnya,
dalam pelajaran ilmu gizi biasa
disebut triguna makanan yaitu,
makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat
pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan,
akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan
yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung
lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang
aktivitas sehari-hari.

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah
telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun

3/21/2010 11:41:02 AM 1
Nuryanti 13090030

berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan


seseorang.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-


buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan
untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh

B. Status Gizi

Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang
individu dalam suatu variabel (Hadi, 2002). Status gizi adalah ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari
nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001). Sedangkan
menurut (Gibson 1990) menyatakan status gizi adalah keadaan tubuh yang
merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam
tubuh dan utilisasinya.

C. Gizi Seimbang

Gizi seimbang merupakan aneka PUGS merupakan susunan


ragam bahan pangan yang makanan yang menjamin
mengandung unsur-unsur zat gizi keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini
yang diperlukan oleh tubuh, baik dapat dicapai dengan mengkonsumsi
kualitas (fungsinya), maupun beraneka ragam makanan tiap
kuantitas (jumlahnya). hari.Tiap makanan dapat saling
melengkapi dalam zat-zat gizi yang
Tujuan PUGS merupakan alat dikandungnya. Pengelompokan
untuk memberikan penyuluhan bahan makanan disederhanakan,
pangan dan gizi kepada masyarakat yaitu didasarkan pada tiga fungsi
luas, dalam rangka memasyarakatkan utama zat-zat gizi, yaitu sebagai:
gizi seimbang. Pedoman disusun sumber energi/tenaga; sumber zat
dalam rangka memenuhi salah satu pembangun; dan sumber zat
rekomendasi Konferensi Gizi pengatur. Sumber energi diperlukan
Internasional di Roma pada tahun tubuh dalam jumlah yang lebih besar
1992. PUGS merupakan penjabaran dibandingkan kebutuhan zat
lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5 pembangun dan zat pengatur, sedang
sempurna yang memuat pesan-pesan kebutuhan zat pengatur diperlukan
yang berkaitan dengan pencegahan dalam jumlah yang lebih besar dari
baik masalah gizi kurang, maupun pada kebutuhan zat pembangun.
masalah gizi lebih yang selama 20
tahun terakhir mulai menampakkan
diri di Indonesia.
Gizi seimbang merupakan pedoman dalam mengkonsumsi makanan yang
sehat, aman untuk mempertahankan gizi yang optimal (Depkes, 1996). Dalam
keadaan sehat maupun sakit perlu pengetahuan mengenai gizi untuk

3/21/2010 11:41:02 AM 2
Nuryanti 13090030

mempertahankan gizi sebaik-baiknya ataupun untuk menunjang penyembuhan


dan mengurangi kekambuhan penyakit.

Psoriasis merupakan penyakit kulit dengan proses pergantian kulit yang


terlalu cepat yang kronik dan residif, dengan gambaran klinik yang bervariasi.
Diagnosis klinis biasanya mudah ditegakkan dengan gambaran lesi kulit yang
jelas dan diklasifikasikan sebagai eritroskuamosa yang menandakan keterlibatan
pembuluh darah dan epidermis.

Meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan


gangguan kosmetik, terlebih-lebih mengingat perjalanannya menahun dan residif
(Djuanda, 1987). Penyebabnya tidak diketahui. Insiden pada kulit putih lebih
tinggi daripada kulit berwarna. Faktor herediter meliputi 1/3 penderita. Dapat
terjadi pada semua usia dan jenis kelamin, terbanyak pada usia 20-35 tahun.
Beberapa factor sekunder yang memperberat penyakit ini adalah trauma, penyakit
radang, iklim dan psikosomatik. Menjalani pola hidup sehat dan pola piker yang
positif dapat meringankan gejala. Gizi merupakan salah satu terapi suportif yang
dipikirkan dapat membantu dalam menangani penyakit ini.

D. Penyebab Masalah Gizi Kurang

 Penyebab langsung

Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang.


Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang,
tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita
sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang
tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan
akan mudah terserang penyakit.

 Penyebab tidak langsung

Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu:

a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga


diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota
keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.
b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat
diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap
anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan
sosial.
c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan
kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan
sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga
yang membutuhkan.

3/21/2010 11:41:02 AM 3
Nuryanti 13090030

Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan,


pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan
dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan
keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dan keluarga makin banyak
memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait
dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta
pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.

E. Penyakit-penyakit Gizi

Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat


kesehatan, atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat
kesehatan optimum, di mana jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut
status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan
mempunyai daya tahan yang setingi-tingginya. Apabila konsumsi gizi makanan
pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi
kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan gizi
disebut gizi lebih (overnutrition), dan kekurangan gizi atau gizi kurang
(undernutrition).

 Penyakit kurang kalori dan protein (KKP)

Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau


karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi, sehingga menyebabkan
terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein. Pada umumnya penyakit ini
terjadi pada anak balita, karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan
yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori,
maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein). Penyakit ini
dibagi dalam

 Penyakit kegemukan (obesitas)

Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan


energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan
atau pemakaian energi. Kelebihan energi di dalam tubuh ini disimpan dalam
bentuk lemak. Pada keadan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat
tertentu di antaranya dalam jaringan subkutan, dan di dalam jaringan tirai usus.
Seseorang dikatakan menderita obesitas apabila berat badannya pada laki-laki
melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan ideal menurut
umurnya. Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa
untuk bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan. Oleh
sebab itu, pada umumnya lebih cepat gerah, capai, dan mempunyai
kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja. Akibat dari penyakit
obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit:
kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes melitus.

3/21/2010 11:41:02 AM 4
Nuryanti 13090030

F. Makanan Bergizi Seimbang

Makanan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan


karena dari makanan manusia mendapatkan sumber tenaga atau kekuatan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu perlu diperhatikan jenis dan mutu
makanan yang dikonsumsi yaitu:

 Tinggi serat
 Rendah lemak
 Mengandung gizi seimbang

Makanan tinggi serat adalah makanan yang mengandung serat dan berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti sayuran, buah-buahan, padi-padian, kacang-kacangan,
dan lain-lain.

Contoh Menu Makanan!!!

No. Menu Pagi Menu Siang Menu Malam


1 Teh manis Nasi Nasi
2 Nasi Ikan dencis sambel Semur daging + tahu
3 Telur ceplok Tempe goring Orak-arik wortel + kol
4 Kering tempe Sayur sop Pisang
5 Tumis kacang panjang Melon Susu
6 Bubur kacang ijo Kolak labu kuning

3/21/2010 11:41:02 AM 5

Anda mungkin juga menyukai