Asuhan Kebidanan Bu Mira
Asuhan Kebidanan Bu Mira
I. PENGKAJIAN
A. Data subyektif
1. Biodata
Istri
Nama : Ny. Mira Sukenti
Usia : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku : Jawa/ Indonesia
Alamat : Menden RT 03, Babatan, Bantul
Suami
Nama : Tn. Wisnu Dwi Abriyantoro
Usia : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku : Jawa/Indonesia
Alamat : Menden RT 03, Babatan, Bantul
2. Riwayat pasien
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan kakinya mulai bengkak, tapi hilang jika sudah istirahat,
merasa gatal-gatal di perut dan payudara, sering buang air kecil, dan
sakit gigi saat udara dingin.
b. Riwayat Kebidanan
1) Menstruasi
Menarche : 14 tahun
1
Siklus : 29 hari
Volume : Banyak hari kedua, mengganti pembalut 2-3x/hari
Warna : Merah darah
Konsistensi : Encer
Bau : Khas darah
Lamanya : 5-7 hari
Keluhan : Tidak ada, nyeri (terjadi sebelum menikah)
RS PKU
Sextio Tidak 1, 3000 8
1 Muh, Dokter L
Caserea ada Sehat gr tahun
Batul
4) Riwayat KB
Jenis : Suntik 3 bulan
Tempat pelayanan : BPS Suratni
Lama : 5,5 Tahun
Keluhan : Awal pemakaian berat badan menurun
selanjutnya normal kembali.
2
Ibu tidak pernah mengonsumsi jamu-jamuan selama hamil.
Ibu mengatakan dapat merasakan gerakan janinnya 13-15 kali
dalam 24 jam dan gerakan tersebut hanya dirasakan di salah satu
sisi perutnya, yaitu sisi kanan.
Ibu tidak merasakan nyeri pada perut saat janin bergerak.
Ibu mengatakan bahwa ia sangat cemas menunggu proses
persalinan, apakah ibu dapat bersalin secara normal atau harus
bedah sextio caesarea.
c. Riwayat kesehatan
1) Kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak menderita penyakit menular
seperti, TBC, Hepatitis
Ibu mengatakan bahwa ia tidak menderita penyakit menurun
seperti asma, jantung, DM, Ginjal, Hepatitis, dan Hemofili.
2) Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit TBC, malaria, hepatitis,
asma, jantung, DM, dan hipertensi.
Ibu pernah dirawat di rumah sakit dan mendapat tindakan operasi
sextio caesarea.
3) Kesehatan keluarg
Tidak ada riwayat keturunan kembar dari keluarga
Ada anggota keluarga yang menderita penyakit menurun, yaitu
ayah mertua menderita penyakit DM dan Asma.
d. Status perkawinan
1) Usia nikah pertama kali : 20 tahun
2) Status pernikahan : sah
3) Lama pernikahan : 9 bulan
4) Ini adalah suami yang ke :1
3
Tidur siang hanya kadang-kadang sekitar 2-3 jam.
2) Tidur malam : ibu biasanya tidur malam pada pukul 19.00-04.00.
3) Gangguan : Ibu sering terbangun untuk buang air kecil
4) Keluhan : Ibu mengatakan susah untuk tidur lelap karena
kepanasan.
h. Aktivitas sehari-hari
Ibu adalah seorang karyawan pabrik yang bekerja stiap hari senin
sampai sabtu. Kegiatan lain hanya mengurus anak di rumah.
j. Aktivitas seksual
1) Frekuensi : Tidak berubah, 2 kali seminggu
2) Keluhan : Tidak nyaman saat berhubungan karena terhalang perut
yang besar.
4
Ayah senang dengan kehamilan istrinya dan ini merupakan kehamilan
yang sudah direncanakan oleh ibu dan suami.
o. Pengetahuan pasien dalam merawat kehamilan
Ibu sudah mengerti cara merawat payudara karena telah mempunyai
pengalaman dari kehamilannya yang pertama.
p. Tidak ada kemungkinan muncul sibling rivalry dari sang kakak karena
ia juga senang akan mendapatkan seorang adik.
q. Ibu sudah mengerti tentang perawatan yang telah diberikan kepadanya.
r. Adat istiadat yang berhubungan dengan kehamilan yaitu ibu dan suami
tidak boleh menyakiti atau membunuh binatang.
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum
a. KU : Kurang baik.
b. TB : 146 cm
c. BB : 50 kg
d. LILA : 24 cm
e. Tanda vital
1) Tekanan Darah : 100/60 mmHg
2) Nadi : 90 kali/menit
3) Respirasi : 24 kali/menit
4) Suhu : 37,5 0C
5
f. Abdomen
1) Ada bekas luka operasi, tidak ada striae gravidarum, dan linea nigra.
2) Perut masih teraba tegang
3) Palpasi Leopold
Leopold 1
TFU setinggi 5 jari di atas pusat
Pada fundus uteri teraba bagian yang bulat, lunak, tidak
melenting dan susah digoyangkan.
Leopold 2
Di sebelah kiri uterus teraba bagian yang keras, datar, dan terasa
ada tahanan.
Di sebelah kanan uterus teraba tonjolsn-tonjolan kecil dan tidak
penuh.
Leopold 3
Di bagian bawah uterus teraba bagian bulat, keras, melenting, dan
mudah digoyangkan.
Leopold 4
Kedua ujung tangan masih dapat bertemu (konvergen).
g. Genitalia luar : Tidak ada varises, tidak ada keputihan, tidak ada
pembesaran kelenjar Bartholini
h. Rektum : tidak ada hemoroid
i. Ekstremitas bawah : Kaki oedem, refleks patella positif.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Kadar Hb : 9 (Talquis)
b. Protein urin : Negatif (-)
c. Glukosa urin : Negatif (-)
A. Diagnosa Kebidanan/Nomenklatur
6
2. Data dasar obyektif
a. DJJ positif 120 kali/menit, teratur
b. Palpasi Leopold I
TFU setinggi 5 jari di atas pusat
Pada fundus teraba bagian yang bulat, lunak, tidak melenting, dan
susah digoyangkan.
c. Palpasi Leopold II
Di sebelah kiri teraba bagian yang keras, datar, terasa ada tahanan.
Di sebelah kanan teraba tonjolan-tonjolan kecil dan tidak penuh.
d. Palpasi Leopol III
Di bagian bawah uterus teraba bagian yang bulat, keras, melenting, dan
mudah digoyangkan.
e. Palpasi Leopold IV
Kedua ujung tangan dapat bertemu (konvergen).
f. Wajah ibu agak pucat
g. Hb 9 (talquis)
B. Masalah
1. Kaki oedem
2. Gatal-gatal di perut dan payudara
3. Sering buang air kecil
4. Sakit gigi saat udara dingin
5. Cemas
6. Susah tidur karena kepanasan
7. Cara cebok salah
8. Tidak nyaman saat berhubungan seksual
C. Kebutuhan pasien
1. Pasien membutuhkan penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi
ketidaknyamanan yang dialaminya.
2. Pasien membutuhkan KIE tentang nutrisi yang tepat.
3. Pasien membutuhkan KIE tentang cara mengatasi rasa cemas yang
dirasakan.
4. Pasien membutuhkan KIE tentang cara cebok yang benar setelah BAB
atau BAK.
5. Pasien membutuhkan KIE mengenai persiapan persalinan.
7
Untuk mengantisipasi agar anemia berat tidak terjadi, maka ibu diberi tablet
Fe dengan dosis 2-3x sehari.
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
8
longgar dan dari bahan yang mudah menyerap keringat agar tubuh ibu
tidak lembab dan gatal. Apabila mulai merasa gatal, sebaiknya ibu segera
mengganti pakaian yang bersih.
4. Memberi tahu ibu bahwa sering buang air kecil saat usia kehamilan masuk
trimester III adalah normal. Pembesaran rahim mendesak kantung kemih
sehingga sering terasa untuk buang air kecil. Namun, ibu tetap harus
banyak minum, tidak boleh mengurangi asupan cairan. Ibu harus
mengurangi minuman yang bersoda, kopi, the, dan sebelum tidur ibu
cukup minum satu gelas saja agar tidak terbangun untk buang air kecil.
5. Memberi tahu ibu bahwa pengaruh hormone kehamilan (progesteron), gigi
ibu menjadi lebih sensitif. Untuk mengatasi hal tersebut, ibu bisa
menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Saat udara dingin, ibu
bisa minum air hangat untuk menyeimbangkan suhu dalam mulut sehingga
dapat mengurangi rasa sakitnya.
6. Memberi tahu ibu bahwa saat hamil produksi keringat lebih banyak. Saat
tidur, ibu bisa menggunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
sehingga ibu tidak kepanasan saat tidur.
7. Memberi tahu ibu bahwa hubungan seksual saat usia kehamilan yang
sudah besar memang tidak nyaman. Ibu harus melakukan hubungan
seksual dengan hati-hati karena apabila tidak hati-hati bisa terjadi
kelahiran prematur.
8. Memberi tahu ibu tentang nutrisi yang dibutuhkan saat ini. Ibu harus
menonsumsi daging dan sayur-syuran berwarna hijau tua untuk memenuhi
kebutukan Fe-nya selain tambahan dari tablet Fe.
9. Memberi tahu ibu bahwa proses persalinan bukan merupakan hal yang
harus ditakuti. Jadi ibu tidak perlu khawatir dan cemas tentang proses
persalinan yang akan dilalui.
10. Cara cebok setelah BAK dan BAB yang benar adalah sari arah depan ke
belakang. Ibu boleh menggunakan sabun, tetapi hanya pada permukaan
anus saja.
11. Menjelaskan kepada ibu cara meminum tablet Fe:
a. Tablet Fe diminum ketika perut agak kosong
b. Ibu tidak boleh minum tablet Fe dengan the, kopi, susu, atau minuman
soda.
c. Usahakan minum tablet Fe dengan air jeruk atau minuman yang
mengandung vitamin C untuk meningkatkan proses penyerapan Fe.
12. Memberi tahu ibu tentang persiapan persalinan karena kehamilan ibu
sudah memasuki trimester ketiga. Ibu ingin bersalin dimana, penolongnya
siapa, persiapan darah untuk tranfusi, persiapan dana, dan perlengkapan
persalinan.
9
13. Berkolaborasi dengan dokter spesialis kandungan untuk USG dan
mengetahui apakah ibu dapat bersalin dengan spontan atau bedah Sextio
Caesarea.
14. Melakukan rujukan saat pasien akan bersalin apabila pasien tidak dapat
bersalin dengan spontan.
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengerti dengan keadaanya saat ini, bahwa kondisinya saat ini
agak lemah dan perlu pengawasan yang intensif, dibuktikan ibu dapat
menjelaskan kembali alasan perawatan yang dilakukan terhadanya.
2. Ibu sudah mengerti penyebab dan cara mengatasi ketidaknyamanan yang
dialaminya.
3. Ibu bersedia melakukan hal-hal yang disarankan oleh bidan untuk
mengatasi ketidaknyamanannya.
4. Ibu bersedia mengonsumsi sayur-sayuran berwarna hijau tua dan daging
untuk memenuhi kebutuhan Fe-nya.
5. Ibu sudah mengerti cara meminum tablet Fe yang benar.
6. Ibu bersedia pergi ke dokter spesialis kandungan untuk melakukan USG.
7. Ibu bersedia di rujuk ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul
apabila tidak dapat bersalin dengan spontan.
10