Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Secara garis besar ada dua alasan yang menjadi faktor utama lansia

tinggal di panti darussa’adah, cut aminah dan cot pling yaitu karena

keinginan sendiri tanpa adanya keterpaksaan dan tinggal di panti tidak

atas kehendak lansia yang bersangkutan. Lansia memiliki alasan yang

berbeda – beda untuk tinggal di panti sosial secara spesifik dari hasil

penelitian ini diperoleh beberapa alasan yaitu karena tidak ingin

merepotkan keluarga, adanya keputusan keluarga, alasan kesehatan

serta karena lansia tinggal sebatang kara.

2. Kejadian depresi juga paling banyak terjadi pada lansia yang tinggal

lebih dari ± empat tahun di panti (58,8% atau 60 orang). Serta alasan

masuk lansia ke panti pada lansia depresi yang mendominasi adalah

karena anjuran keluarga (60,7% atau 62 orang)

3. Tinggal dalam suatu lingkungan yang baru tentunya lansia perlu

melakukan adaptasi. Adaptasi yang baik ditunjukkan oleh sikap lansia

sehari – hari yang terlihat mampu menjalankan aktivitas dengan baik

serta senantiasa terlihat senang dan memiliki hubungan yang baik

1
dengan orang – orang disekelilingnya. Lansia dengan tingkat adaptasi

yang kurang baik dan tidak baik juga tercermin dari perilakunya sehari

– hari, tidak jarang diantara mereka akan mengalami stres baik ringan

maupun berat.

4. Hambatan yang dialami lansia dalam usahanya untuk beradaptasi di

panti sosial diakibatkan oleh berbagai hal misalnya ketidak cocokan

dengan sesama lansia di panti, faktor makanan dikatakan menjadi

penghambat karena menu yang tidak sesuai keinginan sehingga

menurunkan nafsu makan berbeda saat tinggal di rumah yang dapat

memilih menu makanan sesuka hati. Faktor terakhir yang menjadi

menghambat adaptasi lansia di panti sosial adalah keluarga yang tidak

pernah datang berkunjung.

5. Keluarga sebagai pranata utama dalam organisasi kekerabatan, tetap

menjadi pilihan pertama bagi lansia untuk bercerita dan menunjukkan

perhatian sebagai bentuk kasih sayang oleh anggota keluarga. Bentuk

perhatian oleh keluarga akan membantu lansia dalam proses

penyesuaian diri karena tidak adanya perasaan ‘diasingkan’ oleh

keluarga yang akan memberi rasa tenang, sehingga mampu

menjalankan aktivitas dsehari – hari dengan baik. Bentuk dukungan

seperti itulah yang tidak dimiliki oleh lansia yang tinggal di panti

2
sosial karena suatu keterpaksaan. Minimnya dukungan yang diberikan

oleh keluarga membuat lansia merasa tertekan karena merasa telah

diasingkan oleh keluarga, sehingga lansia cenderung lebih sulit dalam

menjalankan aktivitas sehari – hari.

B. Saran

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Penti sebagai tempat dilakukan penelitian sudah dalam mengadakan

kegiatan-kegiatan kerohanian, mungkin lebih dimodifikasi agar lansia

tidak merasa cepat bosan. Panti juga bisa melakukan pendekatan

spiritualitas untuk mengurangi angka depresi dengan cara

mendampingan lansia dari segi spiritualitas dan bekerjasama dengan

yayasan-yayasan keagamaan.

2. Bagi Keperawatan

Perawat perlu meningkatkanperan untuk dapat memberikan asuhan

keperawatan dan memberikan intervensi keperawatan islami yang tepat

dalam menangani sepresi.

3
3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih

dalam lagi seperti di bidang religi melihat sholat yang dilakukan,

membaca Al-Quran, dan etiologi-etioligi lain yang menyebabkan

depresi sehingga dapat dilakukan penanganan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai