Anda di halaman 1dari 10

2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“ KOCH PULMONUM (KP) atau TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)”

Disusun oleh Kelompok 3d:

1. Isnaini Damayanti
2. Halimatus sakdiah PEMERINTAH KABUPATEN
3. Novan Adi Pratama LUMAJANG DINAS KESEHATAN
AKADEMI KEPERAWATAN Jalan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Brigjen Katamso (0334) 882262
Lumajang 2014
PENYAKIT KP

Tema : Cara mengatasi KP

Sasaran : Orang – orang di sekitar penderita KP

Hari / Tanggal : Kamis, 30 April 2015

Waktu : 08.00 - selesai WIB

Tempat : Ruang Poli Anak

Pengajar : Mahasiswa Akper Pemkab Lumajang

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang KP atau TB paru selama 1 x
30 menit diharapkan orang tua atau keluarga pasien mengerti tentang
penyakit KP atau TB paru.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Keluarga pasien mampu memahami pengertian penyakit KP
2. Keluarga pasien mampu memahami tentang penyebab penyakit KP
3. Keluarga pasien mampu memahami tentang tanda dan gejala penyakit KP
4. Keluarga pasien mampu memahami tentang cara penularan penyakit KP
5. Keluarga pasien mampu memahami tentang cara pengobatan penyakit KP
6. Keluarga pasien mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit KP

C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada keluarga
pasien yang mengalami KP

D. Materi (terlampir)
1. Pengertian penyakit KP
2. Penyebab penyakit KP
3. Tanda dan gejala penyakit KP
4. Cara penularan penyakit KP
5. Cara pengobatan penyakit KP
6. Cara pencegahan penyakit KP
E. Media
1. Lembar balik

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi

G. Kegiatan Penyuluhan

H. Pengorganisasian
1. Penyaji :
2. Moderator :
3. Fasilitator :

I. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada ibu menyusui
tentang :
1. Apakah pengertian dari penyakit tuberkulosis?
2. Apakah penyebab penyakit tuberkulosis?
3. Apa saja tanda gejala penyakit tuberkulosis?
4. Bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis?
5. Bagaimana pengobatan dari penyakit tuberculosis?
6. Bagaimana cara pencegahan dari penyakit tuberculosis ?
MATERI TENTANG PENYAKIT KP (KOCH PULMONUM)

A. PENGERTIAN
Istilah KP singkatan dari Koch Pulmonum, yg secara umum
dikenal dgn TBC paru. krn penyakit TBC tidak hanya menyerang
paru-paru tapi bisa juga bagian tunuh lain maka dlm hal ini KP untuk
TBC yang mengenai paru.
Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat
tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24
Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama basil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum. (Siswanto, 2008).

B. PENYEBAB
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang
berbentuk batang dan Tahan asam ( Price , 1997 )

Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis bentuk batang panjang


1 – 4 /m

Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi
infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.

C. TANDA DAN GEJALA


 Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan
atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada ,
batuk darah . ( Mansjoer , 1999)
 Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan (
Luckman dkk, 93 )
 Demam : subfebril menyerupai influenza
 Batuk :- batuk kering (non produktif)  batuk produktif
(sputum)
 Hemaptoe
 Sesak Nafas: pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana
infiltrasinya
sudah ½ bagian paru-paru Nyeri dada
 Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri
otot, keringat pada malam hari.

D. CARA PENULARAN
Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung
dengan pasien TB, seperti terpapar hembusan nafasnya (droplet),
cairan tubuhnya, dan apabila menggunakan sendok dan handuk secara
bersamaan.

E. PENGOBATAN
* Jenis obat yang dipakai *
- Obat Primer - Obat Sekunder

1. Isoniazid (H) 1. Ekonamid

2. Rifampisin (R) 2. Protionamid

3. Pirazinamid (Z) 3. Sikloserin

4. Streptomisin 4. Kanamisin

5. Etambutol (E) 5. PAS (Para Amino Saliciclyc


Acid)

6. Tiasetazon
7. Viomisin
8. Kapreomisin
o Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES.2000 yaitu :
 Tahap INTENSIF
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk
mencegah terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab
intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi
tidak tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar
penderita TB BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir
pengobatan intensif. Pengawasan ketat dalam tahab intensif sangat
penting untuk mencegah terjadinya kekebalan obat.

 Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih
panjang dan jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya
kelembutan. Tahab lanjutan penting untuk membunuh kuman
persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

Paduan obat kategori 1 :

Tahap Lama (H) / day R day Z day F day Jumlah

Hari X

Nelan Obat

Intensif 2 bulan 1 1 3 3 60

Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 54

Paduan Obat kategori 2 :

Tahap Lama (H) R Z E E Strep. Jumlah

@30 @450 @500 @ @50 Injeks Hari X


0 250 0 i
Mg mg Nelan
Mg Mg mg Obat
Intensif 2 1 1 3 3 - 0,5 % 60
bulan
1 1 3 3 - 30
1
bulan

Lanjuta 5 2 1 3 2 - 66
n bulan

Paduan Obat kategori 3 :

Tahap Lama H @ 300 R@450mg P@500m Hari X Nelan


mg g Obat

Intensif 2 bulan 1 1 3 60

Lanjutan 4 bulan 2 1 1 54

3 x week

OAT sisipan (HRZE)

Tahap Lama H R Z E day Nelan X

@300mg @450m @500mg @250mg Hari


g

Intensif 1 bulan 1 1 3 3 30

(dosis
harian)

F. CARA PENCEGAHAN
UNTUK PENDERITA :

 Minum obat sampai habis sesuai petunjuk


 Menutup mulut ketika batuk atau bersin
 Tidak meludah di sembarang tempat
 Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat
yang sudah ada karbol/lisol
UNTUK KELUARGA / :

 Jemur kasur seminggu sekali


 Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung
masuk
 Tidak meludah di sembarang tempat upayakan meludah pada tempat yang
tarkena sinar matahari atau ditempat khusus seperti tempat sampah
 Menutup mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin
 Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan
mati bila terkena sinar matahari
 Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan
bergizi.

 Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem kekebalan


tubuh, seperti begadang dan kurang istirahat
 Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC
 Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh
 Lakukan imunisasi pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah
penyakit TBC
PENCEGAHAN LAIN :

 Imunisasi BCG pada bayi


 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi

Daftar Pustaka

Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.


Kurniawan, Anugrah Saputra. 2009. lib.ui.ac.id/file?file=digital/124275-S-5793-
Rancangan%20cetak...pdf. Di akses pada tanggal 28 April 2015 pukul 15:43 WIB

Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.

Tucker dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998.

www.academia.edu/4596928/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_TB

Anda mungkin juga menyukai