Anda di halaman 1dari 4

60

Daftar Pustaka

Almatsier, S., 2004. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 156 – 167.

Arikunto, S, 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arisman. 2010. Kekurangan Vitamin A. In: Gizi dalam Daur Kehidupan. Edisi
ke-2 Jakarta: EGC, 147-158

Baliwati, Yayuk Farida, Ali Khomsan, & C. Metti Dwiriani. 2010. Pengantar
Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya, 27

Budianto, Moch. Agus Krisno. 2004. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang: UMM
Press, 228-229

Clagett-Dame, Margaret and Danielle Knutson. 2011. Vitamin A in Reproduction


and Development. Nutrient, 2011 (3): 385-428.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2010. Gizi dan Kesehatan


Masyarakat. Jakarta: PT RajaGrafindo, 78 dan 187

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003. Deteksi dan Tatalaksana Kasus


Xeroftalmia. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat
Gizi Masyarakat.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005. Pedoman Pemberian Kapsul


Vitamin A Dosis Tinggi.

Universitas Sumatera Utara


61

Eledrisi, Mohsen S. 2012. Vitamin A Toxicity. New York: Medscape Refrence.


Available from: http://emedicine.medscape.com/article/126104-overview.
[Accessed 25 May 2012]

Helen Keller International. 2001. Nutrition Bulletin: What are vitamin A


knowledge and practices among mothers and health workers?. Available
from: http://www.hki.org/research/Phil_Nutr_Bul_vol1_iss1.pdf. [Accessed
31 May 2012]

Ilyas, Sidharta dan Sri Rahayu Yulianti. 2011. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 142 – 144.

Irianto, Kus dan Kusno Waluyo. 2007. Vitamin, air, dan oksigen merupakan
makanan pelindung dan pengatur tubuh. In: Gizi dan Pola Hidup Sehat.
Bandung: Yrama Widya, 37.

Kartasapoetra, G., H. Marsetyo. 2008. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Kesehatan, dan
Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta, 85-87

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Pedoman Kader Seri


Kesehatan Anak. Direktorat Bina Kesehatan Anak

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia


2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lips, Paul. 2003. Hypervitaminosis A and Fractures. England: The New England
Journal of Medicine. Available
from: http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMe020167 [Accessed 30
May 2012]

Universitas Sumatera Utara


62

Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan,


Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya.

Mubarak, W.I., Chayatin, N., Rozikin, K., & Supriadi. 2007. Promosi Kesehatan:
Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 30 – 31.

Murray, Robert K., Daryl K. Granner, dan Victor W. Rodwell. 2009. Biokimia
Harper. Edisi ke-27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 506.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Ilmu Pengetahuan. In: Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 10-19

Nugroho, Wahjudi H., 2008. Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Sastroasmoro, Sudigdo dan Sofyan Ismael. 2008. Dasar-dasar Metodologi


Penelitian Klinis. Edisi ke-3. Jakarta: CV. Sagung Seto, 313.

Sediaoetama, A. D., 2009. Vitamin A. In: Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat, 225-
248.

WHO, 2009. Global prevalence of vitamin A deficiency in populations at risk


1995–2005. Geneva, World Health Organization.

_____, 2011. Guideline: Vitamin A supplementation in infants and children 6-59


months of age. Geneva, World Health Organization.

Widyakaryanasional, 2007. Kebutuhan Vitamin A bagi Orang Indonesia.


Available from: http://www.Widyakaryanasional.co.id.
cetak.publikasi/php?/260607/003. [Accessed 27 Mei 2012]

Universitas Sumatera Utara


63

Williams, Melvin A., 2007. Vitamins: The Organic Regulators. In: Nutrition for
Health, Fitness and Sport. Edisi ke-8. New York: McGrawHill, 241 dan
244.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai