01 GDL Edysuratno 1213 1 Skripsi 6 PDF
01 GDL Edysuratno 1213 1 Skripsi 6 PDF
SKRIPSI
Oleh :
EDY SURATNO
NIM. ST13026
SURAKARTA
2014
i
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : ST13026
1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada
Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkan Tim
Penguji.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi ini.
( Edy Suratno)
NIM. ST13026
iii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu sejak awal
sampai selesainya skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si., selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis selama
mengikuti proses pendidikan.
2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku Ketua Program
Studi S-1 Keperawatan yang telah memberikan ijin dan kelancaran
administratif demi terlaksananya penelitian ini.
3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Pembimbing
Utama yang telah membimbing penulis sejak persiapan sampai selesainya
skripsi ini.
4. Ibu Ariyani,S.Kep.,Ns.,M.Kes. selaku Pembimbing Pendamping yang
telah memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi ini.
5. Ibu Happy Indri Hapsari, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku penguji yang telah
banyak memberikan masukan dan koreksinya dalam pembutan skripsi ini.
6. Direktur RSUD Dr. Moewardi yang memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melanjutkan pendidikan dan melaksanakan penelitian di
Rumah Sakit.
7. Ibu Wiwik Setiyawati, S.Kep.,Ns., selaku kepala ruang Cendana II yang
telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
iv
8. Kedua orang tua dan ibu mertua tercinta yang telah memberikan doa dan
dukungannya.
9. Istriku tercinta yang selalu sabar menemani, memberikan saran dan doa
serta dukungan yang tulus untuk menyelesaikan penelitian ini.
10. Anak-anakku “Yafi & Hanania”, semangatku untuk menyelesaikan
penelitian ini .
11. Teman – teman dan handai taulan yang telah memberi dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Bapak / Ibu responden yang telah bersedia menyisihkan waktunya untuk
memeberikan informasi terkait dengan penelitian ini.
13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
Edy Suratno
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………........................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian ……………………………………………………... 6
1. Pengertian……………………………………………………… 7
vi
2. Tanda dan Gejala ………………………………………………. 8
3. Klasifikasi ……………………………………………………… 8
5. Penatalaksanaan ……………………………………………….. 11
1. Pengertian ……………………………………………………… 13
2. Etiologi ………………………………………………………… 13
4. Penatalaksanaan ………………………………………………. 16
5. Komplikasi …………………………………………………… 17
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan................................................................................... 48
6.2 Saran......................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Kelamin.................................................................................... 53
DM............................................................................................ 54
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Edy Suratno
Abstrak
xii
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
Edy Suratno
Sleep disorders of the diabetes mellitus patients cause the increase of Hipotalamus
Pituitary Adrenal (HPA) activities and sympathetic nervous system. This
stimulates secretion of catecholamine and cortisol, which cause impaired glucose
tolerance and insulin resistance which finally causes DM. The objective of this
research is to investigate the correlation between the insomnia and the fasting
blood sugar increase on the diabetes mellitus patients at the Inpatient Room of Dr.
Moewardi General Hospital of Surakarta.
This research used the correlational method with the case control
approach. The samples of the research consisted of 106 patients. They were taken
by using the purposive sampling technique. The data of research were analyzed by
using the Spearman’s Rank Correlation.
The result of the research shows that there was a strong correlation
between the insomnia and the fasting blood sugar increase on the diabetes mellitus
patients at the Inpatient Room of Dr. Moewardi General Hospital of Surakarta as
indicated by the p-value = 0.000 and the value of r count = 0.516. The fasting blood
sugar increase on the DM patients with insomnia was caused by the impaired
glucose tolerance and insulin resistance.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda dan jika dilakukan secara baik
Kebutuhan istirahat dan tidur pada individu yang sakit sangat diperlukan
adalah tubuh akan mengalami stress fisik dan dapat berisiko menderita
Menurut WHO tahun 2012, terdapat lebih dari 200 juta orang dengan
diabetes mellitus di dunia. Angka ini akan bertambah menjadi 333 juta
daerah yang paling banyak terkena pada abad 21. Indonesia merupakan
1
2
setelah Cina, India, dan Amerika Serikat (Soegondo, dan Sukardji, 2011).
rawat inap di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2011. Dari data rekam medis
RSUD Dr. Moewardi pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan
Desember 2014 tercatat 512 pasien yang dirawat dengan Diabetes Mellitus.
yang terjadi pada pasien yang mengalami suatu penyakit seperti DM dan
keluhan nocturia dan nyeri. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Teixeira,
Zenetti, & Pereira (2008) terhadap 54 pasien dengan DM tipe 2 di Sao Paolo
kurang.
Pada pasien DM dengan kadar gula yang abnormal dan masih tidak
meningkat karena sulit memulai tidur ataupun terbangun dari tidur lebih
awal. Oleh karena itu peneliti akan meneliti tentang hubungan insomnia
ini adalah apakah ada hubungan insomnia dengan peningkatan gula darah
puasa pada pasien dengan Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap Rumah
gangguan tidur (insomnia) dengan peningkatan kadar gula darah puasa pada
pasien dengan Diabetes Mellitus di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi.
kadar gula darah puasa pada pasien DM di ruang rawat inap RSUD Dr.
Moerwardi.
gula darah puasa pada penderita dengan penyakit Diabetes Mellitus, yang
sulit tidur (insomnia) yang sering terjadi pada pasien Diabetes Mellitus yang
1.4.4 Peneliti
dengan peningkatan kadar gula darah puasa pada pasien dengan Diabetes
Mellitus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Tidur
1. Pengertian
tubuh dan pikiran tetap berfungsi optimal. Selama periode tidur otak akan
baru serta memperbaiki jaringan otak dan sel syaraf serta berperan dalam
lebih 7-8 jam pada waktu malam hari untuk mempertahankan fungsi
2. Pola Tidur
Menurut Gunawan (2001), pola tidur terdiri dari pola tidur biasa
jantung berkurang, otot mulai berelaksasi, mata dan muka diam tanpa
gerak.
6
7
Fase ini berlangsung lebih kurang 1 jam, dan biasanya orang masih
lelah. Fase ini berlangsung selama lebih kurang 20 menit. Pada fase
Dalam tidur malam yang berlangsung selama 6-8 jam, kedua pola
tidur tersebut (REM dan Non REM) terjadi secara bergantian sebanyak
2.1.2 Insomnia
1. Pengertian
sebagai kesulitan memasuki tidur, kesulitan untuk tetap tidur, atau tidur
mempunyai kesempatan untuk tidur malam yang normal, yaitu 7-8 jam.
8
berikut :
dengan normal, namun tidur mudah terputus dan atau bangun lebih
awal dari waktu tidur biasanya, serta kemudian tidak bisa kembali
tidur lagi. Gejala ini sering muncul seiring dengan bertambahnya usia
3. Klasifikasi
2001).
a. Insomnia Primer
kejiwaan (psikoterapi).
b. Insomnia Sekunder
tempat tidur), menjadi sulit tidur. Pada keadaan ini obat hipnotik
10
ketegangan tersebut).
yang terjadi pada penderita sakit fisik (batuk, rematik, dsb) atau
obat.
4. Tingkat Insomnia
menjadi:
5. Penatalaksanaan
a. Farmakologik
yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen juga dapat digunakan.
b. Non farmakologik
1) Higene tidur
memperbaiki tidur.
1. Pengertian
terdapat kerusakan pada sel beta akibat reaksi autoimun, sedangkan pada
insulin akibat gaya hidup yang salah. Diabetes Mellitus merupakan suatu
(Suyono, 2006).
2. Etiologi
2) Idiopatik
3) Faktor lingkungan
genetik fungsi sel batu, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin
Penyebab lainnya adalah karena obat atau zat kimia, infeksi (rubela
Sheet, 2007).
sebagai energi.
yang kronis, katabolisme protein dan lemak, dan kelaparan relatif sel.
4. Penatalaksanaan
Suddarth, 2001).
a. Perencanaan Makan
stress akut dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal.
(20–25 %).
b. Latihan Jasmani
c. Terapi Insulin
5. Komplikasi
menjadi :
2) Diabetes Ketoasidosis
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya
1) Retinopati Diabetik
2) Nefropati Diabetik
3) Neuropati Diabetik
dan spinal.
Gula atau glukosa darah adalah gula sederhana atau monosakarida yang
sumber energi utama yang dibutuhkan oleh sel-sel saraf serta untuk
Workman, 2010).
sewaktu ( GDS ) dan glukosa 2 jam setelah makan. ( Darwis, et al., 2005 ).
Nilai rujukan :
Ø GDS :
Ø GDP :
Ø G2JPP :
sederhana dan mudah dipakai, stik gula darah, lancet, kapas alkohol. Hasil
sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan sesuai dengan
cara standar yang dianjurkan. Secara berkala, hasil pemantauan dengan alat
Penyebab Insomnia :
ü Stress
ü Suasana ramai / berisik
ü Perbedaan suhu
ü Perubahan lingkungan sekitar
ü Jadwal tidur tidak teratur
ü Efek samping pengobatan
ü Faktor perilaku / penyalahgunaan alkohol
ü
Penatalaksanaan :
1. Farmakologik Aktivitas HPA + sistem saraf simpatis
ü Benzodiazepin
ü Kloralhidrat Pengeluaran ketokolamin dan kortisol
ü Antihistamin
Gangguan toleransi glukosa dan
2. Non farmakologik
resistensi insulin
ü Hygiene tidur
ü Terapi pengontrolan stimulus
ü Sleeprestrction therapy
ü Terapi relaksasi dan
biofeedback
ü Terapi agen tidur obstruktif
Gambar 2.1
Kerangka Teori
(Rafknowledge, 2004 ; Taub & Redeker, 2008).
22
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
2.5 Hipotesis
adanya suatu hubungan, pengaruh dan perbedaan antar dua atau lebih
gula darah puasa pada pasien DM di ruang rawat inap RSUD Dr.
Moewardi.
BAB III
METODE PENELITIAN
peningkatan gula darah puasa (nocturnal) yang diukur pada suatu periode
tertentu. Pada data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika
(Sugiyono, 2004).
pendekatan retrospective. Dengan kata lain, efek dari penyakit atau status
23
24
semua pasien DM baik tipe I ataupun tipe II di ruang rawat inap RSUD Dr.
ini adalah pesien DM tipe I atupun tipe II dengan insomnia di ruang rawat
ே
݊݅ ൌ ே ൈ ݊
ܰ݅ ൌ σ ܽݕ݊ܽݐܽݎݐݏݐݑݎݑ݊݁݉݅ݏ݈ܽ
ܰ ൌ σ ܽݕ݄݊ݑݎݑ݈݁ݏ݅ݏ݈ܽݑ
݊ ൌ σ ܽݕ݄݊ݑݎݑ݈݁ݏ݈݁݉ܽݏ
݊݅ ൌ σ ܽݕ݊ܽݐܽݎݐݏݐݑݎݑ݈݊݁݉݁݉ܽݏ
ே
jadi ݊ ൌ
ଵାேሺௗమ ሻ
ଵସହ
=
ଵାଵସହሺǤହሻమ
ଵସହ
= ଵାଵସହǤሺǡଶହሻ
ଵସହ
=
ଵǡଷଶହ
teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eklusi :
(Sastroasmoro,2001)
Moewardi. Dan waktu penelitian dimulai pada bulan 2 Maret 2015 sampai
jawaban tidak pernah diberi nilai 1. Jumlah total dari setiap item pertanyaan
27
kapas alkohol, stik gula darah, lancet (Perkeni, 2006). Kemudian hasil
gula darah.
1. Uji Validitas
tersebut mampu mengukur yang hendak diukur, maka akan dilakukan uji
validitas. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r
ே σ ିሺσ ሻ σ
ݎ௫௬ ൌ
ඥሼே σ ௫ మ ିሺσ ௫ మ ሻሽሼே σ మ ିሺσ మ ሻሽ
Ketarangan :
r : Indeks koerelasi yang dicari
y : Skor total
N : Jumlah responden
pada sampel 30 ialah 0,361), dan p value pada semua item pertanyaan <
0,05, yang artinya bahwa semua item pertanyaan pada instrumen ialah
valid.
2. Uji Reliabilitas
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
σ ఙమ
ݎ ൌ ቀ ቁ ቀͳ െ ቁ
ିଵ ఙమ௧
Keterangan :
ri : Reabilitas instrumen
ɐଶ : Varian total
sampel 30 orang, didapatkan nilai koofisien alpha-nya 0,757 (> dari nilai
a. Editing
dilengkapi.
b. Coding
c. Tabulating
dengan kriteria.
d. Entry data
a. Analisa univariat
2008).
b. Analisa bivariat
normal apabila p > 0.05 dan data berdistribusi tidak normal apabila p <
product moment dan apabila data berdistribusi tidak normal, analisa data
Jika hasil diperoleh p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan
(2007) yaitu :
2. Confidentiality ( kerahasiaan )
penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang
jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati haknya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
tipe II di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi. Sebelum dilakukan analisis
33
34
1. Analisis Univariat
menggambarkan tingkat insomnia dan kadar gula darah puasa pada pasien
32,00, nilai mean 21,84, dan standar deviasi 2,74. Berdasarkan nilai
insomnia ringan.
maksimum 412 mg/dl, mean 175 mg/dl, dan standar deviasi 61,16.
2. Analisis Bivariat
sedangkan jika data tidak normal maka teknik analisis yang digunakan
ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi digunakan uji korelasi Rank
Spearman.
sebagai berikut.
lebih kecil dari 0,05 sehingga keputusan uji adalah H0 ditolak, yang
PEMBAHASAN
aktifitas fisik, Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, stress dan kadar
39
40
responden (34,9%).
Tipe 2 pada pasien rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam BLU RSUD
dari segi fisik , lebih rentan terkena berbagai macam penyakit seperti
yang terjadi pada pasien yang mengalami suatu penyakit seperti DM dan
skor terendah adalah 20, skor tertinggi 32, rata-rata 21,83. Berdasarkan skor
insomnia. Kondisi ini disebabkan beberapa faktor antara lain kecemasan yang
dialami oleh pasien selama hospitalisasi serta adanya penyakit yang dialami
kualitas tidur yang disebabkan oleh sulit memasuki tidur, sering terbangun
malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan
tidur yang tidak nyenyak. Insomnia dapat dibagi menjadi dua yaitu insomnia
2010). Sebuah diagnosa pada insomnia dikonfirmasi jika ada keluhan tidur
atau masalah siang hari terkait penyebab dari stres atau penurunan fungsional
adalah 80 mg/dl, skor tertinggi 500 mg/dl, rata-rata 168 mg/dl, dan standar
deviasi 73,65 mg/dl. Selanjutnya sesudah tidur diperoleh kadar gula darah
makanan di saluran pencernaan dan dari pembentukan glukosa oleh hati dari
hormone yang dihasilkan oleh pankreas, mengontrol kadar gula darah dengan
kadar gula darah. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kadar gula
darah pasien DM antara lain olah raga, asupan makanan, interaksi antara
pituitary, andrenal gland, pancreas dan liver yang diakibatkan oleh adanya
pasien DM dalam mengontrol gula darah, apabila pasien DM yang tidak bisa
tentang perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah terapi relaksasi
terapi relaksasi didapatkan rata-rata kadar gula darah adalah 205.12 mg/dL,
45
320.12 mg/dL dan pada pengukuran kedua tanpa terapi relaksasi didapatkan
tidak ada perbedaan antara pengukuran kadar gula darah pertama dengan
tidak ada perbedaan rata-rata kadar gula darah hasil pengukuran sebelum dan
intensitas latihan dan adanya factor diet yang kurang ketat. Relaksasi dapat
2008).
tentang pengaruh relaksasi terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien
bahwa terjadi penurunan kadar gula darah rerata sebesar 53,6 mg/dL sesudah
kuat dan positif antara insomnia dengan peningkatan gula darah puasa
melalui memperbaharui jaringan, sel saraf dan biokimia. Gangguan tidur juga
insulin. Kondisi ini sebagaimana dikemukakan oleh Taub & Redeker (2008)
bahwa perubahan hormonal yang terjadi terkait dengan gangguan tidur dapat
insulin yang akhirnya menyebabkan DM. Lebih lanjut Stuart & Sundeen,
hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2, yaitu
dengan nilai p-value 0,000 dengan arah hubungan adalah positif, yang berarti
bahwa kualitas tidur yang buruk akan meningkatkan kadar gula darah pada
pasien DM .
BAB VI
PENUTUP
6.1. Simpulan
sebagian besar adalah insomnia ringan. Dengan nilai minimum 20,00, nilai
2. Kadar gula darah puasa pada pasien Diabetes Mellitus di ruang rawat inap
minimum 105, nilai maksimum 412, mean 175,92 dan standar deviasi
61,16.
cukup kuat.
6.2. Saran
48
49
gula darah puasa pada pasien DM pada ruang rawat inap ini dapat
istirahat tidur.
4. Bagi Peneliti
ruang rawat inap RSUD dr. Moewardi, sehingga dapat menjadi acuan bagi
Bunner & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Cauter, Eve Van. (1997). Sleep Quality And Endocrine Markers Of Sleep Quality.
Dari : Http://Www.Masces.Ucsf.Edu/Allostatic/Notebook/Sleep.Htm.
Delang, Santy Flora D. (2006). Hubungan Kadar Gula Darah Dan Lama
Menderita Diabetes Dengan Derajat Retinopati Diabetika Di RSUP Dr.
Kariadi Semarang. Artikel Karya Ilmiah. FK UNDIP. Semarang.
Dunning, T. (2009). Care Of People With Diabetes. A Manual Of Nursing
Practice. (Third Edision). Chicester, West Sussex: Wiley-Blockwell.
Blocwell Publishing Ltd.
Jelantik, I.G., (2014). Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan
Dan Hipertensi Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Mataram. Media Bina Ilmiah. Vol. 8. No. 1.
Juddith, T.R., Julie, T.S., And Elizabeth, V.W. (2010). Managing Sleep Disorder
In The Eelderly. Nurse Practitioner, Volume 35. Issue 5. P.30-37.
Kekenusa, J.S., Ratag, B., Wuwuwngan, G., (2013). Analisis Hubungan Antara
Umur Dan Riwayat Keluarga Menderita Diabetes Mellitus Dengan
Kejadian Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Pasien Rawat Jalan Di
Poliklinik Penyakait Dalam Blu Rsud Prof. Dr. Kandau Manado.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., Cheever, K.H., (2008). Brunner &
Suddart’s Textbook Of Medical Surgical Nursing. Philadelphia.
Taub, M.L., Redeker, S.N. (2008). Sleep Disorder, Glucose Regulation And Type
2 Diabetes. Biology Research Nursing. Volume 9.
Teixeria, C.R. de S, Zanetti, M.L., and Pereira, M.C.A. (2008). Nursing Diagnosis
in people with diabetes mellitus according to Orem’s theory of self care
Original Article. Acta Paul Enferm.