Anda di halaman 1dari 14

PEMISAHAN ALAT- ALAT

No. Dokumen : SOP/ / /


/2017

SOP No. Revisi :0


Tanggal Terbit : 1 Januari 2017
Halaman : 1 dari 1
UPTD.PUSKESM Hasri Ahmad
AS BATUI Nip.19731231 199503 1
003

1. Pengertian  Pemisahan alat adalah kegiatan memilah – milah alat dan


memisahkannya dalam tempat yang berbeda, pemisahan alat disini
meliputi pemisahan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang
memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih
lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya.
 Alat bersih adalah alat – alat medis yang telah dipergunakan dan
sudah di cuci atau dibersihkan,
 Alat kotor adalah alat – alat medis yang telah dipergunakan tetapi
belum dicuci atau dibersihkan,
 Alat yang memerlukan sterilisasi adalah alat medis yang sudah dicuci
atau dibersihkan, namun dalam penggunaannya perlu disterilkan
 Alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut adalah alat yang tidak
bisa segera digunakan karena membutuhkan perbaikan atau
penggantian suku cadang,
 Alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
adalah alat yang dalam peletakan dan penyimpanannya harus
memperhatikan ketentuan – ketentuan khusus, jika tidak akan
mengurangi fungsi alat tersebut atau alat tersebut bisa mengalami
kerusakan.
2. Tujuan  Alat – alat yang terpakai terjaga kebersihanya / steril sehingga siap di
pakai
 Alat – alat steril tidak terkontaminasi dengan yang kotor sehingga
diharapkan jika ada kegawat daruratan dapat segera di pakai
 Mencegah terjadinya infeksi silang
 Mencegah peralatan cepat rusak
3. Kebijakan Sebagai pedoman untuk pemisahan alat - alat yang bersih dan alat
yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
4. Referensi Peraturan Menteri dalam negeri no 17 tahun 2007 tentang pedoman teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah
5. Prosedur 1. Koordinator barang mengidentifikasi alat – alat yang ada di
ruang perawatan yaitu BP Umum, KIA, Poli Gigi, Kesling,
Gizi, UGD dan ruang rawat inap,
2. Koordinator barang mengelompokkan alat – alat tersebut
kedalam jenis – jenis alat yang membutuhkan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap
pakai), serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan
khusus untuk peletakannya,
3. Koordinator barang membuat daftar alat – alat yang
membutuhkan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan
lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya,
4. Koordinator barang mensosialisasikan daftar alat – alat
tersebut kepada koordinator di tiap – tiap ruangan,
5. Koordinator barang dan koordinator ruangan
mendiskusikan mengenai tempat – tempat terpisah yang
akan digunakan untuk meletakkan barang tersebut,
6. Koordinator barang memberikan kode untuk masing –
masing tempat yang akan digunakan untuk meletakkan alat
– alat tersebut,
7. Koordinator di tiap – tiap ruangan menempelkan daftar alat
tersebut di dalam ruangan dan mensosialisasikan kepada
semua petugas di masing – masing ruangan termasuk
tempat dank ode tempat yang akan digunakan untuk
meletakkan alat – alat tersebut,
8. Koordinator ruangan dan petugas ruangan menyiapkan
tempat untuk alat – alat tersebut,
9. Setiap akhir tugas/ shift tiap petugas di masing – masing
ruangan mengidentifikasi alat – alat yang ada di ruangan
masing – masing,
10. Petugas menggunakan handscoon sebelum melakukan
pemisahan,
11. Petugas di tiap ruangan memisahkan alat yang kotor, alat
yang bersih, alat – alat yang membutuhkan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap
pakai), serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan
khusus untuk peletakannya,
12. Petugas di tiap ruangan meletakkan alat – alat yang
membutuhkan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan
lebih lanjut (tidak siap pakai) dan alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya di
tempat sesuai dengan kode yang telah ditentukan,
13. Petugas mencuci alat yang kotor dengan air mengalir dan
mengeringkannya,
14. Petugas mensterilisasikan alat yang perlu dsterilisasikan,
15. Petugas meletakkan atau menyimpan alat di tempat yang
sudah ditentukan,
16. Petugas di tiap ruangan mendokumentasikan kegiatan yang
telah dilakukan.
1. Unit Terkait 1. Tim pengelola barang medis
2. Unit KIA
3. Unit BPU
4. Unit BPG
5. Unit laboratorium
6. Ruang persalinan
7. Ruang Ugd
Rekaman historis perubahan
No Yang di rubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS BATUI
NOMOR : /UKP/VIII/JAN/
2017/35
TANGGAL : 02Januari 2017

PENANGGUNGJAWAB DAN PEMANTAU PROSEDUR STERILISASI


DI UPTD KESEHATAN BATUI

NO Nama Jabatan Tugas pokok


1 dr. Islamiah mahmud Koordinator klinis Pemantau pelaksanaan prosedur
pemeliharaan dan strerilisasi instrumen

2 Dewi Rita Perawat Penanggung jawab pemeliharaan dan


sterilisasi ruang tindakan

3 Teti Rosnawati Perawat gigi Penanggung jawab pemeliharaan dan


sterilisasi BP Gigi

4 Mazmurni Ellu Bidan Penanggung jawab pemeliharaan dan


sterilisasi Poli KIA

5 Novianti dg sitaba Laboratorium Penanggung jawab pemeliharaan dan


sterilisasi Laboratorium

Ditetapkan di : Batui
Pada tanggal : 2 Januari 2017

KEPALA
UPTD KESEHATAN BATUI

HASRI AHMAD
PENANGANAN BANTUAN
PERALATAN
No. Dokumen : SOP/ / /
/2017

SOP No. Revisi :0


Tanggal Terbit : 1 Januari 2017
Halaman : 1 dari 1
UPTD.PUSKESM Hasri Ahmad
AS BATUI Nip.19731231
199503 1 003

6. Pengertian Bantuan peralatan disini adalah bantuan peralatan yang diterima oleh
puskesmas
Dari luar
7. Tujuan Agar peralatan yang diterima sesuai dengan spesifikasi dan dapat
terinventaris
8. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor Tahun 2017 Tentang
pemantauan,
Pemeliharaan & Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas
9. Referensi Peraturan Menteri dalam negeri no 17 tahun 2007 tentang pedoman teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah
10. Prosedur 2. Pengelola barang puskesmas menerima petugas pangantar barang
bantuan
3. Pengelola barang puskesmas menerima barang yang diserahkan oleh
petugas pengantar barang bantuan
4. Pengelola barang barang puskesmas manandatangani berita acara serah
terima barang bantuan dalam kartu stok barang
5. Pengelola barang menyimpan barang di gudang atau di distribusikan
lansung ke unit terkait
6. Unit Terkait Tim pengelola Barang
Rekaman historis perubahan
No Yang di rubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan
PERGANTIAN DAN
PERBAIKAN ALAT MEDIS
YANG RUSAK
No. Dokumen : SOP/ / /
/2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 1 Januari 2017
Halaman : 1 dari 1
UPTD.PUSKESMAS Hasri Ahmad
BATUI Nip.19731231 199503 1
003

1. Pengertian Penggantian dan perbaikan alat yang rusak disini adalah peralatan medis
yang ada di puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penggantian dan perbaikan alat medis
yang rusak
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor Tahun 2017 Tentang
pemantauan,
Pemeliharaan & Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas
4. Referensi Undang – undang nomo 44 tahun 2007 tentang rumah sakit
Peraturan pemerintah no 72 tahun 1998 tentang pengamanan Sediaan Alat
Kesehatan
5. Prosedur 1. Koordinator Unit melaporkan kerusakan barang medis kepada pengelola
barang ( dengan mengisi form laporang kerusakan barang )
2. Pengelola barang medis mendokumentasikan laporan kerusakan dan
rencana tindak lanjut di buku laporan
3. Pengelola barang medis melakukan perbaikan barang baik dilakukan
sendiri maupun diserahkan kepada pihak ketiga
4. Pengelola barang medis melakukan perbaikan barang baik dilakukan
sendiri maupun diserahkan kepada pihak ketiga
5. Pengelola barang mendokumentasikan hasil perbaikan barang medis
6. Pengelola barang menyerahkan kembali ke unit pelayanan jika barang
medis sudah baik digunakan
7. Pengelola barang medis mengusulkan kepada tim pengadaan untuk
dilakukan penggantian barang,jika barang tidak bisa diperbaiki
6. Unit Terkait 8. Tim pengelola barang medis
9. Unit KIA
10. Unit BPU
11. Unit BPG
12. Unit laboratorium
13. Ruang persalinan
14. Ruang Ugd
Rekaman historis perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan
PEMELIHARAAN ALAT
MEDIS
No. Dokumen : SOP/ / /
/2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 1 Januari 2017
Halaman : 1 dari 1
UPTD.PUSKESM Hasri Ahmad
AS BATUI Nip.19731231
199503 1 003

1. Pengertian Pemeliharaan Alat adalah Kegiatan Melaksanakan pemeliharaan


peralatan medis dengan Cara membersihkan ,mensterilkan,serta
penyimpanan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeliharaan alat medis di
puskesmas Batui
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor Tahun 2017 Tentang
pemantauan,
Pemeliharaan & Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas
4. Referensi Undang – undang nomo 44 tahun 2007 tentang rumah sakit
Peraturan pemerintah no 72 tahun 1998 tentang pengamanan Sediaan
Alat Kesehatan
5. Prosedur 1. Petugas membereskan alat –alat medis setelah digunakan
2. Petugas memisahkan alat medis sesuai bahan dan perlu tidaknya
di sterilkan
3. Petugas merendam alat medis yang perlu di sterilkan dengan
ralutan bayclin selama 10 menit
4. Petugas mencuci alat medis yang sudah direndam dengan sabun
dengan air mengalir
5. Petugas mengeringkan alat yang sudah dicuci
6. Petugas menyimpan alat yang tidak perlu disterilkan pada
tempatnya
7. Petugas melakukan sterilisasi alat yang dibutuhkan dalam
keadaan steril sesuai SOP sterilisasi dimasing – masing unit
8. Petugas menyimpan alat yang sudah disterilkan pada tempat
khusus
6. Unit Terkait - Tim pengelola barang medis
- Poli KIA
- Poli Umum
- Unit laboratorium
- Ruang persalinan
- Ruang Ugd
Rekaman historis perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan

KONTROL PERALATAN
TESTING DAN PERWATAN
RUTIN UNTUK ALAT MEDIS
No. Dokumen : SOP/ / /
/2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 1 Januari 2017
Halaman : 1 dari 2
UPTD.PUSKESMAS Hasri Ahmad
BATUI Nip.19731231
199503 1 003

1. Pengertian Kontrol peralatan ,testing dan perwatan rutin disini diperuntukan untuk
peralatan medis yang membutuhkan perawatan / kalibrasi / verifikasi
secara rutin
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan kontrol peralatan,testing dan perawatan
rutin untuk alat medis agar berfungsi / layak pakai
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor Tahun 2017 Tentang
pemantauan,
Pemeliharaan & Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas
4. Referensi Undang – undang nomo 44 tahun 2007 tentang rumah sakit
Peraturan pemerintah no 72 tahun 1998 tentang pengamanan Sediaan
Alat Kesehatan
5. Prosedur 1. Koordinator unit pelayanan melakukan identifikasi terhadap seluruh
peralatan medis yang memerlukan perawatan rutin
2. Koordinator unit pelayanan melakukan identifikasi terhadap
paralatan ukur, peralatan inspeksi dan peralatan pengujian yang
memerlukan kalibrasi / verivikasi
3. Hasil identifikasi dituangkandalam lembar daftar pada form dafatr
inventari barang
4. Koordinator unit membuat jadwal berdasarkan dari masing-masing
jenis barang yang akan dikalibrasi/divervikasi
5. Petugas di unit melakukan perawatan secara berkala dan membuat
catatan hasil perwatan
6. Untuk barang yang perlu dikalibrasi/vervikasi Tim pengelola Barang
medis Menginventaris barang yang akan di kalibrasii/diverivikasi
7. Tim pengelola barang medis melakukan kalibrasi ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Banggai cq UPT Farmasi dan Alat Kesehatan
8. Tim pengelola barang medis melakukan kalibrasi / verifikasi alat ke
badan / organisasi yang berwenang
9. Tim pengelola Barang Medis Merekam Hasil kalibrasi / verifikasi
pada formulir kalibrasi / verifikasi
6. Unit Terkait - Tim pengelola barang medis
- Ruang persalinan
- Ruang Ugd
- Poli Gigi
- Poli umum
Rekaman historis perubahan
No Yang Di ubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan
STERILISASI
No. Dokumen : SOP/ / /
/2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 1 Januari 2017
Halaman : 1 dari 2
UPTD.PUSKESMAS Hasri Ahmad
BATUI Nip.19731231
199503 1 003

1. Pengertian Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan
apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran
dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan
kimia.
2. Tujuan Untuk menjamin kualitas alkes, peralatan laboratorium dan linen dalam
keadaan steril.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor Tahun 2017 Tentang
pemantauan,
Pemeliharaan & Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas
4. Referensi Buku Pedoman Pemeliharaan alat Medis
Buku Manual stelisitaor
5. Prosedur Metode Sterilisasi

. A. Sterilisasi Panas Kering (Oven)


1. Petugas membuka pintu oven
2. Petugas meletakkan alat-alat yang akan disterilisasi dengan rapi.
Bila memungkinkan letakkan dalam nampan sesuai dengan
klasifikasi penggunaannya ( misal : heacting set, partus set, THT
set dan lain-lain ) dengan cara :
i. Menyusun alat yang akan disterilkan dalam bak
instrument tertutup dengan posisi yang sama (searah).
ii. Memasukkan bak instrumen yang telah disusun ke dalam
oven.
3. Petugas menutup pintu oven
4. Petugas menunggu sampai suhu mencapai 1700 C dan biarkan
selama 60 menit.
5. Petugas membuka pintu oven, bila suhu sudah turun
6. Petugas mengeluarkan alat-alat yang sudah steril dengan
menggunakan korentang steril

B. Sterilisasi Rebus atau Kukus


1. Petugas mengambil panci dengan penutup yang rapat
2. Petugas menaruh panci di tempat yang datar berdekatan dengan
alat pemanas.
3. Petugas mengisi panci dengan alat yang akan disterilkan.
4. Petugas menambahkan air setinggi kurang lebih 2,5 cm di atas
alat yang akan direbus.
5. Petugas memastikan semua alat yg akan di rebus telah di penuhi
air.
6. Petugas menutup rapat panci.
7. Petugas memulai memanaskan air.
8. Petugas menghitung waktu saat air mulai mendidih selama 20
menit, jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih
setelah penghitungan waktu mulai.
9. Petugas merebus selama 20 menit
10. Petugas mencatat lama waktu perebusan di dalam buku khusus.
11. Petugas mengeringkan peralatan diangin-anginkan sebelum
digunakan atau disimpan.
12. Petugas membuang sisa air

Unit Terkait - Poli gigi


- Ruang persalinan
- Ruang Ugd

Rekaman historis perubahan


No Yang di ubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai