Anda di halaman 1dari 29

PERAWATAN LUKA

OLEH :
ATIM MULYANTO,S.Kep.Ns
ANATOMI KULIT
• Lapisan kulit terdiri dari 3 lapisan utama
– Epidermis (kutikel); lapisan yang sering
terpapar dengan lingk. Luar
– Dermis (kutis vena); lapisan paling vital
– Hypodermis (subkutis); banyak kandungan
lemak
Fisiologi
• Proteksi
• Absorbsi
• Ekskresi
• Persepsi
• Pengaturan suhu
• Pembentukan pigmen dan vit D
• Sistem imunitas
Definisi luka
Luka adalah rusaknya
kesatuan/komponen jaringan
Adanya substansi jaringan yang rusak
atau hilang
Luka berdasarkan waktu
penyembuhan
1) Luka akut ; masa penyembuhan sesuai
konsep penyembuhan
2) Luka kronis ; alami gagal proses
penyembuhan. Akibat faktor eksogen
(kebersihan, terjadinya infeksi) dan
endogen (usia, nutrisi, imunologi,
penggunaan obat-obatan, kondisi
metabolik)
Stadium luka
Berdasarkan kedalamannya, luka dibagi
menjadi empat :
1) Stadium I ; kulit berwarna merah, lapisan
dermis belum hilang
2) Stadium II ; lapisan epidermis lecet/ hilang
sampai sebatas dermis bagian atas
3) Stadium III ; rusaknya lapisan dermis bagian
bawah s/d lapisan subkutan
4) Stadium IV ; rusaknya lapisan subkutan
hingga otot dan tulang
Warna dasar luka
Metode untuk mengenal derajat keseriusan
luka atau stadium dengan mengamati
warna dasar luka. Sistem ini dikenal
dengan sebutan RYB/ Red Yellow Black
Merah
• Luka bersih → Warna merah tua atau
terang dan tampak lembab →banyak
vaskularisasi
• Tujuan perawatan :
– Pertahankan lingkungan lembab
– Cegah trauma dan perdarahan
Kuning
• Kuning kecoklatan, kehijauan atau kuning
pucat → jaringan nekrosis→avaskularisasi
• Luka terontaminasi atau terinfeksi (semua
luka kronis→terkontaminasi, namun belum
tentu terinfeksi)
• 7an perawatan:
– ↑sistem autolisis debridemen→absorb
eksudat→luka warna merah
– Hindari bau tak sedap→tanda infeksi
Hitam
• Luka warna dasar hitam → jaringan
nekrosis→ avaskularisasi
• 7an perawatan sama dengan luka warna
kuning
Luka berdasarkan waktu
penyembuhan
1) Luka akut ; masa penyembuhan sesuai
konsep penyembuhan
2) Luka kronis ; alami gagal proses
penyembuhan. Akibat faktor eksogen
dan endogen
Faktor endogen
• Usia
• Status nutrisi dan hidrasi
• Oksigenasi dan perfusi jaringan
• Status imunologi
• Penyakit penyerta (DM, HT,
Arterosklerosis)
Faktor eksogen
• Pengobatan (konsumsi kortikosteroid,
antiinflamasi, kemoterapi)
• Raidasi
• Stress psikologis
• Infeksi
• Iskemia
• Truma jaringan
Tahapan penyembuhan luka
1) Fase inflamasi/aksudasi
2) Fase proliferasi/granulasi
3) Fase maturasi/diferensiasi
Fase inflamasi/aksudasi(3-4hr)

Perdarahan → bersihkan area luka


platelet out → tutp PD(± 5-10 mnt)
Histamin, serotonin dan sitokin out →vasodilator
↑permeabilitas PD →plasma out →edema

leukosit out (terutamaneutrofil) →fagositosis ±3


hr

diganti makrofag
Fungsi makrofag
• Fagositosis
• Sintesa kolagen
• Bersama fibroblas →bentuk jaringan baru
• Prod. Growth faktor →reepitelisasi
• Angiogenesis →bentuk PD baru
Fase proliferatif (3-30 hr)
 Proliferasi fibroblas →keluarkan kolagen
→keluarkan fibrin bentuk jaringan baru (jar
granulasi)→warna merah
 Angiogenesis → pembentukan PD baru
 Epitelisasi : Fibroblas produksi KGF
keratinocyte growth faktor →stimulasi mitosis
sel epidermis dari pinggir luka.
 Fibroblas →berubah mjd myofibroblas
→kontraksi jaringan
Fase maturasi (3mgg-12bulan)
• Bertambahnya serat fibrin dan kolagen →
perkuat Jar parut
• Kolagen berlebih →penebalan jar parut
• Kolagen kurang →kekuatan jar parut
kurang
Syarat luka sembuh
• Terjadi kontinuitas lapisan kulit
• Jaringan parut tidak mengganggu aktivitas
Faktor yang menghambat proses
penyembuhan luka
• Persistent inflamation/infeksi
• Peredaran darah yang buruk
• Hematoma yang luas
• Penggantian balutan terlalu sering
• Toksisitas terhadap zat kimia
Konsep penyembuhan luka
• Lingkungan optimal →berperan dalam
proses penyembuhan luka
• Penelitian Dr.G. Winter (±30 th yang lalu)
• Prinsip perawatan luka berbasis suasana
lembab (moist) → autolisis debridemen →
cara peluruhan jaringan nekrotik oleh
tubuh sendiri→enzim proteolitik melepas
jaringan nekrosis
Fungsi suasana lembab
1) Fibrinolisis ;fibrin yang terbentuk pada
luka kronis dapat cepat dihilangkan
(fibrinolitik) oleh neutrofil dan sel endotel
dalam suasana lembab
2) Angiogenesis ; keadaan hipoksia (luka
tertutup) → rangsang angiogenesis
3) Resiko infeksi lebih rendah dari
perawatan luka kering (2,6% Vs 7,1%)
4) Pembentukan growth faktor lebih cepat
5) Pembentukan sel aktif (invasi neutrofil,
makrofag, monosit dan limfosit) lebih dini
Tehnik perawatan luka (3M)
1) Mencuci → buang jaringan nekrosis, sisa
metabolisme dan sisa balutan.
Menggunakan cairan normal salin / NaCl
0,9% atau air steril.
 7an penggunaan antiseptik →cegah
kontaminasi bakteri
 Namun antiseptik→merusak fibroblas
 Antibiotik sistemik→lebih dianjurkan
2) Mengangkat jaringan mati / debridemen
cara paling efektif → autolisis debridemen
3) Memilih bahan topikal terapi→sesuai
kemampuan perawat memilih bahan topikal
dan jenis balutan yang efektif dan efisien.
7an memilih balutan
• Absorbsi cairan luka→Buang jaringan mati
• Kontrol kejadian infeksi→cepat sembuh
• Pertahankan kelembapan dan sterilitas
• Nyaman dan cost effektive.
Cara Pengambilan Kultur
• Siapkan alat pengambilan
kultur dan balutan
• Cuci tangan
• Buka balutan luka lama
• Cuci luka dengan larutan
normal saline
• Keringkan dengan kasa steril
• Tunggu 2-5 menit sampai
eksudat keluar
• Lakukan pengambilan sampel
kultur dengan mengusap zig
zag sebanyak 10 kali usapan
yang mewakili seluruh area Sampel dikirim ke lab, jika
luka tertunda pengiriman harus
disimpan dalam almari es /
suhu dingin
Aplikasi perawatan luka
1) Pengkajian: catat riwayat pasein dan
keluhan utama
2) Siapkan alat
3) Cuci tangan
4) Buka luka perlahan→hindari trauma
5) Kaji luka, dokumentasikan. Jika perlu
kultur, sesuaikan dengan tehnik
pengambilan kultur
6) Mencucuci luka
7) Siapkan alas bersih→lakukan perawatan luka
dengan Mengangkat jaringan mati secara hati-
hati
8) Memilih topikal terapi sesuai kondisi luka, warna
dasar luka.
9) Tutup luka → pertahankan moisture balance
10) Jika ada edema→beri balutan kompresi (dopler)
11) Perhatikan kualitas hidup pasien→ balutan tidak
menghalangi aktivitas
12) Jelaskan kapan ganti balutan
13) Rapihkan alat

Anda mungkin juga menyukai