Anda di halaman 1dari 1

Nama: Melanda Puspita Aidi

Tingkat: 2

D4 Kebidanan

Artikel tentang Menerobos Lampu Merah

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau lampu merah. Sanksi bagi pelanggarnya adalah pidana
kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500 ribu. Akan tetapi, dalam
keadaan tertentu atau bagi pengguna jalan yang memiliki hak utama, polisi memerintahkan
pengguna jalan untuk jalan terus.

Keadaan tertentu misalnya adalah adanya pengguna jalan yang diprioritaskan, adanya bencana
alam, adanya kecelakaan lalu lintas, adanya kerusuhan massa, demonstrasi, kebarakan, dan
lain-lain.

Sedangkan pengguna jalan yang memperoleh hak utama antara lain kendaraan pemadam
kebakaran yang sedang bertugas, ambulans yang mengangkut orang sakit, iring-iringan
jenasah, dan lain sebagainya.

Walaupun mematuhi ketentuan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah kewajiban setiap
pengemudi kendaraan bermotor, akan tetapi dalam keadaan tertentu untuk Ketertiban dan
Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia
dapat melakukan tindakan:1[4]
a. memberhentikan arus Lalu Lintas dan/atau Pengguna Jalan;
b. memerintahkan Pengguna Jalan untuk jalan terus;
c. mempercepat arus Lalu Lintas;
d. memperlambat arus Lalu Lintas;
e. mengalihkan arah arus Lalu Lintas;
f. menutup dan membuka arus lalu lintas.

Yang mana tindakan kepolisian sebagaimana disebut di atas wajib diutamakan daripada
perintah yang diberikan oleh Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Rambu Lalu Lintas, dan/atau
Marka Jalan.2[5]

Jadi, selain dari pada ”keadaan tertentu” dan “pengguna jalan yang memperoleh hak utama”,
penerobosan lampu merah adalah pelanggaran lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai