Abstraksi
Kebisingan adalah semua bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan
Kerja. Kebisingan yang ditimbulkan oleh daerah industri dapat dibedakan menjadi tiga seperti yang dijelaskan oleh
McDonalds sebagai berikut: bising yang berfrekuensi tinggi (wide band noise), bising yang berfrekuensi rendah (narrow
band noise) dan bising yang tiba-tiba dan keras (impulse noise).Kebisingan dapat menyebabkan kehilangan pendengaran,
mengganggu pidato dan pendengaran, menyebabkan kejengkelan, dan merusak pekerjaan pada sejumlah batas.
Kehilangan pendengaran, juga dikenal sebagai permulaan yang berubah, mungkin bersifat sementara atau bersifat tetap,
tergantung pada lamanya dan kesederhanaan yang didapat.Frekuensi bunyi yang bisa diterima oleh telinga manusia
terbatas mulai frekuensi 16– 20.000 Hertz, frekuensi adalah bilangan dari variasi tekanan suara per sekon. Frekuensi
biasanya dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz) atau dalam putaran per sekon (pps). Telinga manusia yang tidak dilindungi
sangat berbahaya jika terpapar suara dengan intensitas lebih dari 115 dBA, Jika masih dibawah 80 dBA pendengar masih
berada pada tahap aman. Jika terpapar kebisingan diatas 80 dBA telalu lama harus dilindungi dengan Alat Pelindung Diri
(APD).Fungsi alat pelindung telinga adalah menurunkan tingkat kebisingan yang mencapai alat pendengar, serta
pemeriksaan kesehatan diperlukan untuk mencegah terhadap bahaya bising.
A. PENDAHULUAN
Peningkatan industrialisasi tidak terlepas dari peningkatan teknologi modern. Disaat kita memerima peningkatan dan
perubahan dari pada teknologi, maka kita pun akan juga harus menerima efek samping dari teknologi tersebut. Seiring
dengan adanya mekanisasi dalam dunia industri yang menggunakan teknologi tinggi, diharapkan industry dapat berproduksi
secara maksimal sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pemilihan teknologi dalam bidang produksi dimaksudkan untuk menggantikan posisi manusia dari
aktor utama kegiatan produksi menjadi pengendali kegiatan produksi. Ini terjadi karena keterbatasan yang dimiliki manusia
sebagai tenaga kerja misalnya kecepatan, tenaga, dan lain-lain. Namun perubahan posisi ini tidak bisa mengabaikan
manusia begitu saja, karena manusia adalah human centered dalam kegiatan produksi.
Namun banyak perusahaan/industri lebih berorientasi pada kegiatan produksi dibandingkan mengelola sumber daya
manusia. Antara lain pemakaian mesin otomatis menimbulkan suara yang cukup besar, memberikan dampak gangguan
komunikasi, konsentrasi dan kepuasan kerja bahkan sampai pada cacat. Atas dasar tersebut dibuat kebijakan tentang
kebisingan dilingkungan kerja dengan maksud memberi pedoman dan bagi pengusaha, tenaga kerja tentang bahaya
kebisingan ditempat kerja.
Kebisingan adalah salah satu faktor fisik berupa bunyi yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi kesehatan dan
keselamatan kerja. Sedangkan dalam keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ‘’ Bising adalah semua suara yang
tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran ‘’. Dari kedua defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kebisingan adalah semua bunyi atau suara
yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan.
B. PENGERTIAN KEBISINGAN
Untuk memahami permasalahan kebisingan, kita perlu mengetahui arti dari beberapa istilah tentang pengertian kebisingan
itu sendiri.
1) Bunyi
Bunyi adalah rangsangan yang diterima olehtelinga karena getaran media elastis. Sifat bunyi ini ditentukan oleh frekuensi
dan intensitasnya. Frekuensi bunyi adalah jumlah gelombang bunyi yang lengkap yang diterima oleh telinga setiap detik.
Frekuensi bunyi yang bisa diterima oleh telinga manusia terbatas mulai frekuensi 16 – 20.000 Hertz. Bunyi dengan frekuensi
kurang dari 16 Hz disebut infrasonic dan di atas 20.000 Hz disebut ultrasonic. Frekuensi bunyi yang terutama penting untuk
komunikasi (pembicaraan) yaitu sekitar 250 Hz – 3.000 Hz. Intensitas bunyi adalah besarnya tekanan yang dipindahkan oleh
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 1/8
2/1/2018 MENGENAL KEBISINGAN DITEMPAT KERJA
bunyi. Tekanan ini biasa diukur dengan microbar. Untuk mempermudah pengukuran digunakan satuan decibel. Satuan
oksibel diukur dari 0 – 140, atau bunyi terlemah manusia bisa mendengar hingga tingkat bunyi yang dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada telinga manusia. Kata desibel biasa disingkat dB dan mempunyai 3 skala yaitu A, B dan C
dimana skala yang terdekat dengan pendengaran manusia adalah skala A atau dBA.
2) Desibel ( dB )
Desibel adalah satuan untuk mengukur tekanan suara, dan intensitas suara. Desibel hampir sama dengan derajat kecil
dari perbedaan kekerasan yang biasa di deteksi oleh telinga manusia. Pada skala desibel, 1 mewakili suara lemah yang
terdengar 120 dB umumnya dianggap permulaan dari kesakitan.Skala desibel adalah skala logaritmik, maka dari itunilai ini
tidak dapat ditambah atau dikurangi perhitungannya. Dalam penggabungan lebih dari tingkat decibel, dua tingkat yang
paling tinggi harus digabungkan dulu.
Penting untuk kita sadari bahwa suara-suara dari tekanan suara yang sama mungkin bukan suara dengan kekerasan
yang sama. Pada tekanan mendekati 100 desibel, frekuensi antara 20 dan 1000 putaran per sekon suara dengan kekerasan
yang sama. Pada tingkat tekanan suara yang paling rendah, frekuensi suara terendah tidak kelihatan sama kerasnya
dengan 1000 putaran per sekon nada.
3) Frekuensi (Hz)
Frekuensi adalah bilangan dari variasi tekanan suara per sekon. Frekuensi biasanya dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz)
atau dalam putaran per sekon (pps). Telinga anak muda yang sehat dapat mendeteksi suara dalam 20 sampai 20.000
putaran per sekon jarak. Ketika proses penuaan terjadi, beberapa kerusakan pendengaran berlangsung. Frekuensi yang
berisikan pidato ditemukan antara 250 dan 3.000 putaran per detik.
4) Jenis Kebisingan
- Bising secara terus menerus adalah bising yang mempunyai perbedaan tingkat intensitas
bunyi diantara maksimum dan minimum yang kurang dari 3 dBA.
- Bising fluktuasi ialah bunyi bising yang mempunyai perbedaan tingkat di antara intensitas
yang tinggi dengan yang rendah lebih dari 3 dBA.
- Bising impuls ialah bunyi bising yang mempunyai intensitas yang sangat tinggi dalam waktu
yang singkat seperti tembakan senjata api.
- Bising bersela adalah bunyiterjadi dalam jangka waktu tertentu dan berulang. Contoh: bising
ketika memotong besi akan berhenti apabila gergaji itu dihentikan.
5) Ciri-ciri Suara
Suara adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga. Pada umumnya, suara adalah perubahan tekanan di
udara. Namunsuara dapat juga merupakan perubahan tekanan pada air atau tekanan pada benda yang sensitif. Bising
adalah suara yang tidak diinginkan atau tidak dikehendaki.Satuan pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkatan
yang masih dapat dinyatakan sebagai suara atau telah dikategorikan sebagai kebisingan yang berbahaya kita gunakan
satuan decibel atau satu persepuluh bel.Tabel1 menyatakan tingkatan decibel untuk berbagai suara yang sering digunakan.
Kebisingan yang ditimbulkan oleh daerah industri dapat dibedakan menjadi tiga seperti yang dijelaskan oleh McDonalds
sebagai berikut: bising yang berfrekuensi tinggi (wide band noise), bising yang berfrekuensi rendah (narrow band noise) dan
bising yang tiba-tiba dan keras (impulse noise).
Sumber Decibel(dBA)
Berbisik 20
Kantor yang tenang 50
Percakapan normal 60
Kantor yang bising 80
Gergaji 90
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 2/8
2/1/2018 MENGENAL KEBISINGAN DITEMPAT KERJA
C.EFEK KEBISINGAN
1) Bahaya kebisingan
Kebisingan dapat menyebabkan kehilangan pendengaran, mengganggu pidato dan pendengaran, menyebabkan
kejengkelan, dan merusak pekerjaan pada sejumlah batas. Kehilangan pendengaran, juga dikenal sebagai permulaan yang
berubah, mungkin bersifat sementara atau bersifat tetap, tergantung pada lamanya dan kesederhanaan yang didapat.
Kebisingan yang tidak terlalu kuat untuk menyebabkan kerusakan pendengaran mungkin masih mengganggu pudato dan
yang lain yang masih menginginkan suara. Ketika komunikasi penting dibanyak tempat pekerjaan, tingkat penerimaan
berubah dengan alam dari kesulitan bekerja. Untuk bisa berkomunikasi dengan berteriak, sebagai contoh, mungkin puas
ketika melakukan pekerjaan merawat pada mesin. Pada sisi lain, meningkatkan suara sedikit untuk mengatasi ciri khas
kebisingan kantor yang sama sekali tidak diinginkan dalam ruang konferensi.
Mungkin reaksi kebisingan yang tersebar luas adalah kejengkelan. Beberapa karakter kebisingan kelihatan lebih
menjengkelkan daripada yang lain. Demikian, suara kuat lebih menjengkelkan daripada yang kurang keras. Dengan cara
yang sama, nada yang tinggi mengandung lebih banyak frekuensi diatas 1500 lingkaran per sekonlebih menjengkelkan
daripada nada rendah dari kekerasan yang sama. Suara yang terjadi secara acak, berubah kuatnya atau nadanya, ataupun
berulang-ulang, kelihatannya untuk mengganti lokasi mereka lebih menjengkelkan daripada mereka yang terus berlanjut,
tidak berubah atau setara.
Efek dari kebisingan yang berlebihan kepada efisiensi dan hasil bekerja relative kecil. Pekerjaan yang dikerjakan serta
cara kerja berulang sederhana tidak dapat muncul pengaruhnya oleh kebisingan, sedangkan hilangnya dalam efisiensi pada
banyak himpunan pekerjaan cenderung menghilang dengan datangnya waktu. Hubungan antara bising yang berlebihan dan
faktor seperti perbandingan kecelakaan, pembolosan, dan penggantian pegawai belum ditetapkan dengan jelas.
2) Faktor-faktor yang berpengaruh
Faktor-faktor yang mempemgaruhi resiko kehilangan pendengaran berhubungan dengan terpaparnya kebisingan. Bagian
yang paling terpenting adalah :
Intensitas kebisingan (tingkat tekanan suara)
Jenis kebisingan (wide band, narrow band, impulse)
Lamanya terpapar per hari
Jumlah lamanya terpapar (dalam tahun)
Usia yang terpapar
Masalah pendengaran yang telah diderita sebelumnya
Lingkungan yang bising
Jarak pendengar dengan sumber kebisingan
Dikarenakan faktor yang bervariasi ini, yang paling berbahaya adalah tingkat suara, frekuensi, lama terpapar, dan
penyebarannya. Telinga manusia yang tidak dilindungi sangat berbahaya jika terpapar suara dengan intensitas lebih dari 115
dBA. Jika masih dibawah 80 dBA pendengar masih berada pada tahap aman. Jika terpapar kebisingan diatas 80 dBA telalu
lama harus dilindungi dengan alat pelindung diri (APD).
Untuk mengurangi resiko kehilangan pendengaran, terpapar kebisingan harus dibatasi selama maksimal delapan jam
dengan kebisingan sekitar 90 dBA. McDonalds menyatakan peraturan umum yang perlu kita ketahui jika kita berada pada
tempat kerja yang bising :
Terpapar kurang dari 80 dBA dapat dinyatakan dalam tahap aman yang bertujuan menghindari resiko
Pada tingkat 90 dBA dinyatakan sebagai tahap maksimum untuk terpapar secara langsung selama 8 jam per hari tanpa
menggunakan alat pelindung apapun
Terpapar terus menerus pada tingkat 115 dBA atau lebih tinggi tidak dianjurkan
Impulse noise dibatasi hingga 140 dBA per 8 jam perhari untuk pemaparan menerus
D. IDENTIFIKASI DAN EVALUASI KEBISINGAN
Identifikasi dan evaluasi kondisi kebisingan yang berbahaya pada tempat kerja berkaitan dengan mengadakan peninjauan
kebisingan secara berkala dan followup atau tindak lanjut. Disemua tempat kerja harus dilakukan pengukuran kebisingan,
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 3/8
2/1/2018 MENGENAL KEBISINGAN DITEMPAT KERJA
untuk kemudian diadakan penilaian apakah ruang kerja tersebut memenuhi persyaratan atau harus diambil tindakan-
tindakan pencegahan terhadap bahaya kebisingan.
a) Pengaruh Kebisingan
Dalam beberapa industri terdapat berbagai intensitas kebisingan, misalnya pada:
85 – 100 dB biasanya terdapat pada pabrik tekstil, tempat kerja mekanis seperti mesin penggilingan, penggunaan udara
bertekanan, bor listrik, gergaji mekanis
100 – 115 dB biasanya terdapat pada pabrik pengalengan, ruang ketel, drill.
115 – 130 dB biasanya terdapat pada mesin-mesin diesel besar, mesin turbin pesawat terbang dengan mesin turbo,
compressor sirine
130 – 160 dB biasanya terdapat pada mesin-mesin jet, peledakan roket.
Mengadakan peninjauan berkaitan dengan pengukuran tingkat kebisingan di berbagai tempat yang berada ditempat kerja.
Alat yang biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan adalah sound level meter dan dosimeter. Sebuah sound
level meter menghasilkan pembacaan langsung yang menyatakan tingkat kebisingan yang spesifik dalam waktu yang
singkat. Dosimeter memberikan rata-rata watu pemaparan. Dosimeter alat yang paling sering digunakan karena dapat
mengukur jumlah pemaparan, dan telah memenuhi standar yangditetapkan oleh badan OSHA (Occupation Safety and
Health Administration) dan ANSI (American National Standards Institute). Menggunakan dosimeter diberbagai daerah kerja
dan memberikan dosimeter pada satu atau lebih pekerja adalah anjuran ke depan untuk menjamin keakuratan pembacaan.
b) Alat Pengukur Kebisingan
Ada 2(dua) cara untuk mengukur tingkat kebisingan ditempat kerja, yaitu :
1. Instrumen Pembaca Langsung
Instrumen Pembaca Langsung disebut juga ‘’sound level meter’’yang beraksi terhadap suara atau bunyi, mendekati
kepekaan telinga manusia. Alatdipakai untuk mengukur tingkat kebisingan pada saat tertentu. Biasanya alat ini digunakan
untuk mengidentifikasi tempatyang tingkat kebisingannya lebih tinggi dari aturan batas maksimum yakni 85 dBA. Alat ini
terdiri dari microphone, alat penunjuk elektronik, amplifier, 3 skala pengukuran A, B, C.
Skala pengukuran A: Memperlihatkan perbedaan kepekaan besarpada frekuensi rendah dan tingginya yang menyerupai
reaksi telinga untuk intensitas rendah.
Skala pengukuran B: Memperlihatkan kepekaan telinga pada intensitas sedang.
Skala pengukuran C : untuk skala dengan intensitas tinggi.
Ada 2(dua) jenis sound level meter yang sering digunakan yaitu :
Pocket Sound Level Meter type 2205, tipe untuk pengukuran pada skala A,B,dan C.
Precision Sound Level Meter type 2203, lebih besar dari tipe 2205 dan dapat untuk pengukuran yang lebih teliti di samping
dapat dilengkapi dengan filter untuk frekuensi.
E. PENGENDALIAN BAHAYA KEBISINGAN
Dalam hal pengendalian suara yang menjadi bagian utamanya adalah sumber, penghubung dan penerima. Secara skematik
adalah sebagai berikut :
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 4/8
2/1/2018 MENGENAL KEBISINGAN DITEMPAT KERJA
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 5/8
2/1/2018 MENGENAL KEBISINGAN DITEMPAT KERJA
28,12 115
14,06 118
7,03 121
3,52 Detik 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 6/8
2/1/2018 MENGENAL KEBISINGAN DITEMPAT KERJA
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 7/8
2/1/2018 MENGENAL KEBISINGAN DITEMPAT KERJA
- Fungsi alat pelindung telinga adalah menurunkan tingkat kebisingan mencapai alat pendengar, serta pemeriksaan
kesehatan diperlukan untuk mencegah bahaya bising.
Referensi:
- https://www.google.com ?gws_rd=ssl#q=alat%20pelindung%20telinga
- Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu: Yogyakarta.
- Andrianto, Petrus. 1986. Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
- https://darwis97.wordpress.com/2013/12/17/mengenal-kebisingan-noise/
-http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/100-artikel/artikel-manajemen/138-mengenal-lingkungan-kerja
- Chandra YA.dkk. 2002. Kesehatan dan Keseamatan Kerja. Universitas Indonesia, Jakarta.
-isnuekos.blogspot.com/2012/09/alat-pelindung-telinga-dan-pernafasan.html
-http://www.academia.edu/6907565/Tujuan_menggunakan_Alat_Pelindung_Diri_Pemakaian.
-http://www.hsecoal.com/2014/08/mengenal-apd-beserta-fungsinya.html
-http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/100-artikel/artikel-manajemen/138-mengenal-lingkungan-kerja
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1388-bw?tmpl=component&print=1&page= 8/8