Anda di halaman 1dari 1

Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka

oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi,
adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur
koagulasi. Fungsi utama mekanisme koagulasi adalah menjaga keenceran darah (blood
fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik, serta membentuk
thrombus sementara atau hemostatic thrombus pada dinding pembuluh darah yang
mengalami kerusakan (vascular injury). Hemostasis terdiri dari enam komponen utama,
yaitu: trombosit, endotel vaskuler, procoagulant plasma protein faktors, natural
anticoagulant proteins, protein fibrinolitik dan protein antifibrinolitik.
Endotoksin adalah toksin pada bakteri gram negatif berupa lipopolisakarida (LPS) pada membran luar
dari dinding sel yang pada keadaan tertentu bersifat toksik pada inang tertentu. [1] Lipopolisakarida ini
disebut endotoksin karena terikat pada bakteri dan dilepaskan saat mikroorganisme mengalami lisis
atau pecahnya sel.[1] Beberapa juga dilepaskan saat penggandaan bakteri.[2] Komponen toksik pada LPS
adalah bagian lipid atau lemak, yang disebut lipd A. [2]. Komponen lipid A ini bukanlah struktur
makromolekuler tunggal melainkan terdiri dari susunan kompleks dari residu-residu lipid.[2] Endotoksin
hanya ada pada bakteri gram negatif berbentuk basil/batang dan kokus dan tidak secara aktif dilepaskan
dari sel serta dapat menimbulkan demam, syok, dan gejala lainnya

Lipoprotein densitas rendah (bahasa Inggris: low-density lipoprotein, beta-2 lipoprotein, LDL) adalah
golongan lipoprotein (lemak dan protein) yang bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi,
serta berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid) dalam darah ke berbagai
bagian tubuh.[1] Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari
hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke dalam membran sel.[2] LDL seringkali disebut sebagai
kolesterol jahat karena kadar LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah
satunya adalah terjadinya penyumbatan arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu tinggi.[3] LDL
terbentuk akibat e ndapan senyawa NEFA[4] yang tidak terserap oleh FATP[5]

AKIBAT HIPER KOAGULASI  Trombosis adalah proses koagulasi dalam pembuluh darah yang
berlebihan sehingga menghambat aliran darah, atau bahkan menghentikan aliran tersebut

A vulnerable plaque is a kind of atheromatous plaque – a collection of white blood cells (primarily
macrophages) and lipids (including cholesterol) in the wall of an artery – that is particularly unstable and
prone to produce sudden major problems such as a heart attack or stroke

Sebuah plak yang rentan adalah sejenis plak atheromatosa - kumpulan sel darah putih (terutama
makrofag) dan lipid (termasuk kolesterol) di dinding arteri - yang sangat tidak stabil dan cenderung
menghasilkan masalah besar mendadak seperti serangan jantung atau pukulan.

LPS atau bakterimia di dalam pembuluh darah akan menyebabkan inflamasi sistemik  penelitian
menunjukkan adanya peningkatan level dari biomarker such as high sensivity C-ractive protein, tumor
necrosis factor (TNF α) dan interleukin 6.

C-ractive protein : subrate yg dihasilkan oleh liver yang ↑ saat terjadi inflamasi secara sitemik pada
tubuh

Anda mungkin juga menyukai