Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat dinas. Pasien akan dirawat
oleh perawat yang berbeda unruk setiap shift, dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh
orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasanya diterapkan pada satu pasien
satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperwatan khusus
seperti : isolasi, intensif care, perawatan kesehatan komunitas.
Kelebihannya adalah :
1. perawat lebih membuat kasus perkasus, system evaluasi dari menejeria menjadi lebih mudah.
Kekurangannya adalah :
Case management :
Model menejemen kasus merupakan generasi kedua dari model primary nursing. Dalam model ini
asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan pandangan, bahwa untuk penyelesaian kasus
keperawatan secara tuntas berdasarkan berbagai sumber daya yang ada.
Metode menegemen kasus keperawata adalah bentuk pemberian asuhan keperawatan dan menejemen
sumber sumber terkait yang memungkinkan adanya manajemen yang strategis dari cost dan quality oleh
seorang perawat untuk suatu episode penyakit hingga perawatan lanjut.
Pengembangan metode ini didasarkan pada bukti bukti bahwa menejemen kasus dapat mengurangi
pelayanan yang terpisah pisah dan duplikasi. Disisi lain, metode kasus keperawatan ini akan
memberikan kesempatan untuk komunikasi diantara perawat, dokter, dan tim kesehatan lain, efisien
dalam menejemen perawatan melalui monitoring. Koordinasi dan intervensi.
Dalam manajemen kasus keperawatan, seorang perawat akan bertugas sebagai case manager untuk
seorang (mungkin lebih) pasien, sejak masuk ke rumah sakit hingga pasien tersebut selesai dari masa
perawatan dan pengobatan. Sebagai case manager, perawat memiliki tanggung jawab dan kebebasan
untuk perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, dan evaluasi. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan metode manajemen kasus, case manager senantiasa
mempertimbangkan dua rangkaian dan quality-cost-access dan consumers-providers-funders.
1. Menetapkan pencapaian tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan sesuai dengan standar.
2. Menfasilitasi ketergantungan pasien sesingkt mungkin
3. Menggunakan sumber daya seefisien mungkin.
4. Efisiensi biaya
5. Memfasilitasi secara berkesinambungan asuhan keperawatan melalui kolaborasi dengan tim
lainnya.
6. Pengembangan profesionalisme dan kepuasan kerja .
7. Memfasilitasi alih ilmu pengetahuan
1. Pasien masuk melalui “agency kesehatan”, manager mempunyai kewenangan dan tanggung
jawab dalam perencanaan sampai dengan evaluasi pada episode tertentu tanpa membedakan
pasien itu berasal dari unit mana.
2. Dalam manajemen kasus menggunakan dua cara, yaitu :
- Case Management Plan (CMP). Merupakan perencanaan dari masing-masing profesi
kesehatan.
- Critical Path Diagram (CPD). Merupakan penjabaran dari CMP da nada target waktunya
3. Manager mengevaluasi perkembangan pasien setiap hari, yang mengacu pada tujuan asuhan
keperawatan yang sudah di tetapkan. Bentuk spesifik dari manejemen pasien tergantung dari
katarkteristik tatanan asuhan keperawatan.
2. Kelebihan
- Kebutuhan pasien terpenuhi
- Pasien merasa puas
- Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat
- Kepuasan tugas secara kesuluruhan dapat tercapai.