NIM : 1781611016
No. Absen : 16
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
2. Buatlah sebuah skenario film yang dapat mengilustrasikan teori moral yang
menurut anda paling memuaskan.
Jawab:
Saya akan membuat skenario film tentang seorang anak perempuan yang tidak
berhenti untuk percaya dan berharap dalam hidupnya, walaupun ia terkena
leukimia. Ia percaya bahwa teman masa kecilnya yang ia kenal nakal dan
angkuh hingga remaja akan berubah menjadi pria sejati. Ia meyakini juga
bahwa disisa hidupnya ia dapat melakukan yang terbaik karena menurutnya
Tuhan selalu menginginkan ia untuk bahagia. Pria yang nakal itu terkenal di
sekolahnya karena ketampanan yang membuatnya populer, namun ia dapat
mengatasi kenakalan pria itu karena ia percaya bahwa pria tersebut memiliki
sisi baik. Kisah mereka dimulai dari ketika pria mendapatkan hukuman karena
telah membuat salah satu teman sekolah cidera. Pria itupun mendapatkan
hukuman memberi les privat pada adik kelas oleh sekolah karena mengingat
kemampuan adik kelasnya masih kurang serta hukuman menjadi pemain
dalam drama sekolah di akhir musim panas. Ketika menjalani hukuman, pria
ini mulai kesulitan dalam mengajari adik kelas dan mengafal teks drama. Anak
perempuan memperhatikannya hingga ia memberitahukan bahwa dirinya perlu
membuat hal beda agar adik kelas yang diberikan les privat merasa nyaman.
Seiring berjalannya waktu, pria memerlukan bantuan anak perempuan ini dan
anak perempuan mau membantunya. Konflik ejekan mulai mendramai
kehidupan mereka. Sebab, anak perempuan terlihat seperti gadis yang tidak
gaul (cupu). Pria mulai malu, jika berbicara di depan umum bersama anak
perempuan itu sampai seketika anak perempuan tersinggung karena ia
mengetahui bahwa dirinya tidak dianggap teman tetapi hanya dimanfaatkan.
Seiring berjalannya waktu, drama musim panas membuat mereka dekat karena
pria mulai menyadari bahwa kemarahan anak perempuan yang membuatnya
tidak bisa membantunya tetapi ia berusaha menjadi baik dan membuat anak
wanita merasa nyaman didekatnya serta ia akan berjanji menjadi anak yang
baik. Ia pun diminta membuktikan oleh anak perempuan tersebut dan pria itu
membuktikannya. Ia mulai menghindar dari teman-temannya yang membuat
nakal sampai akhirnya anak perempuan berhasil melihat keajaiban dari
keyakinan dan harapan yang catat dalam daftar hal-hal yang akan ia lakukan
disisa hidupnya. Hal yang dilakukan anak perempuan tersebut merupakan hal
yang bermoral karena ia berhasil menyelamatkan pria teman kecilnya dari
suatu kebodohan (kenakalan) yang sangat sering dilakukan dan disisa hidup
anak perempuan ini, pria tersebut selalu membantu merealisasikan keinginan
yang ada didaftar yang ingin dilakukan oleh anak perempuan tersebut.
5. Bagaimana hal ini dapat diperdebatkan jika kita tidak memiliki pengetahuan
moral? Apakah argumen-argumen tersebut bersifat persuasif?
Jawab:
Menurut saya, jika saya adalah orang yang tidak memiliki pengetahuan moral
artinya penting bagi saya akan untuk mencari pengetahuan terkait
pengetahuan moral dengan memahami etika moral Kantian dan etika moral
utilitarianisme. Pentingnya saya mengetahui agar saya dapat membedakan
tindakan yang bermoral dan yang tidak bermoral selama saya hidup di
lingkungan saya maupun di luar lingkungan saya. Adapun beberapa keadaan
yang dapat menyebabkan kedua etika moral tersebut tidak dapat diterapkan
secara penuh. Menurut saya Etika moral Kantian sama-sama bersifat
persuasif.dan sama-sama memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-
masing. Ini tergantung kepada setiap individu apakah ingin mengikuti etika
moral
God (p.188)
1. Pikirkan dengan jujur tentang diri Anda: apakah Anda menipu diri Anda dengan cara
apa saja tentang keadaan mental Anda sendiri? (Atau apakah orang lain melakukan
hal ini seperti yang Anda ketahui?) Bagaimana jawaban Anda berhubungan dengan
persoalan ini apakah kita memiliki wewenang orang pertama sehubungan dengan
pikiran kita sendiri?
Jawab:
Menurut saya, terkadang saya pernah menipu diri saya dengan cara apa saja tentang
keadaan mental saya sendiri dan hal ini berkaitan denga pernyataan yang
disampaikan oleh Michael Dummett. Pernyataan beliau menjelaskan jika kita
mengejar sebuah ide atau ilmu baru untuk pengetahuan, pasti akan mengesampingkan
keberadaan Tuhan karena semua berdasarkan ilmu pasti dimana tidak akan ada
namanya suatu keajaiban. Adanya religius belief semua orang akan sadar bahwa
mereka pernah melakukan kesalahan entah dimana dan mungkin percaya akan
adanya hukum karma seseorang bisa dikatakan tidak atheism. Jadi walaupun
seseorang yang mencari sebuah ilmu pengetahuan pasti yang
mengeyampingkan keajaiban atau mukjizat tetapi orang tersebut mempunyai
religius belief maka orang tersebut bukan atheism, sehingga pernyataan terkait
saat menipu diri saya dengan cara apa saja tentang keadaan mental saya sendiri
dibantah oleh Michael Dummett. Sebab dapat diyakini bahwa keajaiban akan
mendatangi kita dalam mengejar sebuah ide (pengetahuan).
2. Apakah Hume berpikir bahwa mukjizat tidak mungkin terjadi atau mustahil?
Jawab:
Menurut saya, pemikiran oleh Hume yang menyatakan bahwa mukjizat tidak
mungkin terjadi atau mustahil masih memiliki sikap skeptisme. Mujizat adalah
peristiwa yang bertentangan dengan hukum alam. Selanjutnya, Hume
menunjukkan bahwa ada berbagai alasan mengapa kesaksian empiris tentang
mukjizat akan cenderung palsu. Orang sering berhayal atau berimajinasi dan
tampaknya tak dapat dijelaskan karena mereka hanya terlalu terbuka untuk
keyakinan bahwa harus ada justifikasi pada penjelasan supernatural untuk
fenomena tertentu. Benar atau tidaknya kemungkinan terjadi atau mustahil
mukjizat yang diberikan Tuhan kepada umatnya yang percaya kepadanya
perlu dijustifikasi Hal ini membuat diri kita untuk percaya dan meyakini
keberadaan dan kuasa Tuhan
5. Dalam Misa Katolik, teman saya mendengar suara bernada tinggi yang indah
mengiringi pujian/nyanyian, tetapi pada saat melihat disekeliling tidak ada
orang di sana yang memiliki suara itu. Beberapa saat kemudian, dia
diberitahu oleh pendeta bahwa orang lain juga telah mendengar suara tersebut
(meskipun dia tidak merasakan sendiri). Haruskah pengalaman seperti ini
dianggap sebagai pembenaran untuk keyakinan religius teman saya?
Jawab:
Menurut saya, tidak harus langsung percaya karena diri kita sendiri perlu
skeptis terhadap kejadian tersebut. Sebab ketika teman saya yang mendengar
suara bernada tinggi yang indah mengiringi pujian/nyanyian, saya tidak
mendengar hal tersebut. Hal ini perlu dicari kebenarannya sebab kejadian
tersebut belum terjustifikasikan. Jika diantara kita memiliki keyakinan yang
religius hanya dengan keyakinan religius dan disertai pengalaman yang kita
lihat dengan sendiri yakni rutin ke gereja tidak hanya saat Misa Katolik,
kejadian tersebut dapat dibenarkan karena adanya pengalaman religious atau
mistik karena tiba-tiba mendengar suara bernada tinggi yang indah mengiringi
pujian/nyanyian. Kejadia tersebut melihat pengalaman yang menjadi dasar
pikiran untuk berargumen. Tuhan hadir, walaupun diri kita sendiri tidak dapat
melihat dan tidak bisa disentuh. Namun, saya sadar akan kehadiran dari
keterjadian tersebut dapat dirasakan.