Anda di halaman 1dari 33

PERCOBAAN 1

GRAVIMETRI
SIFAT BAHAN :
Berikut ini adalah sifat-sifat dari bahan-bahan yang digunakan
 CaCl2
Bentuk Butiran
Warna Putih abu-abu
Bau Tak berbau
pH 8-9 (basa)
Kelarutan Larut dalam air
Densitas 2,15
Titik didih >1600oC
Titik leleh 782oC

 Amonium Oksalat
Bentuk Serbuk/bubuk
Warna Putih
Bau Tidak berbau
pH 6.4
Titik didih Terurai
Titik leleh 70oC
Suhu terurai 70oC
Kelarutan Larut dalam air
Specific gravity 1.5
Berat molekul 142.11
Kestabilan Stabil dibawah suhu dan tekanan normal

 Indikator Metil Merah


 Keadaan fisik dan penampilan : Solid. (Kristal padat padat atau bubuk.)
 Bau : berbau.
 Rasa : Tidak tersedia.
 Molekul Bera t: 269,3 g / mol

MSDS Kimia Analisa Page 1


 Warna: Violet atau Red. Kebiruan ungu.
 Melting Point : 179 ° C (354,2 ° F) - 182 C
 Spesifik Gravity : Tidak tersedia.
 Tekanan Uap : Tidak dipakai.
 Densitas Uap : 9.3 (Air = 1)

 AgNO3 (Perak Nitrat)


 Wujud : Transparan, kristal tak berwarna.
 Bau: Tidak berbau.
 Kelarutan: air 219g/100g @ 200C (68F).
 berat jenis: 4.352
 pH: ca. 6 (netral untuk lakmus)
 % Volatil dengan volume @ 210C (70F): 0
 Titik didih: 444C (831F) terurai.
 titik leleh: 212C (414F)
 Densitas uap (udara = 1): 4.4
 Tekanan Uap (mm Hg): Sangat rendah.

 Larutan DMG
Bentuk Cairan
Warna Tidak berwarna (bening)
Bau Seperti alkohol
Tekanan 40 mmHg @20oC
Densitas 1.6
Titik didih 78oC (172oF)
Titik leleh -113oC (-172oF)
Kelarutan Larut dalam air

 Amoniak (NH3)
Wujud Mudah larut dalam air
Warna Gas tidak berwarna
Bau Khas bau amoniak

MSDS Kimia Analisa Page 2


Tekanan uap 400 mmHg (-45,4 ºC)
Berat jenis 0,682 (-33,4 ºC)
Titik didih -33,4 ºC
Titik leleh -77.7 ºC
Kelarutan dalam air 31 g/100 g (25 ºC)
Berat jenis uap 0,6 (udara=1)

 HCl (Asam Klorida)


 Keadaan fisik dan penampilan : Cairan.
 Bau : pedas. Iritasi (Strong.)
 Warna: tak berwarna menyala kuning.
 pH (1% soln / air) : Asam.
 Titik Didih : 108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83oC
@ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl dalam air
 Tekanan Uap : 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata
 Kepadatan uap : 1,267 (Air = 1)
 Bau Threshold : 0,25 sampai 10 ppm
 Stabilitas : Produk ini stabil.
 Sangat reaktif dengan logam. Reaktif dengan agen oksidasi, bahan organik,
alkali, air.
 Korosivitas : Sangat korosif di hadapan aluminium, tembaga, stainless steel
(304), dari stainless steel (316). Non-korosif terhadap kaca.

 NH4OH (Amonium Hidroksida)


Bentuk Cairan
Warna Tidak berwarna (bening)
Bau Seperti amonia (kuat dan tajam)
Berat molekul 35.05
Titik didih Tidak tersedia
Titik leleh -69.2oC (-92.6oF)
pH 11.6 (basa)
Specific 0.898 (Air = 1)

MSDS Kimia Analisa Page 3


gravity
Tekanan uap 287.9 kPa @20oC
Kelarutan Larut dalam air dingin
Stabilitas Bersifat stabil
Reaktivitas Sangat reaktif dengan logam, asam, dan agen oksida
Korosivitas Sangat korosif terhadap Zn, Al, dan Cu. Non-korosif
terhadap kaca, stainless steel (304 dan 316)

 NiSO4 (Nikel Sulfat)


Bentuk Kristal
Warna Hijau kebiruan
Bau Tak berbau
Berat molekul 262,86
Berat jenis 2,03 g/cm3
Kelarutan Larut dalam air
pH 4,5 (Asam)
Titik didih 103oC
Titik leleh 100oC

 K2CrO4 (Kalium Dikromat)


Bentuk Solid (padat)
Warna Kuning
Bau Tidak berbau
pH 8.6 – 9.8 (basa)
Titik didih Tidak tersedia
Titik leleh 975oC
Kelarutan Larut dalam air
Specifiv 2.7320
gravity
Berat molekul 194.20
Stabilitas Stabil di bawah suhu dan tekanan normal

MSDS Kimia Analisa Page 4


 HNO3 (Asam Nitrat)
 Bentuk fisik dan penampilan : cairan
 Bau : menyengat
 Rasa : tak berasa
 Warna : tak berwarna sampai kuning cerah
 pH(1% larutan dalam air) : asam
 Titik didih : 1210 C / 249,80 F
 Titik leleh : – 41,60 C / -42,9 F
 Berat jenis : 1,408 (air=1)
 Tekanan uap : 6 kPa (200 C)
 Massa jenis uap : 2,5 (air=1)
 Batas Aman uap : 0.29 ppm
 Kelarutan : Mudah larut dalam air dingin, air hangat, dietil eter.

 Pb Asetat (Pb(CH3COO)2)
Bentuk Padatan kristal
Warna Putih
Bau Seperti asetat
Berat molekul 379.32 gr/mol
Titik didih Suhu penguraian : 100oC (212oF)
Titik leleh 75oC (167oF)
Specific gravity 2.55 (Air = 1)
Kelarutan Larut dalam air ding
Stabilitas Bersifat stabil
Reaktivitas Reaktif dengan asam

 Serbuk Asbes (Titanium Dioksida)


Bentuk Cairan kental, bubuk
Bau Tidak berbau
Titik didih 100oC (212oF)
Titik leleh 0oC (32oF)
Kelarutan Larut dalam air

MSDS Kimia Analisa Page 5


Specific gravity 1.1 (air = 1)
Stabilitas Bersifat stabil

 Asam Asetat/Cuka (CH3COOH)


Bentuk Cairan
Warna Tidak berwarna (bening)
Bau Pedas, seperti cuka, asam
Berat 60.05
molekul
pH 2 (asam)
Titik didih 118.1oC (244.6oF)
Titik leleh 16.6oC (61.9oF)
Kritis suhu 321.67oC (611oF)
Specific 1.049 (air=1)
gravity
Tekanan uap 1.5 kPa @20oC
Kepadatan 2.07 (udara=1)
uap
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam dietil
eter, aseton. Tidak larut dalam disulfida karbon.
Stabilitas Bersifat stabil
Korosivitas Korosif terhadap stainless steel (304). Sedikit korosif terhadap
Al dan Cu. Non-korosif terhadap stainless steel (316)
Reaktivitas Bereaksi hebat dengan oksidator kuat, asetaldehid, dan
anhidrida asetat. Bereaksi dengan logam kuat

a) Indikasi Bahaya :
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Peringatan darurat  bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.

MSDS Kimia Analisa Page 6


 Pernapasan  menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
 Pencernaan  dapat sakit perut, diare, kepala pusing, dan muntah-muntah.
 Kontak kulit  menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Kontak mata  menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
 Eksposur kronis  eksposur yang berkepanjangan atau eksposur berulang
terhadap konsentrasi berlebihan dapat mempengaruhi paru-paru, liver, dan ginjal.
b) Penanganan Pertama :
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata  segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
 Kontak Kulit  segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
 Kulit Serius  cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti bakteri.
 Inhalasi  jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
 Serius Terhirup  evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan
pernafasan dari mulut ke mulut.
 Tertelan  jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada korban yang sadar.

MSDS Kimia Analisa Page 7


PERCOBAAN 2
ASIDI ALKALIMETRI

SIFAT BAHAN :
Berikut ini adalah sifat-sifat dari bahan-bahan yang digunakan
 HCl (Asam Klorida)
 Keadaan fisik dan penampilan : Cairan.
 Bau : pedas. Iritasi (Strong.)
 Warna: tak berwarna menyala kuning.
 pH (1% soln / air) : Asam.
 Titik Didih : 108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83oC
@ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl dalam air
 Tekanan Uap : 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata
 Kepadatan uap : 1,267 (Air = 1)
 Bau Threshold : 0,25 sampai 10 ppm
 Kelarutan : Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter.
 Stabilitas : Produk ini stabil.
Sangat reaktif dengan logam. Reaktif dengan agen oksidasi, bahan organik,
alkali, air.
 Korosivitas : Sangat korosif di hadapan aluminium, tembaga, stainless steel
(304), dari stainless steel (316). Non-korosif terhadap kaca.

 Na2CO3 (Natrium Karbonat)


Bentuk Padat
Warna Putih
Bau Tidak Berbau
Berat Molekul 105.9778 gr/mol
pH 11,6
Titik didih 400oC
Titik leleh 851oC
Spesifik Gravity 1,55
Kelarutan Larut dalam air

MSDS Kimia Analisa Page 8


 Indikator Metil Merah
 Keadaan fisik dan penampilan : Solid. (Kristal padat padat atau bubuk.)
 Bau : berbau.
 Rasa : Tidak tersedia.
 Molekul Bera t: 269,3 g / mol
 Warna: Violet atau Red. Kebiruan ungu.
 Melting Point : 179 ° C (354,2 ° F) - 182 C
 Suhu kritis: Tidak tersedia.
 Spesifik Gravity : Tidak tersedia.
 Tekanan Uap : Tidak dipakai.
 Densitas Uap : 9.3 (Air = 1)

 NaCl (Natrium Klorida)


Bentuk Padat
Warna Putih
Bau Sedikit
Berat Molekul 58,5 gr/mol
pH 7
Titik didih 1413oC
Titik leleh 801oC
Spesifik Gravity 2,165
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin, air panas, larut dalam gliserol
dan ammonia. Sangat sedikit larut dalam alcohol. Tidak larut
dalam asam klorida.

 Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC

MSDS Kimia Analisa Page 9


Titik leleh 851oC
Spesifik Gravity 1

a) Indikasi Bahaya :
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Kontak mata : Menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit bahkan
dapat menyebabkan kebutaan
 Kontak kulit : Menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Pernapasan : Menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru
juga dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan
napas pendek-pendek.
 Pencernaan : Dapat menyebabkan sakit perut, diare, kepala pusing, dan
muntah-muntah.
b) Penanganan Pertama :
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata :Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus
terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya
15 menit. Dapatkan bantuan medis jika terjadi iritasi.
 Kontak Kulit : Cuci dengan sabun dan airbasuh kulit dengan banyak air
sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu. Tutup kulit yang teriritasi dengan yang
melunakkan. Dapatkan bantuan medis jika iritasi berkembang.
 Inhalasi : Pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan
perhatian medis.
 Tertelan : Jangan dimuntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh
personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada
orang pingsan. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, panggil dokter
segera. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang.

MSDS Kimia Analisa Page 10


PERCOBAAN 3
TITRASI KOMPLEKSOMETRI

SIFAT BAHAN :
 EDTA
Bentuk Cairan
pH 4 – 4.5
Titik leleh 225 – 228 oC
Kelarutan Sedikit larut di air

 EBT
Bentuk Padat
Warna Coklat kehitaman
Berat molekul 461,39 gr/mol
Kelarutan Sangat sedikit larut dalam air

 CaCO3 (Kalsium Karbonat)


Bentuk Padat
Warna Putih
pH 8-9
Titik leleh 825oC
Spesific Gravity 2,7 – 2,9
Kelarutan Sedikit larut dalam air
Berat Molekul 100,09 gr/mol

 HCl (Asam Klorida)


 Keadaan fisik dan penampilan : Cairan.
 Bau : pedas. Iritasi (Strong.)
 Warna: tak berwarna menyala kuning.
 pH (1% soln / air): Asam.
 Titik Didih : 108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83oC
@ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl dalam air

MSDS Kimia Analisa Page 11


 Tekanan Uap : 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata
 Kepadatan uap : 1,267 (Air = 1)
 Bau Threshold : 0,25 sampai 10 ppm
 Properti Dispersi : Lihat kelarutan dalam air, dietil eter.
 Kelarutan : Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter.
 Stabilitas : Produk ini stabil.
 Sangat reaktif dengan logam. Reaktif dengan agen oksidasi, bahan organik,
alkali, air.
 Korosivitas : Sangat korosif di hadapan aluminium, tembaga, stainless steel
(304), dari stainless steel (316). Non-korosif terhadap kaca.

 NaOH
Bentuk Padat
Warna Putih
Bau Berbau
pH 13,5
Titik didih 1388oC
Titik leleh 323oC
Spesifik Gravity 2,13
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin
Berat Molekul 40 gr/mol

a) Indikasi Bahaya :
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Kontak mata : Menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit bahkan
dapat menyebabkan kebutaan
 Kontak kulit : Menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Pernapasan : Menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru
juga dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan
napas pendek-pendek.

MSDS Kimia Analisa Page 12


 Pencernaan : Dapat menyebabkan sakit perut, diare, kepala pusing, dan
muntah-muntah.

b) Penanganan Pertama
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata :Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus
terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya
15 menit. Dapatkan bantuan medis jika terjadi iritasi.
 Kontak Kulit : Cuci dengan sabun dan airbasuh kulit dengan banyak air
sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu. Tutup kulit yang teriritasi dengan yang
melunakkan. Dapatkan bantuan medis jika iritasi berkembang.
 Inhalasi : Pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan
perhatian medis.
 Tertelan : Jangan dimuntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh
personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada
orang pingsan. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, panggil dokter
segera. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang
atau ikat pinggang.

MSDS Kimia Analisa Page 13


PERCOBAAN 4
ARGENTOMETRI

SIFAT BAHAN :
Berikut ini adalah sifat-sifat dari bahan-bahan yang digunakan
 Al(OH)3 (Aluminium Hidroksida)
Bentuk Padat
Warna Putih
pH 8-9 pada 100g/l 20 ℃
Titik lebur 300 oC
Tekanan uap < 0,1 ℎ𝑃𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 20℃
Densitas 2,42 g/cm2 pada 20℃
Kelarutan dalam air Kira-kira 0,0015 g/l pada 20℃
Bau Tidak berbau
Suhu penguraian 150-220 ℃

 NaOH (Natrium Hidroksida)


Bentuk Padat
Warna Putih
Bau Berbau
pH 13,5
Titik didih 1388oC
Titik leleh 323oC
Spesifik Gravity 2,13
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin
Berat Molekul 40 gr/mol

 H2SO4 (Asam Sulfat)


Bentuk Larutan
Warna Tidak berwarna
Bau Berbau
pH Asam

MSDS Kimia Analisa Page 14


Tekanan uap 1 mmHg @ 145,8 ℃
Kepadatan uap <0,3 @ 25℃
Spesifik Gravity 1,84
Kelarutan Dapat larut dalam air
Berat Molekul 98 g/mol

 Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC

 K2CrO4 (Kalium Dikromat)


Bentuk Solid (padat)
Warna Kuning
Bau Tidak berbau
pH 8.6 – 9.8 (basa)
Titik didih Tidak tersedia
Titik leleh 975oC
Kelarutan Larut dalam air
Specifiv gravity 2.7320
Berat molekul 194.20
Stabilitas Stabil di bawah suhu dan tekanan normal

 AgNO3 (Perak Nitrat)


 Wujud : Transparan, kristal tak berwarna.
 Bau: Tidak berbau.
 Kelarutan: air 219g/100g @ 200C (68F).
 berat jenis: 4.352
 pH: ca. 6 (netral untuk lakmus)

MSDS Kimia Analisa Page 15


 % Volatil dengan volume @ 210C (70F): 0
 Titik didih: 444C (831F) terurai.
 Titik leleh: 212C (414F)
 Densitas uap (udara = 1): 4.4
 Tekanan Uap (mm Hg): Sangat rendah.

 NaCl (Natrium Klorida)


Bentuk Padat
Warna Putih
Bau Sedikit
Berat Molekul 58,5 gr/mol
pH 7
Titik didih 1413oC
Titik leleh 801oC
Spesifik Gravity 2,165
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin, air panas, larut dalam gliserol
dan ammonia. Sangat sedikit larut dalam alcohol. Tidak larut
dalam asam klorida.

a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Dapat menyebabkan
iritasi terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit
alergi atau reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat
pengeksposan.
 Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
 Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
b) Penanganan Pertama
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
MSDS Kimia Analisa Page 16
 Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
 Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
 Kulit Serius : Segera cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim antibakteri.
 Inhalasi : Apabila terhirup, pindahkan korban ke udara segar. Jika tidak
bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan
oksigen.
 Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan
pernafasan dari mulut ke mulut.
 Tertelan : Apabila tertelan jangan mengusahakan muntah kecuali bila
diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan
apapun melalui mulut kepada korban yang sadar.

MSDS Kimia Analisa Page 17


PERCOBAAN 5
PERMANGANOMETRI

SIFAT BAHAN :
 KMnO4 (Kalium Permanganat)
Bentuk Padat
Rasa Agak manis
Bau Berbau
Warna Ungu
Kelarutan Mudah larut dalam metanol, aseton
Titik Leleh Teturai
Titik Didih Tidak Tersedia
Berat Jenis 2,7 @15℃
Berat Molekul 158,03 g/mol

 H2C2O4
Bentuk Padatan Kristal
Warna Tidak berwarna
Kelarutan Larut dalam air panas dan dingin
pH Asam
Berat Molekul 90,03584 g/mol
Berat Jenis 2,408 g/cm3

a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Dapat menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
 Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
 Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-merah,
atau kudis.
MSDS Kimia Analisa Page 18
 Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
b) Penanganan Pertama
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
 Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang
teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
 Kulit Serius : Segera cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim antibakteri.
 Inhalasi : Apabila terhirup, pindahkan korban ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
 Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan
pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika sulit
bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut
ke mulut.
 Tertelan : Apabila tertelan jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan
berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut kepada korban yang sadar.

MSDS Kimia Analisa Page 19


PERCOBAAN 6
IODOMETRI

SIFAT BAHAN :
 Na2S2O3
 Physical state and appearance : Solid.
 Odor : Odorless.
 Molecular Weight : 248.18 g/mole
 pH (1% soln/water) : Not available.
 Boiling Point : Not available.
 Melting Point : 48.5 deg C
 Critical Temperature : Not available.
 Specific Gravity : 1.7290 g/cm3
 Vapor Pressure : Not applicable.
 Vapor Density : Not available.
 Volatility : Not available.
 Odor Threshold : Not available.
 Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
 Ionicity (in Water) : Not available.

 KI
 Physical state and appearance : Solid. (Deliquescent crystals solid.)
 Odor : Odorless.
 Taste : Bitter. Saline. (Strong.)
 Molecular Weight : 166 g/mole
 Color : White.
 pH (1% soln/water) : Not available.
 Boiling Point : 1330°C (2426°F)
 Melting Point : 681°C (1257.8°F)
 Critical Temperature : Not available.
 Specific Gravity : 3.1 (Water = 1)
 Vapor Pressure : Not applicable.

MSDS Kimia Analisa Page 20


 Vapor Density : Not available.
 Volatility : Not available.
 Odor Threshold : Not available.
 Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
 Ionicity (in Water) : Not available.

 H2SO4 (Asam Sulfat)


Bentuk Larutan
Warna Tidak berwarna
Bau Berbau
Ph Asam
Tekanan uap 1 mmHg @ 145,8 ℃
Kepadatan uap <0,3 @ 25℃
Spesifik Gravity 1,84
Kelarutan Dapat larut dalam air
Berat Molekul 98 g/mol

 Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC

 MnSO4 (Mangan Sulfat)


 Keadaan fisik dan penampilan : Padatan. (Kristal Efflorescent padat.)
 Bau : berbau.
 Berat Molekul : 169,01 g / mol
 Warna : Merah. (Light.)
 Titik Didih : 850 ° C (1562 ° F)
 Melting Point : 700 ° C (1292 ° F)

MSDS Kimia Analisa Page 21


 Spesifik Gravity : 2.95 (Air = 1)
 Properti Dispersi : Lihat kelarutan dalam air.
 Kelarutan : Mudah larut dalam air dingin, air panas.

 K2Cr2O7 (Kalium Dikromat)


 Physical state and appearance : Solid.
 Odor : Odorless.
 Taste : Bitter. metallic.
 Molecular Weight : 294.2 g/mole
 Color : Orange-Red.
 pH (1% soln/water) : 4 [Acidic.]
 Boiling Point : 500°C (932°F)
 Melting Point : 398°C (748.4°F)
 Critical Temperature : Not available.
 Specific Gravity : 2.676 @ 25 deg. C(Water = 1)
 Vapor Pressure : Not applicable.
 Vapor Density : Not available.
 Volatility : Not available.
 Odor Threshold : Not available.
 Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
 Ionicity (in Water) : Not available.
 Dispersion Properties : See solubility in water.
 Solubility : Easily soluble in hot water.

a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi
atau reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat
pengeksposan.

MSDS Kimia Analisa Page 22


 Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru
juga dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan
napas pendek-pendek.
 Pencernaan : dapat sakit perut, diare, kepala pusing, dan muntah-muntah.
 Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
 Eksposur kronis : eksposur yang berkepanjangan atau eksposur berulang
terhadap konsentrasi berlebihan dapat mempengaruhi paru-paru, liver, dan
ginjal.

b) Penanganan Pertama
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
 Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
 Kulit Serius : cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti bakteri.
 Inhalasi : jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
 Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
 Tertelan : jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada korban yang sadar.

MSDS Kimia Analisa Page 23


PERCOBAAN 7
BILANGAN PEROKSIDA

SIFAT BAHAN :
 Na2S2O3
 Physical state and appearance : Solid.
 Odor : Odorless.
 Molecular Weight : 248.18 g/mole
 pH (1% soln/water) : Not available.
 Boiling Point : Not available.
 Melting Point : 48.5 deg C
 Critical Temperature : Not available.
 Specific Gravity : 1.7290 g/cm3
 Vapor Pressure : Not applicable.
 Vapor Density : Not available.
 Volatility : Not available.
 Odor Threshold : Not available.
 Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
 Ionicity (in Water) : Not available.

 KI
 Physical state and appearance : Solid. (Deliquescent crystals solid.)
 Odor : Odorless.
 Taste : Bitter. Saline. (Strong.)
 Molecular Weight : 166 g/mole
 Color : White.
 pH (1% soln/water) : Not available.
 Boiling Point : 1330°C (2426°F)
 Melting Point : 681°C (1257.8°F)
 Critical Temperature : Not available.
 Specific Gravity : 3.1 (Water = 1)
 Vapor Pressure : Not applicable.

MSDS Kimia Analisa Page 24


 Vapor Density : Not available.
 Volatility : Not available.
 Odor Threshold : Not available.
 Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
 Ionicity (in Water) : Not available.

 Kloroform
 Physical state and appearance : Liquid.
 Taste : Burning. Sweet.
 Molecular Weight : 119.38 g/mole
 Color : Colorless. Clear
 pH (1% soln/water) : Not available.
 Boiling Point : 61°C (141.8°F)
 Melting Point : -63.5°C (-82.3°F)
 Critical Temperature : 263.33°C (506°F)
 Specific Gravity : 1.484 (Water = 1)
 Vapor Pressure : 21.1 kPa (@ 20°C)
 Vapor Density : 4.36 (Air = 1)
 Volatility : Not available.
 Odor Threshold : 85 ppm
 Water/Oil Dist. Coeff. : The product is more soluble in oil
 Ionicity (in Water) : Not available.
 Dispersion Properties : Not available.
 Solubility : Very slightly soluble in cold water.

 Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC

MSDS Kimia Analisa Page 25


 Iodium Bromida
 Appearance : deep red-orange colored liquid
 Odor : strong vinegar
 Solubility in water : infinite
 Specific grafity : approximately 1.07
 pH : <1
 Boiling point : 118 deg C
 Melting point : 16.6 deg C
 Vapor Pressure : 11 at 20 deg C

a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
 Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
 Pencernaan : dapat sakit perut, diare, kepala pusing, dan muntah-muntah.
 Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
 Eksposur kronis : eksposur yang berkepanjangan atau eksposur berulang
terhadap konsentrasi berlebihan dapat mempengaruhi paru-paru, liver, dan
ginjal.
b) Penanganan Bahaya
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
 Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.

MSDS Kimia Analisa Page 26


 Kulit Serius : cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi
dengan krim anti bakteri.
 Inhalasi : jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
 Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan
pernafasan dari mulut ke mulut.
 Tertelan : jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada korban yang sadar.

MSDS Kimia Analisa Page 27


PERCOBAAN 8
TITRASI POTENSIOMETRI

SIFAT BAHAN :
 HCl (Asam Klorida)
 Keadaan fisik dan penampila : Cairan.
 Bau : pedas. Iritasi (Strong.)
 Warna: tak berwarna menyala kuning.
 pH (1% soln / air): Asam.
 Titik Didih : 108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83oC
@ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl dalam air
 Tekanan Uap : 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata
 Kepadatan uap : 1,267 (Air = 1)
 Bau Threshold : 0,25 sampai 10 ppm
 Kelarutan : Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter.
 Stabilitas : Produk ini stabil.
Sangat reaktif dengan logam. Reaktif dengan agen oksidasi, bahan organik,
alkali, air.
 Korosivitas : Sangat korosif di hadapan aluminium, tembaga, stainless steel
(304), dari stainless steel (316). Non-korosif terhadap kaca.

 Larutan PP
Bentuk Cairan

Massa Molar 318,32 g/mol

Massa Jenis 1,277 g/mol

Trayek PH 8,9 – 9,6

Suhu 32°C

Titik Leleh 262,5°C

Trayek PH 8,9 – 9,6

Indikator ini tidak larut dalam air, benzene, tetapi sangat larut dalam etanol dan
eter

MSDS Kimia Analisa Page 28


 H3PO4
Nama Asam fosfat

Berat molekul 98 g/mol

Sifat fisis  wujud cair


 tidak berwarna
 transparan
 larut dalam alkohol dan air
Densitas 1,8334 g/cm3

titik didih 213 oC


titik leleh 42,35 oC
Impuritis 0,02% (maksimal)

 Na3PO4
Nama trinatrium fosfat

Bentuk Kristal Trigonal

PH 12 (larutan 1%)

Berat molekul 380,16 g/mol

Sifat fisis - tidak berwarna


- larut dalam air dan tidak larut dalam
karbon disulfida

Densitas 2,507 g/cm3

Suhu kristalisasi 65 oC (pada P = 1 atm)

Titik leleh 256 oC (pada P = 1 atm)

 NaOH (Natrium Hidroksida)


Bentuk Padat
Warna Putih
Bau Berbau
pH 13,5
Titik didih 1388oC

MSDS Kimia Analisa Page 29


Titik leleh 323oC
Spesifik Gravity 2,13
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin
Berat Molekul 40 gr/mol

 Indikator Metil Merah


 Keadaan fisik dan penampilan : Solid. (Kristal padat padat atau bubuk.)
 Bau : berbau.
 Rasa : Tidak tersedia.
 Molekul Bera t: 269,3 g / mol
 Warna: Violet atau Red. Kebiruan ungu.
 Melting Point : 179 ° C (354,2 ° F) - 182 C
 Spesifik Gravity : Tidak tersedia.
 Tekanan Uap : Tidak dipakai.
 Densitas Uap : 9.3 (Air = 1)

 Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC

a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
 Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.

MSDS Kimia Analisa Page 30


 Pencernaan : dapat sakit perut, diare, kepala pusing, dan muntah-muntah.
 Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
 Eksposur kronis : eksposur yang berkepanjangan atau eksposur berulang
terhadap konsentrasi berlebihan dapat mempengaruhi paru-paru, liver, dan
ginjal.
b) Penanganan Bahaya
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
 Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
 Kulit Serius : cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi
dengan krim anti bakteri.
 Inhalasi : jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
 Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan
pernafasan dari mulut ke mulut.
 Tertelan : jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada korban yang sadar.

MSDS Kimia Analisa Page 31


PERCOBAAN 9
SPEKTROFOTOMETRI

SIFAT BAHAN :
 Krom (III) Nitrat

Bentuk Padat
Warna Ungu
Bau Tidak Berbau
Titik leleh 256 oC (pada P = 1 atm)
Titik Didih 212 F terurai
PH Tidak tersedia
Titik Beku / lebur 140 deg C (284,00 0F)
Berat molekul 400.1313 g/mol
Sifat fisis - tidak berwarna
- larut dalam air dan tidak larut dalam
karbon disulfida

Spesifik Gravity / Density 1.80

 Kobalt Nitrat

Bentuk Padat
Warna Pink Merah kecoklatan
Bau Tidak Berbau
PH Tidak Tersedia
Titik Beku / lebur 55 deg C (131,00 ° F)
Daya larut dalam air 134 g / 100ml
Berat molekul 291,02 g/mol
Spesifik Gravity / Density 1.880

MSDS Kimia Analisa Page 32


a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
 Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
 Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
 Pencernaan : dapat sakit perut, diare, kepala pusing, dan muntah-muntah.
 Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
 Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
 Eksposur kronis : eksposur yang berkepanjangan atau eksposur berulang
terhadap konsentrasi berlebihan dapat mempengaruhi paru-paru, liver, dan
ginjal.
b) Penanganan Bahaya
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
 Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
 Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
 Kulit Serius : cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi
dengan krim anti bakteri.
 Inhalasi : jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
 Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan
pernafasan dari mulut ke mulut.
 Tertelan : jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada korban yang sadar.
MSDS Kimia Analisa Page 33

Anda mungkin juga menyukai