Msds
Msds
GRAVIMETRI
SIFAT BAHAN :
Berikut ini adalah sifat-sifat dari bahan-bahan yang digunakan
CaCl2
Bentuk Butiran
Warna Putih abu-abu
Bau Tak berbau
pH 8-9 (basa)
Kelarutan Larut dalam air
Densitas 2,15
Titik didih >1600oC
Titik leleh 782oC
Amonium Oksalat
Bentuk Serbuk/bubuk
Warna Putih
Bau Tidak berbau
pH 6.4
Titik didih Terurai
Titik leleh 70oC
Suhu terurai 70oC
Kelarutan Larut dalam air
Specific gravity 1.5
Berat molekul 142.11
Kestabilan Stabil dibawah suhu dan tekanan normal
Larutan DMG
Bentuk Cairan
Warna Tidak berwarna (bening)
Bau Seperti alkohol
Tekanan 40 mmHg @20oC
Densitas 1.6
Titik didih 78oC (172oF)
Titik leleh -113oC (-172oF)
Kelarutan Larut dalam air
Amoniak (NH3)
Wujud Mudah larut dalam air
Warna Gas tidak berwarna
Bau Khas bau amoniak
Pb Asetat (Pb(CH3COO)2)
Bentuk Padatan kristal
Warna Putih
Bau Seperti asetat
Berat molekul 379.32 gr/mol
Titik didih Suhu penguraian : 100oC (212oF)
Titik leleh 75oC (167oF)
Specific gravity 2.55 (Air = 1)
Kelarutan Larut dalam air ding
Stabilitas Bersifat stabil
Reaktivitas Reaktif dengan asam
a) Indikasi Bahaya :
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Peringatan darurat bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
SIFAT BAHAN :
Berikut ini adalah sifat-sifat dari bahan-bahan yang digunakan
HCl (Asam Klorida)
Keadaan fisik dan penampilan : Cairan.
Bau : pedas. Iritasi (Strong.)
Warna: tak berwarna menyala kuning.
pH (1% soln / air) : Asam.
Titik Didih : 108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83oC
@ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl dalam air
Tekanan Uap : 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata
Kepadatan uap : 1,267 (Air = 1)
Bau Threshold : 0,25 sampai 10 ppm
Kelarutan : Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter.
Stabilitas : Produk ini stabil.
Sangat reaktif dengan logam. Reaktif dengan agen oksidasi, bahan organik,
alkali, air.
Korosivitas : Sangat korosif di hadapan aluminium, tembaga, stainless steel
(304), dari stainless steel (316). Non-korosif terhadap kaca.
Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
a) Indikasi Bahaya :
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Kontak mata : Menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit bahkan
dapat menyebabkan kebutaan
Kontak kulit : Menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
Pernapasan : Menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru
juga dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan
napas pendek-pendek.
Pencernaan : Dapat menyebabkan sakit perut, diare, kepala pusing, dan
muntah-muntah.
b) Penanganan Pertama :
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
Kontak Mata :Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus
terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya
15 menit. Dapatkan bantuan medis jika terjadi iritasi.
Kontak Kulit : Cuci dengan sabun dan airbasuh kulit dengan banyak air
sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu. Tutup kulit yang teriritasi dengan yang
melunakkan. Dapatkan bantuan medis jika iritasi berkembang.
Inhalasi : Pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan
perhatian medis.
Tertelan : Jangan dimuntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh
personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada
orang pingsan. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, panggil dokter
segera. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang.
SIFAT BAHAN :
EDTA
Bentuk Cairan
pH 4 – 4.5
Titik leleh 225 – 228 oC
Kelarutan Sedikit larut di air
EBT
Bentuk Padat
Warna Coklat kehitaman
Berat molekul 461,39 gr/mol
Kelarutan Sangat sedikit larut dalam air
NaOH
Bentuk Padat
Warna Putih
Bau Berbau
pH 13,5
Titik didih 1388oC
Titik leleh 323oC
Spesifik Gravity 2,13
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin
Berat Molekul 40 gr/mol
a) Indikasi Bahaya :
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Kontak mata : Menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit bahkan
dapat menyebabkan kebutaan
Kontak kulit : Menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
Pernapasan : Menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru
juga dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan
napas pendek-pendek.
SIFAT BAHAN :
Berikut ini adalah sifat-sifat dari bahan-bahan yang digunakan
Al(OH)3 (Aluminium Hidroksida)
Bentuk Padat
Warna Putih
pH 8-9 pada 100g/l 20 ℃
Titik lebur 300 oC
Tekanan uap < 0,1 ℎ𝑃𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 20℃
Densitas 2,42 g/cm2 pada 20℃
Kelarutan dalam air Kira-kira 0,0015 g/l pada 20℃
Bau Tidak berbau
Suhu penguraian 150-220 ℃
Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC
a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Dapat menyebabkan
iritasi terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit
alergi atau reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat
pengeksposan.
Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
b) Penanganan Pertama
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
MSDS Kimia Analisa Page 16
Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
Kulit Serius : Segera cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim antibakteri.
Inhalasi : Apabila terhirup, pindahkan korban ke udara segar. Jika tidak
bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan
oksigen.
Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan
pernafasan dari mulut ke mulut.
Tertelan : Apabila tertelan jangan mengusahakan muntah kecuali bila
diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan
apapun melalui mulut kepada korban yang sadar.
SIFAT BAHAN :
KMnO4 (Kalium Permanganat)
Bentuk Padat
Rasa Agak manis
Bau Berbau
Warna Ungu
Kelarutan Mudah larut dalam metanol, aseton
Titik Leleh Teturai
Titik Didih Tidak Tersedia
Berat Jenis 2,7 @15℃
Berat Molekul 158,03 g/mol
H2C2O4
Bentuk Padatan Kristal
Warna Tidak berwarna
Kelarutan Larut dalam air panas dan dingin
pH Asam
Berat Molekul 90,03584 g/mol
Berat Jenis 2,408 g/cm3
a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Dapat menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-merah,
atau kudis.
MSDS Kimia Analisa Page 18
Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
b) Penanganan Pertama
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang
teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
Kulit Serius : Segera cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim antibakteri.
Inhalasi : Apabila terhirup, pindahkan korban ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan
pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika sulit
bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut
ke mulut.
Tertelan : Apabila tertelan jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan
berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut kepada korban yang sadar.
SIFAT BAHAN :
Na2S2O3
Physical state and appearance : Solid.
Odor : Odorless.
Molecular Weight : 248.18 g/mole
pH (1% soln/water) : Not available.
Boiling Point : Not available.
Melting Point : 48.5 deg C
Critical Temperature : Not available.
Specific Gravity : 1.7290 g/cm3
Vapor Pressure : Not applicable.
Vapor Density : Not available.
Volatility : Not available.
Odor Threshold : Not available.
Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
Ionicity (in Water) : Not available.
KI
Physical state and appearance : Solid. (Deliquescent crystals solid.)
Odor : Odorless.
Taste : Bitter. Saline. (Strong.)
Molecular Weight : 166 g/mole
Color : White.
pH (1% soln/water) : Not available.
Boiling Point : 1330°C (2426°F)
Melting Point : 681°C (1257.8°F)
Critical Temperature : Not available.
Specific Gravity : 3.1 (Water = 1)
Vapor Pressure : Not applicable.
Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC
a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi
atau reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat
pengeksposan.
b) Penanganan Pertama
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
Kulit Serius : cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti bakteri.
Inhalasi : jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan bantuan oksigen.
Serius Terhirup : evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
Tertelan : jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada korban yang sadar.
SIFAT BAHAN :
Na2S2O3
Physical state and appearance : Solid.
Odor : Odorless.
Molecular Weight : 248.18 g/mole
pH (1% soln/water) : Not available.
Boiling Point : Not available.
Melting Point : 48.5 deg C
Critical Temperature : Not available.
Specific Gravity : 1.7290 g/cm3
Vapor Pressure : Not applicable.
Vapor Density : Not available.
Volatility : Not available.
Odor Threshold : Not available.
Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
Ionicity (in Water) : Not available.
KI
Physical state and appearance : Solid. (Deliquescent crystals solid.)
Odor : Odorless.
Taste : Bitter. Saline. (Strong.)
Molecular Weight : 166 g/mole
Color : White.
pH (1% soln/water) : Not available.
Boiling Point : 1330°C (2426°F)
Melting Point : 681°C (1257.8°F)
Critical Temperature : Not available.
Specific Gravity : 3.1 (Water = 1)
Vapor Pressure : Not applicable.
Kloroform
Physical state and appearance : Liquid.
Taste : Burning. Sweet.
Molecular Weight : 119.38 g/mole
Color : Colorless. Clear
pH (1% soln/water) : Not available.
Boiling Point : 61°C (141.8°F)
Melting Point : -63.5°C (-82.3°F)
Critical Temperature : 263.33°C (506°F)
Specific Gravity : 1.484 (Water = 1)
Vapor Pressure : 21.1 kPa (@ 20°C)
Vapor Density : 4.36 (Air = 1)
Volatility : Not available.
Odor Threshold : 85 ppm
Water/Oil Dist. Coeff. : The product is more soluble in oil
Ionicity (in Water) : Not available.
Dispersion Properties : Not available.
Solubility : Very slightly soluble in cold water.
Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC
a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
Pencernaan : dapat sakit perut, diare, kepala pusing, dan muntah-muntah.
Kontak kulit : menyebabkan iritasi, alergi kulit dengan gatal-gatal, merah-
merah, atau kudis.
Kontak mata : menyebabkan iritasi, mata merah, dan terasa sakit.
Eksposur kronis : eksposur yang berkepanjangan atau eksposur berulang
terhadap konsentrasi berlebihan dapat mempengaruhi paru-paru, liver, dan
ginjal.
b) Penanganan Bahaya
Berikut adalah penanganan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja :
Kontak Mata : segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit. Air dingin dapat digunakan.
Kontak Kulit : segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan.
SIFAT BAHAN :
HCl (Asam Klorida)
Keadaan fisik dan penampila : Cairan.
Bau : pedas. Iritasi (Strong.)
Warna: tak berwarna menyala kuning.
pH (1% soln / air): Asam.
Titik Didih : 108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83oC
@ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl dalam air
Tekanan Uap : 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata
Kepadatan uap : 1,267 (Air = 1)
Bau Threshold : 0,25 sampai 10 ppm
Kelarutan : Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter.
Stabilitas : Produk ini stabil.
Sangat reaktif dengan logam. Reaktif dengan agen oksidasi, bahan organik,
alkali, air.
Korosivitas : Sangat korosif di hadapan aluminium, tembaga, stainless steel
(304), dari stainless steel (316). Non-korosif terhadap kaca.
Larutan PP
Bentuk Cairan
Suhu 32°C
Indikator ini tidak larut dalam air, benzene, tetapi sangat larut dalam etanol dan
eter
Na3PO4
Nama trinatrium fosfat
PH 12 (larutan 1%)
Aquades
Bentuk Cairan
pH 7
Tekanan Uap 2,3 kPa
Densitas Uap 0,62
Titik didih 100oC
Titik leleh 851oC
a) Indikasi Bahaya
Berikut adalah indikasi bahaya dari penggunaan bahan-bahan diatas :
Peringatan darurat : bahaya jika tertelan atau terhirup. Menyebabkan iritasi
terhadap kulit, mata dan jalur pernapasan. Dapat menyebabkan kulit alergi atau
reaksi pernapasan (kanker) yang tergantung durasi dan tingkat pengeksposan.
Pernapasan : menyebabkan iritasi pada jalur pernapasan. Alergi paru-paru juga
dapat terjadi. Gejalanya yaitu bersin-bersin, tenggorokan pedih, dan napas
pendek-pendek.
SIFAT BAHAN :
Krom (III) Nitrat
Bentuk Padat
Warna Ungu
Bau Tidak Berbau
Titik leleh 256 oC (pada P = 1 atm)
Titik Didih 212 F terurai
PH Tidak tersedia
Titik Beku / lebur 140 deg C (284,00 0F)
Berat molekul 400.1313 g/mol
Sifat fisis - tidak berwarna
- larut dalam air dan tidak larut dalam
karbon disulfida
Kobalt Nitrat
Bentuk Padat
Warna Pink Merah kecoklatan
Bau Tidak Berbau
PH Tidak Tersedia
Titik Beku / lebur 55 deg C (131,00 ° F)
Daya larut dalam air 134 g / 100ml
Berat molekul 291,02 g/mol
Spesifik Gravity / Density 1.880