Dosen Pengampu :
Oleh:
Siti Anifah
Dalam UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 7 ayat 1, prinsip
professional guru mencakup karakteristik sebagai berikut.
2 Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugas
2. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
3. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
5. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
6. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi berkelanjutan
7. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan keprofesionalan
8. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan keprofesian (Sekretaris Negara, 2005: 15)
Menurut Sanusi dkk (1991: 19) Berbicara masalah profesi ada beberapa istilah yang
berkaitan, yaitu
1. Profesi adalah suatu jabatan yang menuntut keahlian dari pada anggotanya.yang
diperoleh dari profesionalisasi yang dilakukan baik sebelum seseorang
menjalani profesi atau sesudahnya
2. Profesional menunjuk pada dua hal , pertama orang yang menyandang suatu profesi,
misalnya,“ Dia seorang professional “. Yang kedua penampilan seseorang dalam
melakukan pekerjaanya yang sesuai dengan profesinya.
3. Profesionalime menunjuk pada komitmen/teori/faham para anggota suatu profesi
untuk meningkatkan suatu faham profesionalnya dan terus menerus mengembangkan
strategi-stratei yang digunakan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
profesinya.
4. Profesionalitas, mengacu pada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta
derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaannya.
5. Profesionalisasi. Menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan
para anggota profesi dalam mencapai kreteria yang standart dalam penampilanya
sebagai anggota suatu profesi
Dalam sekian jenis pekerjaan yang terdapat dalam dunia kekaryaan yang oleh
masyarakat sudah sering disebut-sebut atau dipersepsikan sebagai suatu profesi yang
ternyata masih ada pengkategoriannya lagi yaitu
1. Profesi yang telah mapan ( Older Professions )
2. Profesi baru ( Newer Professions )
3. profesi yang sedang tumbuh kembang ( Emergent Professions )
4. Semi profesi ( Semi Professions )
5. Tugas jabatan atau pekerjaan yang belum jelas arah tuntutan status
keprofesiannya ( occupations that lay unrecognized cleaam to professional
status )
BAB II
B. Macam-macam prilaku
1. Perilaku bernilai baik
Perilaku baik menyangkut semua perilaku atau aktivitas yang didorong oleh
kehendak akal fikir dan hati nurani dalam berkewajiban menjalankan perintah Allah
dan termotivasi untuk menjalankan anjuran Allah.
2. Perilaku bernilai buruk
Perilaku buruk menyangkut semua aktivitas yang dilarang oleh Allah, dimana
manusia dalam melakukan perilaku buruk atau jahat terdorong oleh hawa nafsu,
godaan syaitan yang akan mendatangkan dosa .
Dalam konteks filsafat Islam, perbuatan baik itu dikenal dengan istilah
perbuatan ma’ruf dimana semua manusia secara kodrati manusia sehat, normal dan
mengerti serta menerima sebagai kebaikan, sedangkan perbuatan buruk dikenal
dengan istilah mungkar, dimana semua manusia secara kodrati dengan akal budi dan
nuraninya dapat mengetahui dan menyadari bahwa perbuatan ini ditolak dan tak
diterima oleh akal sehat.
D. Komentar
Materi yang disampaikan dalam buku pendidik professional sangat relevan dengan
pemikiran Al Farabi yang mana menurut Al Farabi seorang guru harus menjunjung tinggi
moralitas dan menerapkannya dalam kehidupan nyata, serta seorang guru harus senantiasa
terus belajar, guru harus senantiasa mempunyai karakter yang baik, mencari ilmu dan
kebenaran.
pendidikan merupakan media untuk mendapatkan serangkaian nilai, pengetahuan,
dan keterampilan praktis bagi individu dalam periode dan budaya tertentu guna
membimbing individu menuju kesempurnaan.karena manusia yang sempurna, menurut Al-
Farabi sebagaimana dipaparkan Prof. Ammar Al-Talbi dalam tulisannya yang berjudul
"Al-Farabi's Doctrine of Education: Between Philosophy and Sociological Theory", adalah
mereka yang telah mengetahui kebajikan secara teoritis dan menjalankannya dalam praktik
keseharian.
Pendidikan, menurut Al-Farabi, harus menggabungkan antara kemampuan teoritis
dari belajar yang diaplikasikan dan tindakan praktis.Kesempurnaan manusia, terletak pada
tindakannya yang sesuai dengan teori yang dipahaminya. Ilmu tidak akan mempunyai arti
kecuali jika ilmu itu dapat diterapkan dalam kenyataan di masyarakat. Karena, jika tidak
diterapkan, ilmu itu tidak berguna.
Penekanan pendidikan dalam pandangan Al-Farabi adalah akal budi. Ia
menyarankan bahwa anak yang bertabiat jelek dapat diluruskan dengan cara penanaman
pendidikan akhlak. Untuk anak yang tingkat inteligensinya rendah dapat dicerdaskan
melalui metode keteladanan.
2. Aliran Al Aqlany
Tokoh – tokoh aliran ini adalah Ikhwan Al SShafa, Al Farabi, Ibnu Sina
dan Ibnu Maskawaih, aliran ini dijuluki “ pemburu”.intisari dari aliran ini adalah
tidak mengedepankan agama, tetapi ilmu yang lainnya juga dianggap penting
karena kita hidup didunia dan diakhirat.
a. Kelebihan Aliran Al Aqlany .
Aliran ini sangat relevan dengan pendidikan zaman sekarang ini, karena
tidak hanya pendidikan agama saja yang dibutukan dalam menciptakan
keberhasilan didunia pendidikan, tapi juga dibutuhkan ilmu – ilmu yang lain,
keseimbangan pendidikan agama dan ilmu-ilmu yang lain sangat menentukan
dalam kesuksesan pembangunan bangsa.
Dari kekurangan. Mungkin saja yang perlu diubah adalah cara pandang atau cara
memaknai Islam sebagai ajaran yang komprehensif, dan utuh. Belajar Islam tidak saja
mengaji kitab yang telah ditulis oleh ulama terdahulu, melainkan seharusnya juga
berusaha memahami alam raya dan memanfaatkannya. Generasi muda Islam di pesantren
seharusnya diajak untuk menunaikan ajaran al Qur'an, yaitu agar selalu (1) menjadi orang
yang cerdas, (2) menjadi orang yang memiliki telinga dan mata yang tajam, (3) memiliki
hati yang lembut, dan (4) mau berjuang di tengah kehidupan dengan sebenar-benarnya
perjuangan.