Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PROGRAM PASCASARJANA
UNIPDU JOMBANG
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam (SPPI)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, MA.
Tahun Akademik : 2017-2018
Sifat Ujian : Take Home Exam.

Nama : Siti Shofiyah


NIM : 6116016

Soal No 1 :
Anda diminta membaca dan merangkum buku berjudul “Pendidik Profesional: Konsep,
Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia” karya Ali
Mudlofir (Jakarta: Rajagrafindo, 2012). Ada 7 bab pada buku itu, (pilih 2 bab saja, rangkum
dan komentari dan kaitkan dengan pemikiran para tokoh pendidikan yang sudah anda
pelajari)

Jawaban:
Etika didefinisikan sebagai seperangkat aturan/undang-undang yang menentukan pada
perilaku benar dan salah. Aturan perilaku etik ketika tingkah laku kita diterima masyarakat,
dan sebaliknya manakala perilaku kita ditolak oleh masyarakat karena dinilai sebagai
perbuatan salah. Etika merupakan pedoman bagi perilaku moral di dalam masyarakat yang
membahas nilai dan norma, moral yang mengatur interaksi perilaku manusia baik sebagai
individu maupun sebagai kelompok. Etika di dalam Islam mengacu pada dua sumber yaitu
Qur’an dan Sunnah atau Hadits Nabi. Dua sumber ini merupakan sentral segala sumber yang
membimbing segala perilaku dalam menjalankan ibadah, perbuatan atau aktivitas umat Islam
yang benar-benar menjalankan ajaran Islam.
Etika dalam Islam menyangkut norma dan tuntunan atau ajaran yang mengatur sistem
kehidupan individu atau lembaga (corporate), kelompok dan masyarakat dalam interaksi
hidup antar individu, antar kelompok atau masyarakat dalam konteks hubungan dengan Allah
dan lingkungan. Di dalam sistem etika Islam ada sistem penilaian atas perbuatan atau perilaku
yang bernilai baik dan bernilai buruk. Perilaku baik menyangkut semua perilaku atau aktivitas
yang didorong oleh kehendak akal fikir dan hati nurani dalam berkewajiban menjalankan
perintah Allah dan termotivasi untuk menjalankan anjuran Allah. Perilaku buruk menyangkut
semua aktivitas yang dilarang oleh Allah, di mana manusia dalam melakukan perilaku buruk
atau jahat ini tedorong oleh hawa nafsu, godaan syaitan untuk melakukan perbuatan atau
perilaku buruk atau jahat yang akan mendatangkan dosa bagi pelakunya dalam arti merugikan
diri sendiri dan yang berdampak pada orang lain atau masyarakat. Etika profesi keguruan
adalah aplikasi etika umum yang mengatur perilaku keguruan. Norma moralitas merupakan
landasan yang menjadi acuan profesi dalam perilakunya. Dasar perilakunya tidak hanya
hukum-hukum pendidikan dan prosedur kependidikan saja yang mendorong perilaku guru itu,
tetapi nilai moral dan etika juga menjadi acuan penting yang harus dijadikan landasan
kebijakannya.
Dari uraian diatas bahwa guru sebagai suri tauladan bagi murid-muridnya, maka sudah
jelas etika sangat penting untuk menujang profesinya sebagai seorang guru agar murid-
muridnya dapat mengambil contoh dari prilaku gurunya, saya teringat dengan pepatah yang
mengatakan bahwa “guru kencing berdiri, siswa kencing berlari”. Seorang guru selain cerdas
juga harus memiliki nilai-nilai yang luhur karena mendidik itu bukan hanya pada otak akan
tetapi mendidik hati/jiwa agar menjadi kader-kader bangsa yang memiliki sifat militansi serta
berbudi luhur. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Hadratussyaikh KH. M. Hasyim
Asy’ari; “Hendaknya seorang guru mengajar dan mendidik murid dengan tujuan
mendapatkan ridlo Allah ta`ala,”

Soal No 2 :
Pemikiran para tokoh pendidikan Islam pada masing-masing mazhab (naz’ah) baik itu
mazhab al-muhafiz, al-‘aqlany maupun al-zaroi’iy memiliki kelebihan-kelebihan dan
kekurangan-kekurangan. Buatlah daftar kelebihan dan kekurangan masing-masing mazhab
jika dikaitkan dengan kenyataan pendidikan Islam zaman sekarang!.

Jawaban:
a. Madzab Tradisional dan Madzab Progressif (kontemporer).
Adapun tokoh - tokoh madzab tradisional adalah Ibnu sina, Ibnu thufail Sedangkan
tokoh - tokoh madzab progressif (kontemporer) seperti ; Al - ghazali, Ibnu Khaldun.
b. Perbandingan kedua Madzab
No Madzab Tradisional Madzab Progressif (kontemporer)

Tujuan pendidikan masih secara Tujuan pendidikan sudah mulai di petakan


1
global belum terperinci dan di gagas
Materi pendidikan masih bersifat Materi pendidikan sudah di peta -petakan
2
bersumber pada kitab yang dikaji dan sudah bersifat perjudul bahasan
Peserta didik belum di bedakan Peserta didiknya sudah di atur berdasarkan
3
berdasarkan kemampuannya kemampuan masing - masing
4 Pendidik bersifat mendominasi Pendidik tidak sepenuhnya mendominasi
semua materi pendidikan
Metode pendidikan bersifat teacher Metode pendidikan yang digunakan sudah
5
sentris mengarah kepada student centris
Sumber rujukan pendidikan Sumber rujukan pendidikan berpegang
6 berpegang kepada kitab suci dan kepada kitab suci, hadits serta pendapat
hadits rosul para ulama’ pada zamannya
Media pendidikan masih terbatas Media pendidikan sudah mulai meluas
7 seperti masjid, zawiyah, dan tidak terbatas hanya masjid tetapi sudah
sebagainya. mulai adanya madrasah / sekolah

Soal No 3 :
Dalam sejarah pendidikan Islam tercatat bahwa Islam pernah mencapai puncak kejayaan ilmu
pengetahuan pada abad pertengahan, dan mulai meredup serta mengalami kemunduran sejak
abad 13 M. (a). Uraikan apa faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan dan kemunduran
tersebut, (b) bagaimana pendapat anda agar pendidikan Islam (baik yang secara eksplisit
menamakan diri dengan lembaga pendidikan Islam maupun tidak) dapat mengejar
ketertinggalannya?

Jawaban:
1. Faktor - faktor yang mempengaruhi kemajuan peradaban islam adalah diberikannya
kebebasan didalam mengembengkan pemikiran - pemikiran para pakar dalam semua
bidang ilmu pengetahuan, sehingga muncul para ahli pada zamannnya seperti; Ibnu
sina pakar dalam bidang kedokteran, Al - bairuni pakar dalam bidang kimia, Ibnu
haistam, Ar - rozi dan sebagainnya. Sedangkan faktor kemundurannya adalah
terlenannya umat islam dengan kejayaan yang dimilikinya sehingga malas untuk
mengikuti jejak para pendahulu mereka, hidup dalam bergelimang harta, disamping itu
muncul dikalangan umat islam rasa takut yang berlebihan dan senang dengan
kemewahan yang berlebihan “Hubbud dunya wakarihatul maut”.
2. Lembaga pendidikan Islam harus merekonstruksi management, metodologi, serta
selalu update pada masanya dengan terus memperbaiki in put dan out putnya. Selain
itu juga lembaga pendidikan islam saat ini harus dapat berkembang mengikuti
zamannya tanpa kehilangan jatidirinya.

Anda mungkin juga menyukai