Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PROGRAM PASCASARJANA
UNIPDU JOMBANG
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam (SPPI)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, MA.
Tahun Akademik : 2017-2018
Sifat Ujian : Take Home Exam.

Nama : Misbahul Munir


NIM : 6116018

Soal No 1 :
Anda diminta membaca dan merangkum buku berjudul “Pendidik Profesional: Konsep, Strategi
dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia” karya Ali Mudlofir (Jakarta:
Rajagrafindo, 2012). Ada 7 bab pada buku itu, (pilih 2
bab saja, rangkum dan komentari dan kaitkan dengan pemikiran para tokoh pendidikan yang
sudah anda pelajari)

Jawaban:
Soft skills adalah kemampuan mengelola diri secara tepat dan kemampuan membangun
relasi dengan orang lainsecara efektif. Kemampuan mengelola diri disebut dengan intrapersonal
skills, sedangkan kemampuan membangunrelasi dengan orang lain disebut dengan interpersonal
skills.
Soft skills berbeda dengan hards skills. Hard skills lebihterkait dengan kemampuan
seseorang secara teknis dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu menurut profesi
masingmasing. Soft skills tiap profesi sama misalnya kejujuran, komitmen, tanggung jawab,
semangat, kepercayaan, kesederhanaan, kerjasama, menghargai orang lain, dan integritas.
Berbagai karakter tersebut harus dimiliki setiap orang. Yang membedakan adalah hard skills-
nya. Seorang pesepakbola harus menguasai teknis menggiring bola, menyundul bola, dan
menyepak, sementara seorang dokter harus menguasai cara menyuntik, menggunakan stetoskop,
dan cara menjahit luka.
Kekuatan keputusan merupakan kekuatan terakhir dalam intrapersonal skills yang
ditawarkan oleh Ibrahim Elfiky. Kekuatan ini mengantarkan Kita sebagai sosok guru yang
kuat menghadapi berbagai tantangan. Dengan kekuatan ini Kita mampu mengatasi
persoalan, sebab Kita menyadari betul keutamaan profesi guru. Kita juga akhirnya mempunyai
mimpi hebat untuk menjadi guru. Kita punya mimpi yang akan Kita tinggalkan setelah Kita
meninggal. Kemudian Kita yakin dengan profesi guru, Kita cintai profesi ini, apa pun tantangan
dan problematikanya. Masalah seberat apa pun akan terasa ringan karena Kita mencintai profesi
ini. Semua energi positif membantu Kita dalam mengatasi persoalan. Semua perilaku yang dapat
menghambat energi positif Kita buang jauh-jauh. Kita lebih konsentrasi dan fokus pada profesi,
dan akhirnya Kita dapat mengambil keputusan terbaik demi kemajuan pendidikan.
Kekuatan konsentrasi terletak pada fokus pada persoalan yang sedang kita hadapi.
Kegiatan apa pun jika kita jalani dengan penuh konsentrasi, maka akan mendapatkan hasil yang
maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh hukum konsentrasi, yaitu adanya kesan yang kuat,
munculnya sensasi dari kegiatan, penguncian dari kegiatan di luar pertistiwa yang bersangkutan,
adanya universalisasi dari yang kita hadapi, dan muncul imajinasi untuk melangkah ke depan.
Hanya saja, ada hal yang membuat konsentrasi terganggu, yaitu fisiologis, emosional, psikologis,
mental, dan spiritual.
Kompetensi guru yang termasuk soft skills adalah kepribadian dan sosial. Kompetensi
kepribadian disebut dengan intrapersonal skills, sedangkan kompetensi sosial disebut
interpersonal skills. Keberhasilan seorang guru 80% ditentukan oleh soft skills (kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial), sementara 20% hard skills [kompetensi pedagogik dan
profesional]. Sejauh ini LPTK lebih banyak menekankan hard skills ketimbang soft skills.
Akibatnya, kita banyak menjumpai guru yang lebih menekankan aspek formal adminiastrasi
ketimbang ruh pendidikan.
Komunikasi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Sebab,
keterampilan ini sangat relevan dengan kompetensi sosial guru atau interpersonal skills.
Komunikasi sangat berperan dalam menunjang keberhasilan seorang guru, baik ketika
berhadapan dengan peserta didik di kelas, berkomunikasi dengan sesama kolega guru dan kepala
sekolah, serta masyarakat luas. Guru harus memahami dengan siapa berhadapan, sebab hal ini
akan berpengaruh terhadap bahasa yang digunakan. Guru perlu memahami prinsip komunikasi
efektif, yang disingkat dengan REACH, yakni respect, empathy, audible, clarity/care, dan
humble. Guru juga harus memahami bahwa kata-kata hanya menempati 7%, intonasi 38%, dan
bahasa tubuh 55% dalam menunjang efektifitas komunikasi.
Motivasi merupakan penggerak yang menjadikan kita melakukan aktifitas. Kegiatan yang
kita lakukan akan berjalan dengan penuh semangat jika berdasarkan kebutuhan, bukan karena
dipaksakan dari luar. Karena itu, motivasi intrinsik jauh lebih penting ketimbang motivasi
ekstrinsik. Ada banyak prinsip yang perlu kita perhatikan dalam memberikan motivasi kepada
peserta didik, yaitu kebermaknaan, pengetahuan dan keterampilan prasyarat, model, komunikasi
terbuka, keaslian dan tugas yang menantang, latihan yang tepat dan aktif, penilaian tugas,
kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan, keragaman pendekatan, mengembangkan
beragam kemampuan, melibatkan sebanyak mungkin indera, dan keseimbangan pengaturan
pengalaman belajar.
Dari uraian diatas bahwa untuk meningkatkan hasil pendidikan Agama Islam, seorang
guru harus mempunyai soft skill atau kompetensi kepribadian serta kompetensi sosial yang
tinggi. Hal ini dikarenakan guru di dalam mengemban tugasnya banyak mempengaruhi diri
peserta didik, kemudian peserta didik kelak akan membentuk sebuah masyarakat yang luas yang
terbangun dari baik dan buruknya sebuah kepribadian dan rasa sosial yang dimilikinya.
Untuk mengembangkan soft skill guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pendidikan
yang berpusat pada peserta didik, belajar dengan melakukan, mengembangkan kemampuan
sosial, mengembangkan keingintahuan, mengembangkan fitrah ber-Tuhan dan mengembangkan
ketrampilan memecahkan masalah.
Menindaklanjuti arti pentingya soft skill dalam upaya membentuk karakter peserta didik,
maka strategi, pendekatan, teknik pembelajaran yang bisa dikembangkan adalah dengan
mengoptimalkan interaksi antara guru dengan peserta didik, antar peserta didik, guru dengan
peserta didik dan lingkungan, serta interaksi banyak arah. Di samping itu perlu juga kreativitas
guru untuk mampu memancing peserta didik untuk terlibat secara aktif, baik fisik, mental, sosial
dan emosional. Dengan demikian bila hal itu sudah terbiasa dilakukan oleh peserta didik maka
nantinya akan terbawa bila mereka terjun di masyarakat.

Soal No 2 :
Pemikiran para tokoh pendidikan Islam pada masing-masing mazhab (naz’ah) baik itu
mazhab al-muhafiz, al-‘aqlany maupun al-zaroi’iy memiliki kelebihan-kelebihan dan
kekurangan-kekurangan. Buatlah daftar kelebihan dan kekurangan masing-masing mazhab jika
dikaitkan dengan kenyataan pendidikan Islam zaman sekarang!.

Jawaban:
a. Madzab Tradisional dan Madzab Progressif (kontemporer).
Adapun tokoh - tokoh madzab tradisional adalah Ibnu sina, Ibnu thufail Sedangkan tokoh -
tokoh madzab progressif (kontemporer) seperti ; Al - ghazali, Ibnu Khaldun.
b. Perbandingan kedua Madzab

No Madzab Tradisional Madzab Progressif (kontemporer)


Tujuan pendidikan masih secara Tujuan pendidikan sudah mulai di petakan
1
global belum terperinci dan di gagas
Materi pendidikan masih bersifat Materi pendidikan sudah di peta -petakan
2
bersumber pada kitab yang dikaji dan sudah bersifat perjudul bahasan
Peserta didik belum di bedakan Peserta didiknya sudah di atur berdasarkan
3
berdasarkan kemampuannya kemampuan masing - masing
4 Pendidik bersifat mendominasi Pendidik tidak sepenuhnya mendominasi
semua materi pendidikan
Metode pendidikan bersifat teacher Metode pendidikan yang digunakan sudah
5
sentris mengarah kepada student centris
Sumber rujukan pendidikan Sumber rujukan pendidikan berpegang
6 berpegang kepada kitab suci dan kepada kitab suci, hadits serta pendapat
hadits rosul para ulama’ pada zamannya
Media pendidikan masih terbatas Media pendidikan sudah mulai meluas
7 seperti masjid, zawiyah, dan tidak terbatas hanya masjid tetapi sudah
sebagainya. mulai adanya madrasah / sekolah

Soal No 3 :
Dalam sejarah pendidikan Islam tercatat bahwa Islam pernah mencapai puncak kejayaan ilmu
pengetahuan pada abad pertengahan, dan mulai meredup serta mengalami kemunduran sejak
abad 13 M. (a). Uraikan apa faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan dan kemunduran
tersebut, (b) bagaimana pendapat anda agar pendidikan Islam (baik yang secara eksplisit
menamakan diri dengan lembaga pendidikan Islam maupun tidak) dapat mengejar
ketertinggalannya?

Jawaban:
1. Faktor - faktor yang mempengaruhi kemajuan peradaban islam adalah diberikannya
kebebasan didalam mengembengkan pemikiran - pemikiran para pakar dalam semua
bidang ilmu pengetahuan, sehingga muncul para ahli pada zamannnya seperti; Ibnu sina
pakar dalam bidang kedokteran, Al - bairuni pakar dalam bidang kimia, Ibnu haistam, Ar
- rozi dan sebagainnya. Sedangkan faktor kemundurannya adalah terlenannya umat islam
dengan kejayaan yang dimilikinya sehingga malas untuk mengikuti jejak para pendahulu
mereka, hidup dalam bergelimang harta, disamping itu muncul dikalangan umat islam
rasa takut yang berlebihan dan senang dengan kemewahan yang berlebihan “Hubbud
dunya wakarihatul maut”.

2. Lembaga pendidikan Islam harus merekonstruksi management, metodologi, serta


selalu update pada masanya dengan terus memperbaiki in put dan out putnya. Selain itu
juga lembaga pendidikan islam saat ini harus dapat berkembang mengikuti zamannya
tanpa kehilangan jatidirinya.

Anda mungkin juga menyukai