Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

KARIR MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pembelajaran
Manajemen sumber daya manusia
Diampu oleh Samsul rifa’i,
M.Pd.I.

Di
su
su
n
Ol
eh
:
1. ACHMAD FAIZ SAIFUDDIN NIM(1860311222033)
2. ITA NUR LAILI NIM(1860311221055)

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI
RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2022
A.  HAKIKAT PESERTA DIDIK         
            Menurut Denim (2010:1) Sebutan peserta didik dilegitimasi dalam produk
hukum kependidikan Indonesia,sebutan peserta didik itu menggantikan sebutan
siswa,murid,atau pelajar. Pada sisi lain di dalam literature akademik sebutan peserta
didik  (educational participant) umumnya berlaku untuk orang dewas (adult
education) , sedangkan untuk pendidikan konvensional disebut siswa. Sebutan peserta
didik sudah dilegitimasi di dalam perundang-undang pendidikan kita maka sebutan
itulah yang dipakai.
            Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaranpada jalur pendidikan baik
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan sebaga seorang yang
belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasaryang masih perlu dikembangkan
seperti potnsi ognotif,efektif,dan psikomotor.
            Peserta didik diatas esensinya adalah setiap peserta didik yang berusaha
mengembangkan potensi pada jalur pendidikan baik formal maupun pendidikan
nonformal menurut jejang dan jenisnya. Terdapat banayk sebutan untuk peserta didik
sesuai dengan konteksnya.
             Peserta didik merupaka komponen masukan dalam sistem pendidikan,yang
selanjutnya diolah dalam proses pendidikn sehngga mampu mencptakan manusia
yang berkulitas yang sesuai dengan tujuan pendidikan.  Menurut Djamarah (2000:32)
Peserta didik dapat ditinjau dari beberapa pendekatan,yaitu:
1.      Pendekatan Sosial
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang dipersiapkan untuk
menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.
2.      Pendekatan Psikologi
Peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang.
3.      Pendekatan Edukatif
Pendekatan ini menjadikan peserta didik memiliki hak-hak sebagai berikut
yaitu mendapat perlakuan sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya,
mengikuti program pendidikan,mendapat bantuan fasilitas belajar,pindah
kesuatu pendidikan yang sejajar dianggap lebih tinggi,memperoleh hasil
pendidikan,menyelesaikan program lebih cepat,mendapatkan pelayanan yang
khusus terutama bagi yang cacat.1

Hakikat Peserta Didik Peserta didik, menurut ketentuan umum pasal 1 Undang-
undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Jenjang Taman Kanak-kanak, menurut
ketentuan pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1990, disebut dengan anak
didik. Adapun pada pendidikan dasar dan menengah, menurut ketentuan pasal 1
Peratuan Pemerintah Nomor 28 dan Nomor 29 tahun 1990 disebut dengan siswa.
Sementara pada perguruan tinggi, menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 30
tahun 1990 disebut mahasiswa.2 Peserta didik juga mempunyai sebutan-sebutan lain
seperti murid, subjek didik, anak didik, pembelajar, dan sebagainya. Sebutan-sebutan
yang berbeda ini mempunyai maksud sama. Apapun istilahnya, yang jelas peserta
didik adalah mereka yang sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah
atau jenjang pendidikan tertentu. Peserta didik merupakan subjek utama dalam
pendidikan. Para pendidik selalu berhubungan dengan peserta didik, tetapi setelah
tugas pendidik selesai, anak didik dituntut mengamalkan ilmu dalam kehidupan
bermasyarakat. Tugas utama peserta didik adalah belajar serta menuntut ilmu. Peserta
didik dituntut hidup mandiri, mampu menyelesaikan tugas-tugas pendidikan sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.3

1
Nora Agustina,M.Pd.,Perkembangan Peserta Didik,Yogyakarta,Deepublish,2018,hal.11.
2
Ali Imron, Burhanuddin, dan Maisyaroh, Manajemen Pendidikan, (Malang: Penerbit Universitas
Negeri Malang, 2003), Cet. 1, Hal. 52
3
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 89.
B. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

1. Manusia tidak pernah dalam keadaan statis. Sejak terjadi proses pembuahan
hingga ajal tiba, manusia selalu berubah dan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian
mengalami kemunduran. Selama proses perkembangan seorang anak ada
beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu: Perubahan fisik · Perubahan
tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya misalnya otak,
jantung, dan lain sebagainya. · Perubahan proporsi, Misalnya perubahan
perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.

2. Perubahan mental Perubahan yang meliputi : memori, penalaran, persepsi,


emosi, sosial, dan imajinasi. Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan
berganti dengan ciri-ciri sikap sosial yang, misalnya egosentris yang hilang
berganti dengan sikap prososial.
C. AKHLAK YANG HARUS DIMILIKI PESERTA DIDIK
KH. M. Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Adabul ‘Alim Wal Muta’allim
memaparkan bahwa akhlak pendidik dan peserta didik hendaknya menuntut ilmu
yang perlu diperhatikan ada dua hal yakni bagi peserta didik hendaknya berniat
semurni-murninya dalam menuntut ilmu, jangan sesekali punya niatan untuk
mengejar hal keduniawian. Sedangkan bagi pendidik hendaknya memiliki niat
tidak mengharapkan materi. Akhlak seorang pendidik merupakan uswatun
hasanah bagi peserta didiknya, karena pendidik merupakan subyek yang aktif
dalam membentuk akhlak peserta didik maupun untuk mengarahkannya. Peserta
didik yang dijadikan obyek yang akan dibentuk oleh seorang pendidik dalam
mengikuti nasehat, arahan serta bimbingan dari pendidik. Dalam hal ini, akhlak
yang harus dimiliki seorang pendidik adalah yakin bahwa Allah adalah satu-
satunya tempat bergantung, berhati-hati dalam semua perkataan dan segala
perbuatan, selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong, dan berpedoman
kepada hokum Allah dalam setiap persoalan. Sedangkan akhlak yang harus
dimiliki seorang peserta didik yakni:
1. hendaknya ia menyucikan hatinya dari dendam, dengki, keyakinan yang sesat
dan perangai yang buruk. Dengan itu agar ia mudah mendapakan ilmu,
menghafalkannya, memahami kesulitan yang ia peroleh.
2. Berhasil mendapatkan niat yang baik dalam mencari sains, yaitu dengan ikut
serta mendapatkan ridha Allah, mengamalkan ilmu, memulai syariat Islam,
berarti hati dan menggerakkannya, kemudian mendekatkan diri kepada Allah.
Jangan sampai berniat hanya ingin mendapatkan duniawi seperti mendapatkan
kepemimpinan, pangkat dan harta atau menyombongkan diri di hadapan
orang, atau agar orang lain menerima.
3. Berhasil mempergunakan masa muda dan umurnya untuk memperoleh ilmu
tanpa terperangkap oleh rayuan dikembalikannunda dan berangan-angan
panjang, sebab setiap detik yang terlewatkan dari umur tidak akan tergantikan.
Seorang siswa berusahanya memutus sebisanya urusan-urusan yang
menyibukkan dan menghalang-halangi menyelesaikan belajar dan kuatnya
kesungguhan dan keseriusan menghasilkan ilmu, karena itu semua merupakan
faktor-faktor penghalang mencari ilmu.
4. Menerima makanan apa pun yang menyebabkan ketidaksabaran dalam hidup
akan menghasilkan banyak pengetahuan, fokus yang jelas pada kebijaksanaan
yang kaya dan beragam yang muncul dari sumbernya. Iman Syafi'i orang yang
mencari ilmu senang hati dan kemewahan hidup tidak akan berbahagia tapi
yang berbahagia adalah orang yang mencari ilmu senang hati, kesulitan hidup
dan hikmah pada ulama.

5. pandai membagi waktu lalu manfaatkan sisa umur yang paling berharga itu.
Waktu yang baik untuk hafalan adalah waktu sahur, untuk pendalaman pagi
buta, untuk menulis tengah hari dan untuk belajar bahasa dan belajar pelajaran
waktu malam. Sementara tempat yang baik untuk menghafal adalah kamar
dan tempat-tempat yang jauh dari gangguan. Tidak melakukan hafalan di
depan tanaman tanaman, sungai dan tempat yang ramai.
6. makan dan minum sedikit. Kenyang hanya akan mencegah ibadah dan bikin
badan yang berat untuk belajar. Diantara Manfaat makan sedikit adalah badan
sehat dan tercegah dari penyakit yang dilakukan oleh banyak makan dan
minum.4

4
KH. M. Hasyim Asy’ari, Pendidikan Akhlak untuk Pengajar dan Pelajar, Terjemah: Adabul ‘Alim
Wal-Muta’allim, (Surabaya: Pustaka Tebuireng 2017), hal, 20.

Anda mungkin juga menyukai