Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RESUSITASI JANTUNG PARU

Disusun Oleh :

1. Ayu Cahyaningtyas (1410022)


2. Azis Fikri R (1410024)
3. Berianata Ayu P (1410026)
4. Larasati Rizky (1410056)
5. Lola Alvi (141.0058)

PROGRAM S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
RESUSITASI JANTUNG PARU

Pokok bahasan : Resusitasi Jantung Paru


Hari/tanggal : Selasa, 5 Desember 2017
Tempat : Balai Desa Sambang Rejo
Sasaran : Masyarakat Desa Sambang Rejo
Waktu : 09.00-09.20 WIB

A. Latar Belakang
Resusitasi jantung paru adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang
mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. RJP bertujuan untuk
membuka jalan napas yang menyempit atau tertutup. RJP dibutuhkan bagi
orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat
terjatuh dan kecelakaan. Pada tahun 2008, AHA menyatakan bahwa penolong
tak terlatih atau mereka yang tidak mau melakukan pernapasan buatan melalui
mulut dapat melakukan kompresi dada hingga bantua medis datang. Panduan
terbaru (2010) dari AHA mneyarankan kompresi dada terlebih dulu dilakukan
baik bagi penolong terlatih maupun penolong tidak terlatih. Keberhasilan RJP
dimungkinkan oleh adanya waktu tertentu diantara mati klinis dan mati
biologis. Mati klinis terjadi bila dua fungsi penting yaitu pernapasan dan
sirkulasi mengalami kegagalan total. Jika keadaan ini tidak ditolon akan terjadi
mati biologis yang irreversibel.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan masyarakat
Desa Sambang Rejo mengenal resusitasi jantung paru.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 20 menit masyarakat Desa Sambang
Rejo dapat :
a. menjelaskan pengertian resusitasi jantung paru.
b. menjelaskan penyebab resusitasi jantung paru.
c. menjelaskan indikasi resusitasi jantug paru.
d. menjelaskan tahap-tahap resusitasi jantung paru.
e. menjelaskan tanda-tanda keberhasilan resusitasi jantung paru
C. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi
Media :
1. Leaflet
D. Lokasi
Balai Desa Sambang Rejo
E. Rancangan pelaksanaan
1. Pengorganisasian
a. Moderator : Ayu Cahyaningtyas
b. Penyaji : Aziz Fikri R
c. Fasilitator : Larasati Rizky P
d. Observator : Berianata Ayu P
e. Dokumentasi : Lola Alvi M
2. Alokasi Waktu
20 Menit
F. Kegiatan Penyuluhan

N Waktu Kegiaan penyuluhan Kegiatan Audience


o

1.  Mengucapkan salam  Menjawab salam


 Menanyakan kabar pengunjung  Menyatakan
 Menjelaskan maksud dan tujuan keadaannya
3 Menit peyuluhan  Menyimak
 Menyebutkan materi yang akan di
berikan  Menerima dan
 Membagikan leaflet membaca
2. 7 Menit
 Menjelaskan tentang pengertian RJP  Menyimak
 Menjelaskan tentang penyebab RJP .
 Menjelaskan indikasi RJP
 Menjelaskan tahap-tahap RJP
 Menjelaskan tanda-tanda keberhasilan
RJP

3. 7 Menit  Menjawab dan


 Meminta peserta menjelaskan
Menjelaskan
pengertia RJP
pengertian RJP
 Meminta peserta menjelaskan
 Menjawab dan
penyebab RJP
Menjelaskan
penyebab RJP
 Meminta peserta menjelaskan indikasi
 Menjawab dan
RJP
Menjelaskan
indikasi RJP

 Meminta peserta menjelaskan tahap-


tahap RJP
 Menjawab dan
 Meminta peserta menjelaskan Menjelaskan
keberhasilan tanda-tanda RJP tahap-tahap RJP
 Menjawab dan
Menjelaskan
tanda-tanda
keberhasilan RJP
4. 2 menit
 Mengucapkan terima kasih atas  Memperhatikan.
perhatian yang diberikan.
 Membalas salam
 Mengucapkan salam penutup

G. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Peserta hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
b. Panitia penyuluhan siap 5 menit sebelum peserta hadir.
c. Penyelenggaraan peyuluhan dilakukan di Balai Desa Sambang Rejo
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses
a. Peserta antusias pada materi penyuluhan.
b. Peserta memperhatikan dan mendengarkan penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Kriteria Hasil
a. Peserta kooperatif dalam acara penyuluhan.
b. Peserta bertanya dan mampu menjawab penyuluhan yang telah
disampaikan.
c. Peserta mampu memahami materi penyuluhan yang telah disampaikan.
d. Peserta mampu menjelaskan kembali materi penyuluhan.
H. URAIAN TUGAS

a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian

b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang resusitasi jantung paru
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan resusitasi jantung paru dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di awal acara.
d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
e. Dokumentasi
- Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan Balai Desa Sambang Rejo
f. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.

I. Setting Tempat
Keterangan :

XXXXXXXX : Penyaji
XXXXXXXX : Moderator
: Observer/Fasilitator
: Pembimbing
X : Masyarakat

Rencana Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya dan alatnya dapat
digunakan sebagaiman mestinya. Saat ceramah dan diskusi media/alat yang
digunakan adalah leafleat.
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk makalah
yang disajikan secara singkat pada leafleat yang dapat mempermudah
ceramah.
2. Evaluasi Proses Penyuluhan
a. Penyuluhan tentang resusitasi jantung paru diharapkan dapat berjalan
dengan lancar dan sasaran mengerti dan memahami dari penyuluhan yang
disampaikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik
antara penyuluh dengan peserta.
c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan penyuluhan
akan sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan pemahaman
masyarakat Desa Sambang Rejo
d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan tidak
meninggalkan tempat sebelum acara ditutup.

3. Evaluasi Hasil penyuluhan


a. Jangka Pendek
1) 80% dari peserta dapat menjelaskan pengertian RJP.
2) 80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab RJP.
3) 80% dari peserta dapat menjelaskan indikasi RJP.
4) 80% dari peserta dapat menjelaskan tahap-tahap RJP.
5) 80% dari peserta dapat menjelaskan tanda-tanda keberhasilan RJP.
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya mengenal RJP.
LAMPIRAN MATERI
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

A. DEFINISI
Resusitasi jantung paru (RJP) adalah metode untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan
sirkulasi pada pasien yang mengalami henti napas dan henti jantung yang tidak diharapkan
mati pada saat itu.RJP dilakukan ketika napas atau denyut jantung seseorang berhenti.
Tujuan dari RJP adalah untuk mengalirkan darah sehingga oksigen juga mengalir ke otak
dan jantung.
B. MENGAPA DILAKUKAN RJP
 RJP dilakukan untuk mencegah kerusakan otak dan kematian saat seseorang
mengalami henti jantung. Jantung dapat berhenti karena penyakit jantung,
kecelakaaan kendaraan bermotor, tenggelam atau tersedak.
 Siapapun yang kehilangan kesadaran membutuhkan RJP. Selain itu, gejala
seperti kebingungan, kelemahan, dan nyeri dada dapat merupakan tanda henti
jantung akan segera terjadi dan RJP mungkin diperlukan.
 Setelah jantung berhenti, terlambat melakukan RJP walaupun beberapan RJP
dapat memberi perbedaan antara hidup dan mat.
 RJP dapat menyokong jantung dan otak dengan oksigen sampai bantuan medis
datang.
C. INDIKASI MELAKUKAN RJP
1. Henti Napas (Apneu)
Dapat disebabkan oleh sumbatan jalan napas atau akibat depresi pernapasan
baik di sentral maupun perifer. Berkurangnya oksigen di dalam tubuh akan
memberikan suatu keadaan yang disebut hipoksia. Frekuensi napas akan lebih
cepat dari pada keadaan normal. Bila perlangsungannya lama akan memberikan
kelelahan pada otot-otot pernapasan. Kelelahan otot-otot napas akan
mengakibatkan terjadinya penumpukan sisa-sisa pembakaran berupa gas CO2,
kemudian mempengaruhi SSP dengan menekan pusat napas. Keadaan inilah
yang dikenal sebagai henti nafas.
2. Henti Jantung (Cardiac Arrest)
Otot jantung juga membutuhkan oksigen untuk berkontraksi agar darah dapat
dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Dengan berhentinya napas, maka
oksigen akan tidak ada sama sekali di dalam tubuh sehingga jantung tidak dapat
berkontraksi dan akibatnya henti jantung (cardiac arrest).
D. TAHAP-TAHAP RJP
1.Periksa Kesadaran Penderita
· Menepuk bahu/ menggoyangkan badan penderita
· Jika belum merespon, panggil dengan suara keras
· Jika tidak merespon lakukan tahap ke-2
2.Call For Help
· Berteriak minta tolong dengan orang sekitar
·Aktifkan EMS (Emergency Medical Service) dengan menelpon 911 atau
Panggilan petugas kesehatan terdekat
· Saat menghubungi petugas kesehatan, informasikan tentang kejadian, jarak
terdekat menuju kejadian, nama tempat kejadian, lantai, kamar, dengan lengkap
·Jelaskan nama anda yang menghubungi, apa yang terjadi, jumlah korban,
kondisi korban, dan pertolongan yang sudah diberikan.
· Sementara menunggu petugas kesehatan datang lakukan tahap ke-3
3.Atur Posisi Korban
·Posisi baring telentang (agar efektif dalam melakukan pemeriksaan napas dan
nadi
·Baringkan ditempat datar dan keras
4. Ekstensikan Kepala Korban
·Tehnik mengangkat dengan cara 1 tangan di dahi korban dan tangan lainnya
di bawah dagu korban
5. Periksa Mulut Korban
·Kaji adanya benda asing/ material muntahan dimulut korban. Jika terlihat
ambil benda asing tersebut. Pengambilan material cair dengan kain,
pengambilan material padat dengan jari
· 6.Periksa Napas
·Lihat dada penderita apakah normal (normalnya turun naik)
· Dengar suara napas dengan merasakan hembusan napas di pipi
·Jika tidak ada tanda-tanda napas, lanjut ke tahap-7
7.Beri 2x napas buatan
·Pencet hidung korban, lingkari mulut korban dengan mulut anda secara ketat
·Hembuskan napas pelan dan dalam sampai melihat dada penderita naik
·Batas waktu antara napas kedua 1,5 detik
8.Periksa nadi korban
·Pada orang dewasa terletak di arteri karotis (leher)
·Angkat dagu seperti tahap 4, tekan dan rasakan nadi carotis, tahan 5-10 detik
·Jika nadi ADA dan napas TIDAK ADA, beri napas buatan sebanyak 10-
12x/menit
·Jika nadi dan napas TIDAK ADA, mulai gunakan KOMPRESI DADA
9. Kompresi Dada
·Tekan teratur pada dinding dada. Diharapkan darah akan mengalir ke organ
vital dan organ vital masih tetap berfungsi hingga EMS datang
·Lokasi penekanan pada area, dua jari di atas proxesus xifoideus.
·Penekanan dilakukan dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Dengan
posisi satu tangan diatas tangan yang lain.
·Tekanan pada tulang dada dilakukan sedemikian rupa sehingga masuk 3-4 cm
(pada orang dewasa).
·Jaga lengan penolong agar tetap lurus, sehingga yang menekan adalah bahu
(atau lebih tepat tubuh bagian atas) dan bukan tangan atau siku
·Pastikan tekanan lurus ke bawah pada tulang dada karena jika tidak, tubuh
dapat tergelincir dan tekanan untuk mendorong akan hilang
·Gunakan berat badan saat kita berikan tekanan
·Dorongan yang terlalu besar akan mematahkan tulang dada
·Waktu untuk menekan dan waktu untuk melepas harus sama waktunya
·Berikan kompresi 30x dengan kecepatan 80-100x/menit
·Setiap 30 kali kompresi harus dikombinasikan dengan napas buatan
10. Kordinasikan Antara Kompresi dengan napas buatan
· Setiap akhir 30x kompresi diselingi dengan 1-1,5 detik napas buatan
·Rangkaian 30 kali kompresi dan 2 kali napas buatan diulang selama 5 kali
siklus baru lakukan evaluasi nadi(tahap ke-8)
·Lanjutkan resusitasi hingga petugas kesehatan datang

E. TANDA-TANDA KEBERHASILAN RJP


1.Dada harus naik dan turun dengan setiap tiupan (ventilasi)
2.Pupil bereaksi atau tampak berubah normal (pupil harus mengecil saat
diberikan cahaya)
3.Denyut jantung kembali terdengar Reflek pernapasan spontan
4.Dapat terlihat Kulit penderita pucat berkurang atau kembali normal
5.Penderita dapat menggerakkan tangan atau kakinya
6.Penderita berusaha untuk menelan
7.Penderita menggeliat atau memberontak
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio,
Retrieved: September 26 2017. from http://nursingbegin. com/askep-combustio/
Moenadjat, Y. 2009. Luka bakar masalah dan tata laksana. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI

Anda mungkin juga menyukai