Anda di halaman 1dari 3

Gina Herdiani (no17)

Hal. 128 – 135

SOAL
1. Jelaskan pengertian penjabaran Pancasila yang objektif! (128)
2. Sebutkan realisasi pelaksanaan konkrit Pancasila dalam setiap penentuan
kebijaksanaan bidang kenegaraan! (129)
3. Jelaskan hakikat negara! (129)
4. Apa tujuan dasar negara sebagai sumber cita – cita?(130)
5. Jelaskan tujuan pembangunan nasional!(130)
6. Jelaskan hakikat Pancasila sebagai dasar filsafat negara! (130)
7. Mengapa manusia disebut dasar ontologis pembanguMnan nasional manusia? (130)
8. Apa hakikat manusia monopluralis? (130)
9. Jelaskan apa tujuan bangsa Indonesia melaksanakan Reformasi! (130)
10. Jelaskan apa yang dimaksud aktualisasi Pancasila yang subjektif! (131)
11. Apa yang terjadi apabila suatu perbuatan tidak memenuhi pelaksanaan Pancasila?
(131)
12. Apa yang dimaksud kepribadian Pancasila ? (131)
13. Apa yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain? (131)
14. Sebutkan hasil realisasi nilai – nilai Pancasila dengan jalan pendidikan! (131)
15. Apa yang terjadi jika setiap individu mengetahui Pancasila tetapi tanpa pendidikan
yang cukup? (132)
16. Sebutkan dua sifat realisasi Pancasila! (133)
17. Apa yang dimaksud realisasi statis? (133)
18. Apa yang dimaksud realisasi dinamis? (133)
19. Jelaskan proses pembentukan kepribadian Pancasila! (133)
20. Apa akibat ditenggelamkannya Pancasila dalam reformasi? (134)
21. Apa yang harus kita lakukan apabila kita ingin merealisasikan Pancasila? (134)
22. Mengapa setiap sila tidak dapat dipisahkan dengan sila lainnya? (134)
23. Jelaskan sistem epistemologi dalam realisasi Pancasila ! (135)
24. Mengapa Pancasila diistilahkan menjadi panduan hidup? (135)
25. Apa saja wujud kebudayaan manusia? (135)
JAWABAN!

1. Adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan


negara, baik di bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif dan semua bidang
kenegaraan dan terutama realisasinya dalam bentuk peraturan perundang-undangan
negara Indonesia.
2.
a. Bentuk dan Kedaulatan dalam Negara
b. Hukum, perundang – undangan dan peradilan
c. Sistem Demokrasi
d. Pemerintahan dari Pusat sampai daerah
e. Politik dalam luar negeri
f. Keselamatan, keamanan dan pertahankan
g. Kesejahteraan
h. Kebudayaan
i. Pendidikam, dsb (Nortonegoro, 1971 : 43, 44)
j. Tujuan negara
k. Reformasi dan segala pelaksanaannya
l. Pembangunan Nasioanl dan lain pelaksanaan kenegaraan
3. Adalah merupakan lembaga kemanusiaan, lembaga kemasyarakatan yang merupakan
suatu organisasi
4. Untuk membangun, dorongan untuk membangun dan cara – cara pembangunan, pada
hakikatnya berpangkal pada cita – cita agar manusia sebagai warga negara hidup lebih
sesuai dengan martabatnya.
5. Adalah agar masyarakat menjadi masyarakat manusiawi (human society) yang
memungkinkan warganya hidup yang layak sebagai manusia, mengembangkan diri
pribadinya serta mewujudkan kesejahteraan lahir batin secara lengkapnya.
6. Dasar dan sumber derivasi nilai – nilai dan norma – norma dalam segala aspek
penyelenggaraan negara termasuk pelaksanaan pembangunan nasional.
7. Karena subjek pendukung pokok negara sekaligus subjek pendukung sila – sila
Pancasila pada hakikatnya adalah manusia.
8. Manusia merupakan dasar pembangunan nasional Indonesia.
9. Untuk memperbaiki negara, yang pada gilirannya yang jauh lebih penting adalah
tercapainya tingat martabat manusia (rakyat) yang lebih baik.
10. Adalah pelaksanaan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warganegara, setiap
individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia.
11. Akan menimbulkan akibat hukum, juga akibat moral.
12. Nilai Pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia.
13. Nilai – nilai Pancasila, sikap, dan karakter
14. Pengetahuan, kesadaran, ketaatan, kemampuan kehendak, watak dan hati nurani.
15. Maka dapat dipastikan bahwa pemahaman ideologi bangsa dan dasar filsafat negara
hanya dalam tingkat – tingkat yang sangat pragmatis.
16. Statis dan Dinamis
17. Statis dalam pengertian intinya atau esensinya (nilai – nilai yang bersifat rohaniah,
dan universal) sehingga merupakan ciri khas, karakter yang bersifat tetap dan tidak
berubah.
18. Dinamis aktualisasinya senantiasa bersifat dinamis inovatif, sesuai dengan dinamika
masyarakat, perubahan, serta konteks lngkunganya.
19. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila :
a. Proses penghayatan
b. Ditingkatkan ke dalam hati
c. Mengaktualisasikan di dalam kehidupan
d. Ditingkatkan menjadi mentalitas
20. Berakibat hilangnya estafet pewarisan nilai – nilai Pancasila pada generasi penerus
bangsa.
21. Harus dipahami terlebih dahulu bahwa Pancasila itu adalah merupakan suatu sistem
nilai, dimana ke lima sila tersebut merupakan suatu sistem yang sistemik.
22. Karena seluruh sila itu merupakan suatu sistem yang sistemik, hierarkhis dan bersifat
korelatif.
23. Pancasila sebagai suatu sistem nilai, kemudian dijabarkan dalam norma dasar negara
yaitu UUD 1945 yang lazimnya melalui suatu asas, yang pada gilirannya kemudain
dijabrkan dalam suatu realisasi praksis, atau dalam suatu pengamalan yang bersifat
konkrit dan empiris.
24. Karena merupakan suatu filsafat bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan suatu
sistem nilai, kemudian dijabarkan dalam norma, dan pada akhirnya direalisasikan
dalam suatu kehidupan,
25. Kompleks gagasan, ide, pikiran manusia, yang dalam hal ini bersifat abstrak.

Anda mungkin juga menyukai