Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN “Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)”

Topik : Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)


Hari / Tanggal : Jumat / 23 Desember 2016
Waktu : 10 menit
Tempat : Posyandu Kemuning
Sasaran : Kelompok (Ibu – ibu yang mempunyai bayi)

1. Tujuan Umum
Peserta dapat mengetahui Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
2. Tujuan Khusus
a. Peserta dapat mengetahui Pengertian MP-ASI
b. Peserta dapat mengetahui Cara Pemberian MP - ASI
c. Peserta dapat mengetahui Jenis – Jenis MP - ASI
d. Peserta dapat mengetahui Hal – Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian MP –ASI

3. Proses Pemberian Penyuluhan


Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
Pembukaan Mendengarkan 1 menit
Pre Test Menjawab Pertanyaan 1 menit
Pemberian Materi Menyimak 5 menit
Diskusi Peserta memberikan pertanyaan 1 menit

Post Test Menjawab Pertanyaan 1 menit


Penutupan Mendengarkan 1 menit
4. Metode dan Teknik Penyuluhan
a. Metode ceramah
b. Penggunaan Leaflet

5. Materi Penyuluhan
A. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) adalah makanan atau minuman yang
mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes RI, 2006). Zat gizi pada ASI hanya memenuhi
kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan, untuk itu ketika bayi berusia 6 bulan perlu diberi
makanan pendamping ASI dan ASI tetap diberikan sampai usia 24 bulan.
MP ASI sebaiknya diberikan pada bayi yang telah berusia enam bulan karena jika
diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi dan produksi ASI dan bayi dapat
mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan juga dehidrasi. Risiko pemberian MP
ASI sebelum usia enam bulan adalah kenaikan berat badan yang terlalu cepat (risiko
obesitas), alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan tersebut,
mendapat zat-zat tambahan seperti garam dan nitrat yang dapat merugikan. Keterlambatan
dalam pemberian MP ASI juga akan menghambat pertumbuhan bayi. Energi dan zat-zat
gizi yang dihasilkan ASI tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan.
Akibat yang dapat ditimbulkan apabila pemberian MP ASI terlambat adalah terjadinya
gagal tumbuh, defisiensi zat besi dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

B. Cara Pemberian MP-ASI


1. Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai 24 bulan secara
berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan serta
menerima macam-macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa
2. Pemberian MP ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke
bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan
akhirnya makanan padat
3. MP ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer
secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat
C. Jenis – Jenis MPASI
Menurut petunjuk MPASI WHO, pada umur 6 bulan tekstur makanan MPASI yang
diberikan adalah makanan lumat/halus (bubur saring, pure atau makanan yang
ditumbuk/dihaluskan). Pastikan tekstur makanan MPASI tidak terlalu cair atau encer, jadi
gunakan sedikit saja air. Jadi tekstur bubur cair, tapi jika sendok dimiringkan bubur tidak
tumpah.
Pada umur 8 bulan bayi sudah bisa dikenalkan d engan makanan finger food.
Pada umur 9 – 11 bulan 29 hari tekstur makanan MPASI dinaikkan menjadi makanan lembek
(nasi tim, bubur tanpa disaring, makanan dicincang halus atau irisan makanan-lunak).
Pada umur 12 bulan tekstur makanan MPASI bayi sudah bisa memakan makanan meja
keluarga: makanan yang dicincang kasar, diiris atau dipegang tangan.

D. Hal – hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengenalan MPASI


Pertama, ada beberapa hal yang sangat perlu di perhatikan dalam pengenalan MPASI adalah
sebagai berikut :
1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2-3 sendok pada saat pertama, dan
jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya.
2. Pemberian MPASI dilakukan disela-sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap
pula. Misalnya untuk pertama 1 kali dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali
dalam sehari.
3. Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena sangat kecil
kemungkinannya menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang
berasal dari beras pecah kulit yang lebih banyak kandungan gizinya.
4. Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah
yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu,
dikhawatirkan akan ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih
hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan punhendaknya dipilih yang mempunyai rasa
manis.
5. Hindari penggunaan garam dan gula. utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli
makanan, karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk
selanjutnya, gula dan garam bisa ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit
saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan setelah anak berusia 2 tahun.
6. Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi atau ikan yang
anda buat sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun
bawang, seledri.
7. Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI,
namun cukup satu persatu saja. Berikan dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi
bayi terhadap setiap makanan yang diberikan, untuk mengetahui jika ia memiliki alergi
terhadap makanan tertentu.
8. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan,
susu dan gandum.
9. Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan
kebersihannya.

6. Evaluasi
1) Jangka Pendek
Peserta mampu menjawab sebagian atau seluruh pertanyaan yang diajukan penyuluh
antara lain :
a) Pengertian MP-ASI ?
b) Cara Pemberian MP-ASI ?
c) Jenis – Jenis MP-ASI ?
d) Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengenalan MP – ASI?
2) Jangka Panjang
Kader mengetahui dan memahami tentang MP-ASI dan bersedia mengamalkan ilmu
yang didapat kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Sakkarnadi, Anni. 2014. Makanan Pendamping ASI WHO. (Online) Tersedia :


https://duniasehat.net/2014/02/11/makanan-pendamping-asi-mpasi-who/ (22 Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai