Anda di halaman 1dari 3

Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator


penting dalam menentukan kesejahteraan suatu bangsa di samping ekonomi dan
sosial. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 H
ayat 1, yang menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.

Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan upaya kesehatan dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu,
terintregasi dan berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan tersebut dilakukan upaya-upaya kesehatan. Salah satu upaya kesehatan
yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
adalah program pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Penyakit
menular yang sampai saat ini masih menjadi program pemerintah di antaranya
adalah program pengendalian penyakit diare yang bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor
terkait (Kemenkes RI, 2011).

Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan


masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka
kesakitan diare dari tahun ke tahun.Bahkan Pada tahun 2010 Kejadian Luar Biasa
(KLB) Diare terjadi di 11 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 4.204 orang.

Diare merupakan penyebab kematian nomor 4 (13,2%) pada semua umur


kelompok penyakit menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian nomor 1
pada bayi postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (Kemenkes RI,
2011).Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat

1
baik di rumah tangga maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian
karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kemenkes RI, 2011).

Selain itu sebelum menyusun proporsi penanganan kasus diare perlu


diketahui faktor penyebab dari diare selain dari kesehatan lingkungan yang
memegang aspek terbesar dapat terjadinya kasus diare. Hal ini dikarenakan
kesehatan lingkungan merupakan dasar dasar dari kesehatan masyarakat modern,
yang meliputi aspek manusia dalam hubungannya dengan lingkungan, yang
terikat dalam berbagai macam ekosistem.Lingkungan hidup manusia sangat erat
kaitannya antara host,agent dan environment untuk timbulnya suatu masalah
kesehatan seperti halnya dengan penyakit diare (Hiswani,2003).
Yang terdapat dalam penelitian mengenai hubungan antara faktor
lingkungan dan faktor sosiodemografi dengan kejadian diare pada anak balita di
Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Sragen. Kategori pendidikan rendah yaitu
tidak sekolah atau tidak tamat SD dan tamat SD. Pendidikan merupakan hal yang
penting dalam mempengaruhi pikiran seseorang.
Pendidikan masyarakat yang rendah menjadikan mereka sulit diberi tahu
mengenai pentingnya kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan untuk
mencegah terjangkitnya penyakit menular, yang salah satunya diare (Sander,
2005). Menurut Notoatmodjo (2003), tingkat pendidikan seseorang dapat
meningkatkan pengetahuannya tentang kesehatan. . Menurut Widyastuti (2005),
orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi lebih berorientasi pada
tindakan preventif, mengetahui lebih banyak tentang masalah kesehatan dan
memiliki status kesehatan yang lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara faktor lingkungan
yang meliputi sumber air minum, jenis tempat pembuangan tinja dan jenis lantai
rumah dengan kejadian diare pada balita di Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo,
Sragen.

2
Kemudian dengan adanya program pemerintah yang di antaranya adalah
program pengendalian penyakit diare yang bertujuan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian karena diare.Diperlukan peran serta masyarakat dan aksi
nyata dari masyarakat untuk memberantas mata rantai diare, sehingga program
penanganan dan pencegahan diare dapat berjalan secara terpadu,terintegrasi dan
berkesinambungan.

Adanya program penanganan dan pencegahan diare didukung dengan


adanya program promosi kesehatan oleh tenaga kesehatan terutama perawat
melalui metode penyuluhan.Yang merupakan suatu upaya untuk menciptakan
perilaku individu atau masyarakat yang kondusif bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai