Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI

Oleh :

Kennedy Napitupulu 84
Wiwid 120
Aevita 132
Indira

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
IPB
2018
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

` Perkembangan Industri di Indonesia sangat pesat. Sektor pertanian menempati urutan


terbesar ketiga dengan presentase 13,38 persen dan mengalami pertumbuhan 4,18 persen. Jika
dibanding dengan tahun 2013, terjadi sedikit penurunan sebesar 4,2 persen terutama dari hasil
perkebunan. Perkembangan industri yang begitu pesat dan semakin banyaknya populasi manusia
meningkatkan masalah limbah yang dihasilkan saat berlangsungnya proses produksi maupun setelah
pemakaian produk. Dalam kegiatan produksi diperlukan berbagai bahan, air dan energi untuk
menghasilkan suatu produk tertentu. Namun demikian, dalam proses produksi tidak ada efisiensi
yang sempurna, sehingga masih dihasilkan limbah baik padat, cair ataupun gas.

Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem
prosesnya. Disamping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang. Air limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik dari
limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber biasanya air limbah bersifat basa. Namun air limbah yang
sudah lama akan bersifat asam karena kandungan bahan organiknya sudah mengalami proses
dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan.

Berdasarkan definisinya, limbah adalah sisa hasil proses produksi yang sudah tidak
dimanfaatkan lagi dan harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran dan penurunan kualitas
lingkungan. Sedangkan air limbah didefinisikan sebagai sisa hasil proses produksi yang bebentuk cair
yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran dan
penurunan kualitas lingkungan. Dengan demikian, setiap limbah yang dihasilkan perlu dikelola
secara baik berdasarkan karakteristiknya agar dapat menurunkan kualitas bahan pencemar yang
terkandung didalamnya dan aman di buang ke lingkungan.

Kegiatan agroindustri atau pengolahan hasil pertanian juga menghasilkan limbah padat, cair
dan gas dengan karakteristik yang khas. Secara umum karakteristik limbah cairnya adalah
mengandung bahan organik yang tinggi, bahan tersuspensi, lemak, dan volume limbah yang besar.
Dengan karakteristik seperti itu maka pengelolaan dan pengolahan limbah yang dilakukan juga perlu
dirancang secara khusus meliputi upaya minimasi limbah dan pengolahan air limbah.

1.2 Rumusan Masalah

 Sumber, jumlah, dan karakteristik limbah agroindustri.


 Polutan-polutan dalam limbah cair dan pengaruhnya pada lingkungan dan kesehatan.
 Pencemaran Lingkungan akibat limbah cair.
 Prinsip pengelolaan limbah cair (minimasi, reuse/recycling, treatment, dan discharge).

1.3 Tujuan

 Menjelaskan sumber, jumlah, dan karakteristik limbah agroindustri.


 Mengetahui polutan-polutan dalam limbah cair dan pengaruhnya pada lingkungan dan
kesehatan.
 Menjelaskan pencemaran lingkungan akibat limbah cair
 Menjelaskan prinsip pengelolaan limbah cair.
2. PEMBAHASAN

Agroindustri atau industri pengolahan hasil pertanian merupakan salah industri yang
menghasilkan air limbah yang dapat mencemari lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti
industri pengolahan kelapa sawit, teknologi pengolahan limbah cair yang digunakan mungkin sudah
memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat
tingginya potensi pencemaran yang ditimbulkan oleh air limbah yang tidak dikelola dengan baik
maka diperlukan pemahaman dan informasi mengenai pengelolaan air limbah secara benar.

Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan


(minimization), segregasi (segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan
limbah.

Anda mungkin juga menyukai