FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Dwiana Ardianti
NIM. G0009067
G Harldy Parendra
NIM. G000989
Irene Ardiani P W
NIM. G0009109
Junita Ayu
NIM. G0009115
2
PERSETUJUAN
Tim Skripsi
3
PROPOSAL PENELITIAN
4. Latar Belakang
4
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu
menjadi suatu kewajiban bagi semua pihak untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh
masyarakat Indonesia (Dinkes, 2010).
5. Perumusan Masalah
5
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang didapat adalah:
a. Seberapa efektifkah mencuci tangan dengan sabun dalam membunuh
kuman di telapak tangan?
b. Seberapa efektif penggunaan hand sanitizer dalam membunuh kuman
di telapak tangan?
6. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui efektivitas mencuci tangan dengan sabun dalam
membunuh kuman di telapak tangan.
b. Mengetahui efektivitas penggunaan hand sanitizer dalam membunuh
kuman di telapak tangan.
c. Mengetahui mana yang lebih efektif dalam membunuh kuman di
telapak tangan.
7. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
Dapat memberi masukan mengenai efektivitas mencuci tangan dengan
sabun dan penggunaan hand sanitizer dalam membunuh kuman di
telapak tangan.
2. Aspek Aplikatif
Diharapkan dapat memberi masukan kepada masyarakat untuk
memilih mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand
sanitizer dalam membunuh kuman di telapak tangan.
8. Tinjauan Pustaka
A. Hand Sanitizer
1) Definisi :
6
Hand sanitizer adalah cairan dengan berbagai kandungan
yang sangat cepat membunuh mikroorganisme yang ada di kulit
tangan ( Benjamin, 2010). Hand sanitizer banyak digunakan karena
alasan kepraktisan. Hand sanitizer mudah dibawa dan bisa cepat
digunakan tanpa perlu menggunakan air. Hand sanitizer sering
digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kita tidak bisa
menemukan air. Kelebihan ini diutarakan menurut US FDA (Food
and Drug Administration) dapat membunuh kuman dalam waktu
kurang lebih 30 detik ( Benjamin, 2010).
2) Kandungan :
Hand sanitizer memiliki berbagai macam zat yang
terkandung. Secara umum hand sanitizer mengandung :
a) alkohol 60-95%
b) benzalkonium chloride
c) benzethonium chloride
d) chlorhexidine gluconate
e) chloroxylenol
f) clofucarban
g) hexachlorophene
h) hexylresocarcinol
i) iodine
( Benjamin, 2010)
7
influenza, dan berbagai bakteri yang sering menyebabkan demam
(alcoholbasedhandsanitizer.com, 2011)
Hand sanitizer tanpa alcohol mengandungtriclosan dan
benzalkonium chloride. Kedua kandungan tersebut juga efektif
dalam membunuh bakteri dan kuman yang terdapat di kulit
((alcoholbasedhandsanitizer.com, 2011).
Kandungan aktif yang sering ditemukan di hand santizer
dipasaran adalah 62% etil alcohol (Liu, 2010). Kandungan tersebut
bermanfaan dalam membunuh bakteri. Damal penelitian yang
dilakukan oleh Liu et al., menyatakan bahwa efektivitas dari suatu
hand sanitizer ditentukan oleh berbagai faktor seperti, jenis
antiseptic yang kita gunakan dan banyaknya, metode penelitian,
dan target organisme.
Hand sanitizer memiliki efektivitas pada virus yang kurang
baik dibandingkan dengan cuci tangan menggunakan sabun.
Kandungan sodium hipoklorite dalam sabun dapat menghancurkan
integritas dari capsid protein dan RNA dari virus, sedangkan hand
sanitizer dengan alcohol hanya berefek pada kapsid protein virus
( fukusaki,2006; McDonnell, 1999).
2) Kandungan :
a) Minyak pendukung
b) Sodium hidroksida
c) Alcohol
d) Stearic acid
8
e) Parfum
f) Humectan
g) Ultra violet absorbent
h) Anti oksidan
i) Sequestering agent
3) Manfaat
9
C. Bakteri yang sering ditemukan pada tangan manusia
Bakteri banyak ditemukan disekitar manusia. seperti tangan
manusia yang banyak berinteraksi dengan dunia luar. Banyak sekali
jenis-jenis bakteri yang terdapat ditangan tangan manusia. Adapun
beberapa jenis bakteri yang sering terdapat ditangan. Diantaranya :
1) Escherichia coli
E. coli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Procaryota
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Enterobacteriaceae
Marga : Escherichia
Jenis : Escherichia coli
10
(Jawetz dkk., 2001).Bentuk sel dari bentuk seperti coocal
hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak
ditemukan spora. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan
dalam rantai pendek, biasanya tidak berkapsul.
11
darah. E. Coli dapat bertahan hingga suhu 60C selama 15 menit
atau pada 55C selama 60 menit.
2) Salmonella sp
Salmonella sp. merupakan :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales, Salmonella sp
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Species: S. enteric
(Todar, 2008).
12
Citrobacter (Todar, 2008). Namun klasifikasi atau penggunaan
tatanama yang sering dipakai pada Salmonella sp. berdasarkan
epidemiologi, jenis inang, dan jenis struktur antigen (misalnya
S.typhi, S .thipirium). Jenis atau spesies Salmonella sp. yang utama
adalah S. typhi (satu serotipe), S. choleraesuis, dan S. enteritidis
(lebih dari 1500 serotipe). Sedangkang spesies S. paratyphi A, S.
paratyphi B, S. paratyphi C termasuk dalam S. enteritidis (Jawezt
et al, 2008).
3) Shigella
Shigella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Procaryota
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Enterobacteriaceae
Marga : Shigella
Jenis : Shigella sp
4) Giardia Lamblia
13
G. lamblia ditemukan kosmopolit dan penyebarannya
tergantung dari golongan umur yang diperiksa dan sanitasi
lingkungan.
G. Lamblia mempunyai 2 bentuk, yaitu tropozoit dan kista.
Bentuk tropozoit bilateral simetris seperti buah jambu monyet
dengan bagian anterior membulat dan posterior meruncing. Parasit
ini berukuran 10-20 mikron panjang dengan diameter7-10 mikron.
Di bagian anterior terdapat sepasang inti berbentuk oval. Di bagian
ventral anterior terdapat isap berbentuk seperti cakram cekung yang
berfungsi untuk perlekatan di permukaan sel epitel. Terdapat dua
batang yang agak melengkung melintang di posterior batil isap,
yang disebut benda parabasal. Tropozoit mempunyai delapan
flagel, sehingga bersifat motil. G. Lamblia tidak mempunyai
mitokondria, peroxisome, hydrogenisomes, atau organel subselular
lain untuk metabolisme energi.
Bentuk kista oval dan berukuran 8-12 mikron dan
mempunyai dinding yang tipis dan kuat dengan sitoplasma berbutir
halus. Kista yang baru terbentuk mempunyai dua inti, sedangkan
kista matang mempunyai empat inti yang terletak di satu kutub.
Melekatnya G. Lamblia pada sel epitel usus halus tidak
selalu menimbulkan gejala. Bila ada, hanya berupa iritasi ringan.
Perubahan histopatologi pada mukosa dapat minimal atau berat
hingga menyebabkan atrofi vilus, kerusakan eritrosit, dan
hiperplasia kriptus, seperti tampak pada sindrom malabsorbsi.
Terdapat kolerasi antara derajat kerusakan vilus dengan
malabsorbsi. Tekanan hisapan dari perlekatan tropozoit
menggunakan batil isap dapat merusak mikrovili dan menggangu
proses absorbsi makanan. Selain itu multiplikasi tropozoit dangan
belah pasang longitudinal akan menghasilkan sawar antara sel
epitel usus dengan lumen usus yang mengganggu proses absorbsi
makanan dan nutrien. Tropozoit tidak selalu penetrasi ke epitel
14
tetapi dalam kondisi tertentu, tropozoit dapat menginvasi jaringan
seperti kandung empedu dan saluran kemih.
Setengah dari orang yang terinfeksi G. Lamblia
asimtomatik dan sebagian besar dari mereka menjadi pembawa
(carrier). Gejala yang sering terjadi adalah diare berkepanjangan,
dapat ringan dengan produksi tinja semisolid atau dapat intensif
dengan produksi tinja cair. Jika tidak diobati diare akan
berlangsung hingga berbulan-bulan. Infeksi kronik dicirikan
dengan steatore karena gangguan absorbsi lemak serta terdapat
gangguan absorbsi karoten, folat, dan vitamin B12. Penyerapan
bilirubin oleh G. Lamblia menghambat aktivitas lipase pankreatik.
Kelainan fungsi usus halus ini disebut sindrom malabsorbsi klasik
dengan gejala penurunan berat badan, kelelahan, kembung, feses
berbau busuk. Selain itu, sebagian orang dapat mengeluhkan
ketidaknyamanan epigastrik, anoreksia dan nyeri.
15
9. Kerangka Pemikiran
Menghancurkan Menghancurkan
integritas dari integritas dari
capsid protein capsid protein virus
bakteri dan virus dan bakteri
Menghancurkan DNA Menghancurkan DNA
bakteri dan RNA bakteri
virus
16
10. Hipotesis
Sabun dapat membunuh kuman di tangan lebih baik daripada hand
sanitizer.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah jumlah mikroorganisme yang diperoleh
dari identifikasi kulit telapak tangan mahasiswa sebelum dan sesudah
memakai hand sanitizer di Lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
17
E. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas : Hand sanitizer
2. Variabel terikat : Jumlah mikroorganisme di tangan
3. Variabel luar :
a. Variabel terkendali : jenis dan kandungan hand sanitizer.
b. Variabel tak terkendali : jumlah, jenis, dan pola
resistensi mikroorganisme.
18
sebelum dan sesudah menggunakan hand sanitizer dan
kemungkinan didapatkan hasil yang tidak sesuai.
19
G. Rancangan Penelitian
20
1. Alat untuk kultur dan uji spesimen serta pemeriksaan uji aktivitas
antibakteri:
a. Kapas lidi steril
b. Oshe kolong steril
c. Toples
d. Kotak es
e. Pipet pasteur
f. Cawan petri steril
g. Lampu spiritus
2. Bahan untuk kultur dan uji spesimen
a. Spesimen kuman dari tangan probandus
b. Agar coklat
I. Cara Kerja
1. Persiapan awal
2. Pengambilan Spesimen
tangan.
21
sabun. Setelah itu pengambilan spesimen dilakukan kembali untuk
kelompok A dan kelompok B. Dan selanjutnya dari hasil spesimen
kedua kelompok diperiksa menggunakan mikroskopik dan
kemudian dianalisa.
J. Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan diuji kemaknaannya
menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif digunakan untuk
mengetahui frekuensi, prosentase dan rata-rata serta standar deviasi
dari keseluruhan data yang diteliti meliputi jenis bakteri, banyaknya
atau jumlah bakteri dan keefektifisan antara sabun cuci tangan dengan
hand sanitizer.
22
Minggu ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Mahasiswa
mengumpulkan
topik
Dibahas tim
2 skripsi
3 Bimbingan dan
konsultasi
4 Proposal siap
5 Ujian proposal
6 Pengumpulan data
7 Penulisan skripsi
8 Ujian praskripsi
9 Ujian skripsi
DAFTAR PUSTAKA
23
Benjamin DT. 2010. introduction to hand sanitizers.
http://www.antimicrobialtestlaboratories.com/information_about_hand_sa
nitizers.htm ( 2 Oktober 2011)
Alcoholbasedhandsanitizer. http://alcoholbasedhandsanitizer.com/various-choice-
of-hand-sanitizer-ingredients/ ( 2 Oktober 2011)
24