Anda di halaman 1dari 2

VISUM ET REPERTUM

Adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik tentang hasil
pemeriksaan medis terhadap tubuh manusia untuk kepentingan peradilan.
Jadi VeR merupakan barang bukti yang sah karena termasuk surat sah sesuai dengan KUHP
pasal 184

• Visum et Repertum langsung/seketika


- Langsung diberikan setelah pemeriksaan Korban, contoh VeR Jenasah.
• Visum et Repertum sementara
– VetR yang diberikan pada korban yg masih dirawat
– VetR yang diterbitkan belum ada kesimpulan karena menunggu observasi lebih lanjut.
• Visum et Repertum lanjutan
– Merupakan lanjutan dari VetR sementara, dibuat setelah korban sembuh/meninggal.
– Tgl & No. VetR sementara dicantumkan
– Telah ada kesimpulannya setelah diobservasi

 Luka ringan (luka derajat 1) : Luka lecet -------PSL 352


Luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan.
 Luka sedang (luka derajat 2) : Luka memar & luka robek-------PSL 351 (1)
Luka yang dapat menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan.
 Luka Berat (luka derajat 2) : Robeknya jaringan hati dan limpa--------(2)
Penyakit atau luka yang tidak dapat diharapkan sembuh sempurna

Yang Berhak Meminta VER :


 Penyidik : Pejabat polisi negara dgn pangkat serendah-rendahnya pelda dan penyidik
pembantu serda
 Hakim Pidana : biasanya tidak langsng minta VER pada dokter, tp memerintahkan
kepada jaksa utk melengkapi berita acara.
 Hakim Perdata : Karena di sidang pengadilan tidak ada jaksa, maka hakim perdata
minta lngsng VER kepada dokter
 Hakim Agama : Mengadili perkara yang bersangkutan dengan agama Islam,

PSL 351 : Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama 2 thn. Perbuatan
mengakibatkan luka berat dan perbuatan mengakibatkan kematian
PSL 353 : Penganiayaan dengan direncanakan terlebih dahulu (4 thn)
PSL 354 : Penganiayaan luka berat (7 thn)
Psl 285 : Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang
wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, diancam karena
melakukan pemerkosaan dengan pidana penjara paling lama 12 tahun

Psl 286 : Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal
diketahui bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, di
ncam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun

Psl 287 : (1) Barang s

Anda mungkin juga menyukai