Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
Pengertian Pembunuhan anak adalah : merupakan suatu bentuk kejahatan
terhadap nyawa yang unik sifatnya. Unik dalam arti si pelaku pembunuhan harus
lah ibu kandungnya sendiri, dan alasan atau motifasi untuk melakukan kejahatan
tersebut adalah karena anak sebagai hubungan gelap. Selain kedua hal tadi
keunikan lain nya adalah saat dilakukannya tindakan menghilangkan nyawa
anaknya, yaitu pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian; yang dalam hal ini
patokannya adalah sudah atau belum ada tanda- tanda perawatan, di bersihkan,
dipotong tali pusatnya atau di beri pakaian.Saat dilakukannya kejahatan tersebut
dikaitkan dengan kedaan mental emosional dari ibu,dimana selain rasa malu,takut
benci serta rasa nyeri bercampur aduk menjadi satu, sehingga perbuatannya itu
dianggap dilakukan tidak dalam keadaan mental yang tenang, sadar serta dengan
perhitungan yang matang. Inilah yang menjelaskan mengap ancaman hukuman
pada kasus pembunuhan anak sendiri lebih ringan bila dibandingkan dengan
kasus-kasus pembunuhan lainnya
Pembunuhan anak sendiri faktor psikoogis ibu yang baru melahirkan
diperhitungkan sebagai faktor yang meringankan. Keadaan tersebut menyebabkan
si ibu melakukan pembunuhan dalam keadaan sadar yang penuh dan belum
sempat timbul rasa kasih sayang

Indentifikasi Temuan
Pada pemeriksaan luar jenazah di dapatkan :
1. Organ genital eksternal yang di temukan pada bayi ini menunjukkan
bayi berjenis kelamin laki-laki.
2. Bayi mulia mengalami pembusukan di bungkus kain batik dan
terbungkus plastik
3. BB : 600 gram
- Menunjukan bahwa bayi tidak viabel. Berarti bayi telah
dikandung ibunya paling tidak 27 minggu
4. PB : 34,5 centimeter
- Panjang badan bayi diukur untuk memperkirakan usia bayi
dalam kandungan, menggunakan rumus de hase, pada kasus
ini PB 34,5 centimmeter, berarti usia bayi = PB/5 x 4
minggu = 27,6 minggu
5. Pada daun telinga tidak terbentuk sempurna,

Pada pemeriksaan dalam jenazah ditemukan :


1. Dijumpai belatung sepanjang lima centimeter
2. Dijumpai letak diafragma berada ditengah bagian tubuh atau masih
setinggi iga 3 - 4
- Hal ini menandakan bayi pada saat lahir telah meninggal
3. Di jumpai paru belum berkembang sempurna
4. Di jumpai jaringan otak sudah membubur
Pada Pemeriksaan Mayat Bayi:
Pemeriksaan Luar Tanda
Kulit - Sudah di bersihkaan atau belum
- Keadaan verniks kasesosa
- Warna
- Berkeriput atau tidak
Tali Pusat - Sudah terputus atau masih melekat pada uri
- Potongan rata atau tidak
- Tanda sudah di beri anti septik atau tidak
- Tanda-tanda kekerasan pada tali pusat
hematoma atau wharton’s jelly berpindah
tempat
Kepala - Apakah terdapat katup sukedadenum atau
molase tulang-tulang tengkorak
Tanda-tanda kekerasan - Ada atau tidak tanda pembekapan disekitar
mulut dan hidung
- Tanda memar pada mukosa bibir dan pipi
- Tanda pencekikan atau jerat pada leher
- Memar atau lecet pada tengkuk
Mulut - Apakah terdapat benda asing
- Perhatikan platum mole terdapat robekan atau
tidak
Tanda Asfiksia - Tardieu’s spot pada
permukaan,paru,jantung,tyhmus dan epiglots
Tulang Belakang - Apakah terdapat perrdarahan subdural atau
subaraknoid
Kepala - Perrhatikan apakah terdapat perdarahan
subdural atau subaraknoid.
- Perhatikan keadaan falks serebri dan tentorium
cerebri

Aspek Hukum dan Medikolegal


Undang-undang tentang Pembunuhan dan kekerasan terhadap anak
1. Pasal 341 KUHP
Seorang ibu yang karena takut ketahuan melahirkan anak,pada saat
anak di lahirkan atau tidak lama kemuddian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri,dengan pidna
penjara paling lama tujuh tahun.
2. Pasal 342 KUHP
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditemtukan karena
takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya,
diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana,
dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun
Pasal-pasal di atas (pasal 341 dan 342) berlaku jika dan hanya jika
pembunuh adalaah ibu kendung sendiri. Apabila pembunuhan bukan
ibu kandung, berarti orang tersebut dihukum karena pembunuhan tanpa
rencana (pasal 338; ancaman pidana 15 tahun) atau pembunuhan
berencana (pasal 339 dan 340 ancaman pidana 20 tahun, seumur hidup
atau hukuman mati)
3. Pasal 343 KUHP
Kejhatan yang di terangkan pada pasl 341 dan 342 di pandang bagi
orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau
pembunuhan anak dengan rencana

Prosedur Medikolegal
1. Penemuan dan pelaporan
- Dilakukan oleh warga masyarakat yang melihat, mengetahi
atau mengalami suatu kejadian yang di duga merupakan
suatu tindak pidana
- Peaporan dilakukan ke pihak yang berwajib, dalam hal ini
kepolisian RI dan lain-lain.
2. Penyelidikan
- Dilakukan untuk mengetahui apakah benar ada kejadian
seperti yang dilaporkan
- Menurut Pasal 4 KUHAP, penyidik adalah setiap pejabat
polisi negara Republik Indonesia
3. Penyelidikan
- Dilakukan oleh penyidik
- Tindak lnjut setelah di ketahui benar-benar terjadi suatu
kejadian.
- Penyidik dapat meminta bantuan seorang ahli.
4. Pemberkasan perkara
- Dilakukan oleh penyidik, menghimpun semua hasil
penyelidikannya dan diteruskan ke penuntut umum
5. Penuntutan
- Dilakukan oleh penuntut umum di sidang pengadilan
setelah berkas perkara yang lengkap diajukan ke pengadilan
6. Persidangan
- Persidangan pengadilan dipimpin oleh hakim atau majelis
hakim
- Dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, para saksi dan
juga para ahli
7. Putusan Pengadilan
- Vonis dijatuhkan oleh hakim dengan ketentuan, yaitu
keyakinan pada diri hakim bahwa memang telah terjadi
suatu tindak pidana dan bahwa terdakwa memang bersalah.
Keyakinan hakim juga harus ditunjang oleh sekurang
kurangnya dua alat bukti yang sah .

Kesimpualan

Telah diperiksa bayi X berjenis kelamin laki-laki berusia kurang lebih enam
sampai tujuh bulan dalam keadaan meninggal,Tidak ditemukan tanda- tanda
perawatan, dari hasil pemeriksaan luar dijumpai pembusukan pada hampir
seluruh tubuh, bola mata yang hampir keluar dan ujung-ujung jari kaki berwarna
pucat. Pada pemeriksaan dalam dijumpai belatung sepanjang lima centimeter,
dijumpai letak diafragma berada di tengah bagian tubuh, dijumpai paru -paru
belum berkembang sempurna, dijumpai jaringan otak sudah membubur, dijumpai
telah terjadi proses pembentukan tulang dan tidak dijumpai adanya tanda tanda
kekerasan

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr.Abdul Mun’im Idries,SpF. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik.


Hal281-298
2. Dr. Abdul Mun,im Ideris, Sp F. Dr.agung Legowo Tjiptomartono.
Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyelidikan.Hal 168-
176.

Anda mungkin juga menyukai