Anda di halaman 1dari 4

Nama:BEATRIX S.A.

SIREGAR

Nim:5153344003

Kelas:B(EKSTENSI)

Mata Kuliah:filsafat Pendidikan

Kelompok 2

1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan ?

Jawab: Pendidikan adalah suatu proses cara untuk mengubah dan membentuk seseorang
yang menjadi berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas untuk
mencapai suatu cita cita dan masa depannya kelak agar bisa membiayai dirinya dan
keluarganya dimasa yang akan datang

2. Mengapa manusia harus melaksanakan Pendidikan ?

Jawab : karena manusia sejak dari lahir hingga tumbuh menjadi dewasa tidak dapat
melakukan segalanya dengan sendiri tetapi tidak bisa selalu tergantung dengan orang lain
maka pendidikan sangat penting untuk manusia agar bisa belajar dan melakukan segalanya
dengan sendiri dan membiayai kehidupannya yang akan datang kelak

3. Apakah dalam pelaksanaan Pendidikan membutuhkan filsafat? Berikan alasannya?

Jawab :filsafat sangat di perlukan dalam pendidikan karena filsafat berfungsi sebagai
memberikan arah pandangan hidup,yang berisi nilai nilai kebenaran dan masalah masalah
pendidikan baik dalam arti yang lebih luas maupun yang lebih dalam serta lebih konteks yang
tidak terbatas
4. Bagaimana hubungan filsafat dengan pendidikan?

Jawab :hubungan filsafat dengan pendidikan sangat penting sebab ia menjadi dasar,pedoman
suatu sistem pendidikan yang berfungsi menanam dan mewariskan sistem sistem norma dan
tingkah laku perbuatan yang di dasarkan pada dasar dasar filsafat yang dijunjung oleh
lembaga pendidikan

5. Apa perbedaan filsafat dengan filsafat pendidikan?

Jawab:fillsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh dan


menggabungkan beberapa kesimpulan dan kajiannya yang lebih luas sedangkan

filsafat pendidikan yaitu landasan filosofi yang menjiwai seluruh kebijaksanaan dan
pelaksanaan pendidikan

6. Manfaat apa yang di dapat setelah mempelajari filsafat?

Jawab: Agar menjadikan manusia memiliki pemikiran yang lebih kritis,luas,dan cekatan

Agar mampu memahami dan melaksnakan arti filsafat secara mendalam.

Menjadikan motivasi untuk terus berkarya di bidang pendidikan

Sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika


kehidupan yang dihadapinya termasuk problematika dibidang pendidikan
Cabang-Cabang Filsafat
Banyak para filsuf yang membagi filsafat ilmu menjadi berbagai cabang, seperti H.
De Vos, Prof. Albuerey Castell, Dr. M. J. Langeveld, Aristoteles, dan lain-lain. Setiap filsuf
memiliki perbedaan dalam membagi cabang-cabang filsafat ilmu. Walaupun ada perbedaan
dalam pembagiannya, namun tentu saja lebih banyak persamaanya. Dari beberapa pandangan
filsuf tersebut, sekarang filsafat memiliki beberapa cabang, yaitu metafisika, logika,
epistemologi, etika, dan estetika.
1. Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada
atau membicarakan sesuatu dibalik yang tampak. Metafisika tidak muncul dengan karakter
sebagai disiplin ilmu yang normatif tetapi tetap filsafat yang ditujukan terhadap pertanyaan-
pertanyaan seputar perangkat dasar kategori-kategori untuk mengklasifikasikan dan
menghubungkan aneka fenomena percobaan oleh manusia. Persoalan metafisis dibedakan
menjadi tiga, yaitu ontologi, kosmologi dan antropologi.
 Ontologi (Teori Alam dan Tipe-Tipe Realitas)
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal
dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret atau
realistis. Hakekat kenyataan atau realitas bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut
pandang, yaitu kuantitatif (menanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?) dan
kualitatif (menanyakan apakah kenyataan/realitas tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti
misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau
harum).Adapun teori Ontologi utama meliputi:
1. Materialisme  Objek-objek fisik yang ada mengisi ruang angkasa dan tidak ada yang
lainnya. Semua sifat fisik alami tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri.
2. Idealisme  Hanya pikiran/berpikir, spirit, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
berpikir yang benar-benar nyata (konkret).
3. Dualisme  Keberadaan berpikir/pikiran dan material adalah nyata dan keduanya tidak saling
mengurangi satu dengan yang lain.
 Kosmologi (Teori Umum Proses Realitas)
Kosmologi berkepentingan terhadap cara berbagai benda dan peristiwa yang satu
mengikuti cara berbagai benda dan peristiwa lain menurut perubahan waktu (satu benda
ditentukan oleh benda lainnya). Satu benda atau peristiwa ditentukan oleh sebab sebelumnya
dan tidak dapat dibalik. Determinan-determinan dari peristiwa alam yang dianggap
beroperasi dengan cara terakhir tersebut dinamakan Aristoteles sebagai “sebab-sebab
final”  final causes  dikenal sebagai antecedent causes.
Determinisme merupakan pandangan tentang apapun yang terjadi bersifat universal,
tanpa kecuali, dan secara lengkap ditentukan oleh sebab-sebab sebelumnya. Bila pandangan
ini digabung dengan konsepsi materialisme, yaitu semua proses adalah fisik secara ekslusif,
maka pandangan deterministik ini dinamakan mekanisme. Deterministik diakui dunia
pendidikan internasional sebagai pendekatan yang powerful.

2. Logika
Logika adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Logika
membahas tentang prinsip-prinsip inferensia (kesimpulan) yang absah (valid) dan topik-topik
yang saling berhubungan. Logika dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Logika deduktif (deductive form of inference), yaitu cara berpikir di mana pernyataan yang
bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara
deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogismus. Pernyataan yang mendukung
silogismus disebut premis. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran
deduktif berdasarkan kedua premis tersebut (Suriasumantri. 1988: 48-49). Perkembangan
logika deduktif dimulai sejak masa Aristoteles, setelah kontribusi oleh Stoics dan para
logikawan lain pada zaman pertengahan, mereka mengasumsikannya sebagai garis besar
tradisi Aristotelesian
2. Logika induktif (inductive form of inference), yaitu cara berpikir yang dilakukan dengan cara
menarik suatu kesimpulan bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat khusus. Penalaran
secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang khas dan
terbatas kemudian diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Prinsip induktif mampu
digunakan dalam ilmu terapan pada masa John Stuart Mill dalam metodenya tentang analisis–
sebab (causal analysis) bersama dengan prinsip teori peluang dan praktek statistik yang
masih menjadi sumber-sumber utama penampilan buku tentang logika induktif.
Banyak para ahli berpendapat bahwa sekalipun sejak 1940-an logika deduktif
berkembang tetapi masih belum menyamai taraf yang dicapai oleh logika deduktif. Dalam hal
ini, logika deduktif lebih powerful.

3. Epistemologi
Epistemologi (dari bahasa Yunani episteme = pengetahuan dan logos =
kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, dan
jenispengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan
dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana
karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan.
Epistomologi atau teori pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut
diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya
metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode
dialektis.
4. Etika
Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku (moral) atau perbuatan
manusia dalam hubungannya dengan baik ataupun buruk. Etika dalam kajian filsafatnya
dapat diberi arti sebagai tata krama dan sopan santun yang lahir dari pemahaman perbuatan
yang baik dan buruk serta sebuah tata aturan yang berlaku dalam masyarakat yang menjadi
sebuah kebudayaan yang wajib untuk taat dipatuhi.
5. Estetika

Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Estetika


disebut juga sebagai “filsafat keindahan” (philosophy of beauty). Dalam Encyclopedia
Americana (1973), estetika merupakan cabang filsafat yang berkenaan dengan keindahan dan
hal yang indah dalam alam dan seni.

6. Filsafat-filsafat khusus lainnya seperti: filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat
agama, filsafat manusia, filsafat pendidikan dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Ujian Kelas XII Kecantikan
    Soal Ujian Kelas XII Kecantikan
    Dokumen1 halaman
    Soal Ujian Kelas XII Kecantikan
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Sekolah Ku
    Sekolah Ku
    Dokumen1 halaman
    Sekolah Ku
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Belajar
    Evaluasi Belajar
    Dokumen52 halaman
    Evaluasi Belajar
    Jespin Fentha
    Belum ada peringkat
  • PEMANGKASAN RAMBUT
    PEMANGKASAN RAMBUT
    Dokumen4 halaman
    PEMANGKASAN RAMBUT
    Achmad As'Adul Umam
    67% (9)
  • Sekolah Ku
    Sekolah Ku
    Dokumen1 halaman
    Sekolah Ku
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Sekolah Ku
    Sekolah Ku
    Dokumen1 halaman
    Sekolah Ku
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Chapter 5
    Chapter 5
    Dokumen4 halaman
    Chapter 5
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Cover Critikal
    Cover Critikal
    Dokumen2 halaman
    Cover Critikal
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Cover Project Statistik
    Cover Project Statistik
    Dokumen1 halaman
    Cover Project Statistik
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantr Proposal Seminar
    Kata Pengantr Proposal Seminar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantr Proposal Seminar
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Tas Bab Iii - 10416241027 PDF
    Tas Bab Iii - 10416241027 PDF
    Dokumen16 halaman
    Tas Bab Iii - 10416241027 PDF
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Anatomi
    Kata Pengantar Anatomi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Anatomi
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • 95
    95
    Dokumen51 halaman
    95
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Critikan
    Critikan
    Dokumen1 halaman
    Critikan
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Kosmetik Kulit
    Kosmetik Kulit
    Dokumen11 halaman
    Kosmetik Kulit
    AmiAlfian
    Belum ada peringkat
  • 1HK08015
    1HK08015
    Dokumen16 halaman
    1HK08015
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • CBR Statistik
    CBR Statistik
    Dokumen39 halaman
    CBR Statistik
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Daftar Anestesi Laporan Pkli
    Daftar Anestesi Laporan Pkli
    Dokumen2 halaman
    Daftar Anestesi Laporan Pkli
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Miel Honeydew
    Miel Honeydew
    Dokumen15 halaman
    Miel Honeydew
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Makalah Statistik 3
    Makalah Statistik 3
    Dokumen15 halaman
    Makalah Statistik 3
    anisyahlh
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pengantinnn
    Tugas Pengantinnn
    Dokumen32 halaman
    Tugas Pengantinnn
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pengantinnn
    Tugas Pengantinnn
    Dokumen32 halaman
    Tugas Pengantinnn
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • PENINGKATAN
    PENINGKATAN
    Dokumen148 halaman
    PENINGKATAN
    aulia glora
    Belum ada peringkat
  • Telaah Kurikulum
    Telaah Kurikulum
    Dokumen16 halaman
    Telaah Kurikulum
    deyekaes
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kewirausahaan
    Proposal Kewirausahaan
    Dokumen4 halaman
    Proposal Kewirausahaan
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Hub Jarak - K - W - Rev - PPSX
    Hub Jarak - K - W - Rev - PPSX
    Dokumen2 halaman
    Hub Jarak - K - W - Rev - PPSX
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat
  • Unimus
    Unimus
    Dokumen33 halaman
    Unimus
    Beatrix Silvio Siregar Silo
    Belum ada peringkat