Anda di halaman 1dari 5

Solusi Penulis

1. Menetapkan dan Mengimplementasikan Kebijakan Energi

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
Hal ini mengakibatkan kebutuhan energi meningkat. Energi yang digunakan harus
dimanfaatkan secara tepat dan maksimal, mengingat keterbatasan jumlah energi yang ada.
Kebijakan mengenai energi nasional dibentuk agar dapat dijadikan sebagai payung hukum
dalam hubungan kebijakan pemerintah mengenai energi. Tujuan pengadaan Kebijakan
Energi Nasional (KEN) yaitu agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam menata dan juga
mengelola energi Indonesia di masa mendatang.
KEN atau kebijakan energi nasional menetapkan sasaran penyediaan dan juga
pemanfaatan energi primer serta energi final. Oleh sebab itu, KEN sangat penting untuk ada
dan juga dipertahankan. KEN disusun sebagai pedoman dalam mengelola energi demi
mewujudkan ketahanan energi yang juga sebagai sistem pendukung.
Mengimplementasikan kebijakan energi yang ditetapkan secara maksimal dapat
membantu Indonesia menjadi negara yang mandiri, terutama dalam bidang energi. Sebagai
contoh adalah memaksimalkan Perpres No 5 Tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional.
Dari kebijakan ini kemudian lahirlah beberapa kebijakan turunan yang disebut dengan
bauran energi nasional atau National Energy Mix of Indonesia 2025. Kebijakan energi lain
dari pemerintah ialah subsidi energi, berupa subsidi BBM dan listrik. Subsidi ini membantu
perekonomian masyarakat yang kurang mampu. Di sisi lain pemerintah harus
memaksimalkan kebijakan konversi dari pengunaan BBM ke BBG untuk kebutuhan
transportasi. Program konversi atau pengalihan pengunaan BBM ke BBG harus menjadi
program utama nasional, sebagai upaya dapat mengurangi ketergantungan pada BBM, dan
kemudian beralih ke gas, terutaman di sektor transportasi. Dengan memaksimalkan
kebijakan-kebijakan tersebut negara Indonesia mampu mengembangkan sumber energi
alternatif baru terbarukan yang ekonomis, aplikatif, serta efisien.

2. Membatasi dan Mengurangi Jumlah Pemakaian Energi Fosil


Masalah keterbatasan energi yang ada dengan jumlah kebutuhan yang meningkat
memaksa setiap individu untuk berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi energi.
Dengan adanya partisipasi aktif dari setiap masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan energi untuk masa yang akan datang.
Beberapa langkah sederhana untuk hemat energi yang cukup sering dikampanyekan
berbagai pihak dapat diimplementasikan, antara lain dengan cara:
 Matikan semua lampu saat siang dan saat lampu tidak digunakan
 Menggunakan barang-barang dengan fitur hemat energi, seperti lampu hemat
energi, komputer hemat energi, dan lain-lain. Langkah ini dapat mengurangi
konsumsi energi listrik
 Maksimalkan penggunaan fasilitas kendaraan umum dalam bepergian. Hal ini
selain dapat mengurangi kemacetan juga dapat mengurangi konsumsi bahan
bakar.
 Gunakan peralatan rumah secara efektif
 Maksimalkan penggunaan jendela dan ventilasi udara untuk pertukaran udara
dalam ruang, dan mengurangi penggunaan Air Conditioner (AC)
Langkah-langkah tersebut sangat sederhana dan mudah dilakukan. Apabila setiap
individu dapat mengimplementasikannya, maka secara tidak langsung dapat membantu
memberikan solusi terhadap masalah ketahanan energi di Indonesia.

3. Mengembangkan dan Memaksimalkan Penggunaan Sumber Energi Terbarukan


Negara Indonesia memiliki potensi dan cadangan energi baru terbarukan yang sangat
besar, seperti energi surya, energi panas bumi (geothermal), energi air (hydropower), energi
angin, energi gelombang laut, biomassa, biotanol, dan sebagainya. Cadangan energi yang
dimiliki Indonesia apabila dimanfaatkan sebaik-baiknya akan sangat mempengaruhi
ketahanan energi di Indonesia.
Indonesia memiliki cadangan energi surya yang berlimpah dengan intensitas radiasi
matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 atau setara 112.000 GWp per hari di seluruh wilayah
Indonesia. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia,
radiasi surya di Indonesia untuk kawasan Barat Indonesia mencapai 4,5 kWh/m2/hari
dengan variasi bulanan sekitar 10%, sementara itu untuk Kawasan Timur Indonesia sekitar
5,1 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Memiliki potensi untuk kapasitas listrik
di Indonesia sebesar 25 MW.
Gambar 3.1 Energi Surya
Sumber: google.com
Energi panas bumi (geothermal) mencapai sekitar 28.000 MW dengan potensi
sumber daya 13440 MW dan reserves14.473 MW tersebar di 265 lokasi di seluruh
Indonesia. Dari potensi sebesar tersebut, 4% atau 1.189 MW telah dimanfaatkan energinya
untuk pembangkitan tenaga listrik dengan kapasitas terpasang terbesar berada di daerah
Jawa Barat yaitu sebesar 1057 MW (20% dari cadangan), kemudian diikuti oleh Jawa
Tengah 60 MW, Sulawesi Utara 60 MW dan Sumatera Utara 12 MW.

Gambar 3.1 Energi Panas Bumi (Geothermal)


Sumber: google.com
Energi air (hydropower) memiliki potensi sebesar 75,67 Gw, hingga saat ini baru di
manfaatkan sebesar 4,2 Gw (5,55%) dari seluruh potensi hydropower yang ada di Indonesia.
Dan masih banyak sumber energi terbarukan lainnya yang sangat berpotensi di Indonesia.

Gambar 3.1 Energi Terbarukan


Sumber: google.com

Jika seluruh energi alternatif dimaksimalkan melalui kebijakan atau regulasi yang
detail maka akan menjadi gerakan kemandirian energi baru terbarukan yang sistemik. Tentu
hal tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik rumah
tangga dan industri mengingat beratnya permasalahan yang terkait dengan pembangkitan
listrik berbahan bakar fosil.

4. Perbaikan Iklim Investasi di Bidang Energi


Situasi investasi dalam bidang energi Indonesia masih belum stabil sehingga
membuat investor enggan menginvestasikan uangnya di Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh
rendahnya kualitas kepastian hukum, permasalahan tanah, birokrasi yang rumit dan sulit,
serta rendahnya infrastruktur energi di Indonesia. Beberapa langkah perbaikan iklim
investasi di bidang energi yang dapat dilakukan pemerintah yaitu dengan melakukan tax
holiday. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan ekonomi biaya tinggi. Selain itu, perlu
dilakukan perbaikan sarana dan prasarana (infrastruktur) dan mengembangkan infrastruktur
energi yang terpadu terutama di daerah yang tingkat konsumsi energinya tinggi.

5. Penguasaan Teknologi Untuk Energi


Berbagai penguasaan teknologi energi hijau (green technology) diperkirakan akan
berkembang secara komersial dan kompetitif terhadap energi konvensional. Teknologi sel
bahan bakar akan diproduksi secara komersial yang dapat menggantikan pembangkit listrik
skala kecil. Teknologi nuklir fisi yang baru akan berkembang sehingga berpotensi untuk lebih
banyak dimanfaatkan. Teknologi energi yang terus di kembangkan Indonesia yaitu
hidrogen, Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), Magneto Hydro Dynamics
(MHD). Dimethyl Ether(DME), Gas to Liquid (GTL), Oil Shale, sel bahan bakar, bio diesel,
Coalbed Methane (CBM), dan Coal Liquifaction diperkirakan mempunyai potensi sebagai
energi baru yang dapat memberika solusi ketahanan energi di Indonesia.

Sumber:
https://www.kompasiana.com/hardiansyahnursahaya/triple-steps-solution-upaya-nyata-
meningkatkan-ketahanan-energi-dan-perekonomian-nasional_54f97466a3331176038b5009
http://benergi.com/mengenal-lebih-jauh-mengenai-kebijakan-energi-nasional-ken
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/ini-dia-kunci-masalah-ketahanan-energi-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai