Anda di halaman 1dari 27

TUGAS

MANAJEMEN PERSAMPAHAN

Sistem Manajemen Persampahan Kelurahan Kramas


Studi Kasus : Non-Pemukiman

Disusun oleh:
1. Nia Fahira 21080115140066
2. Arini Kusuma Putri 21080115130109
3. Mi la Octavia P 21080115140119
4. Samuel Lubis 21080114140101
5. Fadhil Naufal L 21080112140023

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

1
2017

2
DAFTAR ISI

Abstrak..................................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
2.1 Lokasi Pengamatan............................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................5
3.1 Metode Sampling...................................................................................................................5
3.2 Alat Sampling.........................................................................................................................5
3.3 Langkah Kerja.........................................................................................................................6
3.4 Kuisioner dan Wawancara......................................................................................................6
3.4.1 Narasumber..........................................................................................................................6
3.5 Observasi Langsung...............................................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................................................7
4.1 Hasil sampling........................................................................................................................7
4.2 Hasil wawancara....................................................................................................................7
4.3 Hasil Pengamatan..................................................................................................................8
BAB V.....................................................................................................................................................9
5.1 Analisis Hasil Sampling...........................................................................................................9
5.2 Analisis Hasil Wawancara dan Pengamatan.........................................................................11
5.3 Evaluasi................................................................................................................................12
5.4 Proyeksi................................................................................................................................12
BAB VI..................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................15
LAMPIRAN.......................................................................................................................................16

1
Abstrak

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia seiring peningkatan


populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini, pengelolaan sampah
masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Produksi sampah setiap hari
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk disuatu wilayah. Untuk
dapat mengetahui volume sampah yang dihasilkan oleh penduduk di suatu wilayah dilakukan
pengambilan sample di daerah setempat. Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi
penyelenggara pembangunan dalam melakukan pengambilan dan pengukuran contoh
timbulan dan komposisi sampah untuk suatu kota dan tujuannya untuk mendapatkan besaran
timbulan sampah yang digunakan dalam perencanaan dan pengelolaan sampah.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah dapat didefinisikan sebagai buangan yang dihasilkan dari aktivitas
manusia dan hewan berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau
tidak dibutuhkan lagi (Tchobanoglous, et.al., 1993). Sampah juga merupakan
permasalahan yang timbul di perkotaan. Jumlah volume dan jenis sampah semakin
meningkat serta karakteristik sampah semakin beragam seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk, dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Buangan tersebut bisa
berupa sampah padat, dan limbah cair yang merupakan hasil kegiatan mandi, cuci,
dan kakus atau yang biasa disebut sebagai limbah domestik/rumah tangga.

Masalah persampahan di perkotaan hampir selalu terjadi di setiap wilayah di


Indonesia. Tidak terkecuali di Kota Semarang, khususnya di Kelurahan Kramas,
Kecamatan Tembalang. Pengelolaan sampah di lapangan yang belum sesuai dengan
standar yang ada dan masih secara konvensional melatarbelakangi studi ini.

Untuk mengatasi permasalah tersebut, maka perlu adanya manajemen yang


baik agar sampah dapat dikelola dengan baik, mulai dari sumber timbulan sampai
sampah berakhir di TPA. Sebelum dapat merencanakan manajemen persampahan
yang baik, perlu dilakukan analisa jumlah timbulan sampah per harinya di area
perencanaan tersebut. Atas dasar tersebut, penulis melakukan sampling timbulan
sampah di daerah non-pemukiman yang ada di Kelurahan Kramas, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENGAMATAN

2.1 Lokasi Pengamatan


Lokasi pengambilan sampel sampah dilakukan di Kelurahan Kramas yang terletak
di Kecamatan Tembalang dengan luas sekitar 105,32 ha. Pengambilan sampel sampah
non-pemukiman dilakukan di salah satu burjo yang terletak di kelurahan tersebut,
tepatnya di Jalan Mulawarman Utara Dalam II.. Berikut foto lokasi pengambilan

sampel sampah:

4
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA

3.1 Metode Sampling


Metode sampling yang digunakan mengacu pada SNI 19-3964-1994 Tentang
Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah
Perkotaan.

Gambar 3.1 Langkah-langkah pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah

Sumber : SNI 19-3964-1994

Dalam proses pengumpulan data, pertama-tama kami meminta izin kepada


warga pemilik sampah non-pemukiman (dalam sampling ini yaitu pemilik burjo)
untuk mengambil sampel sampah. Sampling ini dilakukan di Burjo Sami Raos
(SARA), Jalan Mulawarman Utara Dalam II, Kelurahan Kramas, Kecamatan
Tembalang, Semarang. Sampling pengambilan sampah dilakukan selama 8 hari
dengan jeda 1 hari yang tidak berturut, Dimulai dari tanggal 8 Maret 2017 sampai
tanggal 16 Maret 2017, kecuali tanggal 12 Maret 2017. Sebelum mengambil sampel
sampah ke burjo tersebut, kami memberikan trash bag sebanyak 8 buah sehari
sebelumnya. Pada hari terakhir, kami membagikan kuisioner kepada pemilik burjo
mengenai lingkungan disana.

5
3.2 Alat Sampling
Selama melakukan sampling, diperlukan beberapa alat untuk membantu kegiatan
sampling yaitu:

1. Alat proteksi diri (sarung tangan lateks dan masker)


2. Kotak kayu dengan volume 20x20x100 cm
3. Timbangan digital
4. Meteran
5. Trash bag

3.3 Langkah Kerja


Langkah kerja dalam memperoleh data yang diperlukan adalah:

1. Berat kotak kayu kosong ditimbang lalu dicatat


2. Sampah (organik&anorganik) dimasukkan ke dalam kotak kayu
3. Kotak kayu berisi sampah dihentakkan setinggi ±20 cm dari tanah sebanyak 3
kali
4. Volume sampah di dalam kotak kayu diukur menggunakan meteran lalu
dicatat
5. Kotak kayu berisi sampah ditimbang lalu dicatat
6. Sampah dipisahkan berdasarkan jenis organik dan anorganik
7. Sampah organik dan anorganik ditimbang masing-masing beratnya lalu dicatat

3.4 Kuisioner dan Wawancara


Kuisioner dibagikan kepada warga yang dijadikan contoh. Isi kuisioner dan hasil
wawancara terlampir (Lampiran X).

3.4.1 Narasumber
Narasumber
Nama :
Alamat :
Jenis Rumah :

3.5 Observasi Langsung


Observasi langsung dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual pengelolaan sampah
di wilayah pengamatan dan juga untuk melakukan dokumentasi.

6
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil sampling


Hasil Sampling Non Pemukiman (Warung) di Kelurahan Kramas

berat berat berat


organik anorganik tinggi volume
tanggal kotak sampah + sampah
(kg) (kg) (cm) (cm3)
(kg) kotak (kg) (kg)
08-Mar-17 2,380 2,835 0,455 0,263 0,193 35 14000
09-Mar-17 2,380 3,675 1,295 0,805 0,490 49 19600
10-Mar-17 2,555 2,825 0,270 0,085 0,185 38 15200
11-Mar-17 2,380 3,860 1,480 1,205 0,275 66 26400
13-Mar-17 2,380 4,755 2,375 1,590 0,785 80 32000
14-Mar-17 2,380 3,080 0,700 0,285 0,415 33 13200
15-Mar-17 2,440 4,065 1,625 1,170 0,455 56 22400
16-Mar-17 2,440 2,630 0,190 0,020 0,170 32 12800

4.2 Hasil wawancara


Wawancara dilakukan dengan 1 narasumber yaitu penjual di Burjo Sami Raos.
Berikut identitas narasumber
Nama : Iwan
Alamat : Kramas
Poisisi dalam Pekerjaan (Burjo Sami Raos) : Pekerja
Umur : 15-49 Tahun
Berikut beberapa point hasil wawancara :

 Tempat sampah di Burjo Sami Raos ada 2, yaitu berbentuk tong dan kardus
 Pembagian isi sampah pada kedua tempat sampah tersebut adalah, 1 tempat
sampah untuk membuang bungkus-bungkus minuman instan sachet dan tempat
sampah yang lainnya digunakan untuk membuang sisa makanan atau sampah
dari hasil memasak
 Tidak terdapat tempat sampah di luar Burjo Sami Raos
 Pengelola sampah di lingkungan Burjo Sami Raos adalah Kelurahan Kramas
 Narasumber merupakan salah 1 warga yang sampahnya diangkut oleh petugas
 Saat petugas datang mengambil sampah, sampah baru dikeluarkan karena tidak
ada tempat sampah di luar
 Sampah diangkut tiap 3 hari sekali
 Harga pengangkutan sampah per bulan adalah Rp 50.000,00
 Sampah diangkut menggunakan motor bak (tossa)
 Narasumber tidak mengetahui kemana sampah dibawa setelah diangkut petugas
 Menurut narasumber, apabila sampah tidak diangkut petugas maka akan dibakar

7
 Ada pelatihan komposting yang dilakukan di wilayah setempat

4.3 Hasil Pengamatan


Berikut hasil pengamatan kami di sekitar Burjo Sami Raos :

 Tempat sampah di Burjo Sami Raos ada 2 berupa tong dan kardus, keduanya
tidak memiliki penutup.
 Belum dilakukannya pemilahan sampah meskipun Burjo Sami Raos memiliki 2
tempat sampah yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari sampel sampah yang
kami dapatkan masih berupa sampah yang tercampur
 Jumlah pengunjung Burjo Sami Raos sekitar 70 orang per hari yang tergolong
tidak terlalu banyak mengakibatkan sampah yang ditimbulkan juga tidak terlalu
besar
 Sampah yang ditimbulkan dari Burjo Sami Raos rata-rata bungkus plastik
kemasan makanan/minuman dan sisa makanan
 Warga di sekitar Burjo Sami Raos tidak menggunakan jasa petugas pengangkut
sampah dikarenakan harga per bulan yang mahal

8
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Analisis Hasil Sampling


Sampling pengambilan sampah dilakukan di Burjo Sami Raos (SARA) yang terletak
di Jalan Mulawarman Utara Dalam II, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang,
Semarang. Sampling pengambilan sampah dilakukan selama 8 hari dengan jeda 1 hari
yang tidak berturut, dimulai dari tanggal 8 Maret 2017 s/d 16 Maret 2017, kecuali
tanggal 12 Maret 2017. Sebelum mengambil sampel sampah ke burjo tersebut kami
memberikan trash bag sebanyak 8 buah, setelah itu kami mengambil sampel sampah di
hari berikutnya. Setelah kami mengambil sampel sampah kami membawa sampel
tersebut ke TPST Undip untuk kemudian dilakukan pengukuran. Langkah pertama yang
kami lakukan ialah menimbang berat kotak kayu, kemudian memasukkan sampah
kedalam kotak kayu berukuran 20x20x100 cm, setelah itu kotak kayu di angkat keatas
sekitar 20cm dari permukaan tanah lalu dihentakkan 3 kali, setelah itu sampel beserta
kotak kayu ditimbang menggunakan timbangan digital. Setelah ditimbang, tinggi sampah
pada kotak kayu diukur menggunakan meteran untuk diketahui berapa tingginya, setelah
itu sampel sampah didalam kotak dikeluarkan lalu di pilah antara sampah organik dan
anorganik, setelah sampah dipilah kemudian masing-masing dari komposisi sampah
ditimbang beratnya, setelah itu kami masukkan sampah yang sudah dipilah sesuai dengan
wadah yang sudah ditentukan oleh petugas TPST Undip.
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada saat sampling, didapat hasil perhitungan sebagai
berikut:

Berat Organik Anorganik Tinggi Volume


Hari Berat Berat Sampah Sampah (kg) (kg) (cm) (cm3)
Kotak (kg) + Kotak (kg) (kg)

8-Mar-17 2.380 2.835 0.455 0.263 0.193 35 14000

9-Mar-17 2.380 3.675 1.295 0.805 0.490 49 19600

10-Mar-17 2.555 2.825 0.270 0.085 0.185 38 15200

11-Mar-17 2.380 3.860 1.480 1.205 0.275 66 26400

13-Mar-17 2.380 4.755 2.375 1.590 0.785 80 32000

9
Berat Organik Anorganik Tinggi Volume
Hari Berat Berat Sampah Sampah (kg) (kg) (cm) (cm3)
Kotak (kg) + Kotak (kg) (kg)

14-Mar-17 2.380 3.080 0.700 0.285 0.415 33 13200

15-Mar-17 2.440 4.065 1.625 1.170 0.455 56 22400

16-Mar-17 2.440 2.630 0.190 0.020 0.170 32 12800

Rata-rata 1.049 0.678 0.371 19.45

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Contoh Perhitungan:

1. Rata-rata berat sampah per hari

2. Rata-rata berat sampah organik

3. Rata-rata berat sampah anorganik

4. Volume sampah

10
Dari hasil perhitungan didapatkan volume rata-rata sampah per hari adalah 19,45 L.
Volume sampah terbesar dari hasil sampling adalah 32 L, oleh karena itu disarankan
tempat sampah yang digunakan di Burjo Sami Raos adalah Bin 40 L sesuai dengan SNI
19-2454-2002

Dari hasil sampling didapatkan rata-rata berat sampah organik lebih besar dari sampah
anorganik. Sampah organik sebesar 0,678 kg dan sampah anorganik sebesar 0,371 kg.
Jika dilihat dengan kasat mata, sampah organik lebih sedikit dari sampah anorganik,
namun karena sampah organik memiliki kadar air yang lebih tinggi maka akan membuat
bera sampah organik lebih besar dari sampah anorganik.

Rata-rata total sampah adalah 1,049 kg/unit/hari. Jumlah ini adalah rata-rata total
sampah ketika Burjo Sami Raos beroperasi. Namun, lingkungan Kelurahan Kramas yang
dekat dengan Universitas Diponegoro menyebabkan kawasan ini akan sepi saat liburan
semester sekitar 3 bulan dalam satu tahun. Karena sepinya pengunjung maka Burjo Sami
Raos ini aka tutup saat liburan semester dan tidak menghasilkan sampah sekitar 3 bulan
dalam satu tahun.

5.2 Analisis Hasil Wawancara dan Pengamatan


Dari hasil wawancara didapatkan beberapa infromasi mengenai persampahan di Burjo
Sami Raos. Tempat sampah di Burjo Sami Raos berupa tong dan kardus, yang mana
keduanya tidak memiliki tutup sehingga belum sesuai dengan SNI. Peletakan tempat
sampah di dalam Burjo Sami Raos dengan kondisi terbuka dan sampah diambil petugas
3 hari sekali maka memungkinkan akan muncul bau tidak sedap dari hasil pembusukan
sampah organik yang akan mengganggu kenyamanan pengunjung Burjo Sami Raos

Pengangkutan sampah di lingkungan Kelurahan Kramas diurus langsung oleh


Kelurahan Kramas. Pada hasil pengamatan telah kami sebutkan bahwa warga lain di

11
sekitar Burjo Sami Raos banyak yang tidak menggunakan jasa pengangkutan sampah
dari petugas karena harganya yang cukup mahal yaitu Rp 50.000,00 per bulan. Mahalnya
harga pengangkutan sampah ini disebabkan kecilnya wilayah Kelurahan Kramas yang
hanya 2% dari Kecamatan Tembalang dan jumlah jiwa 3.431 atu 2,18% dari jumlah jiwa
di Kecamatan Tembalang. Maka beban biaya pengangkutan sampah semakin mahal
karena jumlah pembaginya lebih sedikit. Hal ini membuat warga semakin enggan untuk
menggunakan jasa petugas sampah dan memilih untuk membakar sampahnya.
Kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah dapat ditanggulangi dengan
menyubsidi harga pengangkutan sampah supaya masyarakat mau menggunakan jasa
petugas sampah dan mulai meninggalkan kebiasaannya membakar sampah

Dari hasil wawancara, narasumber tidak mengetahui kemana sampahnya akan dibawa
oleh petugas. Minimnya info TPS disebabkan oleh narasumber yang bukan penduduk
asli Kelurahan Kramas, sehingga tidak mengetahui betul informasi yang mendalam.
Begitu pula dengan warga lain yang tidak menggunakan jasa pengangkutan sampah juga
tidak mengatahui dimana TPS terdekat di Kelurahan Kramas. Hal ini cukup menyulitkan
kami sehingga masih belum mengetahui dimana letak TPS di Kelurahan Kramas.

5.3 Evaluasi
Dari data yang didapatkan,berat sampah menunjukkan angka yang fluktuatif. Hal ini
disebabkan oleh jumlah konsumen yang tidak tetap setiap harinya. Selain itu, angka yang
fluktuatif juga disebabkan oleh pengambilan sampel sampah pada waktu yang berbeda
pada setiap harinya. Hal ini mengakibatkan pengukuran berat sampel sampah kurang
akurat. Pada data pengamatan juga terdapat perbedaan berat kotak kayu, hal ini dapat
disebabkan oleh sisa sampah dari sampling sebelumnya yang tertinggal dan sulit
dijangkau seperti sampah basah yang menempel didalam kotak kayu. Selain itu,
kelalaian penguji saat melakukan pemilahan sampah juga dapat menjadi faktor yang
menyebabkan berat total dengan jumlah sampah organik dan anorganik yang memiliki
selisih.

5.4 Proyeksi
Proyeksi jumlah penduduk di tahun-tahun mendatang dilakukan guna mengetahui
jumlah timbulan sampah pada tahun-tahun berikutnya. Data proyeksi timbulan sampah
digunakan untuk melakukan perencanaan pembangunan TPA atau TPS yang berjangka
panjang.

12
Perhitungan proyeksi penduduk dilakukan berdasarkan data Kecamatan Tembalang
dalam Angka 2016 yang memuat jumlah penduduk Kecamatan Tembalang pada tahun
2015 dan beberapa tahun sebelumnya. Dalam data tersebut juga terdapat jumlah warung
di Kecamatan Tembalang yang selanjutnya dapat diproyeksikan berapa jumlah warung
pada beberapa tahun ke depan.

Metode perhitungan proyeksi ada 3 macam, yaitu metode artimatik, metode


geometrik, dan metode least square. Perhitungan dilakukan dengan 3 metode tersebut.
Selanjutnya, metode yang digunakan adalah metode yang memiliki standar deviasi
minimum. Dalam perhitungan proyeksi penduduk Kecamatan Tembalang, metode yang
dipilih adalah metode aritmatika. Disini, data yang kami peroleh adalah data tahun 2015
yang kemudian diproyeksikan sampai tahun 2034. Setelah memproyeksikan jumlah
penduduk, maka jumlah warung di Kecamatan Tembalang juga diproyeksikan sampai
tahun 2034.

Semakin banyak penduduk, maka jumlah warung akan semakin banyak pula untuk
mencukupi kebutuhan penduduk tersebut dalam sisi konsumen dan meningkatkan nilai
ekonomi dalam sisi penjual. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah
warung, maka jumlah sampah di Kecamatan Tembalang pun akan meningkat. Data dari
BPS menunjukkan bahwa jumlah warung di Kecamatan Tembalang tahun 2015 sebesar
514 dan dari hasil proyeksi, pada tahun 2034, jumlah warung sekitar 817. Peningkatan
jumlah warung ini juga dikarenakan lingkungan Kecamatan Tembalang adalah dekat
dengan kampus Universitas Diponegoro sehingga memungkinkan pertumbuhan warung
sangat cepat akibat dari keterbutuhan mahasiswa-mahasiswa di lingkungan Universitas
Diponegoro.

13
BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Berat sampah organik yang dihasilkan di Kelurahan Kramas adalah /hari.

Berat timbulan sampah anorganik adalah . Jadi, berat total sampah

sebesar /hari

6.2 Proyeksi jumlah penduduk tahun 2015-2034 di Kelurahan Kramas, Kecamatan


Tembalang secara berurutan adalah 156868, 166121, 170748, 175374, 180001, 184627,
189254, 193880, 198507, 203133, 207760, 212386, 217013, 221639, 226266, 230892,
235519, 240145, 244772, 249398 orang

6.3 Proyeksi timbulan sampah 20 tahun yang akan dating di Kelurahan Kramas yaitu
sebagai berikut: di tahun 2015 timbulan sampah diperkirakan mencapai 539,058
kg/hari, tahun 2016 timbulan sampah diperkirakan mencapai 570,854 kg/hari, tahun
2017 adalah 586,753kg/hari, tahun 2018 adalah 602,651 kg/hari, tahun 2019 adalah
618,549 kg/hari, tahun 2020 adalah 634,448 kg/hari, tahun 2021 adalah 650,346
kg/hari, tahun 2022 adalah 666,245 kg/hari, tahun 2023 adalah 682,143 kg/hari, tahun
2024 adalah 698,041 kg/hari, tahun 2025 adalah 713,940 kg/hari, tahun 2026 adalah
729,838 kg/hari, tahun 2027 adalah 745,737 kg/hari, tahun 2028 adalah 761,635
kg/hari, tahun 2029 adalah 777,533 kg/hari, tahun 2030 adalah 793,432 kg/hari, tahun
2031 adalah 809,330 kg/hari, tahun 2032 adalah 825,229 kg/hari, tahun 2033 adalah
841,127 kg/hari, tahun 2034 adalah 857,025 kg/hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. 1994. SNI 19-3964-1994: Metode Pengambilan dan


Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan
Tchobanoglous G et al. 1993. Solid Waste Principle and Management Issues. Tokyo: Mc
Graw Hill.

15
LAMPIRAN
Hari 1

16
Hari 2

Hari 3

17
Hari 4

Hari 5

18
Hari 6

19
Hari 7

Hari 8

20
Pengisian Kuisioner & Tempat Sampah eksisting

21
Kuisioner

22
Kuisioner

23
Tabel Perhitungan Proyeksi 20 Tahun

Metode Aritmatik
Jumlah Pertumbuhan
Tahun Po Ka Ta-To Pn
Penduduk Jiwa %
2011 138362 0 0 156.868 4626,5 4 138362
2012 142941 4.579 3,309435 156868 4626,5 3 142989
2013 147564 4623 3,234202 156868 4626,5 2 147615
2014 154697 7133 4,833835 156868 4626,5 1 152242
2015 156868 2171 1,403389 156868 4626,5 0 156868
Ʃ= 740432 18506 12,78086
Ka = 4626,5 r= 3,195215

Jumlah Yi-
Tahun Penduduk Yi mean (yi-mean)2
2011 138.362 138362 -9724 94563955
2012 142.941 142989 -5098 25988584
2013 147.564 147615 -471 222218
2014 154.697 152242 4155 17264856
2015 156.868 156868 8782 77116499
Ʃ= 740432 215156112,30
Standar Deviasi
Mean = 148086 = 6559,82

Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan


Tembalang

Proyeksi Penduduk Metode Aritmatik


Tahun Po Ka Ta-To Pn
2015 156868 4627 0 156868
2016 156868 4627 2 166121
2017 156868 4627 3 170748
2018 156868 4627 4 175374
2019 156868 4627 5 180001
2020 156868 4627 6 184627
2021 156868 4627 7 189254
2022 156868 4627 8 193880
2023 156868 4627 9 198507
2024 156868 4627 10 203133
2025 156868 4627 11 207760
2026 156868 4627 12 212386
2027 156868 4627 13 217013
2028 156868 4627 14 221639
2029 156868 4627 15 226266

24
2030 156868 4627 16 230892
2031 156868 4627 17 235519
2032 156868 4627 18 240145
2033 156868 4627 19 244772
2034 156868 4627 20 249398

Proyeksi Timbulan Sampah Warung di Kecamatan Tembalang

Timbulan Timbulan Timbulan Volume


Pendudu Sampah Sampah Sampah Timbulan
Tahun Warung
k Organik Anoranik Total Sampah Total
(kg/hari) (kg/hari) (kg/hari) (L/hari)
2015 156868 514 348,396 190,662 539,058 9997,300
2016 166121 544 368,946 201,908 570,854 10587,000
2017 170748 559 379,221 207,531 586,753 10881,850
2018 175374 575 389,496 213,155 602,651 11176,699
2019 180001 590 399,772 218,778 618,549 11471,549
2020 184627 605 410,047 224,401 634,448 11766,399
2021 189254 620 420,322 230,024 650,346 12061,249
2022 193880 635 430,597 235,647 666,245 12356,099
2023 198507 650 440,873 241,271 682,143 12650,949
2024 203133 666 451,148 246,894 698,041 12945,799
2025 207760 681 461,423 252,517 713,940 13240,649
2026 212386 696 471,698 258,140 729,838 13535,498
2027 217013 711 481,973 263,763 745,737 13830,348
2028 221639 726 492,249 269,386 761,635 14125,198
2029 226266 741 502,524 275,010 777,533 14420,048
2030 230892 757 512,799 280,633 793,432 14714,898
2031 235519 772 523,074 286,256 809,330 15009,748
2032 240145 787 533,349 291,879 825,229 15304,598
2033 244772 802 543,625 297,502 841,127 15599,447
2034 249398 817 553,900 303,125 857,025 15894,297

25

Anda mungkin juga menyukai