Gambaran yang esensial adalah adanya serangan anxietas berat (panic) yang
berulang, yang tidak terbatas pada adanya situasi tententu atau pun suatu
rangkaian kejadian, dank arena itu tidak terduga.
Seperti pada gangguan anxietas lainnya, gejala yang dominan bervariasi pada
masing-masing orang, tetapi onset mendadak dalam bentuk palitasi, nyeri dada,
perasaan tercekik, pusing kepala, dan perasaan yang tidak riil (depersonalisasi
atau derealisasi), merupakan gejala yang lazim. Juga hamper selalu secara
sekunder timbul rasa takut mati, kehilangan kendali atau menjadi gila.
Didalama klasifikasi ini, suatu serangan panic yang terjadi pada suatu situasi
fobik yang sudah ada dianggap sebagai ekspresi dari keparahan fobia tersebut.
Gangguan panic baru menjadi diagnosis utama bilamana tidak ditemukannya
suatu gangguan fobia seperti yang tercakup dalam F40 (Gangguan anxietas
fobik)
- Medscape
Anatomi
Sirkuit otak dan daerah-daerah yang terkait dengan gangguan kecemasan mulai
dipahami dengan pengembangan pencitraan fungsional dan struktural. Amigdala
otak muncul sebagai kunci dalam modulasi ketakutan dan kecemasan. Pasien
dengan gangguan kecemasan sering menunjukkan meningkatnya amigdala
menanggapi kecemasan isyarat. Amigdala dan struktur sistem limbik lain
terhubung ke korteks prefrontal daerah. Hyperresponsiveness amigdala mungkin
berhubungan dengan ambang aktivasi berkurang ketika menanggapi dianggap
ancaman sosial. [2, 3] Kelainan prefrontal limbik aktivasi telah ditunjukkan untuk
membalikkan dengan respon klinis terhadap intervensi farmakologis atau
psychologic.
Epidemiologi
(Hasil Translate)
Prognosis
Gangguan kecemasan memiliki tingkat tinggi penyerta dengan penyalahgunaan
obat dan alkohol, dan depresi besar. Beberapa peningkatan morbiditas dan
mortalitas yang terkait dengan gangguan kecemasan yang mungkin terkait dengan
tingkat tinggi penyerta. Gangguan kecemasan dapat berkontribusi terhadap
morbiditas dan mortalitas melalui neuroendokrin dan mekanisme neuroimmune
atau langsung stimulasi saraf, (misalnya, hipertensi atau aritmia jantung).
Kecemasan kronis mungkin terkait dengan peningkatan risiko untuk kardiovaskular
morbiditas dan mortalitas.