N
DENGAN DIABETES MELLITUS TYPE 2
DI RUANG ALAMANDA
RSUD PASAR MINGGU JAKARTA
Disusun oleh:
Nancy Widianingtyas
1510701002
1. PENGERTIAN
Kolesistitis adalah radang kandung empedu yang merupakan inflamasi akut dinding
kandung empedu disertai nyeri perut kanan atas,nyeri tekan dan panas badan. Dikenal
dua klasifikasi yaitu akut dan kronis (Brooker,2011).
Kolesistisis adalah Peradangan kandung empedu, saluran kandung empedu tersumbat
oleh batu empedu, menyebabkan infeksi dan peradangan kandung empedu
2. ETIOLOGI
Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis akut adalah stasis cairan
empedu, infeksi kuman dan iskemia dinding kandung empedu. Penyebab utama kolesistitis
akut adalah batu kandung empedu (90%) sedangkan sebagian kecil kasus (10%) timbul
tanpa adanya batu empedu (kolesistitis akut akalkulus)
3. PATOFISIOLOGI
Kolesistitis disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor biologi (jenis kelamin), faktor
lingkungan, dan faktor penyakit. Kolesistitis lebih sering diderita oleh perempuan karena
adanya pengaruh hormon esterogen dan penggunaan kontrasepsi (KB suntik dan KB oral).
Pola makan yang berlemak dapat mengakibatkan cairan empedu kesulitan mencernanya,
sehingga empedu menjadi jenuh karena adanya kolesterol. Sirosis hati dan Thalasemia juga
dapat menyebabkan kolesistitis. Pada penderita sirosis hati struktur hati dan pembuluh darah
yang memeliharanya akan mengalami perubahan, sehingga akan terjadi hemolisis
(penghancuran sel darah merah dengan penglepasan hemoglobin). Begitu pula pada
penderita Thalasemia (penurunan produksi hemoglobin).
4. MANIFESTASI KLINIK
a) Kolesistitis Akut:
Nyeri hebat pada perut kanan atas disertai rasa tidak enak pada epigastrium.
Mual,Muntah.
Demam
Lemah
Ikterus (bila terdapat batu di duktus koledukus)
Nyeri perut bertambah bila mengkomsumsi makanan berlemak.
Yang khas yaitu nyeri menjalar sampai ke bahu/ scapula.
b) Kolesistitis Kronik:
Kolik epigastrium
Mual muntah
Tidak toleransi terhadap makanan berlemak
Demam ringan
Hipoalbuminea ringan
Dyspsepsia,sendawa,kembung,flatulence
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
Kolesistektomi untuk mengangankat kandung empedu yang mengalami inflamasi lewat
pembedahan
Koledokostomi untuk membuat lubang lewat pembedahan pada duktus koledokus
drainase
Kolesistostomi transhepatik perkutaneus
Litotripsi untuk mengahancurkan batu empedu
Pemberian obat oral asam kenodeoksikolat atau ursodeoksikolat untuk melarutkan batu
empedu
Diet rendah lemat untuk mencegah serangan
Pemberian vitamin K untuk mengurangi keluhan gatal-gatal,ikterus, dan kecendurangan
perdarahan yang di sebabkan oleh defisiensi vitamin K
Pemberian antibiotik selama serangan akut mengatasi infeksi
Pemasangan pipa nasogastrik selama serangan akut untuk dekompresi abdomen
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Sirkulasi
Gejala : riwayat masalah jantung, edema pulmonal, pen yakit vascular perifer, atau stasis
vascular (peningkatan risiko pembentukan trombus).
2) Integritas ego
Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis, factor-faktor stress multiple, misalnya
hubungan, gaya hidup.
Tanda : tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka rangsang , stimulasi
simpatis.
3) Makanan / cairan
Gejala : insufisiensi pancreas / DM, (predisposisi untuk hipoglikemia/ ketoasidosis),
malnutrisi (termasuk obesitas), membrane mukosa yang kering pembatasan
pemasukan / periode puasa pra operasi
4) Pernapasan
Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.
5) Keamanan
Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan : Defisiensi immune
(peningkaan risiko infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan), Munculnya kanker /
terapi kanker terbaru, Riwayat keluarga tentang hipertermia malignant/reaksi anestesi,
Riwayat penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi), Riwayat transfuse darah / reaksi transfuse.
Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan, demam.
6) Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : penggunaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi, kardiotonik
glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic, dekongestan, analgesic, antiinflamasi,
antikonvulsan atau tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat-obatan
rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akan kerusakan ginjal, yang mempengaruhi
koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan diri pasca operasi).
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen biologis
2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah
4. Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi
5. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan neuromuskular
6. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan kimia misalnya penggunaan
obat-obat farmasi, hipoksia ;lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya
stimulus sensori yang berlebihan ; stress fisiologis.
7. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen biologis
Tujuan : untuk mengetahui skala nyeri
Kriteria hasil :
a) Mampu mengontrol nyerielaporkan nyeri berkurang
b) Mampu mengenali nyeri
c) Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
d) Skala nyeri 3
e) TTV klien dalam batas normal
f) Klien tidak terlihat meringis
Intervensi:
a) Catat karakteristik nyeri, lokasi, intensitas, lamanya, dan penyebaran
b) Anjurkan pada klien atau keluarga untuk segera menghubungi perawat bila terjadi nyeri
c) Lakukan managemen nyeri:
Atur posisi klien sesuai dengan kenyamanan klien
Anjurkan dan ajarkan teknik pernapasan dalam
Ajarkan distraksi pada saat merasa nyeri
Mengobservasi tanda-tanda vital
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi farmakologis anti-nyeri
4. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen biologis
Klien mengatakan nyerinya berkurang
Atur posisi klien sesuai dengan kenyamanan klien
Klien paham cara yang di ajarkan perawat teknik pernapasan dalam
Klien paham cara yang diajarkan distraksi pada saat merasa nyeri
Mengobservasi tanda-tanda vital
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi farmakologis anti-nyeri
5. EVALUASI KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen biologi
klien mengatakan nyeri berkurang
Klien tampak tenang
Masalah teratasi sebagian
Observasi dilanjutkan
Bloom AA, Amin Z, Anand BS. Cholecystitis. [Diakses pada: 1 Juni 2011]. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/171886-overv
Doenges,, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta
Noer, Sjaifoellah. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. HKUI: Jakarta
Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta
Smeltzer, Suzanne c, dkk. 2001. Keperawatan medical bedah EGC: Jakarta