Anda di halaman 1dari 5

PROTOKOL DAN ARSITEKTUR

 Protokol Arsitektur Jaringan

Menurut Steinke (2003) agar dapat saling berkomunikasi satu sama lain, komputer-
komputer yang terhubung dalam suatu jaringan harus mempunyai satu set peraturan yang
sama dimana peraturan-peraturan tersebut disebut sebagai protokol. Seperti halnya dua orang
yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi diperlukan penerjemah (interpreter) atau
satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Untuk itu maka baban dunia yang menangani
masalah standarisasi ISO (International Standardizion Organization) membuat aturan baku
yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open Sistem Interconnection).

Arsitektur Jaringan dapat diartikan sebagai rancangan arus komunikasi media


elektronik. Arsitektur jaringan merupakan sebuah himpunan layer (lapisan) dan protokol.
Dimana layer bertujuan memberi layanan ke layer yang ada diatasnya.

 OSI Referensi Model


OSI Reference Model adalah model konseptual yang terdiri dari tujuh lapisan, masing-
masing menetapkan fungsi jaringan tertentu. OSI Reference Model menggambarkan
bagaimana informasi dari satu aplikasi komputer diangkut melintasi jaringan ke aplikasi yang
sama (atau serupa) di komputer lain. (Castelli, 2003).
Menurut Dean (2010) pada awal 1980-an, ISO mulai mengerjakan satu kumpulan
spesifikasi universal yang dapat memungkinkan platform komputer diseluruh dunia untuk
berkomunikasi secara terbuka. Hasilnya adalah model yang membantu untuk memahami dan
mengembangkan komunikasi komputer kekomputer melalui jaringan.
1. Aplication Layer (Layer 7)
2. Presentation Layer (Layer 6)
3. Session Layer (Layer 5)
4. Transport Layer (Layer 4)
5. Aplication Layer (Layer 3)
6. Aplication Layer (Layer 2)
7. Aplication Layer (Layer 1)

lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI, yang terdiri dari
Application Layer, Presentation Layer, Session Layer, Transport Layer; berurusan dengan
persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada perangkat lunak.
Application Layer adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna. Keduanya, pengguna dan
lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan perangkat lunak aplikasi yang berisi sebuah
komponen komunikasi.

Lapisan bawah dari model OSI, yang terdiri dari Network Layer, Data Link Layer,
Physical Layer; mengendalikan persoalan pengiriman data. Lapisan bawah tersebut
diimplementasikan ke dalam perangkat keras. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah
lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel) dan sebagai penanggung
jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan.

Gambar 2.1 Seven OSI Layers

Berikut merupakan penjelasan ketujuh layer dalam bentuk tabel:

Layer Keterangan
Application Membuka komunikasi dengan user lain dan memberikan layanan
seperti file transfer ataupun e-mail ke user lain dalam suatu
jaringan.
Presentation Berhubungan dengan perintah dari application layer dan
melakukan penterjemahan antara tipe data yang berbeda jika
diperlukan.
Session Membuka, mengatur dan mematikan sesi antar aplikasi
Transport Menyediakan mekanisme untuk pembukaan, pengaturan, dan
penutupan jika ada permintaan dari sirkuit virtual pada data.
Membuka end-to-end connection, dan menjaga pada data.
Network Layer ini bertanggung jawab dalam routing paket data dari node
sumber ke node tujuan. Selain itu, network layer juga
bertanggung jawab dalam pengalamatan node. Congestion
control juga menjadi tanggung jawab network layer, sehingga
AODV dan DSR berada pada layer Network.
Data Link Menjaga sinkronisasi dan kontrol kesalahan antara 2 pihak.
Phisical Menyediakan transmisi berbentuk bit melewati channel
komunikasi secara elektrik, mekanisme, dan spesifikasi prosedur.

 TCP/IP
Menurut Kozierok (2005), Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
adalah satu set standar aturan komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data
dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan komputer tanpa melihat perbedaan
jenis hardware. Model TCP/IP merupakan hasil eksperimen dan pengembangan terhadap
ARPANET, sebuah packet-switching network milik Departemen Pertahanan Amerika
Serikat. Model ini biasa disebut sebagai Internet Protocol suite.
Protocol suite ini terdiri atas banyak protokol dan telah ditetapkan sebagai standar bagi
Internet oleh International Architecture Board (IAB). Model TCP/IP digambarkan seperti
gambar berikut:

Gambar 2.2 Model TCP/IP


Model TCP/IP membagi tugas–tugas komunikasi ke dalam 4 lapisan
sebagai berikut:
1. Network access layer
Network access layer memungkinkan link fisik ke media jaringan. Di dalamnya,
termasuk detil teknologi LAN dan WAN dan semua detil yang terdapat di dalam
physical layer dan data link layer pada model OSI.
2. Internet layer
Internet layer bertujuan memilih jalur terbaik pada jaringan yang dapat dilewati oleh
paket. Protokol utama yang berfungsi pada layer ini adalah Internet Protocol.
3. Transport layer
Transport layer menyediakan koneksi logikal antara host sumber dan tujuan. Ada dua
macam protokol yang bekerja pada lapisan ini, yaitu Transport Layer Protocol dan
User Datagram Protocol.
4. Aplication layer
Application layer menangani representasi, encoding serta kontrol dialog. Model
TCP/IP menggabungkan semua masalah yang berhubungan dengan aplikasi ke dalam
satu lapisan, yaitu application layer.

 Perbandingan Umum Model OSI dengan TCP/IP


Perbedaan antara model OSI dengan model TCP/IP:
1. Implementasi model OSI menekankan pada penyediaan layanan transfer data yang
reliable, sementara TCP/IP memperlakukan reliability sebagai masalah end-to-end;
2. Setiap layer pada OSI mendeteksi dan menangani kesalahan pada semua data yang
dikirimkan. Layer Transport pada OSI memeriksa reliability di sourceto-destination;
3. Pada TCP/IP, kontrol reliability dikonsentrasikan pada Layer Transport. Layer
Transport menangani semua kesalahan yang terdeteksi dan memulihkannya. Layer
Transport TCP/IP menggunakan checksum, acknowledgment, dan timeout untuk
mengontrol transmisi dan menyediakan verifikasi end-to-end.

Anda mungkin juga menyukai