PENDAHULUAN
2. Tujuan Penulisan
2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada klien post-op histerektomi atas indikasi myoma uteri.
2.2. Tujuan Khusus
2.2.1. Mengetahui pengertian myoma uteri
2.2.2. Mengetahui penyebab atau factor predisposisi dan presipitasi pada klien
myoma uteri
2.2.3. Mengetahui diagnosa yang muncul pada klien post opersi histerektomi
dengan indiksi myoma uteri.
2.2.4. Mengetahui kesenjangan antara konsep dasar teori dengan penerapan
nyata di lapangan.
3. Batasan Masalah
Pembahasan masalah pada makalah ini hanya terbatas pada asuhan keperawatan pada
klien post operasi histerektomi atas indikasi myoma uteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. PENGERTIAN
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang beasal dari otot uterus.
Dikenal juga dengan istilah fibromatosa, leimioma atau fibroid. (Sarwono,
1999)
Merupakan jenis tumor uterus yang paling sering. Dapat bersifat
tunggal atau ganda, dan dapat mencapai ukuran besar. Perubahan ke arah
malignasi adalah jarang dan presentasi mioma tidak meningkatkan
kecendeungan terjadinya kanker cerviks atau endometrium. Konsistensi
keras, dengan batas kapsul yang jelas, sehingga dapat dilepaskan dari
sekitarnya.
Dilaporkan, tidak pernah terjadi setelah menopause, bahkan yang telah
adapun biasanya mengecil bila mendekati masa menopause.
2. ETIOLOGI
Walaupun mioma uteri terjadi banyak tanpa penyebab, namun hasil
penelitian Miller dan Lipschulz yang mengutarakan bahwa terjadinya mioma
uteri tergantung pada sel-sel imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen.
Namun demikian, beberapa factor yang dapat menjadi factor
pendukung terjadinya mioma adalah : wanita usia 35-45 tahun, hamil pada
usia muda, genetic, zat-zat karsinogenik, sedangkan yang menjadi factor
pencetus dari terjadinya myoma uteri adalah adanya sel yang imatur dan
terjadi pada grandemultipara.
3. JENIS
Berdasarkan posisi mioma terhadap lapisan-lapisan uterus, dapat dibagi
menjadi ;
1. Myoma Submukosum
Myoma yang tumbuh dibawah endometrium dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
2. Myoma Intramural
Myoma terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium
3. Myoma Subserosum
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan
uterus, diliputi serosa.
4. TANDA DAN GEJALA
Adanya myoma tidak selalu memberikan gejala karena itu myoma sering ditemukan
tanpa disengaja, yaitu pada saat pemeriksaan ginekologik. Gejala yang ditemukanpun
sangat tergantung pada tempat sarang myoma itu berada, besarnya tumor, perubahan
dan komplikasi yang terjadi ( Sarwono, 1999 ).
Adapun tanda-tanda yang umumnya terjadi adalah :
Tumor massa, dibawah perut
Sering kali penderita pergi ke dokter oleh karena adanya gejala ini.
Perdarahan yang abnormal
Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenorea,
menorragi, dan dapat juga terjadi metroragia. Beberapa factor yang menjdi
penyebab perdarahan ini, antara lain adalah :
- pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium
sampai adenokarsinoma endometrium.
- Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa.
- Atrofi endometrium di atas mioma submukosum.
- Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya
sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat
menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.
Rasa Nyeri
Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang myoma, yang disertai nekrosis setempat dan
peradangan
Gejala dan Tanda penekanan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat moma uteri. Penekanan
pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat
menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter
dan hidronefrosis, pada rectum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesia,
pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan
edema tungkai dan nyeri panggul.
Infertilitas dan Abortus
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan atau
menutup pars interstitial tuba, sedangkan mioma submukosum juga
memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.
5. PENANGANAN DAN PENGOBATAN
Rawat inap darurat diindikaikan apabila perdarahan mengancam jiwa atau nyeri akut
abdomen. Perencanaan tata laksana harus disesuaikan dan spesifik atas
pertimbangan : keparahan gejala, keinginan mempunyai anak di kemudian hari, dan
ukuran tumor.
KURETAGGE ENDOMETRIUM
Dapat mengidentifikasi kelainan pada endometrium da menyingkirkan kemungkinan
keganasan endometrium. Apabila leiomioma ukurannya kecil, tidak mengubah
rongga endometrium dan apabila endometrium menunjukkan perdarhan anvoluntair
maka dapat dipertimbangkan untuk menekanovarium dengan tablet kombinasi
estrogen-progestrin. Hormon – hormon tersebut harus digunakan dengan hati-hati,
karena dapat membangkitkan leiomioma yang sudah ada.
PENGOBATAN OPERATIF ( MIOMEKTOMI DAN HISTEREKTOMI )
Miomektomi dianjurkan apbila pasien hendak mempertahankan atau meninkatkan
potensinya untuk hamil.
Histerektomi merupakan pengobatan definitive untuk gejala yang persisten. Namun,
hiterektomi dianjurkan bagi pasien-pasien simptomatik yang tidak lagi menghendaki
anak di kemudian hari.
RADIOTERAPI
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita
mengalami menopause. Radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat
kontra indikasi untuk tindakan operatif.
Faktor Predisposisi :
Usia 35 – 45 th
Hamil usia muda
Faktor Predisposisi :
Genetik
Sel matur
Merokok
Grande multipara
Alkohol
Zat Karsinogenik
Myoma uteri