KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah tentang
kerajaaan Demak ini manfaatnya untuk kami dan para pembaca semuanya.
Makalah Sejarah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah sejarah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah sejarah tentang kerajaan Demak ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Demak adalah kesultanan atau kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini
didirikan oleh Raden Patah (1478-1518) pada tahun 1478, Raden Patah adalah bangsawan
Kerajaan Majapahit yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan
ini didapatkan dari Walisanga, yang terdiri atas sembilan orang ulama besar, pendakwah islam
paling awal di Pulau Jawa.
Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh Prabu Kertabumi.
Para wali kemudian sepakat untuk menobatkan Raden Fatah menjadi Sultan Demak Bintoro
yang pertama.
Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti Jepara,
Tuban dan Gresik, Raden patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan dengan
Majapahit saat itu, Majapahit memang tengah berada dalam kondisi yang sangat lemah. Dengan
proklamasi itu, Radeh Patah menyatakan kemandirian Demak dan mengambil gelar Sultan Syah
Alam Akbar.
Letak kerjaan Demak berada di tepi pantai utara Pulau Jawa. Kerajaan ini sering
dikunjungi pedagang-pedagang Islam dan pedagang asing untuk membeli beras,madu,lilin dan
lain-lain. Sampai abad ke 15, Demak di bawah kekuasaan Majapahit, akan tetapi setelah
Majapahit mundur, Demak berkembang pesat sebagai tempat penyebaran agama Islam dan
tempat perdagangan yang ramai. Sebagai penguasa pertama adalah Raden Fatah. Selain menjadi
penguasa (bupati), Raden Fatah juga sebagai penyiar agama Islam. Raden Fatah memisahkan diri
dari Majapahit sekitar tahun 1500. Dengan bantuan para wali, Raden Fatah mendirikan kerajaan
Islam yang pertama di Pulau Jawa yaitu Kerajaan Demak.
Kerajaan Demak menjalankan sistem pemerintahan teokrasi, yaitu pemerintahan yang
berdasarkan pada agama Islam. Kerajaan Demak memperluas kekuasaannya dengan menaklukan
kerajaan-kerajaan pesisir Pulau Jawa, seperti Lasem, Tuban, Sedayu, Gresik, cirebon dan
Banten.
Cepatnya Kota Demak berkembang menjadi pusat perniagaan dan lalu lintas serta pusat
kegiatan pengislaman tidak lepas dari andil masjid Agung Demak. Dari sinilah para wali dan raja
dari Kesultanan Demak mengadakan perluasan kekuasaan yang dibarengi oleh kegiatan dakwah
islam ke seluruh Jawa. Masjid agung Demak sebagai lambang kekuasaan bercorak Islam adalah
sisi tak terpisahkan dari kesultanan Demak Bintara. Kegiatan walisanga yang berpusat di Masjid
itu. Di sanalah tempat kesembilan wali bertukar pikiran tentang soal-soal keagamaan.
a. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah awal Kerajaan Demak?
2. Siapakah raja-raja yang memimpin Kerajaan Demak?
3. Bagaimanakah kehidupan politik di Kerajaan Demak?
4. Bagaimana tentang latar belakang berdirinya Kerajaan Demak ?
5. Bagaimana proses berdirinya Kerajaan Demak?
b. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan awal Kerajaan Demak
2. Menjelaskan letak Kerajaan Demak
3. Menjelaskan kehidupan politik beserta raja-raja yamg memerintah di Kerajaan
Demak
4. Menjelaskan proses berdirinya Kerajaan Demak
5. Menjelaskan sebab runtuhnya Kerajaan Demak
BAB II
LATAR BELAKANG
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini
didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 hingga tahun 1550. Raden patah adalah bangsawan
kerajaan Majapahit yang telah mendapatkan pengukuhan dari Prabu Brawijaya yang secara resmi
menetap di Demak dan mengganti nama Demak menjadi Bintara. Raden Patah menjabat sebagai
adipati kadipaten Bintara, Demak. Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu
menganut Islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, ia mendirikan Kerajaan Islam dengan Demak
sebagai pusatnya.
Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran
agama Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang, Jambi dan
beberapa daerah di Kalimantan. Di samping itu, Kerajaan Demak juga memiliki pelabuhan-
pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik yang berkembang menjadi
pelabuhan transito (penghubung). Namun sayangnya, Kerajaan Demak tidak berumur panjang
dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat
kerajaan. Bisa dipastikan bahwa pada tahun 1546, Kerajaan Demak berakhir pada tahun 1568.
PEMBAHASAN
KERAJAAN DEMAK
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerajaan Demak hanya berumur pendek. Namun, para rajanya merupakan pahlawan-
pahlawan mujahid terbaik. Raja pertama mereka adalah Raden Fatah, yang berhasil menjadikan
negerinya sebagai sebuah negara independen pada masanya. Setelah itu anaknya, Patih Yunus
(Adipati Unus) berkuasa. Dia berhasil mengadakan perluasan wilayah kerajaan. Dia
menghilangkan kerajaan Majapahit yang beragama Hindhu, yang pada saat itu sebagian
wilayahnya menjalin kerja sama dengan orang-orang Portugis.
Setelah wafatnya Patih Yunus pada tahun 938 H/1531 M, memerintahlah raja
paling terkenal dari kerajaan ini yaitu Raden Trenggono (Sultan Trenggana). Dia adalah seorang
mujahid besar yang di antara hasil usahanya yang terkenal adalah masuknya Islam ke daerah
Jawa Barat. Kebudayaan yang berkembang di kerajaan Demak bercorak Islam. Hal tersebut
tampak dari peninggalan-peninggalan sejarahnya berupa masjid, makam, batu nisan, kitab suci
Al-Quran, kaligrafi dan karya sastra. Sampai sekarang pun Demak di kenal sebagai pusat
pendidikan agama Islam.
B. SARAN
1. Sebaiknya kita sebagai penerus bangsa Indonesia yang baik harus selalu melestarikan budaya
atau peninggalan-peninggalan sejarah di masa lalu
2. Sebagai pelajar kita harus mendalami sejarah-sejarah yang ada Indonesia
3. Mengembangkan budaya sejarah yang sudah ada, tetapi tidak menghilangkan budaya yang
sudah asli.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
http://miratriani.blogspot.co.id/2012/01/makalah-kerajaan-demak.html (09.30)
http://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html
(19.57)
http://sejarah-andychand.blogspot.co.id/2012/05/kerajaan-demak.html (20.17)
A.Imantoro. Belajar Praktis IPS Untuk SMP. Semarang:Penerbit Aneka Ilmu.
Drs. Anwar Kurnia. 2007. IPS Terbaru. Jakarta:Yudhistira.
2013. Sejarah Indonesia X. Jakarta