Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN KASUS

KASUS
Ny. S umur 56 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 13 maret 2010, dengan keluhan penurunan
ketajaman penglihatan dan silau, pandangan kabur atau redup, susah melihat pada malam hari, serta
pengembunan seperti mutiara keabuan pada kedua pupil mata. Pasien tampak gelisah dan mengatakan
1 Tahun yang lalu pernah mengalami konjungtivitis. Di RS pasien di periksa dan di diagnosa menderita
katarak. Pasien mengungkapkan tidak tahu banyak mengenai penyakitnya.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a) Identitas Pasien
Nama : Ny . S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cendana No.9, Yogyakarta
Kebangsaan : Indonesia

b) Identitas penangung jawab


Nama : Tuan X
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cendana No.9, Yogyakarta
Hub. Dengan pasien : Suami

2. Data Umum
a)Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat melihat mata terasa kabur.
b)Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pandangan mata kabur sejak 2 tahun yang lalu, sering ditetesi dengan obat tetes
mata tapi pandangan masih tetap kabur.
c)Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah mengalami konjungtivitis setahun yang lalu.
d)Riwayat Penyakit Keluarga
Dari keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
3. Pola fungsi kesehatan
a) Pola Aktifitas
- Sebelum sakit
Aktivitas seperti : mandi, berpakaian, eliminasi, mobilisasi di tempat tidur, merapikan rumah, ambulansi,
dan makan tidak ada gangguan, semua bisa dilakukan sendiri oleh pasien.
- Saat Sakit
Pasien merasa tidak mampu merapikan rumah lagi karena penglihatannya kabur, sedangkan untuk
kegiatan yang lain bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

b) Pola Nutrisi dan Metabolik


- Sebelum Sakit
Pasien makan 3 kali sehari dengan lauk tempe dan sayur, jarang makan buah – buahan.Minum air teh
kalau pagi dan dalam sehari minum air putih sebanyak 6 gelas/ hari, nafsu makan normal.
- Saat Sakit
Pasien mengatakan makan dan minum tidak mengalami perubahan.

c) Pola Istirahat dan Tidur


- Sebelum Sakit
Pasien mulai tidur malam jam 21.00 selama 8 jam, Kualitas tidur nyenyak.
- Saat Sakit
Pasien tidur selama 6 jam saat tidur pada waktu malam hari, tidur nyenyak

d) Pola Eliminasi
- Sebelum Sakit
BAB 1-2 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari.
- Saat Sakit
BAB 1-2 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari.

e) Pola Koping
- Sebelum Sakit
Pandangan pasien terhadap masa depan sangat optimistis, tidak ada perasaan kehilangan.
- Saat Sakit
Masalah utama pasien selama masuk RS adalah masalah keuangan karena pasien harus di operasi
sehingga memerlukan biaya yang besar. Sedangkan pandangan terhadap masa depan agak pesimistis.

f) Pola Kognitif Perseptual


- Sebelum Sakit
Status mental: Sadar, Bicara : Normal, Pendengaran : Normal, Penglihatan : Normal.
- Saat Sakit
Status mental: Sadar, Bicara : Normal, Pendengaran : Normal, Penglihatan : Terganggu dan kabur. Visus :
20/40 ft (normal : 20/20 ft )
g) Pola Konsep Diri
- Sebelum Sakit
Harga diri, ideal diri, identitas diri, gambaran diri, dan peran diri tidak terganggu.
- Saat Sakit
Harga diri, ideal diri, dan identitas diri tidak terganggu sedangkan gambaran diri terganggu karena ada
warna putih keabuan pada mata, peran diri terganggu karena pasien merasa tidak dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.

h) Pola Peran Berhubungan


- Sebelum Sakit
Pasien menikah, tapi tidak bekerja karena telah pensiun, suaminya sangat mendukungnya.
- Saat Sakit
Pasien menikah, tapi tidak bekerja karena telah pensiun, suaminya sangat mendukungnya untuk berobat
ke RS.

I) Pola Seksual
- Sebelum Sakit
Pasien melakukan hubungan seksual dengan suami, pasien telah menopause
- Saat Sakit
Pasien tidak melakukan hubungan seksual dengan suami. Pasien telah menopause.

j) Pola Nilai dan Kepercayaan


Sebelum dan saat sakit pasien selalu yakin dengan berdoa dan berusaha percaya bahwa sakitnya bisa
sembuh dan dia dapat pulih kembali.pasien beragama islam.

4. Pemerikasaan Fisik

a)Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Suhu : 37 0C
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 60 x/menit

b)Keadaan Umum
1.Kesan umum : baik
2.Wajah : baik
3.Kesadaran : CM
4.Umur : 56 tahun
5.Bicara : jelas dan lancar
6.Pakaian, kerapian dan kebersihan badan : bersih dan rapi.
c)Status gizi : baik

d)Berat badan : 75 kg, Tinggi badan : 160 cm.

e)Kulit, rambut, kuku


1.Inspeksi : warna kulit normal, tidak ada lesi, bentuk kuku normal.
2.Palpasi : turgor kulit normal, tidak ada edema.

f)Kepala
1.Inspeksi : muka simetris, kulit kepala normal, rambut normal.
2.Palpasi : kulit kepala normal

g)Mata
1.bentuk bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sklera, kornea, iris semua normal
2.pupil : ada warna keabuan
3.ada penurunan ketajaman penglihatan dan silau terhadap cahaya.
Visus : 20/40 ft (normal : 20/20 ft )

h)Telinga
1.Inspeksi : daun telinga dan liang telinga normal
2.Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosessus mastoideus

i)Hidung
bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan dan penyumbatan.

J)Mulut
tidak ada stomatitis ataupun sianosis, tidak ada lubang pada gigi, tidak ada karang gigi, tidak ada
tonsilitis.

k)Leher
bentuk normal, warna kulit normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.

l)Dada dan paru-paru


1.Inspeksi : bentuk normal ( Diameter anteroposterior dalam proporsi terhadap diameter lateral adalah
1:2 ), kulit normal
2.Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
3.Perkusi : normal ( Resonan )
4.Auskultasi : sonor dan suara nafas : vesikuler

m)Jantung : normal
n)Abdomen
1.Inspeksi : bentuk normal dan simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada distensi
2.Auskultasi : peristaltik 29 x/menit (normal 5-35 x/ menit)
3.Perkusi : normal ( timpani pada lambung, dan pekak pada hepar )
4.Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan, tidak ada distensi

o)Anus dan rectum : normal tidak ada hemoroid

p)Alat kelamin : tidak ada gangguan (normal)

q)muskuloskeletal
1.otot : normal ( kekuatan otot ekstremitas ka-ki adalah 5, kontraksi normal)
2.tulang : tidak ada deformitas ( kurva normal tulang belakang : konveks pada bagian dada, konkaf
sepanjang leher dan pinggang ) tidak ada pembengkakan, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada krepitasi.
3.Persendian :normal ( sendi bergerak secara halus) tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak, tidak ada
kekakuan sendi.

r)Neurologi : normal ( kesadaran : CM, GCS=15, refleks normal, sensasi dan integrasi normal )

5. Pemeriksaan penunjang :
Test tajam penglihatan
Pemeriksaan oftalmoskopi

B. ANALISA DATA
No symptom Etiologi Problem
1.
Do : lensa mata pasien tampak keruh. Kedua pupil tampak terlihat keabuan.
Ds : pasien mengeluh pandangan kabur / redup dan ketajaman penglihatan menurun dan silau, pasien
susah melihat pada malam hari.
perubahan penerimaan sensori atau status organ indera penglihatan.
Gangguan sensori persepsi (visual)

2
Do : pasien tampak cemas.
Ds : pasien mengatakan gelisah dengan penyakitnya.
Perubahan dalam status kesehatan.
cemas

3
Do : -
Ds : pasien mengungkapkan tidak tahu banyak mengenai penyakitnya.
Tidak familiar dengan sumber informasi
Kurang pengetahuan.

4
Do : pasien tampak kurang percaya diri
Ds : pasien mengatakan malu dengan penyakitnya
Gangguan gambaran diri
Harga diri rendah

C.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Gangguan sensori persepsi (visual) b.d Perubahan penerimaan sensori atau status organ indera
penglihatan.
2.Cemas b.d Perubahan dalam status kesehatan.
3.Kurang pengetahuan b.d Tidak familiar dengan sumber informasi.
4.Harga diri rendah b.d Gangguan gambaran diri

Anda mungkin juga menyukai