Fisika Kesehatan
Fisika Kesehatan
OLEH:
LIKA ANGGRAINI
A1C315013
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Fisika Kesehatan. Dimana mata kuliah ini
merupakan mata kuliah pilihan yang diikuti oleh mahasiswa/i program S-1
Pendidikan Fisika Universitas Jambi. Selanjutnya, kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dra. Astalini, M. Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Fisika Kesehatan, yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
dampak positif bagi kita semua, Amin.
Penyusun
ii | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
Daftar Isi
iii | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan ini sebagai berikut:
1. Mengetahui Prinsip Bernouli Diaplikasikan Pada Sistem
Kardiovaskular
2. Mengetahui Kecepatan Aliran Darah
3. Mengetahui Aliran Darah- Laminar dan Turbulen
4. Mengetahui Bunyi Jantung
5. Mengetahui Beberapa Penyakit Kardiovaskular
6. Mengetahui Fungsi lain dari Darah
Gambar 2.10. kecepatan dari cairan bertambah pada bagian yang menyempit dari tabung,
sebgian dari energi potensial (tekanan) dikonversi ke energi kinetik dengan demikian
tekann P2 yang lebih rendah pada bagian ini. P2 lebih kecil dari P1 dn P3.
Gambar 2.11. kurva garis putus-2 memperlihatkan skema perubahan potongan melintang
sistem sirkulasi. Kecepatan aliran darah (geras tebal) berkurang dengan bertambahnya
total daerah potongan melintang. Total area tersebut diperoleh dengan menambahkan
semua luas pembuluh darah pada jarak yang diberikan dari jantung. Catat bahwa vena
cava mengembalikan darah ke jantung mempunyai luas potongan yang lebih luas dari
aorta
Seperti yang ia duga, laju aliran mningkat bersamaan dengan radius tabung
yang meningkat; yang mengejutkan adalah betapa derasnya laju aliran
meningkat; yang mengejutkan adalah betapa derasnya laju aliran meningkat
dengan sedikit peningkatan pada radius. Sebagai contoh, bila radius
digandakan laju aliran meningkat dengan faktor 16. Ketika seluruh variabel
ditempatkan bersama dengan tetap, (π/8), kita mendapatkan persamaan
poiseuille:
Laju aliran=(PA-PB) (π/8)(1/ 𝜂)(R4/L)
Pada satuan SI laju aliran akan menjadi m3/detik bila PA-PB dalam Pa, 𝜂
dalam Pa.s dan R serta L dalam m.
Gambar 2.14. aliran darah dalam pembuluh. (a) dalam laminar, pada hampir semua
pembuluh kecepatan di tengah lebih besar ditunjukkan oleh panah yang lebih panjang. (b)
distribusi sel darah merah tidak merat pada tengah lebih padat menyebabkan aliran
kedalam arteri yang kecil prosentase darah merah lebih kecil daripada darah dalam arteri
utama.
Gambar 2.16. (a) ketika aliran dalam tabung menjadi turbulen (pada tekan P c) slop laju
aliran terhadap tekanan berkurang bendingkan dengan aliran laminar pertambahan
tekanan lebih besar adalah penting guna memperoleh partambahan laju aliran yang
diberikan. (b) dalam arteri dengan rintangan tekanan diperlukan untuk menghasilkan laju
aliran yang lebih besar dibandingkan dalam arteri normal pada ukuran yang sama. Dalam
tambahan, bila jantung dipanggil untuk menambah laju aliran dari V a ke Vb turbulen
terjadi dalam arteri dengan rintangan meminta pertambahan tekanan yang sangat besar
(ΔP2 vs ΔP1) dan menyebabkan usaha yang lebih besar dari jantung.
10 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
Gambar.2.17. hubungan waktu pada electrocardiogram (ECG), bunyi jantung
(phonocardiogram), dan ventricular kiri dan tekan pada aorta. Ventricle mulai
berkontraksi pada waktu t=0 dan katup aorta mmbuka ketika tekanan ventrikular
menimbulkan tekanan aorta. Ini berkontribusi ke bunyi jantung pertama. Penutupan katup
aorta berkontribusi ke bunyi jantung kedua. Bunyi yang pertama normalnya lebih panjang
dan lebih keras dari bunyi jantung kedua.
Suara-suara lain dapat terdengar bila jantung tidak dalam keadaan normal
suara-suara bergemerisik dapat diproduksi bila terdapat hambatan yang
mengakibatkan aliran berarus selama perputaran kardiak.
Jumlah dan kualitas suara yang terdengar tergantung pada desain
stetoskop sebaik tekanannya pada dada, lokasinya, orientasinya tubuh dan
fase perputaran pernapasan. Terdapat posisi optimal untuk mendengarkan
beragam suara jantung dengan stetoskop. Pada umumnya, suara tidak
terkirim secara baik dari cairan menuju udara, oleh karena itu suara jantung
tidak terdengar baik bila suara harus bergerak melalui paru-paru.
Suara dari jantung normal memiliki rentang frekuensi 20 sampai 200
Hz. Kesensitifan telinga sangat buruk pada frekuensi rendah; agar terdengar,
suara frekuensi 20 Hz harus lebih peka sekitar 1000 kali dari suara pada
frekuensi 200 Hz. Jantung yang normal memprosuksi beberapa suara yang
tak dapat didengar dengar dengan stetoskop yang baik, bahkan pada kondisi
optimal.
Penyetara elektronik digunakan dalam phonocardiography (ilmu suara
Jantung) memiliki lebih banyak perbedaan yang merespon daripada telinga
11 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
manusia, sehingga rekaman tidak berhubungan secara baik dengan telinga
seorang kardiolog. Kesamaannya, sebuah stetoskop yang secara elektronik
disetarakan mengubah suara yang dapat didengar oleh seorang dokter.
12 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
Penyakit jantung lain yang bisa terjadi adalah kegagalan sekat jantung.
Penyebab penyakit ini tidak dapat dimengerti sebagaimanapun penyebab
serangan jantung. Penyakit ini di tandai dengan pembesaran jantung dan
pengurangan kemampuan untuk menyediakan sirkulasi yang memadai.
Untuk jantung yang membesar kita dapat mengaplikasikan hukum
laplace. Bila radius jantung digandakan, tekanan otot jantung juga harus
digandakan jika ingin mempertahankan tekanan darah yang sama.
Bagimanapun juga, karena otot jantung di regangkan, otot jantung tidak
dapat memproduksi usaha untuk mempertahankan sirkulasi normal. Otot
jantung yang di regangakan juga memiliki keefisienan dari otot jantung
normal; yang berarti, otot tersebut lebih banyak mengonsumsi O2 pada
jumlah yang sama.
Pengobatan medis untuk kegagalan sekat jantung adalah dengan
mengurangi daya kerja jantung. Pendekatan dramatis ialah dengan
mengantikan jantung melalui operasi. Beberapa transplasi jantung telah
mengalami kesuksesan. Jumlah transplasi dalam tahun 1998 sekitar 2300.
Pada akhir tahun 90% dari mereka masih hidup. Khususnya pada suatu
waktu sekitar 3700 pasien antri untuk cangkok jantung.
13 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
Igambar 2.18. (a) dua dari beberapa katup jantung buatn yang rutin digunakan. Katup
dijahitkan kedalam jantung hanya untuk mengalirkan darah ke atas. (b) hasil X-ray pasien
yang memperlihatkan 3 katup jantung di tempatkan. Pada waktu X-ray dilakukan, tahun
1976 katup telah di tempatkan selama 6,5 tahun dan pasien baik-2 saja.
Pasien dengan keadaan dimana sinyal ektris jantung tidak memadai
untuk menstimulasi kerja jantung telah tertolong oleh teknologi modern.
Mereka telah menerima pemicu untuk memacu detak jantung.
Alat buatan manusia lainnya yang telah menolong pasien adalah katup
jantung buatan. Katup jantung memiliki dua kekurangan; katup tidak cukup
lebar membuka (stenosis) atau katup tidak meutup secara sempurna
(insufficiency). Pada stenosis usaha jantung meningkat karena sejumlah
besar kerja yagn dilakukan terhaap gangguan dari pembukaan sempit, dan
suplai darah menuju sirkulasi utama berkurang. Pada insufficiency sebagian
besar darah yang telah dipompa kembali ke jantung sehingga volume
sirkulasi darah berkurang. Kedua tipe kekurangan jantung ini dapat
diperbaiki dengan katup buatan. Beberapa disain telah tersedia (gbr. 2.18).
kesesuaian antara katup buatan manusia dengan darah tetap menjadi
masalah. Katup ini kadang-kadang menimbulkan penggumpalan.
Katup jantung mayat juga dapat digunakan sebagai pengganti untuk
katup yang rusak. Katup jantung pada dasarnya merupakan jaringan tulang
rawan dengan sel-sel hidup yang berhubungan. Sebelum ditransplasikan,
katup jantung mayat di sterilisasikan dengan radiasi dari akselerator elektron
yang digunakan untuk menyembuhkan kanker. Sekarang biasanya
menggunakan katup dari jantung babi.
Banyak sekali penyakit kardiovaskular yang terlibat dengan saluran
darah. Aneurysm adalah pelemahan didnding arteri yang mengakibatkan
pelebaran diameternya (gbr.2.19). pelebaran diameter ini meningkatkan
tekanan pada dinding secara proposional. Jika tidak untuk mendukung kerja
jaringan disekitarnya dinding akan menggulung keluar seperti tabung
sepeda bagian dalam. Jika aneurysm menjdi meradang, hal ini akan
berakibat fatal – khususnya bila peradangan kecelakaan cerebrovaskular
(CVA).
14 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
Masalah saluran (pembuluh) yang biasa terjadi lainnya adalah
pembentukan plak sclerotic pada dinding arteriplak ini dapat menyebabkan
aliran berarus dan memproduksi suara bergemerisik. Penyempitan arteri
dapat menyebabkan peningkatan kecepatan darah pada daerah dengan
penurunan tekanan dinding karena efek Bernoulli. Pemblokiran ini akan
menutup suplai daerah darah menuju bagian tersebut, bila terjadi dalam
otak, hal ini akan mengakibatkan stroke, jenis lain dari kecelakaan
cerebrovascular.
Gambar 2.19. X-ray tengkorak, dari depan (a) dari samping (b) memperlihatkan suaatu
aneurysm (panah). Suatu celupan (kontras) dapat di injeksikan kedalam arteri membuat
mereka lebih tampak
15 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
darah pada kaki bawah dana telapak kaki pada seseorang lumpuh. Tekanan
pada vena sekital 12 kPa (90mmHg atau 15 cm darah). Selama berjalan atau
latihan kaki, kontraksi otot memaksa darah pada vena kembali ke jantung.
Pekerjaan otot pada darah ini disebut pemompaan vena terdapat katup-katup
searah yang mencegah darah membalik. Pergerakan otot memompa dan
katup-katup menghasilkan tekanan vena sekitar 13 kPa (20mmHg) selama
latihan. Bila katup ini rusak dan darah mengalir lagi kebawah, darah akan
mengumpul pada pembuluh vena dan mengakibatkan pembuluh vena
berdenyut. Vena berdenyut mungkin terjadi pada kondisi yagn menghambat
pengembalian darah ke jantung seperti pembalutan yang kencang pada
bagian kaki atas. Berat perut tambahan selama kehamilan juga dapat
menghambat pengembalian darah. Bagaimanapun juga, beberapa
eksperimen telah menunjukkan bahwa tekanan diatas lutut yang meningkat
sampai 12 kPa (90mmHg) tidak berpengaruh pada kerja otot pemompa.
Pengobatan sederhana untuk vena berdenyut adalah dengan operasi
pembuangan saluran tersebut. Terdapat saluran vena paralel yang memadai
untuk membawa darah kembali ke jantung.
16 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
hangat. Pada cuaca dingin dapat dijajaki secara internal dekat dengan arteri
yang membawa darah menuju cabang-cabang; darah dingin pada vena
mengambil sebagian panas dari hangat pada arteri dan membawanya
kembali kejantung. Prinsip penghitungan ini menjaga pelepasan panas yang
rendah dari ketidakbiasaan dari kulit pada cuaca dingin.
Darah juga terlibat pada ereksi pria. Darah pada pembuluh arteri
mengalir menuju penis mengakibatkan penis membesar dan melengkapi
tekanan cairan. Pengembalian vena melambat – ereksi menolong
pemblokiran pengembalian darah menuju vena. Tekanan darah pada penis
selama ereksi hampir sama dengan sistolik. Prinsip yang sama menjaga
tanaman berereksi. Kelengkapan terhadap tekanan dalam bila anda
mengairinya, tekanan cairan menurun dan tanaman layu.
17 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Prinsip bernoulli mendasar pada hukum konservasi energi. Rata-rata
kecepatan dalam aorta adalah sekitar 0,3m/detik; rata-rata kecepatan dalam
pembuluh kapiler hanya sekitar 10-3 m/detik (1mm/detik). Dalam laminar,
pada hampir semua pembuluh kecepatan di tengah lebih besar. Bunyi
jantung yang didengar merupakan getaran yang terjadi pada jantung dan
saluran utama.
18 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r
Daftar Pustaka
19 | F i s i k a S i s t e m K a r d i o v a s k u l a r