Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan Gizi di Puskesmas merupakan salah satu Upaya Kesehatan Wajib yang harus
dilaksanakan oleh setiap Puskesmas sesuai Permenkes yang mengatur tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas yaitu Permenkes Nomor 128 Tahun 2004. Hal ini merupakan salah satu upaya
dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang
mengamanatkan upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat.

Kegiatan UKM Gizi dilakukan untuk perbaikan gizi masyarakat puskesmas adalah
kegiatan harian ,kegiatan bulanan atau semesteran ( 6 bulan sekali )dan kegiatan tahunan (
setahun sekali ) serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat
jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan Perbaikan
Gizi Masyarakat dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

Perbaikan gizi masyarakat di puskesmas dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk


kegiatannya, tenaga pelaksannya, jenis-jenis pelatihan untuk pelaksana, pedoman pelaksanaan
UKM Gizi yang harus ada setiap saat termasuk Standar Operasional Prosedur. Dan pengawasan,
evaluasi dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota serta output dari
pelaksanaan kegiatan program gizi puskesmas.

Masalah Gizi yang utama pada masyarakat adalah Kekurangan Energi Protein (KEP),
Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemi Gizi Besi (ABG) dan kekurangan Iodium (GAKI). Salah
satu factor yang dapat menimbulkan masalah adalah masyarakat yang kurang memiliki
pengetahuan dan adanya kebiasaan yang salah terhadap konsumsi makanan. Masalah gizi dapat
bertambah luas dan kompleks karena tingkat penghasilan penduduk yang masih rendah dan
dapat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusianya. Tenaga pelaksana gizi di puskesmas
merupakan tenaga yang langsung menghadapi masyarakat. Tugas pokok puskesmas dibidang
gizi meliputi penentuan prioritas masalah, merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
kegiatan-kegiatan dalam rangka menanggulangi masalah gizi, selain itu diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga masalah gizi dapat diatasi.

B. Tujuan Pedoman

1. Tujuan Umum

Sebagai pedoman bagi Tenaga Gizi dalam melakukan Pelayanan Gizi untuk memfasilitasi
Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang berkualitas.

1
2. Tujuan Khusus

a. Melaksanakan Pelayanan Gizi


b. Melatih Kader Gizi
c. Menerima Konsultasi dibidang gizi
d. Melakukan Komunikasi, Edukasi dan Informasi Gizi
e. Menjelaskan tata Cara peengisian dan penggunaan KMS
f. Membuat Pencatatan dan pelaporan Program Gizi

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan Gizi meliputi :

1. Loket Kartu
2. Poli Umum
3. Poli Anak/MTBS
4. Poli KIA/KB
5. Posyandu
6. Posbindu Lansia
7. Masyarakat

D. Batasan Operasional

Semua kegiatan Pelayanan Gizi di puskesmas Natai Palingkau tidak lepas dari pencatatan,
baik dalam kegiatan dalam gedung maupun luar gedung. Adapun batasan operasionalnya
antara lain :

1. Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang
dilaksanakan oleh tenaga gizi puskesmas untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi
sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya.
2. Pelayanan Gizi adalah upaya memperbaiki gizi, makanan, dietetic pada masyarakat,
kelompok, individu atau pasien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan
evaluasi gizi, makanan dan dietetic dalam rangka mencapai status kesehatan optimal
dalam kondisi sehat atau sakit diselenggarakan baik di dalam dan di luar gedung.
3. Edukasi Gizi/ Pendidikan Gizi adalah serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan
dan kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan
meningkatkan pengertian, sikap serta perilaku positif pasien dan lingkungannya
terhadap upaya perbaikan gizi dan kesehatan. Penyuluhan gizi ditujukan untuk
kelompok atau golongan masyarakat masal dan target yang diharapkan adalah
pemahaman perilaku aspek kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

2
4. Dietetik adalah integrasi, aplikasi dan komunikasi dari prinsip-prinsip keilmuan
makanan, gizi, social bisnis, dan ilmuan dasar untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi yang optimal secara individual melalui pengembangan, penyediaan dan
pengolahan pelayanan gizi dan makanan diberbagai area/lingkungan/latar belakang
praktek pelayanan.

5. Food Model adalah serangkaian bahan makanan contoh yang terbuat dari bahan sintesis
atau asli yang diawetkan, dengan ukuran dan satuan tertentu sesuai dengan kebutuhan
yang digunakan untuk konseling pasien rawat inap maupun pengunjung rawat jalan.

E. Landasan Hukum
Sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan gizi di puskesmas diperlukan peraturan-
peraturan perundang-undangan pendukung ( legal aspect ). Beberapa ketentuan perundang-
undangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 32btahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
2. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi
yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Tabel 1. Jenis, Kualifikasi dan jumlah tenaga Gizi di puskesmas Natai Palingkau :

NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH

1 Penanggung Jawab Dokter 2

2 Koordinator Program Gizi Nutrisionis 2

- Tenaga Gizi
- Bidan
3 Pelaksana Program - Penyuluh Kesehatan 4
Masyarakat
- Sanitarian

B. Distribusi Ketenagakerjaan

Pelayanan Gizi di Puskesmas Natai Palingkau mempunyai 2 orang tenaga gizi,


sebagai pelaksana pelayanan gizi.

C. Jadwal Kegiatan

Waktu pelayanan gizi Puskesmas Natai Palingkau :


- Senin s/d Kamis : 07.30 – 11.00 WIB
- Jum’at : 07.30 – 09.30 WIB
- Sabtu : 07.30 – 10.30 WIB

4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas

Table 2. Standar Fasilitas

NO Perangkat Kerja Digunakan Untuk

Pedoman, Kerangka Acuan, SOP, ATK Konseling Gizi, Membuat


1
Laporan

Kursi, Meja, Lemari Arsip, Food Model, Sarana


2
Alat Antropometri, Leaflet/Poster

5
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Pemantauan Pertumbuhan

Kegiatan pemantauan pertumbuhan dilaksanakan secara berkesinambungan di


posyandu yang bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita.

B. Pelayanan Gizi

1. Pelacakan Gizi Buruk (Kasus Baru)


Melakukan kunjungan ke rumah balita gizi buruk kasus baru dengan tujuan untuk
melacak keadaan dilapangan sesuai dengan laporan yang masuk dan untuk mendapatkan
data yang lebih lengkap.

2. Pemberian PMT Pemulihan Gizi Buruk


Kegiatan memberikan makanan tambahan selama 90 hari berturut – turut dengan
tujuan untuk meningkatkan status gizi balita gizi buruk.

3. Kunjungan Gizi Buruk


Kegiatan mengunjungi balita gizi buruk yang mendapat PMT pemulihan. Bertujuan
untuk mengetahui respon terhadap PMT pemulihan yang diberikan dan memantau
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatannya.

4. Pemberian PMT Ibu Hamil KEK


Kegiatan pemberian makanan tambahan selama 90 hari berturut – turut dengan tujuan
meningkatkan status gizi bumil KEK.

5. Kunjungan Ibu Hamil KEK


Kegiatan mengunjungi bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan, dengan tujuan
untuk mengetahui respon terhadap PMT pemulihan yang diberikan dan memantau status
gizi bumil KEK.

6. Pemberian Kapsul Vitamin A Balita Usia 6 – 59 bulan dan pada Bufas I ( Ibu Nifas)
Tujuannya untuk mencegah terjadinya kekurangan Vitamin A ( KVA ), menurunkan
angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit infeksi, meningkatkan daya tahan

Tujuannya untuk mencegah terjadinya kekurangan Vitamin A ( KVA ), menurunkan


angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit infeksi, meningkatkan daya tahan
tubuh, membantu proses pertumbuhan dan kesehatan mata, meningkatkan dukungan
vitamin A dalam ASI serta mempercepat pulihnya kesehatan ibu setelah melahirkan.

7. Pemberian Tablet Fe ( Zat Besi ) pada Bumil


Tujuan pemberian Tablet Fe ( Zat Besi ) pada Bumil dengan tujuan mencegah
Anemia Gizi Besi dan menurunnya prevalensi gizi pada ibu hamil.

6
C. Surveilans Gizi

1. Skrining Bumil KEK dan Anemia


Mendapatkan gambaran data Bumil KEK di wilayah kerja Puskesmas Natai
Palingkau dengan cara pengukuran LILA dan pemeriksaan kadar HB pada Bumil

2. Pemantauan Garam beryodium pada Rumah Tangga


Mendapatkan gambaran secara berkala tentang konsumsi garam beriodium yang
memenuhi syarat ditingkat Rumah Tangga.

3. Pemantauan Status Gizi ( PSG ) balita dan anak Prasekolah


Pemantauan Status Gizi ( PSG ) pada balita dan anak prasekolah untuk memperoleh
gambaran status gizi pada anak

4. Pemantauan Keluarga Sadar Gizi ( KADARZI )


Kegiatan Pemantauan Keluarga Sadar Gizi ( KADARZI ) ini dilakukan dengan cara
wawancara reccal makanan yang dikonsumsi pada 24 jam terakhir dan indicator
Keluarga Sadar Gizi. Tujuannya mendapat gambaran Kecukupan Gizi Masyarakat.

5. Pemantauan Tinggi Badan dan Berat Badan pada murid baru sekolah
Dengan melakukan pengukuran TB dan BB anak sekolah SD/MI,SMP,SMA siswa
kelas 1 untuk mendapatkan gambaran tentang status gizi murid baru.

D. Penyuluhan Gizi

1. Penyuluhan ASI Eksklusif


Penyuluhan ASI Eksklusif dilakukan guna meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang ASI Eksklusif dengan sasaran pengunjung Posyandu maupun
Puskesmas.

2. Penyuluhan dikelas ibu hamil


Untuk meningkatkan pengetahuan Bumil dan keluarga tentang gizi pada ibu
hamil,Anemi Gizi Besi dan ASI Eksklusif.

E. Konseling Gizi

Konseling Gizi atau konsultasi gizi adalah kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi
kepada pasien, sasaran/masyarakat dengaan diet tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran pasien, sasaran/masyarakat akan diet pada penyakit tertentu atau
diet kebutuhan tertentu.

F. Pembinaan kader Posyandu

Pembinaan kader posyandu diselenggarakan sebagai fasilitas untuk meningkatkan


pelayanan di Posyandu serta meningkatkan pengetahuan kader posyandu.

7
BAB V
LOGISTIK

Tabel 3. Logistik

NO JENIS BARANG JUMLAH KONDISI

1. Antropometri Kid 1 Baik

2. Food Model 1 Baik

3. Timbangan Dewasa 1 Baik

4. Timbangan Meja/bayi 1 Baik

5. Microtoice 1 Baik

6. Panjang Badan bayi 1 Baik

7. Pita LILA 10 Baik

8. Metlin ( Pita Ukur ) 1 Baik

9. Meja Konsultasi 1 Baik

10. Kursi 2 Baik

11. Lemari Arsip 1 Baik

12. Lembar Balik 3 Baik

13. Poster 2 Baik

14. Leaflat Menyesuaikan kebutuhan Baik

8
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Dalam rangka menjaga keselamatan pelanggan pada saat pelayanan gizi, dalam
pelaksanaannya menyediakan fasilitas :

1. Masker

2. Sarana Cuci Tangan

3. Tissue

4. Tempat Sampah

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam rangka melayani pelanggan untuk keselamatan petugas pada saat bekerja pelayanan
gizi petugas menggunakan :

1. Masker ( pada situasi tertentu )


2. Sarana Cuci Tangan
3. Tissue

9
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Dalam pelaksanaan pelayanan gizi pada pelanggan, kinerja mutu dikendalikan dengan
melaksanakan monitoring dan mengevaluasi kinerja UKM Gizi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal


2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan pelayanan dengan kompetensinya
3. Kesesuaian dan konsisten dengan SOP jenis pelayanan tersebut
4. Ketepatan dalam pembuatan dan penyerahan laporan
5. Tercapainya indikator kerja UKM GIZI :
a. Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan target 100 %
b. Balita yang ditimbang berat badannya target 60 %
c. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Ekslusif target 44 %
d. Rumah tangga mengkonsumsi garam beriodium target 90 %
e. Balita usia 6 – 59 bulan mendapat kapsul vitamin A target 70 %
f. Ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan target 85 %
g. Ibu hamil Kurang Energy Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan target
65 %
h. Balita kurus yang mendapat makanan tambahan target 80 %
i. Remaja putri mendapat TTD target 20 %
j. Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A target 80 %
k. Bayi yang baru lahir mendapat IMD target 44 %
l. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500 gram) target 8%
m. Persentase balita mempunyai buku KMS /KIA target 80 %
n. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya target 77 %
o. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya target 23 %
p. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut
( 2T ) target 23 %
q. Persentase kasus balita di Bawah Garis Merah ( BGM ) target 4 %
r. Persentase ibu hamil Anemi target 29 %

10
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini dipakai bagi pelaksana UKM Gizi di Puskesmas Natai Palingkau dalam
melayani setiap pasien, sasaran / masyarakat. Bila ada perubahan pada bab – bab diatas dan misalnya
berkenaan dengan fasilitas, ketenagaan dan sebagainya, maka pedoman ini disesuaikan kembali.

Pedoman ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pelaksana Gizi di Puskesmas
Natai Palingkau dalam melaksanakan pelayanan gizi dan professional di puskesmas, sebagai
jaminan mutu pelayanan kesehatan dasar di puskesmas ( Quality Assurance )

11
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1


B. Tujuan Pedoman ......................................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup Pelayanan ......................................................................................... 2
D. Batasan Operasional.................................................................................................... 2
E. Landasan Hukum ........................................................................................................ 3

BAB II STANDAR KETENAGAAN .................................................................................. 4

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ............................................................................. 4


B. Distribusi Ketenagaan ................................................................................................. 4
C. Jadwal Kegiatan ......................................................................................................... 4

BAB III STANDAR FASILITAS ........................................................................................ 5

A. Denah Ruang ............................................................................................................... 5


B. Standar Fasilitas .......................................................................................................... 5

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN ......................................................................... 6

BAB V LOGISTIK ............................................................................................................... 8

BAB VI KESELAMATAN PASIEN ................................................................................... 9

BAB VII KESELAMATAN KERJA .................................................................................. 9

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ................................................................................. 10

BAB XI PENUTUP ............................................................................................................... 11

12
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kualifikasi Dan Jumlah Tenaga Gizi ................................................................... 4

Table 2. Standar Fasilitas ..................................................................................................... 5

Table 3. Logistik .................................................................................................................... 8

DAFTAR GAMBAR

Denah Ruang Gizi ................................................................................................................. 5

13
PEDOMAN PELAYANAN
GIZI

PUSKESMAS
NATAI PALINGKAU
TAHUN 2017

KEPALA PUSKESMAS NATAI PALINGKAU

dr. Hj LILIK S UMROH


NIP. 19710208 200212 2 005

14
15

Anda mungkin juga menyukai