DISUSUN OLEH :
FICKA TAQWANINGTYAS
NIM. P.10096
Disusun Oleh :
FICKA TAQWANINGTYAS
NIM. P.10096
1
3
NIM : P. 10096
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
ApabiladikemudianharidapatdibuktikanbahwaTugasAkhiriniadalahhasilji
plakan,
makasayabersediamenerimasanksiatasperbuatantersebutsesuaidenganketentuanaka
Surakarta,Mei 2013
Yang membuatPernyataan
4
LEMBAR PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiahinidiajukanoleh:
NIM : P. 10096
JudulKaryaTulisIlmiah : ASUHANKEPERAWATANKETIDAKEFEKTIFAN
SUKOHARJO.
TelahdisetujuiuntukdiujikandihadapanDewanPengujiKaryaTulisIlmiah
Ditetapkan di : Surakarta
HALAMAN PENGESAHAN
KaryaTulisIlmiahinidiajukanoleh:
NIM : P. 10096
JudulKaryaTulisIlmiah : ASUHANKEPERAWATANKETIDAKEFEKTIFAN
SUKOHARJO.
TelahdiujikandandipertahankandihadapanDewanPengujiKaryaTulisIlmiah
Ditetapkan : Surakarta
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKesKusumaHusada Surakarta
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Setiyawan, S. Kep., Ns, selaku Ketua Program Studi DIII keperawatan yang
Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S. Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII
4. Tyas Ardi Suminarsis S. Kep., Ns, selaku penguji II yang telah memberikan
5. Noor Fitriyani S. Kep., Ns, selaku peguji III yang telah memberikan
7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril
dan spiritual.
Penulis
8
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ................................................... 1
B. TujuanPenulisan ................................................ 4
C. Manfaatpenulisan .............................................. 4
LAMPIRAN
SRAGEN
Keperawatan
Riwayat Pekerjaan :
Riwayat Organisasi :
Publikasi :
11
BAB I
PENDAHULUAN
yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari
penderita ISPA adalah anak Balita dengan gejala batuk dan atau kesukaran
tenggorokan, bronkus, trakea dan paru-paru, tetapi yang menjadi fokus adalah
diperkirakan Balita di Indonesia rata – rata mengalami sakit batuk dan pilek 3
keamanan, dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup
12
rasa berharga dan harga diri, serta aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis
Beberapa jaringan otot skelet, dapat bertahan beberapa waktu tanpa oksigen
adanya oksigen, bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup.
pembuluh darah dan jaringan. Pada beberapa titik dalam kehidupannya, klien
tersebut mungkin akut, seperti pada henti jantung atau kronik dan kondisi
Goals (MDGs) adalah menurunkan angka kematian anak usia di bawah lima
tujuan dari MDGs yang belum tercapai secara merata khususnya di negara
13
tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila
hal tersebut berlangsung lama akan terjadi kematian. Sistem yang berperan
kehidupan. Hal ini telah terbukti pada seseorang yang kekurangan oksigen
studi kasus tentang Asuhan Keperawatan bersihan jalan nafas pada An. F
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
ISPA.
14
2. Tujuan Khusus
dengan ISPA.
ISPA.
C. Manfaat penulisan
1. Bagi Penulis
anak ISPA.
asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus ISPA yang hasilnya dapat
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien
Dari data pengkajian didapat hasil identitas klien, inisial klien An. F,
umur klien 5 tahun, klien beragama Islam, alamat Sukoharjo, klien duduk di
bahwa An.F menderita penyakit ISPA. Klien masuk Rumah Sakit pada
tanggal 21 April 2013 melalui UGD. Penanggung jawab klien adalah Tn. J,
B. Pengkajian
studi kasus ini diperoleh dengan cara auto anamnesa dan allo anamnesa,
klien, keluhan utama yang dirasakan oleh klien adalah pilek. Ibu klien
Sakit) klien mengalami demam disertai batuk pilek, batuk tidak berdahak.
6
17
batuk terus menerus, dahak tidak keluar, batuk sewaktu-waktu. Klien juga
nadi 98 kali per menit, suhu 380 C respirasi 30 kali per menit irama napas
belum pernah aborsi, klien lahir pada tanggal 20 April 2008, gestasi saat
berat baru lahir 2800 gram, panjang lahir 48 cm, tanggal kembali dari
persalinan 22 April 2008 dan pada klien tidak terdapat kelainan bawaan.
berat baru lahir 2.800 gram, saat usia 6 bulan 7 kg, Berat badan saat ini 16
2. Pemeriksaan Fisik
badan 108 cm, berat badan 16 kg, kepala mesosephal, rambut tebal, mata
18
klien simetris kanan kiri, konjunctiva tidak anemis, pupil isokor, sklera
ada polip, terdapat sekret, tidak ada epistaksis, tidak terpasang oksigen.
Mukosa bibir kering, gigi sudah lengkap, tidak terdapat caries gigi, tidak
sama, saat di perkusi bunyi paru sonor, dan saat di auskultasi terdengar
pulsasi ictus cordis tidak tampak, palpasi ictus cordis teraba di SIC V,
bunyi pekak saat di perkusi, pada saat di auskultasi bunyi jantung I & II
murni tidak ada bising. Tanda- tanda vital pada tanggal 22 April 2013 suhu
38 o C, respirasi 30 kali per menit irama nafas tidak teratur, denyut nadi 98
sampai umur 2 tahun, klien tidak diberikan susu formula ataupun makanan
makan 3 kali sehari dengan porsi yang sedang menu terdiri dari nasi, lauk
(tahu, tempe, ikan, ayam) sayur, minum air putih 4 sampai 5 gelas perhari,
sehari dengan menu bubur yang terbuat dari beras, lauk (tahu, tempe,
daging) sayur, nafsu makan berkurang makan habis setengah dari porsi
yang di sediakan oleh Rumah Sakit minum 2-3 gelas per hari. Hasil Z-
3. Pola Eliminasi
konsistensi padat, warna kuning bau khas BAK 4-5 x sehari denganwarna
kuning jernih bau khas. Selama sakit klien BAB 1x sehari dengan
konsistensi padat, warna kuning bau khas BAK 3-5 x sehari dengan warna
4. Pemeriksaan Penunjang
yaitu hemoglobin 13,5 g/dl (N P:12-16 g/dl, Lk: 14-18 g/dl). Hematokrit
5. Terapi obat
Puyer batuk 3x1 bungkus oral, Nebulizer yang terdiri Ventolin 2,5 mg
ditambah Natrium klorida 2 cc/8 jam inhalasi, infus Ringer laktat 15 tetes
per menit intravena. Dari data hasil pengkajian dan observasi di atas,
C. PERUMUSAN MASALAH
dengan diagnosa tersebut adalah data subyektif : Klien mengeluh batuk pilek,
hidungnya tersumbat dan sulit untuk bernapas. Data obyektif, klien terlihat
batuk pilek terus menerus, terdapat sekret di hidung, terdapat suara nafas
tambahan ronkhi (grok-grok), irama napas tidak teratur (cepat dangkal) dan
pembersihan jalan napas efektif, mudah untuk bernapas, irama dan frekuensi
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
untuk mengetahui status oksigenasi klien, pantau tanda - tanda vital, rasional
21
mengencerkan dahak.
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal 22 April pada jam 10.00 WIB memantau status oksigensi klien,
frekuensi 30 kali per menit, irama napas tidak teratur cepat dan dangkal. Pada
jam 10.15 WIB mengauskultasi dada anterior dan posterior, respon subyektif
napas tambahan ronkhi (grok-grok). Pada jam 10.30 WIB memberikan posisi
obyektif klien tampak rileks. Pada jam 11.00 WIB menganjurkan keluarga
22
menyetujui respon obyektif : klien terlihat minum air putih hangat dibantu
dada jam 11.45 WIB, respon subyektif keluarga mengatakan mengerti, respon
obyektif fisioterapi dada telah di lakukan (clapping dan vibrating) dahak tidak
keluar. Pada jam 12.15 WIB Kolaborasi dengan dokter pemberian obat sesuai
secara intra vena. Pada jam 14.00 WIB Kolaborasi pemberian terapi
masuk.
irama napas tidak teratur cepat dangkal. Pada jam 08.15 WIB mengajarkan
keluarga untuk memberikan klien minum air putih hangat, respon subyektif :
23
keluarga menyetujui respon obyektif : klien terlihat minum air putih hangat
anggota keluarga yang merokok di ruang perawatan. Pada jam 09.00 WIB
nyaman, respon obyektif : klien tampak rileks. Pada jam 09.30 WIB
Pada jam 10.00 WIB kolaborasi pemberian terapi nebulizer, respon subyektif
pernafasan 20 kali per menit, irama napas teratur, tidak ada suara napas
tambahan. Memberikan posisi semi fowler jam 08.20 WIB, respon subyektif :
G. EVALUASI KEPERAWATAN
mengatakan klien batuk terus menerus, dahak tidak bisa keluar, klien masih
kali per menit, irama napas tidak teratur, terdapat suara napas tambahan
berikan posisi semi fowler, ajarkan keluarga fisioterapi dada, pantau status
klien masih batuk pilek dahak sudah keluar. Obyektif klien terlihat masih
batuk dan pilek, terdapat sekret di hidung, frekuensi pernapasan 26 kali per
menit, irama napas tidak teratur, dahak sudah keluar dengan konsistensi
intervensi, berikan posisi semi fowler, auskultasi dada posterior dan anterior,
minum air putih hangat, kolaborasi pemberian terapi obat sesuai indikasi.
menit, irama napas teratur, tidak ada suara napas tambahan. Masalah teratasi,
BAB III
A. PEMBAHASAN
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada An.F pada tanggal 22-24 April
klien, keluhan utama yang dirasakan oleh klien adalah pilek.Ibu klien
mengatakan pada tanggal 18 April 2013 (3 hari sebelum masuk rumah sakit)
klien mengalami demam batuk pilek, batuk tidak mengeluarkan dahak. Pada
Dari pemeriksaan fisik diatas, dapat dilihat bahwa tanda gejala pada
penyakit ISPA bisa disebabkan oleh berbagai macam virus yang meginfeksi
tubuh dengan kekebalan yang masih lemah virus yang menyebabkan ispa
yaitu influenza,adenovirus,sitomegalovirus(Hetzner,2009).
tinggi,berbagai faktor yang meningkatkan penyakit ISPA pada anak yaitu gizi
ispa.Penyakit ISPA dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa namun
lebih rentan terhadap anak anak, tanda dan gejala pada anak akan lebih nyata
karena saluran pernafasan anak lebih sempit dari orang dewasa sehingga
Perry, 2005).
pemerikasaan hidung, simetris, tidak ada polip, terdapat sekret, tidak ada
epistaksis. Tanda-tanda vital nadi 98 kali per menit, suhu 380 C respirasi 30
kali per menit irama napas tidak teratur, cepat dangkal.Pemerikasaan darah
26,9 pg.
napas, hal ini ditandai dengan perubahan frekuensi dan irama napas. Hal ini
sesuai dengan tanda dan gejala yang terjadi pada klien. Klien mengeluh
frekuensi 30 kali per menit, irama napas tidak teratur cepat dangkal.
keperawatan (Nursalam,2005).
napas berhubungan dengan sekresi yang tertahan. Hal ini ditandai dengan
pernapasan.
jalan napas adalah batuk yang tidak efektif, penurunan bunyi napas, suara
Adapun tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis adalah
efektif, mudah untuk bernapas, irama dan frekuensi pernafasan dalam rentang
paru.
memberikan klien minum air putih hangat.Hal ini sesuai dengan buku
pada keluarga karena dapat mempengaruhi sistem pernapasan klien dan dapat
dan keluarga tentang rencana perawatan dirumah, hal ini bertujuan untuk
(Wong, 2008).
ini sangat luas di bidang respirologi. Ada berbagai macam alat terapi inhalasi
nebulizer yaitu suatu alat yang dapat mengubah obat cair menjadi aerosol.
Alat ini dapat digunakan untuk terapi inhalasi saluran respiratori atas dan
keluarga mengatakan klien pilek dan batuk. Obyektif: klien terlihat pilek
teratur.
: keluarga klien mengatakan klien masih batuk pilek dahak sudah keluar.
Obyektif : klien terlihat masih batuk dan pilek, terdapat sekret di hidung,
frekuensi pernapasan 26kali per menit, irama napas tidak teratur, dahak sudah
intervensi di lanjutkan.
teratur, tidak ada suara napas tambahan dan pasien sudah diperbolehkan
Hal ini sesuai dengan kriteria hasil yang telah dirumuskan yaitu klien
menunjukkan bersihan jalan napas efektif, mudah untuk bernapas, irama dan
B. SIMPULAN
1. Pembahasan
sebagai berikut:
2013 keluhan utama yang dirasakan An. F adalah batuk pilek terus
lain pantau status oksigenasi klien, auskultasi bagian dada anterior dan
nebulizer.
ISPA teratasi.
klien minum air putih hangat, terapi nebulizer dan posisi semi fowler.
2. Saran
berikut:
pembuatan laporan.
secara optimal.
36
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. Aziz Alimul, 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 41 – 42