HALUSINASI
DISUSUN
A. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi sensori yang muncul tanpa adanya stimulus
yang meliputi semua sistem penginderaan yang terjadi saat kesadaran penuh
atau baik (Stuart & Sundeen, 2010).
Halusinasi adalah persepsi terhadap stimulus eksternal tanpa melibatkan
sumber dari luar. Halusinasi melibatkan diantaranya indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasaan dan sentuhan. Halusinasi berhubungan
dengan gangguan dasar organik seperti : delirium, demensia, intoksikasi atau
gangguan-gangguan fungsional dan alam perasaan (mood) (Rawlins &
Haecock 2010).
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang muncul tanpa adanya
rangsangan apapun pada panca indera seorang klien, yang terjadi dalam
keadaan sadar/bangun, dasarnya penyakit organik, fungsinal, psikotik atau
histerik (W.F. Maramis,2010).
B. Etiologi
Penyebab utama/pasti dari halusinasi masih belum jelas. Ada banyak
faktor yang dapat menimbukan halusinasi, meliputi faktor predisposisi dan
faktor presipitasi serta mekanisme koping.
Karakteristik Halusinasi
2. Faktor Presipitasi
a. Berlebihnya proses informasi pada sistem syaraf yang menerima dan
memproses informasi di thalamus dan frontal otak.
b. Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu (mekanisme gating
abnormal)
c. Gejala-gejala pemicu seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap, dan
perilaku.
E. Mekanisme koping
Mekanisme koping yang sering digunakan klien dengan halusinasi meliputi :
a. Regresi, menjadi malas beraktivitas sehari-hari.
b. Proyeksi, mencoba menjelaskan gangguan persepsi dengan mengalihkan
tanggungjawab kepada orang lain atau sesuatu benda.
c. Menarik diri, sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus
internal
d. Keluarga mengingkari masalah yang diingkari klien.
1. Tanda dan Gejala
Klien dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi menampakkan
gejala-gejala :
1) Cenderung mempunyai rasa curiga
2) Cenderung berprilaku merusak diri
3) Kurang perhatian terhadap diri dan lingkungannya
4) Tidak mampu mengambil keputusan
5) Bicara sendiri dan inkoheren
6) Tidak dapat membedakan kenyataan dan khayalan
7) Autistik
8) Sulit memulai dalam percakapan
9) Cenderung menarik diri
10) Duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu
11) Tiba-tiba marah dan menyerang orang lain
Fase-fase Halusinasi
G. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, 2010. Pedoman Asuhan Keperawan Jiwa, Semarang: RSUD Dr. Amino
Gondo Utomo
Tim MPKP RS. Dr. Ernaldi Bahar Prov. Sumatera Selatan, 2011. Model Asuhan
Keperawatan Jiwa: Palembang