Satu cara untuk menilai kehilangan darah adalah dengan melihat volume darah yang
terkumpul dan memperkirakan berapa banyak botol 500 ml dapat menampung semua darah
tersebut. Jika darah bisa mengisi dua botol, ibu telah kehilangan satu liter darah. Jika darah
bisa mengisi setengah botol, ibu kehilangan 250 ml darah. Memperkirakan kehilangan darah
hanyalah salah satu cara untuk menilai kondisi ibu.
Cara tak langsung untuk mengukur jumlah kehilangan darah adalah melalui penampakan
gejala dan tekanan darah. Apabila perdarahan menyebabkan ibu lemas, pusing dan
kesadaran menurun serta tekanan darah sistolik turun lebih dari 10 mmHg dari kondisi
sebelumnya maka telah terjadi perdarahan lebih dari 500 ml. Bila ibu mengalami syok
hipovolemik maka ibu telah kehilangan darah 50% dari total jumlah darah ibu (2000-2500
ml). Penting untuk selalu memantau keadaan umum dan menilai jumlah kehilangan darah
ibu selama kala empat melalui tanda vital, jumlah darah yang keluar dan kontraksi uterus.
5. Bagaimana gambaran posisi trendelenburg?
7. Pemeriksaan lab
Bagaimana interpretasi hasil LAB ibu?
HB : 4,2 g/dl abnormal
WBC : 3.200 /mm3 sedikit turun
Platelet : 115.000/mm3 (normal 150.000 - 450.000 /mm3) sedikit turun
INR : 1,3 (normal 1,1 atau ke bawah ) abnormal tp masih dalam batas
8. Bagaimana indikasi pemeriksaan HB, WBC, plateletr, INR,APTT pada kasus?
Pemeriksaan pada kehamilan :
Hematologi lengkap
Golongan darah
Rhesus
Glukosa
Hepatitis, TORCH dll
Pemeriksaan hematologi lengkap merupakan tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya
kelainan pada darah dan komponennya yang dapat menggambarkan kondisi tubuh secara
umum. Hematologi lengkap dapat dilakukan selama kehamilan pada trimester pertama,
trimester kedua dan saat persalinan.
Kelainan yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium selama kehamilan antara
lain anemia (hemoglobin rendah) yang umum terjadi pada ibu hamil, kekurangan zat besi,
kekurangan asam folat dan bahkan thalassemia yang merupakan kelainan produksi
hemoglobin yang bersifat genetik.
APTT adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur
bersama, yaitu faktor XII (faktor Hagemen), pre-kalikrein, kininogen, faktor XI (plasma
tromboplastin antecendent, PTA), faktor IX (factor Christmas), normal APTT : 30-40
Learning Issues :
A. Pph :
1. Diagnosis banding
Gejala dan tanda penyulit Diagnosis kerja
- Uterus tidak berkontraksi dan lembek Syok Robekan jalan
- perdarahan segera setelah anak lahir Bekuan darah pada lahir
- Darah segar mengalir segera setelah serviks
bayi lahir Atau posisi telentang
- uterus berkontraksi dan keras akan menghambat
- plasenta lengkap aliran darah
Pucat, lemah, menggigil
- Plasenta belum lahir setelah 30 menit Tali pusat putus akibat Retensio
- perdarahan segera traksi berlebihan plasenta
- uterus berkontraksi dan keras Inversio uteri akibat
tarikan
Perdarahan lanjutan
- Plasenta atau sebagian selaput tidak Uterus berkontraksi Retensi sisa
lengkap tetapi tinggi fundus plasenta
-perdarahan segera tidak berkurang
- Uterus tidak teraba Neurologenik syok Inversio uteri
- lumen vagina terisi massa Pucat dan limbung
- Tampak tali pusat (bila plasenta belum
lahir)
- Sub-involusi uterus Anemia Endometritis
- nyeri tekan perut bawah dan pada demam atau sisa
uterus fragmen
- Perdarahan sekunder plasenta x`
2. Klasifikasi
4. Manifestasi klinis
Kehilangan darah Tekanan darah Tanda dan gejala Derajat syok
500-1000 ml (10-15%) normal Palpitasi, pusing, terkompensasi
takikardi
1000-1500 ml (15-25%) Sedikit Kelemahan, ringan
menurun berkeringat,
takikardi
1500-2000 ml Menurun ( 70- Gelisah, pucat, Sedang
80 mmhg) oligouria
2000-3000 ml Sangat Kolaps, air hunger, berat
menurun (50- anuria
70 mmhg)
5.