Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SEJARAH WAJIB

KD 2

TUGAS 2
1. Pengaruh Penyebaran Islam di Bidang Politik

Seperti yang kita tahu, penyebaran budaya Islam di Indonesia berlangsung secara damai.
Islam berkembang lewat perantaraan bahasa Arab. Pada perkembangannya, terjadi proses saling
pengaruh antara Islam yang sudah terakulturasi dengan budaya lokal dengan Islam yang baru
masuk dari wilayah Timur Tengah.
Maka dari itu pengaruh penyebaran Islam di bidang Politik antara lain :
 Sistem pemerintahan masih berbentuk kerajaan tetapi namanya berubah menjadi
Kesultanan.
 Raja berganti gelar Menjadi Sultan
 Para Pemimpinnya di sebut Khalifah
 Agama Islam dalam waktu yang relatif cepat, ternyata agama Islam dapat diterima
dengan baik oleh sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari rakyat jelata hingga
raja-raja.
Sehingga penganut agama ini pada akhir abad ke-6 H (abad ke 12 M) dan tahun-tahun
selanjutnya, berhasil menjadi kekuatan muslim Indonesia yang ditakuti dan diperhitungkan.
Masuknya pengaruh Islam di Indonesia memberikan dampak dalam berbagai kehidupan
masyarkat Indonesia apabila diperhatikan, maka terlihat bahwa perkembangan agama Islam di
Indonesia memberikan pengaruh hingga saat sekarang dan itu tidak lepas dari perjalanan sejarah
bangsa Indonesia. Adapun pengaruh yang dapat terlihat akibat perkembangan agama Islam di
Indonesia sebagai berikut :
a. Bidang Sosial Politik Dalam bidang sosial politik, perkembangan agama Islam
membuat letak geografis kota-kota yang mejadi pusat kerajaan berada diwilayah atau muara
sungai yang besar seperti Samudera Pasai, Pidie, Aeh, Demak, Banten, Ternate, Goa dan
Makasar merupakan pusat kerajaan yang bercorak maritim.
Dengan demikian, masyarakatnya lebih menggantungkan kehidupan pada perdagangan
sementara untuk kekuatan militernya dititikberatkan pada angkatan laut. Dari segi tata kota,
umumnya ota-kota di atas terdiri dari tempat peribadatan (masjid), pasar, tempat tinggal
penguasa (kraton) serta perkampungan penduduk. Perkampungan penduduk itu sendiri terbagi
berdasarkan status social ekonomi, keagamaan, kekuasaan dalam pemerintahan. Umumnya,
perkampungan untuk pedagang asing ditentukan oleh penguasa kota. Adapun perkampungan-
perkampungan yang ada diberi nama berdasarkan fungsi dalam pemerintahan. Dalam kehidupan
pendudukan, masyarakat kota-kota kerjaan Islam itu terbagi juga dalam stratifikasi, yaitu sebagai
berikut
 1. Golongan raja dan keluarga. Mereka ini adalah golongan penguasa. Umumnya, para
penguasa Islam ini menggunakan gelar sultan. Gelar sultan sendiri dipakai untuk pertama kali di
Indonesia oleh Sultan Malik As-Saleh.
 2. Golongan elit, yaitu kelompok lapisan atas. Mereka ini terdiri atas golongan tentara,
ulama dan para saudagar. Dalam golongan ini, kaum ulama merupakan kelompok yang
menempati peran yang sangat penting. Di antara mereka terdapat orang-orang yang dianggap
wali yang menjadi penasehat para sultan.
 3. Golongan orang kebanyakan. Mereka ini merupakan lapisan masyarakat yang
terbesar. Golongan ini dalam masyarakat Jawa disebut wong cilik. Mereka terdiri atas para
pedagang, petani, tukang, nelayan serta pejabat rendahan.
 4. Golongan budak. Mereka ini umumnya berkerja di lingkungan istana maupun
bangsawan. Umumnya mereka berkerja di lingkungan ini karena mereka tidak mampu mebayar
hutang dan tawanan perang. Dalam system birokrasi pemerintahan Islam, seorang pemimpin
Negara juga merangkap sebagai pemimpin agama.

2. Pengaruh Penyebaran Islam di Bidang Sosial dan Budaya

Hindu Budha lebih dulu masuk di Nusantara daripada Islam, namun dengan mudahnya
Islam dapat masuk dan membaur di antara masyarakat Indonesia. Hal ini di karena kan Islam
masuk secara damai, sehingga kaum Pribumi dengan mudahnya dapat menerima ajara Islam.
Akan tetapi karena Kebudayaan yang berkembang di masyarakat Indonesia begitu kuat ,maka
berkembangnya kebudayaan islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang
sudah ada. Hingga terjadilah Akulturasi Budaya, antara kebudayaan Pra-Islam dengan
Kebudayaan Islam.
 Contoh Pengaruh Islam di bidang sosial dan budaya:
1. Seni Bangunan
Seni dan arsitektur bangunan islam di Indonesia sangatlah unik dan akulturatif. Seni
bangunan yang merupakan ciri khas Islam adalah Masjid dengan menaranya,dan Makam.
 Masjid merupakan tempat ibadah bagi orang-orang yang beragama islam. Bangunan
masjid merupakan contoh akulturasi antara kebudayaan islam dan kebudayaan nenek moyang.
Oleh sebab itu masjid yang berada di indonesia berbeda dengan masjid yang berada di negara
lain. Contohnya adalah bentuk nya yang menyerupai bangunan candi,yang merupakan budaya
nenek moyang. Selain itu masjid di indonesia jarang yang memiliki menara sebagai tempat
mengumandangkan adzan, hal ini karena di gantikan oleh bedhug atau kentongan sebagai
pertanda waktu sholat, baru kemudian adzan di kumandangkan.
 Makam adalah adalah lokasi dikebumikannya jasad seseorang pasca meninggal dunia.
Setelah pengaruh Islam, makam seorang berpengaruh tidak lagi diwujudkan ke dalam bentuk
candi melainkan sekadar cungkup. Lokasi tubuh dikebumikan ini ditandai pula batu nisan. Nisan
merupakan bentuk penerapan Islam di Indonesia. Nisan Indonesia bukan sekadar batu,
melainkan terdapat ukiran penanda siapa orang yang dikebumikan.
2. Aksara dan Seni Sastra
Dalam aksara Islam terkenal dengan tulisan kaligrafi arab bahkan tulisan kaligrafi di
abadikan dalam seni ukir. Dan dalam seni sastra, islam meninggalkan beberapa jenis
sastra,antara lain:
 Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng,yang ditulis
dalam bentuk karangan atau prosa. Contohnya: Hikayat Iskandar Zulkarnain,Hikayat si
Miskin,Hikayat 1001 Malam.
 Babad hampir sama dengan hikayat. Penulisannya seperti penulisan sejarah tapi
berdasarkan fakta. Jadi isinya campuran antara fakta sejarah, mitos, dan kepercayaan. Contohnya
: babad Tanah Jawi,Babad Cirebon,Babad Mataram dan Babad surakarta.
 Syair berasal dari perkataan arab, untuk menamakan karya sastra yang berupa sajak-
sajak yang terdiri atas empat baris setiap baitnya. Contohnya : Syair Sang Tua.
 Suluk merupakan karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya menjelaskan
tasawufnya. Contohnya : Suluk sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk malang sumirang.
3. Kesenian
 Seudati merupakan tarian dari Aceh yang di bawakan oleh delapan orang
dengan melantunkan syair yang isinya Sholawat Nabi. Kata Seudati berasal dari kata Syaidati
yang artinya permainan orang-orang besar.
 Wayang pertunjukan wayang sudah ada dejak zaman Hindu-Budha ,akan tetapi pada
zaman islam kesenian ini terus di kembangkan sebagai sarana untuk berdakwah. Kemudian dari
cerita Amir Hamzah muncullhah Wayang Golek.
 Permainan Debus merupakan tarian yang pada puncak acara, para penari menusukan
benda tajam ketubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini di awali dengan pembacaan ayat-
ayat dalam Al-Quran dan Sholawat Nabi.
 Selain contoh diatas, masih terdapat bentuk lain dari akulturasi kebudayaan pra-Islam
dengan kebudayaan Islam, yang masih di terapkan dalam masyarakat Indonesia sampai sekarang,
antara lain sebagai berikut :
 Sungkeman. Kebiasaan ini berasal dari pulau Jawa yang umumnya dilakukan pada
saat Hari Raya dan pada upacara pernikahan, tetapi kadang kala dilakukan juga setiap kali
bertemu.
 Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang
kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein bin Ali bin Abi
Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada
tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
 Maulid Nabi adalah kenduri yang dilakukan dalam rangka memperingati hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW.

3. Pengaruh di bidang Agama

Pengaruh ini dapat dilihat dengan banyakny pemeluk agama islam diIndonesia. Oleh sebab itu
Indonesia disebut negara bermayoritas agama Islam.
-Pengaruh Budaya, Adat Istiadat dan Seni
Kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara
tahlilan, syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik
seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan shalawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang
seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh
arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur Tengah.

4. Pengaruh dalam Bidang Politik

Pengaruh ini dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
seperti konsep khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti
Aceh, Mataram. Demak, Banten dan Tidore.

5. Pengaruh di bidang ekonomi

Daerah-daerah pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang
menerapkan konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal
jariyah yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni yatim, piatu, fakir dan miskin.
Hal itu membuat perekonomian umat Islam semakin berkembang

KD 3

Anda mungkin juga menyukai