STRATEGI INSTRUKSIONAL :
Pendahuluan Moderator:
1. Salam pembuka
2. Menyampaikan tujuan
penyuluhan
Materi
Pemateri 3:
Penutup Moderator:
1. Menyampaikan kesimpulan
2. Tanya jawab
3. Salam penutup
EVALUASI :
KRITERIA EVALUASI :
DAFTAR PUSTAKA :
3. Mempercepat penyembuhan
6. Mencegah perdarahan
1. Hemostasis
2. Inflamasi
3. Proliferasi atau granulasi
4. Remodeling atau maturasi
1. Hemostasis
Pada penyembuhan luka kerusakan pembuluh darah harus ditutup. Pada proses
penyembuhan luka platelet akan bekerja untuk menutup kerusakan pembuluh darah
tersebut. Pembuluh darah sendiri akan konstriksi dalam berespon terhadap injuri tetapi
spasme ini biasanya rilek. Platelet mensekresi substansi vasokonstriktif untuk membantu
proses tersebut.
Dibawah pengaruh adenosin diphosphat (ADP) kebocoran dari kerusakan jaringan akan
menimbulkan agregasi platelet untuk merekatkan kolagen. ADP juga mensekresi faktor
yang berinteraksi dengan dan merangsang pembekuan intrinsik melalui produksi
trombin, yang akan membentuk fibrin dari fibrinogen. Hubungan fibrin diperkuat oleh
agregasi platelet menjadi hemostatik yang stabil. Akhirnya platelet juga mensekresi
sitokin seperti ”platelet-derived growth factor”. Hemostatis terjadi dalam waktu
beberapa menit setelah injuri kecuali ada gangguan faktor pembekuan.
2. Inflamasi
Secara klinik, inflamasi adalah fase ke dua dari proses penyembuhan yang menampilkan
eritema, pembengkakan dan peningkatan suhu/hangat yang sering dihubungkan dengan
nyeri, secara klasik ”rubor et tumor cum calore et dolore”. Tahap ini biasanya
berlangsung hingga 4 hari sesudah injuri. Pada proses penyembuhan ini biasanya terjadi
proses pembersihan debris/sisa-sisa. Ini adalah pekerjaan dari PMN’s
(polymorphonucleocytes). Respon inflamasi menyebabkan pembuluh darah menjadi
bocor mengeluarkan plasma dan PMN’s ke sekitar jaringan. Neutropil memfagositosis
sisa-sisa dan mikroorganisme dan merupakan pertahanan awal terhadap infeksi. Mereka
dibantu sel-sel mast lokal. Fibrin kemudian pecah sebagai bagian dari pembersihan ini.
Tugas selanjutnya membangun kembali kompleksitas yang membutuhkan kontraktor. Sel
yang berperan sebagai kontraktor pada penyembuhan luka ini adalah makrofag.
Makrofag mampu memfagosit bakteri dan merupakan garis pertahan kedua. Makrofag
juga mensekresi komotaktik yang bervariasi dan faktor pertumbuhan seperti faktor
pertumbuhan fibrobalas (FGF), faktor pertumbuhan epidermal (EGF), faktor
pertumbuhan beta trasformasi (tgf) dan interleukin-1 (IL-1).
Supervisor Cell
Proliferation Hari 4 – 21 Macrophages Specific laborers at
Granulation Lymphocytes the site:
Angiocytes Plumber
Neurocytes Electrician
Framers
Contracture Fibroblasts Roofers and Siders
Keratinocytes
Remodelers
Remodeling Hari 21 – 2 tahun Fibrocytes
1. Usia
Proses penyembuhan luka akan lebih lama seiring dengan bertambahnya usia. Hal
yang mempengaruhi adalah penurunan jumlah elastin dan proses regenarasi kolagen
yang berkurang akibat penurunan metabolisme sel.
2. Berat Badan
3. Penyakit Komplikasi
Adanya penyakit tertentu yang dapat meningkatkan resiko gagal sembuh seperti DM,
hipertensi, anemia, kanker.
4. Riwayat merokok
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan gangguan pembuluh darah sehingga
menurunkan perfusi jaringan
5. Pengobatan
6. Psikososial
Kondisi pasien stress dapat mengganggu proses penyembuhan sebagai akibat dari
aktivitas ACTH yang menstimulasi glukokortikoid, kortisol dan hidrokortison yang
dapat menghambat regenarasi sel.
Modern Konvensional
5. Balutan modern memiliki prinsip kerja 1. Balutan konvensional menggunakan kasa
dengan menjaga kelembaban dan sebagai balutan utama. Balutan ini
kehangatan area luka. termasuk material pasif dengan fungsi
utamanya sebagai pelindung, menjaga
kehangatan dan menutupi penampilan
yang tidak meyenangkan. Disamping itu
balutan kasa juga dipakai untuk
melindungi luka dari trauma,
mempertahankan area luka, atau untuk
penekanan luka dan area sekitar luka dan
mencegah kontaminasi bakteri.
2. Pada luka yang basah dan luka yang 2. Balutan tradisional kurang dapat menjaga
cenderung kering digunakan Hidrogel kelembaban karena NaCl akan menguap
(Duoderm gel). Gel yang terbentuk pada sehingga kasa menjadi kering. Kondisi
luka mudah dibersihkan dan dapat kering menyebabkan kasa lengket pada
memberikan lingkungan yang lembab luka sehingga mudah terjadi trauma
pada luka. Kondisi ini dapat ulang. Kekurangan kasa dalam menjaga
meningkatkan proses angiogenesis, kelembaban lingkungan luka
proliferasi sel, granulasi dan epitelisasi menyebabkan masa perawatan luka yang
memanjang.
3. Biaya perawatan luka dengan teknik 3. Biaya perawatan luka dengan teknik
modern lebih mahal konvensional lebih murah
4.
E. Perawatan Luka Di Rumah
1. Infeksi