Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEJADIAN DIARE

AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS KADUNGORA KABUPATEN GARUT


TAHUN 2012

Gilang Chandra Setia, Agus Mi’raj Darajat, Siti Jundiah

ABSTRAK

Pada tahun 2009 sampai dengan 2011 kasus diare di Puskesmas Kadungora menunjukan angka yang
tinggi dan terus meningkat yaitu pada tahun 2009 jumlah penderita diare sebanyak 1.641 penderita dan
diare pada balita sebanyak 635, tahun 2010 adalah 1.335 penerita dan diare pada balita sebanyak 721
penderita dan pada tahun 2011 adalah 1.514 penderita dan balita sebanyak 744 penderita
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian diare
akut pada balita di Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut tahun 2012. Dalam Penelitian ini digunakan
metode deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
yang memiliki balita yang menderita diare akut di Puskesmas Kadungora. Jumlah sampel dalam penelitian
ini sebanyak 61 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan data sekunder dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas data. Analisa
yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi scquare. Hasil penelitian menunjukan
sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 67,2%, sebagian besar responden
mempunyai sikap unfavorabel sebanyak 60,7%, sebagian besar responden sebanyak 54,1% terjadi diare,
ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare akut pada balita di puskesmas Kadungora
dengan hasil P value 0,000 < 0,05 dan ada hubungan sikap ibu dengan kejadian diare akut pada balita
di puskesmas Kadungora kabupaten Garut Dengan hasil P value 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil peneli-
tian tersebut maka disarankan kepada petugas kesehatan khususnya petugas Puskesmas Kadungora untuk
meningkatkan pengetahuan orangtua balita tentang pencegahan dan pengobatan penyakit diare dengan
pendidikan kesehatan, konseling dan penyuluhan.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Diare, Balita

ABSTRACT

In 2009 to 2011 cases of diarrhea in health centers showed Kadungora numbers are high and continue to
increase in 2009 as the number of 1641 patients with diarrhea and diarrhea in young children as much
as 635, the year 2010 was 1335 Penerita and diarrhea in young children, and as many as 721 patients in
2011 is 1514 people and as many as 744 patients toddlers This study aimed to determine the relationship
of knowledge and attitudes of women with acute diarrhea in infants Kadungora Garut Health Center in
2012. In this research used descriptive method correlative with cross sectional approach. The population in
this study were mothers of children under five suffering from acute diarrhea in health centers Kadungora.
The number of samples in this study were 61 people with accidental sampling techniques. Data collection
using questionnaires and secondary data with first tested the validity and reliability of data. The analysis
is used univariate and bivariate analysis with chi scquare. The results showed the majority of respondents
have less knowledge as much as 67.2%, the majority of respondents have unfavorabel attitude as much as
60.7%, the majority of respondents 54.1% diarrhea, there is a relationship between knowledge of mothers
with acute diarrhea in infants Kadungora clinic with the results of P value 0.000 <0.05 and there is a ma-
ternal attitude with acute diarrhea in infants Kadungora Garut district health centers with the results of P
value 0.000 <0.05. Based on these results it is suggested that health officials especially Kadungora health
center to increase parental knowledge about the prevention and treatment of infant diarrhea with health
education, counseling and education.

Keywords: Knowledge, Attitude, Diarrhea, Toddler


Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

PENDAHULUAN kesehatan keluarga. Menurut Benyamin Bloom (1908)


Di negara berkembang,anak-anak menderita diare lebih dalam Notoatmodjo (2005), perilaku dibagi 3 domain, ini
dari 12 kali per tahun dan hal ini yang menjadi penyebab diukur dari pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan
kematian sebesar 15-34% dari semua penyebab kematian praktek (practice). Pada peneliti ini difokuskan kepada pen-
(Aman 2004 dalam Zubiret al, 2006). Di negara berkem- getahuan dan sikap ibu karena pengetahuan ibu dan sikap
bang, anak-anak balita mengalami rata-rata 3-4 kali ke- ibu sangat berpengaruh dalam terjadinya penyakit diare.
jadian diare per tahun tetapi di beberapa tempat terjadi Bila pengetahuan ibu baik, maka ibu akan mengetahui cara
lebih dari 9 kali kejadian diare per tahun atau hampir 15- merawat anak sakit diare di rumah dan ibu juga akan men-
20% waktu hidup anak dihabiskan untuk diare (Soebagyo, getahui tentang tanda-tanda untuk membawa anak berobat
2008). atau merujuk ke sarana kesehatan.Pengetahuan merupakan
Penyakit diare di Indonesia merupakan salah satu ma- salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
salah kesehatan masyarakat yang utama, hal ini disebabkan Pengetahuan berpengaruh terhadap praktek baik secara
karena masih tingginya angka kesakitan diare yang men- langsung maupun tidak langsung melalui perantara sikap.
imbulkan banyak kematian terutama pada balita. Di Indo- Sedangkan sikap merupakan perasaan seseorang untuk
nesia dilaporkan terdapat 1,6 sampai 2 kejadian diare per mendukung atau tidak mendukung terhadap objek tertentu
tahun pada balita,sehingga secara keseluruhan diperkirakan (Mansyoer, 2006).
kejadian diare pada balita berkisar antara 40 juta setahun
dengan kematian sebanyak 200.000-400.000 balita. METODOLOGI PENELITIAN
Data yang penulis dapatkan dari profil dinas kesehatan Jenis Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kore-
kabupaten Garut tahun 2011 angka kejadian diare berada latif dengan pendekatan cross sectional.Variabel dependen
diurutan ke-6 dari 10 penyakit terbesar di kabupaten Garut dalam penelitian ini adalah kejadian diare akut dan Variabel in-
yaitu 96.249 kasus (4,54%) dari 1.354.139 kasus (Dinkes dependen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap.
Kabupaten Garut, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang
Puskesmas Kadungora merupakan salah satu Puskes- di diagnosa diare kadungora di wilayah kerja Puskesmas
mas yang terdapat di Kabupaten Garut. Data yang penulis kadungora yang jumlah pasien selama tahun 2011 adalah
dapatkan tentang kasus diare di Puskesmas kadungora dari 1.514 penderita dan balita sebanyak 744 penderita.sampel
tahun 2009 sampai dengan 2011 menunjukkan angka yang kasus adalah 61 orang Adapun teknik pengambilan sampel
tinggi dan terus meningkat.Pada tahun 2009 jumlah pend- dalam penelitian ini adalah accidental sampling.
erita diare sebanyak 1.641 penderita dan diare pada balita Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pene-
sebanyak 635, tahun 2010 adalah 1.335 penerita dan diare litian ini yaitu data primer dengan menggunakan metode
pada balita sebanyak 721 penderita dan pada tahun 2011 kuesioner dengan jenis instrument dalam bentuk pertan-
adalah 1.514 penderita dan balita sebanyak 744 penderita yaan tertutup untuk memperoleh data pengetahuan, sikap
(Profil Puskesmas Kadungora, 2011). ibu dan data sekunder yaitu data yang ada di Puskesmas
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita Kadungora yang berkaitan dengan kejadian diare akut.
mencret-mencret, tinjanya encer,dapat bercampur darah Pertanyaan dalam angket ini berjumlah 20 soal mengenai
dan lendir kadang disertai muntah-muntah. Sehingga diare pengetahuan dan 11 soal mengenai sikap. Penulis meng-
dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui gunakan pertanyaan favorable (pertanyaan positif) dan per-
tinja. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tanyaan unfavorable (pertanyaan negatif).
tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama Uji validitas dilakukan kepada 19 responden di Puskes-
pada bayi dan anak-anak usia di bawah lima tahun (Um- mas Rancasalak karena Puskesmas tersebut memiliki kara-
muauliya. 2008). Penyebab diare pada balita lebih bera- kteristik yang sama dengan Puskesmas Kadungora.
gam. Bisa karena infeksi bakteri, virus, dan amuba. Bisa Berdasarkan hasil uji validitas tersebut didapatkan 2
jadi juga akibat salah mengonsumsi makanan. Protein susu pertanyaan dari pengetahuan yang nilainya kurang dari 0,3
sapi merupakan bahan makanan terbanyak penyebab diare. sehingga tidak valid, akhirnya 2 pertanyaan dibuang dan per-
Makanan lain penyebab timbulnya alergi ialah ikan, telur, tanyaan sikap valid semua. Hasil uji validitas instrument dari
dan bahan pewarna atau pengawet (Melanicyber 2008). 18 item pertanyaan yang valid pada pengetahuan dan 11 per-
Penyakit diare merupakan suatu penyakit yang berba- tanyaan dari sikap, didapatkan nilai r hitungnya antara 0,355
sis lingkungan. Ada 2 faktor yang dominan yaitu sarana air sampai dengan 0,789.Sehingga jumlah pertanyaan yang
bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan ber- dipakai dalam instrument penelitian menjadi 29 item per-
interaksi bersama dengan prilaku manusia yang tidak sehat. tanyaan. hasil reliabilitas instrument hasil dikonsultasikan
Ada beberapa perilaku yang dapat meningkatkan resiko didapatkan nilai R = 0,71 untuk jumlah responden sebanyak
terjadinya diare yaitu tidak memberikan ASI secara penuh 19 orang, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.
hingga umur 4-6 bulan pertama dari kehidupan, menggu- Analisis univariat terhadap variabel pengetahuan, si-
nakan botol susu, menyimpan makananmasak pada suhu kap, dan kejadian diare sedangkan analisis bivariat ter-
kamar, air minum tercemar pada bakteri tinja, tidak men- hadap hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan
cuci tangansesudah BAB, sebelum menjamah makanan kejadian diare akut pada balita di Puskesmas Kadungora
(Depkes RI, 2008). Pengetahuan dan sikap ibu tentang Kabupaten Garut tahun 2012,diuji dengan menggunakan
penyakit diare berpengaruh pada perilaku ibu dan masalah uji hubungan melalui statistik koefisiensi kontingensi dari
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

chi-square. Terjadi Diare 33 54,1


HASIL PENELITIAN Tidak Terjadi Diare 28 45,9
Total 61 100
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa kejadian diare di
di Puskesmas Kadungora Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut, sebagian besar
Karakteristik Frekwensi Persentase responden atau sebanyak 33 responden (54,1%) terjadi di-
are sedangkan setengah dari responden atau 28 responden
Umur
(45,9%) tidak terjadi diare.
<= 25 Tahun 39 63,9
> 25 Tahun 22 36,1 Tabel 4.5
Total 61 100 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian
Diare Akut di Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut
Pendidikan
Kepatuhan
SD 37 60,7 Pengetahuan Total P-Value
SMP 12 19,7 Terjadi Tdk terjadi
SMA 10 16,4 Kurang 29 (70,7%) 12 (29,3%) 41 (100%)
PT 2 3,3
Total 61 100 Cukup 4 (28,6%) 10 (71,4%) 14 (100%)
0,000
Pekerjaan Baik 0 (0%) 6 (100%) 6 (100%)
Ibu Rumah Tangga 45 73,8 Total 33 (54,1%) 28 (45,9) 61 (100%)
Wiraswasta 10 16,4
Pegawan Swasta 4 6,6 Tabel 4.5 di atas menunjukkan hasil Chi-square hubun-
PNS 2 3,3 gan pengetahuan ibu dengan kejadian diare akut pada balita
Total 61 100 di puskesmas Kadungora kabupaten Garut Dengan hasil
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian P value 0,000 < 0,05 maka, H0 ditolak yang bertarti ada
besar responden berusia <=25 Tahun (63.9%), sebagian be- hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare akut pada
sar responden (60,7%) berpendidikan SD dan bekerja seb- balita.
agai ibu rumah tangga (73,8%). Tabel 4.6
Tabel 4.2 Hubungan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare Akut pada Balita di Pusk-
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Kejadian Diare esmas Kadungora Kabupaten Garut
di Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut Kepatuhan
Sikap Total P-Value
Pengetahuan Frekwensi Persentase Terjadi Tdk terjadi
Cukup 41 67,2 Unfavorable 29 (78,4%) 8 (21,6%) 37 (100%)
Kurang 14 23,0
Baik 6 9,8 Favorable 4 (16,7%) 20 (83,3%) 24 (100%)
Total 61 100 0,000
Total 33 (54,1%) 28 (45,9%) 61 (100%)
Tabel 4.2 di atas menunjukkan sebagian besar responden
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 41 responden Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil Chi-square hubun-
atau 67,2%, sebagian kecil responden mempunyai pengeta- gan sikap ibu dengan kejadian diare akut pada balita di pusk-
huan cukup 14 responden atau 23,0%, sedangkan sebagian esmas Kadungora kabupaten Garut Dengan hasil P value
0,000 < 0,05 maka, H0 ditolak yang berarti ada hubungan
kecil responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 6
sikap ibu dengan kejadian diare akut pada balita.
responden atau 9,8%. 7 Pembahasan
Tabel 4.3 Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan ibu yang
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu tentang Kejadian Diare di Puskesmas
Kadungora Kabupaten Garut mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 41 responden
atau 67,2%, ibu yang mempunyai pengetahuan cukup 14
Pengetahuan Frekwensi Persentase
responden atau 23,0%, sedangkan ibu yang mempunyai
Unfafvorable 37 60,7 pengetahuan baik sebanyak 6 responden atau 9,8%.
Favorable 24 39,3
Total 100 100 Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan
hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa ham- terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pir sebagian responden mempunyai sikap favorabel seban- panca indera manusia, sebagian besar pengetahuan manusia
yak 24 responden atau 39,3% sedangkan sebagian besar diperoleh melalui mata (penglihatan) dan telinga (penden-
responden mempunyai sikap unfavorabel sebanyak 37 re- garan).
sponden atau 60,7%. Berdasarkan tabel 4.2 tampak bahwa tingkat pengeta-
Tabel. 4.4 huan klien tentang kejadian diare akut di Puskesmas Ka-
Distribusi Frekuensi Kejadian Diare di Puskesmas Kadungora dungora menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai penge-
Kabupaten Garut tahuan kurang sebanyak 41 responden atau 67,2%, ibu yang
Pengetahuan Frekwensi Persentase
mempunyai pengetahuan cukup 14 responden atau 23,0%,
sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik seban-
yak 6 responden atau 9,8%.
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

Umur merupakan variabel yang selalu diperhatikan Diare akut disebabkan oleh banyak faktor antara lain
dalam penelitian-penelitian epidemiologi yang merupakan infeksi, makanan, efek obat, imunodefisiensi dan keadaan-
salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan. Umur keadaan tertentu. (Mansjoer et al, 2000, Asnil et al, 2003).
adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam tahun yang Mula-mula anak balita menjadi cengeng, gelisah, suhu
dihitung sejak dilahirkan sampai berulang tahun yang tera- badan meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada
khir. Pada penelitian ini sebagian besar responden berusia kemudian timbul diare. Tinja cair, mungkin disertai len-
<=25 Tahun (63.9%) dan hampir sebagian responden beru- dir atau lendir dan darah. Warna tinja makin lama berubah
sia >25 tahun (36,1%). kehijau-hijauan karena tercampur empedu, karena sering-
Menurut (Notoatmodjo, 2003) Pendidikan atau tingkat nya defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena tinja makin
pendidikan juga mempengaruhi persepsi seseorang untuk lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat, yang
lebih menerima ide-ide dan teknologi baru (SDKI, 1997). berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama
Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mem- diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan atau sesu-
pengaruhi persepsi seseorang. Karena dapat membuat dah diare. (Ngastiyah, 1997, Mansjoer et al, 2000, Asnil et
seseorang untuk lebih mudah mengambil keputusan dan al, 2003). Anak-anak yang tidak mendapatkan perawatan
bertindak. Pada penelitian ini sebagian besar responden yang baik selama diare akan jatuh pada keadaan-keadaan
(60,7%) berpendidikan SD sehingga hal ini mempengaruhi seperti dehidrasi, gangguan keseimbangan asam-basa, hi-
tingkat pengetahuan responden tentang kejadian diare pada poglikemia, gangguan gizi, gangguan sirkulasi. (Asnil et
balita. al, 2003).
Dilihat dari faktor pekerjaan, seseorang yang sibuk beker- Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil Chi-square
ja biasanya terlalu disibukan oleh pekerjaan sehingga sangat hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare akut pada
berisiko untuk terjadinya gangguan kesehatan pada mata. Dari balita di puskesmas Kadungora kabupaten Garut Dengan
hasil penelitian mengenai pekerjaan didapatkan sebagian be- hasil P value 0,000 < 0,05 maka, H0 ditolak yang bertarti
sar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (73,8%). Ibu ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare akut
rumah tangga biasanya sibuk mengurusi anak serta rumah pada balita.
tanggannya, sehingga menyebabkan pengetahuannya banyak Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau
yang kurang dan dengan pengetahuan dan sikap kurang baik hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang di-
itu memungkinkan untuk terjadinya diare. milikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan
ibu yang mempunyai sikap favorabel sebanyak 24 respon- pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
den atau 39,3% sedangkan ibu yang mempunyai sikap un- perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pen-
favorabel sebanyak 37 responden atau 60,7%. getahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran
Menurut Saifuddin Azwar, 2002. Sikap merupakan (telinga), dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan se-
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang ter- seorang terhadap objek mempunyai intensita atau tingkat
hadap suatu stimulus atau obyek. Beberapa batasan lain yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2010). Yang mana hal
tentang sikap ini dapat dikutipkan sebagai berikut : dari ba- ini dipengaruhi oleh karakteristik responden diantaranya
tasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa manifestasi usia, pendidikan dan pekerjaan.
sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.Si- mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 41 responden
kap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian atau 67,2%, ibu yang mempunyai pengetahuan cukup 14
reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan responden atau 23,0%, sedangkan ibu yang mempunyai
sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional ter- pengetahuan baik sebanyak 6 responden atau 9,8%. Pen-
hadap stimulus sosial. getahuan ibu sangat berpengaruh dalam terjadinya penyakit
Pada umumnya, seseorang cenderung untuk memiliki diare. Bila pengetahuan ibu baik, maka ibu akan menge-
sikap yang konformis atau searah dengan sikap yang diang- tahui cara merawat anak sakit diare di rumah dan ibu juga
gapnya penting. Dengan demikian ibu yang kurang baik akan mengetahui tentang tanda-tanda untuk membawa anak
sikapnya dalam pelaksanaan diare berarti tidak mendukung berobat atau merujuk ke sarana kesehatan. Pengetahuan
praktek ibu dalam pelaksanaan diare. merupakan salah satu factor yang mempengaruhi perilaku
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang. Pengetahuan berpengaruh terhadap praktek baik
kejadian diare di Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut, secara langsung maupun tidak langsung melalui perantara
sebanyak 33 responden atau 54,1% terjadi diare sedangkan sikap.
28 responden atau 45,9% tidak terjadi diare. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
Diare menurut definisi Hippocrates adalah buang air be- rumus Chi-square mengenai hubungan pengetahuan ibu
sar dengan frekuensi yang tidak normal (meningkat), kon- dengan kejadian diare akut pada balita di puskesmas Ka-
sistensi tinja menjadi lebih lembek atau cair. (Bagian Ilmu dungora kabupaten Garut Dengan hasil P value 0,000 <
Kesehatan Anak FK UI, 2003). Klasifikasi diare berdasarkan 0,05 maka, H0 ditolak yang berarti ada hubungan sikap ibu
lama waktu diare terdiri dari diare akut, diare persisten dan dengan kejadian diare akut pada balita.
diare kronis. (Asnil et al, 2003). Dalam penelitian ini yang Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa ibu
menjadi responden hanya balita yang mengalami diare akut. yang mempunyai sikap favorabel sebanyak 24 responden
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

atau 39,3% sedangkan ibu yang mempunyai sikap unfa- untuk memberikan dorongan tambahan serta meminta
vorabel sebanyak 37 responden atau 60,7%. Hal ini di- bantuan keluarga untuk memantau balitanya sehingga
pengaruhi oleh pengetahuan klien yang sebagian besar balita tidak terjadi diare dan memberikan perawatan ke-
responden berpengetahuan kurang baik mengingat sikap pada yang sakit diare akut dengan melakukan kunjun-
didasari oleh pengetahuan sehingga pengetahuan respon gan rumah (home visit), serta umumnya pada seluruh
yang kurang baik maka sikapnyapun cenderung akan pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kadungo-
lebih­ negatif. ra untuk meminimalisir terjadinya kejadian diare akut
Menurut Saifuddin Azwar, 2002. Sikap merupakan pada balita.
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang ter- 2. Bagi Masyarakat
hadap suatu stimulus atau obyek. Beberapa batasan lain Bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan pengeta-
tentang sikap ini dapat dikutipkan sebagai berikut : dari ba- huan dan sikap ibu karena dapat menimbulkan penyakit
tasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa manifestasi diare pada balita.
sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.Si- Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang
kap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian pengetahuan dan sikap ibu. Oleh karena itu, bagi penel-
reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan iti selanjutnya disarankan untuk menggali faktor-faktor
sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional ter- lain seperti faktor lingkungan, sosial ekonomi yang ber-
hadap stimulus sosial. hubungan dengan kejadian diare akut pada balita.
Hal ini sejalan dengan teori Perilaku kesehatan menu-
rut teori Lawrence Green (Notoamodjo, 2005) dipenga- DAFTAR PUSTAKA
ruhi oleh 3 faktor yaitu faktor predisposing, enabling dan Adzania M. 2004. Merawat balita itu mudah. Bandung :
reinforcing. Tetapi faktor yang paling berpengaruh adalah Nexx media Inc.
Faktor predisposing yang meliputi pengetahuan, sikap nilai Andrianto P. 2003. Penatalaksanaan dan Pencegahan Diare
tradisi , umur, pendidikan. Dari kelima hal tersebut penge- akut, edisi 2. Jakarta : EGC.
tahuan dan sikap merupakan yang paling mendasar dalam Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
hal penularan maka kurangnya pengetahuan dan sikap Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
merupakan elemen yang mendasar untuk menuju perilaku Asnil P, Noerasid H, Suraatmadja S. Gastroenteritis akut.
seseorang terhadap pencegahan terjadinya diare akut. Bila Dalam: Suharyono, Boediarso aswitha, Halimun
pengetahuan dan sikap baik maka klien akan terhindar dari EM (editors). 2003.Gastroenterologi anak praktis.
penyakit diare tetapi sebaliknya bila pengetahuan dan sikap Jakarta : Balai penerbit FKUI.
klien kurang terhadap pencegahan diare akut pada balita Bagian Ilmu kesehatan anak FK UI. 2003. Ilmu Kesehatan
maka klien akan mudah terkena diare akut. Anak, jilid 1. Jakarta : Infomedika Jakarta.
Bambang Prasetyo dan Miftahul Jannah, 2005. Metode
SIMPULAN DAN SARAN penelitian kuantitatif teori dan aplikasi. Jakarta: PT
Simpulan Raja Grafindo persada.
Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik Behrman Richard. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Alih baha-
suatu kesimpulan sebagai berikut: sa: Moelia Radja Siregar & Manulang. Editor: Peter
1. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan Anugrah. Jakarta : EGC.
kurang, sebagian kecil responden memiliki pengeta- Budiarto,E. 2002. Pengantar epidemiologi. Jakarta : EGC.
huan cukup dan sebagian kecil responden memiliki Budiarto, E, 2002, Biostatistika untuk Kedokteran dan Ke-
pengetahuan yang baik. sehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.
2. Sebagian responden mempunyai sikap favorable/positif BKKBN., 2003. Kamus Istilah Kependudukan, KB & Ke-
dan sebagian besar responden mempunyai sikap unfa- luarga Sejahtera.Jakarta : BKKBN.
vorable/negative. DepKes. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare.
3. Sebagian besar responden atau sebanyak dan setengah Jakarta : Ditjen PPM dan PL.
dari responden tidak terjadi diare. Dinkes. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Garut. 2011.
4. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu den- Hidayat, A. Aziz Alimul. 2002. Metode Penelitian Keper-
gan kejadian dermatitis. awatan dan Teknik Analisa Data (Cetakan Ke-2).
Jakarta: Salemba Medika.
Saran Hidayat. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Ja-
1. Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas karta : Salemba Medika.
Setelah diketahui pengetahuan dan sikap ibu yang ber- http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/pengeta-
hubungan dengan kejadian diare akut pada balita, maka huan-dan-faktor-faktor-yang mempengaruhi/
diharapkan petugas pelayanan kesehatan lebih mening- http://www.depkes.go.id/downloads/SK1216-01.pdf
katkan dalam memberikan konseling pada pasien teru- Kaplan & Saccuzo. 1993. Pshycoloical Testing Principles,
tama meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu juga di- Appication, and Issues. California: Brooks/cole
harapkan peran aktif dari perawat kesehatan masyarakat Publishing Company Pacific Grove.
Mansjoer A, Suorohaita, Wardhani W, Setiawula W. 2000.
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

Kapita selekta kedokteran, edisi 3. Jakarta: Media


aresculapius.
Notoatmodjo.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan,. Ja-
karta: Rineka Cipta.
2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat,. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, 2003. Konsep Dan Penerapan Metodelogi Pene-
litian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pickering K. Larry, Snyder DJ. 2004. Gastroenteritis.
Dalam : Nelson textbook of pediatrics. Edisi 17.,
Behrman, Kliegman, Jensen. Editor. Amerika : Inter-
national edition.
Profil Puskesmas Kadungora, 2011.
Suandi IKG. 2000. Diit pada anak sakit. Jakarta : EGC.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R & D. Alfa beta : Bandung.
--------- 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prak-
tik Edisi Revisi VI (Cetakan Ke-13). Jakarta: Rineka
Cipta.
Sutoto, Indriyono. 2002. Kebijaksanaan pemberantasan pe-
nyakit Diare dalam pelita V. Jakarta : majalah Kes-
ehatan Masyarakat Indonesia.
STIKes Bhakti Kencana. 2009. Panduan Pennyusunan
Karya Tulis Ilmiah/Skripsi. Bandung.
Soebagyo, 2008. Diare Akut pada Anak. Surakarta : Uni-
versitas Sebelas Maret Press.
Soegeng Soegijanto. 2002. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa
dan Penatalaksanaan. Jakarta : Salemba Medika.
Trisnanta T. 2005. Manusia dan Kesehatan lingkungan. Ja-
karta : CV Panca Sejati.
Warouw PS. 2002. Hubungan faktor lingkungan dan sosial
ekonomi dengan morbiditas ISPA dan Diare. Direk-
torat penyehatan lingkungan. http : // digilib. Lit-
bang.Depkes. Go. Id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-
2002-sonny-836-lingkungan (diakses 3 Mei 2012).
Zubir, Juffrie, M., dan Wibowo, T., 2006. Faktor-Faktor
Risiko Kejadian Diare Akut. Sains Kesehatan Vol
19. No 3 .Jakarta

Anda mungkin juga menyukai