Anda di halaman 1dari 10

DAUN

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, umumnya berwarna hijau
(mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya
karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah
terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya
daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang meupakan sudut antara
batang daun dinamakan ketiak daun( axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat hijau
yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan
tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan Nampak hijau pula. Bagian tubuh
tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada
batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya
menjadi perang. Jadi daun yang telah tua, kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna
yang berbeda dengan daun yang masih segar.

 MORFOLOGI DAUN :

Daun sempurna tersusun dari tiga bagian: Upih daun atau pelepah daun (folius) tangkai daun
(petiolus) terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada
tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput., dan helai daun
(lamina) . Pelepah daun mendudukkan daun pada batang. Tangkai daun menghubungkan
pelepah atau batang dengan helai daun. Helai daun merupakan bagian terpenting dari
kebanyakan daun karena di sinilah fungsi utama daun sebagai organ fotosintetik paling
dominan bekerja.

Struktur Jaringan Penyusun daun


Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun.
Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk
jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.

a) Struktur Jaringan luar Daun


Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal
tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta
membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.

Bentuk helai daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal.
Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk
dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang.
Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.

Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga
dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.

Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa
pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil
dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu,
tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah
menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

 FUNGSI DAUN :

-Tempat terjadinya fotosintesis.


Pada tumbuhan dikotil, tempat fotosintesisnya berada di jaringan parenkim palisade, sedangkan
untuk tumbuhan monokotil, fotosintesisnya terjadi pada jaringan spons.

-Sebagai organ pernapasan.


Organ Pernafasan daun yaitu stomata, yang berfungsi sebagai organ respirasi

-Tempat terjadinya transpirasi.


Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas

-Tempat terjadinya gutasi.


Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun .

-Alat perkembangbiakkan vegetatif.


Misalnya pada tumbuhan cocor bebek.

 ANATOMI DAUN 1 :
 Epidermis

Epidermis pada daun merupakan lapisan sel hidup terluar. Jaringan ini terbagi menjadi
epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di
bawahnya.

 Jaringan mesofil

Jaringan Tiang atau jaringan palisade, jaringan ini mengandung banyak kloroplas yang
berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Salah satu ciri-ciri jaringan ini adalah Sel-sel
berbentuk silinder, dan tersusun rapat

Jaringan bunga karang

Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan
palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

 Berkas pembuluh angkut

Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan
dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium.
Pada akar, Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem
berfungsi sebagai sponsor penegak tumbuhan

Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan

 Stomata

Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara
untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat
hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan
hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain
stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang.

Stomata merupakan struktur bukaan yang terdapat sel penjaga di sampingnya. Pada
umumnya stomata terdapat di bawah permukaan daun, tetapi ada pula yang di atas maupun di
bawah. Pada tumbuhan teratai, stomata hanya terletak di bagian atas. Tanaman air tidak
memiliki stomata sama sekali, sedangkan tumbuhan rumput-rumputan memiliki stomata di
atas maupun di bawah. Bentuk sel penjaga pada stomata tanaman dikotil seperti kacang dan
berjumlah sepasang. Sel penjaga pada tanaman monokotil seperti rumput memiliki bentuk
stomata yang memanjang. Pada stomata juga terdapat sistem miselasi radial, yaitu serat
selulosa yang mengelilingi sel penjaga. Selolosa ini tidak elastis karena saat air diserap
strukturnya tidak membesar, melainkan memanjang.

 ANATOMI DAUN 2 :

Anatomi Daun
Macam jaringan yang menyusun daun pada dasarnya sama dengan jaringan yang menyusun
akar dan batang, yaitu epidermis, parenkim, dan jaringan pembuluh.

Epidermis. Terdapat pada bagian permukaan atas dan bawah daun. Epidermis berfungsi
melindungi jaringan yang terdapat di sebelah dalam. Pada permukaan daun, terdapat lapisan
kutikula yang berfungsi mencegah penguapan. Pada epidermis juga terdapat stomata, yaitu
lubung yang dibentuk oleh sel epidermis yang berubah bentuk. Sel tersebut disebut dengan
sel penjaga (guard cell).

Untuk tumbuhan darat yang posisi daunnya mendatar, umumnya stomata terdapat pada
epidermis permukaan bawah daun. Sedangkan untuk daun yang posisinya tegak, biasanya
stomata terletak pada kedua sisi permukaan daunnya. Pada tumbuhan yang daunnya terdapat
pada permukaan air, stomata terletak pada permukaan atas daun. Jumlah stomata pada setiap
jenis tumbuhan berbeda. Tumbuhan air biasanya memiliki lebih banyak stomata untuk
menambah penguapan air.

Parenkim. Terdapat di bawah epidermis. Parenkim dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
parenkim palisade dan spons. Kedua parenkim tersebut merupakan mesofil atau daging
daun. Pada parenkim ini terdapat banyak klorofil sehingga pada bagian inilah proses
fotosintesis berlangsung.

Ikatan Pembuluh. Terdiri atas xilem dan floem. Ikatan pembuluh atau vasis ini terdapat di
dalam tulang-tulang atau urat daun, yang tampak menonjol pada permukaan bawah daun.
Ikatan pembuluh ini merupakan lanjutan ikatan pembuluh pada batang dan akan berakhir
pada celah kecil yang terdapat pada tepi daun. Celah ini disebut hidatoda.
 STRUKTUR DAUN :

Struktur Daun

Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah
daun. Contoh daun yang memiliki bagianbagian
lengkap, antara lain daun pisang dan daun bambu. Di alam, kebanyakan tumbuhan memiliki
daun yang tidak lengkap. Misalnya, ada daun yang hanya terdiri

atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga; ada pula daun yang hanya terdiri
atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi
dan jagung. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh
pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari
pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk
jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan
membentuk susunan seperti jaring atau jala.

Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung, menjari, dan
sejajar. Perhatikan gambar di bawah ini! Carilah
jenis daun tersebut di lingkungan sekitarmu! Buktikan apakah sesuai dengan keterangan
dalam buku!

a. Menyirip.

Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yang
memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.

b. Melengkung.

Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang daun jenis ini
dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun
sirih, gadung, dan genjer.
c. Menjari.

Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya, tulang daun
pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.

d. Sejajar.

Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiaptiap ujung tulang daun
menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-rumputan.

 Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil

Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau
menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar 4.

Gambar 4.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil

Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 1
berikut

Tabel 1. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No Jaringan Letak Fungsi Ciri – Ciri
– Melindungi lapisan sel
di
Terdiri dari satu lapis sel
Menyusun lapisan bagian dalam dari
kecuali
a) Epidermis permukaan kekeringan.
tanaman Ficus (tanaman
atas dan bawah daun. – Menjaga bentuk daun
karet).
agar
tetap.
Zat kutin pada kutikula
Melapisi permukaan mencegah penguapan air
b) Kutikula Penebalan dari zat kutin.
atas dan bawah daun. melalui permukaan
daun.
– Sebagai jalan masuk
dan
keluarnya udara. Mulut daun pada
Melapisi permukaan
c) Stomata – Sel penjaga sebagai epidermis
atas dan bawah daun
pengatur dengan dua sel penutup
membuka dan
menutupnya stomata.
Rambut
Permukaan atas dan Alat tambahan pada
d) dan Alat pengeluaran.
bawah daun. epidermis
kelenjar
– Terdiri dari sel
parenkim,
banyak ruang antarsel.
– Kebanyakan
berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan

tiang) dan spons (jaringan


Di antara lapisan bunga karang).
epidermis Tempat berlangsungnya – Sel-sel jaringan tiang
e) Mesofil
atas dan fotosintesis. berbentuk
bawah. silinder, tersusun rapat,
dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga
karang
bentuknya tidak teratur,
bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas, susunannya
renggang.
f) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Menyirip atau menjari.

2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil

Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang
membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun Monokotil dapat Anda amati
pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil
Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun Monokotil, dijelaskan
dalam Tabel 2. berikut.
Tabel 2. Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No Jaringan Letak Fungsi Ciri – Ciri
– Melindungi lapisan
sel di
bagian dalam dari
Epidermis Lapisan Terdiri dari satu sel dengan
kekeringan.
a) dan permukaan atas penebalan
– Mencegah penguapan
kutikula dan bawah daun. dari zat kutin.
air
melalui permukaan
daun.
Berderet di antara Sebagai jalan masuk
Mulut daun dengan dua sel
b) Stomata urat dan
penutup.
daun. keluarnya udara.
Tidak mengalami diferensiasi,
bentuknya
seragam kecuali mesofil
Membuat zat makanan
Pada cekungan di berkas
c) Mesofil melalui
antara urat daun. pengangkut lebih besar,
fotosintesis.
kloroplasnya
lebih sedikit, dindingnya lebih
tebal.
d) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Sejajar.

 PERBEDAAN DAUN DIKOTIL DAN MONOKOTIL

Dikotil :

Daun tunggal atau majemuk, sering kali disertai daun penumpu jarang mempunyai upih.
Daun duduknya tersebar atau berkarang. Tulang daun menjari atau

Monokotil :

Daun tunggal berupih, kadang-kadang mempunyai lidah-lidah yang dianggap sebagai


metamorfosisnya daun penumpu. Daun duduknya berseling atau merupakan rozet. Tulang daun
sejajar atau melengkung.

 ANATOMI DAUN DIKOTIL :

Anda mungkin juga menyukai