Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Rancangan Penulisan

Bahan penulisan yang kami gunakan adalah literatur-literatur hasil


penelitian-penelitian tentang manfaat dari kulit pisang.

3.2 Obyek Penulisan

Kulit pisang yang memiliki banyak manfaat diberbagai bidang seperti


lingkungan yang dapat menambah manfaat dari kulit pisang tersebut.

3.3 Pengumpulan Data


1. Waktu dan Tempat Penulisan

Data yang kami perlukan kami peroleh dari internet dan perpustakaan
Jurusan Kimia Universias Negeri Surabaya. Sedangkan penulisan
dilakukan di Surabaya pada tanggal 9-13 Oktober 2017.

2. Prosedur Kerja

  Studi Literatur dan Observasi

Dalam studi literatur tsng kami lakukan adalah mencari informasi


sebanyak-banyaknya dari buku, dan internet tentang manfaat-manfaat
apa saja yang dikandung oleh kulit pisang yang sering tidak
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Sehingga dengan ide gabungan
dari kami dapat terselesainya karya tulis dengan judul “Pemanfaatan
Kulit Pisang Raja (Musa sapientum) dengan Campuran Pasir Aktif
Sebagai Biosorben Pengikat Logam Besi (Fe) dan Timbal (Pb)”.

 Pembuatan Biosorben Kulit Pisang.


Langkah awal yang dilakukan adalah mancari kulit pisang
sebagai bahan baku utama biosorben. Pisang yang digunakan disini
adalah pisang raja yang sudah tua. Kemudian dipanaskan dengan oven
selama kurang lebih 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam dengan sinar
matahari. Kemudian kulit pisang yang telah kering dihancurkan
dengan sedikit ditumbuk sehingga menjadi bubuk yang halus. Setelah
itu campur serbuk kulit pisang tadi dengan campuran pasir aktif
denganperbandingan 3 :1. Langkah yang terakhir adalah pengemasan
BAB VI

PEMBAHASAN

Dengan campuran kulit pisang dan pasir aktif diharapkan dalam penyerapan limbah
logam berat seperti Besi (Fe) dan Timbal (Pb) penyerapan yang terjadi lebih maksimal
sehingga hasil yang didapat juga sesuai dengan harapan. Pasir aktif itu adalah jenis pasir
silika yang diolah dengan teknologi kimia dan merupakan bahan padat yang biasa diunakan
untuk menyaring air karena mampu menetralkan zat kandungan besi, mangan, dan sulfida
yang berlebih dalam air. Air yang kelebihan zat zat tersebut diatas biasanya tidak dapat
memenuhi syarat untuk emmenuhi kebutuhan sehari-hari. Prinsip penghilangan besi/timbal
adalah melalui proses oksidasi, yaitu dengan menaikan tingkat oksidasi oleh suatu oksidator
dengan tujuan untuk merubah bentuk besi atau mangan terlarut menjadi besi/timbal tidak
terlarut (endapan). Endapan inilah yang akan diproses secara sedimentasi dan filtrasi
menggunakan pasir aktif. Campuran antara pasir aktif dengan kulit pisang raja (Musa
sapientum) digunakan untuk bahan alami penyerap logam yang ada didalam air tanpa
menimbulkan efek samping. Didalam kulit pisang juga terdapat zat yang disebut asam
carboxylic yang dapat mengikat logam yang ada diair. Perpaduan antara bahan alami
penyerap logam dalam air ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran air dan
meningkatkan kualitas air akibat pencemaran. Pembuatan biosorben ini menggunakan kulit
pisang raja (Musa sapientum) yang sudah cukup tua dan berwarna kuning kecoklatan.
Penggunaan kulit pisang yang seperti ini dikarenakan zat pektin yang terkandung pada kulit
pisang yang berwarna kuning kecoklatan jauh lebih banyak. Pektin merupakan polimer dari
asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan -1,4 glikosidik yang mempunyai
kemampuan untuk mengikat ion logam di dalam air sehingga unsur pencemar dalam air dapat
dihilangkan. Kemudian dilakukan pemanasan dengan menggunakan oven yang dimaksudkan
untuk mengaktifkan zat pektin yang terkandung di dalam kulit pisang dan mengurangi kadar
air serta getah di dalam kulit pisang yang berpotensi membuat kerja zat pektin dalam
mengikat ion logam menjadi tidak optimal. Sebelum di oven, kulit pisang dicuci terlebih
dahulu dengan air mengalir hingga bersih kemudian dipotong kecil-kecil agar
memaksimalkan luas permukaannya sehingga kulit pisang cepat kering. Setelah kulit pisang
tersebut layak untuk digunakan kemudian serbuk kulit pisang tadi dicampur dengan pasir
aktif dengan perbandingan 3 : 1 dikarenakan agar penyerapan logam dapat optimal
menggunakan kulit pisang sebagai bahan dasar dan penambahan pasir aktif untuk
memaksimalkan penyerapan kulit pisang terhadap logam pencemaran air yang ada.

Setelah semua bahan tercampur barulah langkah selanjutnya yakni pengemasan,


dimana pengemasan merupakan salah satu hal yang bisa memudahkan penggunaan biosorben
saat digunakan. Pengemasan yang dilakukan yakni dengan memasukkan ekstrak kulit pisang
dan pasir aktif menggunakan kantong teh celup kosong sehingga memudahkan untuk
dimasukkan kedalam air dan tidak mengganggu proses penyerapa logam. Kantong teh celup
kosong juga berguna untuk menyerap endapan yang ditimbulkan akibat pemakaian
biosorben.

Berdasarkan hasil penjelasan diatas dapat diketahui bahwa untuk melakukan


penjernihan air saat ini cara yang dilakukan sangat mudah dan menggunakan bahan alami
yang dapat meminimalisir zat kimia yang ada didalam air. Sehingga dengan memanfaatkan
bahan alami sebagai manusia kita dapat lebih bijaksana dalam menggunakan bahan kimia
agar kualitas air saat ini dapat meningkat dan lebih bermanfaat bagi kehidupan dikarenakan
hilangnya bahan berbahaya seperti logam didalam air.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil studi literatur yang kami lakukan dan pembahasan yang dibahas
pada bab-bab sebelumnya,sehingga dapat kami simpulkan bahwa dengan bahan
kulit pisang kita dapat memanfaatkannya menjadi bahan yang dapat berguna bagi
lingkungan seperti untuk menyerap limbah logam yang ada dalam air.

5.2 Saran
1. Percobaan yag dilakukan harus sesuai prosedur sehingga hasil yang didapat sesuai
dengan keinginan.
2. Diharapkan dengan adanya karya tulis ini dapat menambah pengetahuan untuk
lebih memanfaatkan limbah kulit pisang.
Dapus :
1. Anton.2010. Pisang, (online), (http://id.Wikipedia.org/wiki/pisang)
2. Jeni Zhillullahi, 2013, Pemanfaatan Kulit Pisang ,
http://repository.upi.edu/3517/4/S_KIM_1105717_Chapter1.pdf
3. Marganof. 2007. Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja (Musa
paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat. Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai