Anda di halaman 1dari 6

Kuhtbah Iedul Adha 1437 H: …mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,

yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke


Hikmah Haji dan Qurban bagi Persatuan Umat Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
H. SUTIKNO, SKM, MARS. semesta alam.(QS. Ali Imran 97).
Ketua Yayasan Al-Amin Curup
Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd...

‫اكبر ا‬9 ‫مرات‬ Kaum muslimin rahimakumullah,


Allahu Akbar 9x
Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu Hari ini disebut hari berkurban, yaumun nahar karena para
Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd jamaah haji menyembelih hewan-hewan kurban, sebagai satu
syi’ar dengan menyebut asma Allah ketika menyembelih hewan
Kaum muslimin rahimakumullah, kurban. Allah Swt berfirman:

Hari ini, 10 Dzulhijjah 1437 H, kaum muslimin di seluruh dunia


sedang merayakan hari raya Idul Adha mengiringi ibadah haji,
puncak ibadah dalam syariat Islam setelah jihad fi sabilillah.
Pada hari ini 168.800 jamaah haji Indonesia besersama sekitar Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan
dua juta jamaah haji dari seluruh penjuru dunia berkumpul di (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
Mina untuk melempar jumrah aqobah, setelah kemarin wukuf di ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu
Arafah, dan bermalam di Muzdalifah, dalam rangkaian manasik ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu
haji. Para jamaah haji mengenakan pakaian ihram yang sama kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
dan mengucapkan kalimat talbiyah yang sama, melaksanakan tunduk patuh (kepada Allah),”. (QS. Al Hajj : 34).
perintah Allah Swt:
Umat Islam di seluruh penjuru dunia mengiringi Haji dengan
melaksanakan sholat Iedul Adha dan menyembelih hewan
kurban sebagai syi’ar agama Allah. Allah Swt berfirman:
“Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan (berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara bukit Shafwa
berkorbanlah” (QS. Al Kautsar). dengan bukit Marwah), adzan (panggilan untuk shalat jamaah),
dan lain-lain.
Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu
Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd.. Syi’ar-syi’ar Allah dalam ibadah haji adalah seluruh prosesi
dalam manasik haji, baik itu dimulai dengan mengenakan
Kaum muslimin rahimakumullah, pakaian ihram dan berjalan dari miqat, bermalam di Mina pada
hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), wukuf di padang Arafah (9
Ibadah Haji adalah satu kesatuan dengan ibadah kurban dan Dzulhijjah), bermalam di Muzdalifah (malam 10 Dzul Hijjah), lalu
sholat Iedul Adha sebagai hari raya umat Islam. Pelaksanaan melempar Jumrah sebagai simbolisasi melempar syetan di Mina
ketiganya yang merupakan satu kesatuan ibadah kepada Allah (10, 11, 12 Dzulhijjah), melaksanakan tahalul (dengan
Swt adalah syiar, kekuatan, dan dakwah umat Islam. Allah Swt memotong/mencukur rambut), serta thawaf wada’ sebagai
berfirman: perpisahan. Termasuk di antara syiar haji adalah menyebut-
nyebut asma Allah SWT dalam menyembelih korban serta
memakannya dan membaginya kepada fakir miskin
sebagaimana firman Allah Swt :

“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari


syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah
atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan
sa'i antara keduanya. dan barangsiapa yang mengerjakan suatu
kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan
Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah
Baqarah 158). ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka
berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya
dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang
Syi'ar-syi'ar Allah adalah : tanda-tanda atau tempat beribadah
sengsara dan fakir miskin (QS. Al Hajj 28).
kepada Allah. As Shabuniy dalam Shafwatut
Tafaasiir menerangkan makna kalimat Sya’aira adalah semua
Haji sebagai prosesi ibadah telah menyatukan sikap dan kalimat
urusan agama untuk beribadah kepada Allah seperti thawaf
para jamaah yang datang dari latar belakang berbeda-beda.
(berjalan berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali), sa’i
Apapun bangsa, bahasa, warna kulit, jabatan, dan status sosial yakni menyembelih kambing, sapi, atau onta, dengan syarat-
mereka, dengan pakaian ihram yang sama, serentak mereka syarat tertentu setelah sholat Iedul Adha.
mendeklarasikan sikap dan tindakan mereka memenuhi
panggilan Allah SWT.: Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa Diriwayatkan dari 'Aisyah Ra. ia berkata, bahwa Nabi Saw
syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, bersabda: "Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh
laa syarika laka…(Kupenuhi panggilan-Mu ya Allah, Kupenuhi manusia pada Hari Raya Qurban, lebih dicintai Allah selain dari
panggilan-Mu, kupenuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan kurban itu
kupenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, segala kelak di hari Kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya,
nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum
bagi-Mu)… darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah
diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan
Kalimat talbiyah (kesediaan memenuhi panggilan Allah) itu terus pahala qurban itu." (HR. Tirmidzi, no: 1413)
mereka kumandangkan. Sungguh dahsyat! Dua juta lebih
jamaah haji mengumandangkan kalimat yang sama. Oleh karena Oleh karena itu, setiap muslim yang mampu sangat dianjurkan
itu, haji adalah sebuah momentum bersatunya kekuatan umat berkurban. Kepada yang enggan berkurban padahal mampu,
Islam (soft power) yang terbesar setelah ibadah jihad fi Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai
sabilillah (hard power). Allah Swt memuji pengagungan syiar- kemampuan untuk berqurban, tapi ia tidak mau berqurban,
syiar Allah dalam firman-Nya: maka janganlah ia dekat-dekat di musholla (tempat shalat)
kami." (HR. Ahmad, no: 7924).

“Demikianlah dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Di zaman Nabi Saw musholla adalah lapangan yang khusus
Allah, Maka Sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”. (QS. hanya untuk sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha. Begitu perhatian
Al Hajj 32). Nabi saw. kepada syiar dan dakwah Islam hingga beliau Saw.
memerintahkan seluruh kaum muslimin, tua muda, pria dan
Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu wanita agar hadir mengikuti sholat atau bahkan sekedar
Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd.. mendengarkan khutbah.Bahkan wanita yang sedang haid pun
diperintahkan untuk hadir di lapangan. Yang tidak punya jilbab
Kaum muslimin rahimakumullah, agar dipinjami untuk bisa hadir. Beliau Saw memerintahkan agar
umat Islam mengambil jalan berbeda antara datang ke tempat
Kurban adalah peribadatan yang diunggulkan pada hari raya Idul sholat dengan pulangnya seraya mengumandangkan takbir.
Adha. Idul Adha sendiri maknanya adalah, kembali berkurban, Bahkan kalimat takbir, tahlil, dan tahmid itu diminta terus
dikumandangkan selama empat hari sampai akhir hari tasyriq Arafah : Tiada Tuhan selain Allah yang satu yang tiada sekutu
tanggal 13 Dzulhijjah. Demikian juga menyembelih kurban bagi-Nya. Dialah yang punya segala kekuasaan dan segala puji,
dengan mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar!” dan memakan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami kembali,
dagingnya bersama keluarga dan sahabat serta membagikan bertaubat, beribadah, bersujud, dan memuji Tuhan kami. Maha
kepada fakir miskin pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah benar Allah dengan janji-Nya, Dia pasti menolong hamba-Nya,.
adalah syi’ar dan kegembiraan untuk mengagungkan asma Allah Dia mengalahkan pasukan Ahzab/Sekutu sendirian (Sahih
yang sangat bernilai bagi persatuan dan kesatuan umat serta Bukhari Juz 3 / 7).
da’wah Islam.
Konsentrasi umat dalam jumlah besar dengan keyakinan dan
Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu sikap hidup yang sama, yakni umat yang bertauhid, merupakan
Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd.. kekuatan umat (people power) yang luar biasa.

Kaum muslimin rahimakumullah, Oleh karena itu, sepulang kembali ke tanah air, alangkah
bagusnya bila para jamaah haji tetap dalam satu kesatuan
Tiga Pelajaran Penting dalam Momentum Haji tauhid, tidak berpecah-belah ke dalam golongan masing-
masing. Sudah saatnya para jamaah haji ikut berjuang
Pelajaran yang bisa kita ambil dalam momentum ibadah ibadah mengusung kepemimpinan umat islam menuju terwujudnya
haji, Idul Adha, dan kurban adalah sebagai berikut: NKRI. Dengan NKRI yang Islami presiden akan tampil sebagai
panutan rakyat bertaqwa. Dengan rakyat bertaqwa Negara jadi
Pertama, umat Islam adalah umat yang dibangun di atas kalimat berkah. Allah Swt akan membuka keberkahan bagi umat dan
tauhid Lailahaillallah Muhammad Rasulullah. Kalimat Talbiyah bangsa Indonesia ini sebagaimana firman-Nya:
adalah kalimat deklarasi para jamaah haji bahwa mereka
memenuhi panggilan Allah SWT ke tanah suci untuk memuji,
mengagungkan, dan mentauhidkan-Nya. Kalimat talbiyah :
(Kupenuhi panggilan-Mu ya Allah, Kupenuhi panggilan-Mu,
kupenuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, kupenuhi “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, segala nikmat, dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka
segala kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu) berkah dari langit dan bumi, ...(QS. Al A’raf 96)

Demikian juga dzikir yang dibaca para jamaah haji pada hari Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu
Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd..
Kedua, seluruh syi’ar dalam haji, idul adha, dan kurban adalah bagi dakwah dan jihad umat Islam hingga menaklukkan Rumawi
syi’ar dakwah. Apabila benar-benar dibesarkan atas dasar dan Persia di masa Khalifah Umar bin Al Khaththab (15H).
ketaqwaan (QS. Al Hajj 32) niscaya akan memperkokoh
bangunan umat Islam dan membesarkan wibawa Islam dan Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu
kaum muslimin. Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd..

Sayang, kebesaran haji ini belum di-engineering oleh Raja Arab Ketiga, para jamaah haji adalah asset umat. Para jamaah haji
Saudi dan para pemimpin muslim di 50-an negara untuk punya istitha’ah menuju Mekkah adalah orang-orang mampu.
menjadi bahan dakwah dan syi’ar umat Islam sedunia. Padahal Untuk regular mereka harus merogoh kocek sekitar Rp 50 juta
teknologi sangat memungkinkan. Mestinya para penguasa dan dan Haji Khusus sekitar Rp.100 juta per orang. Mereka
muslim memerintahkan stasiun-stasiun TV dan radio membuat adalah asset umat yang perlu diberdayakan untuk izzul Islam wal
siaran langsung terus-menerus untuk membesarkan syiarnya, muslimin!
agar lebih besar dari Idul Fitri, bahkan lebih besar dari syiar
agama dan ideologi apapun di dunia ini. Kekuatan haji dan syi’arnya ini akan punya efek luar biasa
manakala seluruh pemerintah dunia Islam mendesign
Mestinya sejak tanggal 1 Dzulhijjah sampai puncaknya pada pelaksanaan ibadah haji di Mekkah sesuai dengan hikmah
tanggal 10 Dzulhijjah dimana umat sedunia melaksanakan sholat disyariatkannya haji, yakni agar para jamaah haji mendapati
Idul Adha dan menyembelih hewan Qurban dan dilanjutkan manfaat diniyah dan duniawiyah dari pertemuan internasional
dengan hari tasyriq selama 3 hari dimana umat Islam makan umat Islam itu (QS. Al Hajj 28).
daging bersama fakir miskin dijadikan momentum yang sangat
besar untuk disiarkan ke seluruh dunia. Persatuan dan kesatuan Imam Fakhrurazie (dalam As Shabuniy, Shafwatut Tafaasiir)
umat Islam serta kedermawanan para jamaah haji dan kaum mengatakan bahwa manfaat diniyah dan duniawiyah ini khas
muslimin yang berkurban akan menjadi buah bibir dunia. Dunia hanya ada dalam ibadah haji, tidak ada dalam ibadah-ibadah
akan tahu kebesaran Islam serta kesetiaan umat Islam kepada lainnya. Disinilah letak kekuatan ibadah haji (the power of haji).
system hidup Islam.
Dengan ibadah haji, umat Islam berta’aruf, saling kenal satu
Di masa baginda Rasulullah saw. syi’ar kekuatan dan dakwah sama lain dan saling tukar informasi serta menjalin hubungan
umat terus dibesarkan. Ini dapat dilihat pada beberapa dagang. Arena haji bisa menjadi arena expo dan pertemuan
momentum seperti aktivitas umrah yang urung dengan adanya bisnis internasional bahkan bisa dibentuk organisasi Masyarakat
perjanjian Hudaibiyah (6H), umratul qadla (7H), pembebasan Ekonomi Islam (MEI) untuk membebaskan dunia Islam dari jerat
kota Mekkah (8H), dan haji wada’ (10H) yang menjadi modal utang ribawi IMF, World Bank, maupun kekuatan ekonomi dan
keuangan dunia lainnya. Dengan kekuatan ekonomi eksklusif
dunia Islam, umat Islam bisa leluasa membantu saudara-
saudaranya yang masih miskin dan terbelakang seperti di Afrika
dan Bangladesh; dan juga yang yang masih terjajah dan
tertindas seperti di Palestina, Suriah, Irak, Afghanistan, Kasmir,
Rohingya, Thailand dan Philipina.

Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Laa Ilaha Illallahu Wallahu


Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamd..

Kaum muslimin rahimakumullah,

Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah Swt agar ibadah


para jamaah haji diterima, sebagai haji mabrur. Semoga
sepulang mereka ke tanah air masing-masing menjadi pelopor
kebenaran dan kebajikan.

Semoga kita yang ada di tanah air, diberi kekuatan untuk


menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam, dengan tetap
berpegang teguh kepada tali agama Allah (QS. Ali Imran 103),
membesarkan syi’ar-Nya, memperkuat da’wah kepada-Nya,
memberdayakan ilmunya para ulama, hartanya para aghniya,
dan doanya para dhuafa, agar mampu berjuang menegakkan
syariat Allah Swt di bumi Indonesia. Semoga Allah Swt
mengaruniakan pemimpin NKRI yang mampu mendekritkan
pelaksanaan syariah secara formal konstitusional di seluruh
wilayah NKRI dan kemakmuran bagi seluruh warga negara, Amin
Ya Rabbal Alamin!.

Anda mungkin juga menyukai