PENDAHULUAN
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1-1
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1-2
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
Tujuan-nya adalah :
Mengkaji Kedudukan dan Merumuskan fungsi Kawasan Perkotaan Manonjaya
yang menjadi PKLp bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam pengembangan wilayah.
Merumuskan konsep pengembangan Kawasan Perkotaan Manonjaya di
Kabupaten Tasikmalaya yang sesuai dengan prinsip keseimbangan, keserasian
fungsi, intensitas penggunaan ruang, kelestarian lingkungan pemukiman dan
kegiatan kota yang merupakan usaha menciptakan usaha yang serasi antar
manusia dan lingkungan nya.
Mendukung terwujudnya Kawasan Perkotaan Manonjaya sebagai PKLp dalam
sistem perkotaan di Kabupaten Tasikmalaya secara aman, produktif dan
berkelanjutan.
Terciptanya keseimbangan dan keserasian lingkungan antar lingkungan
permukiman di Kecamatan Manonjaya;
Meningkatkan daya dan hasil guna pelayanan sebagai upaya mengoptimalkan
pemanfaatan ruang;
Mengarahkan pembangunan secara tegas sebagai upaya pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan fisik pada tiap peruntukkan
lahan yang terukur secara kualitas maupun kuantitatif.
Pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian periijinan
kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan pembangunan.
1-3
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1-4
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1-5
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
18. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4655);
19. Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 No 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No 4737);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5004);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 2);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8)
28. Keputusan Presiden No 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
29. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan
Ruang Nasional;
1-6
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1-7
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1-8
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1-9
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1 - 10
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1 - 11
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
9. peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, penguasaan lahan,
penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, pada skala atau tingkat ketelitian
minimal peta 1:5.000.
10. data peta citra lokasi kegiatan dengan ketelitian skala 1:5.000.
Seperti halnya dalam penyusunan RTRW, tingkat akurasi data, sumber penyedia
data, kewenangan sumber atau instansi penyedia data, tingkat kesalahan, variabel
ketidakpastian, serta variabel-variabel lainnya yang mungkin ada, perlu
diperhatikan dalam pengumpulan data. Data dalam bentuk data statistik dan peta,
serta informasi yang dikumpulkan berupa data tahunan (time series) minimal 5
(lima) tahun terakhir dengan kedalaman data setingkat kelurahan. Data
berdasarkan kurun waktu tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran
perubahan apa yang terjadi pada bagian dari kawasan perkotaan.
Pengumpulan data primer, meliputi:
1) Ground survey / toponimi
2) Penjaringan aspirasi masyarakat
3) Pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi
d. Pengolahan dan Analisis Data
a. Analisis kedudukan kecamatan dalam konstelasi kebijakan spasial
b. Analisis kedudukan kecamatan dalam konstelasi kebijakan sectoral
c. Analisis kedudukan kecamatand dalam konteks kondisi strategis Kabupaten
Tasikmalaya
d. Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL)
e. Analisis Location Quotient (LQ)
f. Analisis tingkat urbanisasi
g. Analisis proyeksi penduduk
h. Analisis gravitasi
i. Analisis aksesibilitas
j. Analisis indeks pelayanan fasilitas
k. Analisis skalogram
l. Analisis SWOT
Keluaran dari kegiatan pengolahan dan analisis data meliputi:
1. potensi dan masalah pengembangan kawasan perkotaan;
2. peluang dan tantangan pengembangan;
1 - 12
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
3. kecenderungan perkembangan;
4. perkiraan kebutuhan pengembangan kawasan perkotaan;
5. intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
(termasuk prasarana/infrastruktur dan utilitas); dan
6. teridentifikasinya indikasi arahan penanganan kawasan dan lingkungan.
e. Perumusan Konsep
Perumusan konsep dilakukan terhadap wilayah perencanaan (kawasan fungsional
perkotaan) dengan mengacu pada RTRW dan RTR, mengacu pada pedoman dan
petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan memperhatikan RPJPD
Kabupaten dan RPJMD Kabupaten.
Konsep perencanaan dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternatif konsep yang berisi rumusan
tentang tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan; dan konsep
pengembangan wilayah yang direncanakan.
Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai dasar
perumusan rencana. Hasil kegiatan perumusan konsepsi rencana terdiri atas:
i. Tujuan penataan kawasan perkotaan
Tujuan penataan merupakan nilai dan/atau kualitas terukur yang akan dicapai
sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW dan
merupakan alasan disusunnya penataan kawasan tersebut, serta apabila
diperlukan dapat dilengkapi konsep pencapaian. Tujuan penataan berisi tema
yang akan direncanakan pada kawasan tersebut.
ii. Rencana pola ruang
Rencana pola ruang yang merupakan rencana distribusi subzona peruntukan
yang antara lain meliputi zona hutan lindung, zona yang memberikan
perlindungan terhadap zona di bawahnya, zona perlindungan setempat, zona
hutan produksi, zona hutan rakyat, zona pertanian, zona permukiman, dan
zona peruntukan lainnya ke dalam blok-blok. Rencana pola ruang dimuat dalam
peta yang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan zonasi.
iii. Rencana jaringan prasarana
Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki sistem
jaringan prasarana yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang yang
termuat dalam RTRW Kabupaten, meliputi :
1 - 13
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1 - 14
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1 - 15
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1 - 16
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
1 - 17
PT. Daya Cipta Dianrancana
Penataan Ruang Wilayah Perkotaan Manonjaya Laporan Antara
Kabupaten Tasikmalaya
Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, maksud, tujuan
dan sasaran, landasan hukum yang digunakan, ruang lingkup
pekerjaan yang membahas mengenai lingkup wilayah perencanaan,
lingkup substansi pekerjaan, masa berlaku penataan ruang dan
sistematika pembahasan.
Pada bab ini akan membahas mengenai tujuan penataan ruang arahan
rencana struktur dan pola ruang, arahan rencana prasarana, arahan
kawasan perkotaan yang menjadi prioritas dan arahan pengelolaan
dan pengendalian ruang kawasan perkotaan.
1 - 19
PT. Daya Cipta Dianrancana