Anda di halaman 1dari 2

Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming adalah gejala dari perubahan suhu di atmosfer,
daratan dan lautan. Semakin tahun peningkatan suhu di bumi semakin meningkat, pada tahun
terakhir, peningkatan suhu di atmosfer sekitar 0.74 ± 0.18 °C. Hal ini menyebabkan sistem
perubahan di bumi, misalnya mencairnya es di kutub sehingga permukaan air laut lunak,
perubahan pola prespitasi disertai dengan perubahan iklim yang ekstrim, perubahan iklim yang
ekstrim ini berpengaruh pada sektor pertanian.

Gambar 1. Siklus Pemanasan Global


(Sumber: https://dediirawan66.blogspot.co.id/2013/10/global-warming-atau-pemanasan-
global.html)
Energi matahari sampai di bumi dalam bentuk radiasi gelombang pendek, dalam waktu
lama bumi seharusnya melepas energi matahari ke ruang angkasa dengan kecepata yang sama
saat terabsorbsi matahari, pada malam hari energi tersebut akan dilepas dan pada saat siang
hari sebagian energi matahari direflesikan langsung melalui lapisan atmosfer sampai di bumi
ini disebabkan karena lapisan ozon yang berfungsi sebagia penahan energi surya sudah
mengalami kerusakan yang berlubang yang semakin lama akan semakin melebar. Radiasi
Inframerah dalam bentuk energi gelombang energi panjang selanjutnya akan dilepaskan oleh
bumi tetapi kebanyakan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi terabsorbsi
oleh uap air, karbon dioksida dan gas lainnya yang merupakan penyebab gas rumah kaca, ini
membuat bumi sukar meradiasikan energi tersebut ke ruang angkasa kecuali jika ada aliran
udara dan awan yang membawanya lebih tinggi lagi (Wibisono,2010)
Penyebab pemanasan global selain selain efek rumah kaca yaitu adanya efek balik dan
variasi matahari. Efek balik terjadi karena penguapan air, efek balik juga meningkatkan
kandungan air di udara tapi kelembaban relatif udara konstan atau agak menurun yang
disebabkan udara menjadi hangat, usia CO2 di atmosfer yang panjang maka efek balik ini dapat
dibalikkan secara perlahan, selain itu awan juga diperkirakan menjadi efek balik karena radiasi
infra merah yang dipantulkan ke bumi oleh awan meningkatan efek pemanasan (Soden and
Held, 2005). Selanjutnya yaitu variasi dari matahari, salah satu hipotesa menyatakan bahwa
variasi matahari ini diperkuat oleh umpan balik dari awan (Marsh and Henrik, 2000). Aktivitas
gunung berapi juga dikombinasikan dalam fenomena variasi matahariyang memberikan efek
pemanasan dari masa pra-industri serta efek pendinginan (Hegerl, et al. 2007, Ammann, et al,
2007).
Pemanasan Global

Daftar Pustaka

https://dediirawan66.blogspot.co.id/2013/10/global-warming-atau-pemanasan-global.html

Hegerl, Gabriele C. et al. Understanding and Attributing Climate Change. Climate Change
2007: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Fourth
Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate 11 Change.
Intergovernmental Panel on Climate Change. URL diakses pada 10-11-2008

Marsh, Nigel, Henrik, Svensmark (2000). "Cosmic Rays, Clouds, and Climate" Space Science
Reviews 94: 215-230. URL diakses pada 11-11-2008.

Soden, Brian J., Held, Isacc M. (2005). "An Assessment of Climate Feedbacks in Coupled
Ocean-Atmosphere Models". Journal of Climate 19(14). URL diakses pada 10-11-
2008.

Wibisono MS. 2010. Pengantar Ilmu Kelautan. Universitas Indonesia, Jakarta. 259 hlm.

Anda mungkin juga menyukai