Dosen Pengampu:
Ir. Mardwi Rahdriawan, MT
Disusun Oleh:
Kelompok 2A
Cyndiana Pawestri 21040114120003
Talitha Zuleika 21040114120004
Onixtin Octarina S 21040114120011
Nurfadilah 21040114120012
Rosna Sari Pulungan 21040114120041
Romi Firmansyah 21040114120053
Tingkas Priyambodo 21040114140082
Zaenab Arifah S 21040114120072
Ajeng Puspita Diovani 21040114140093
Gianfi RC Suci 21040114140108
Rachmad Winarko S.P 21040113130083
Review atau kajian Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Penyediaan Ruang
Bagi Pedagang Kaki Lima Di Pusat Perbelanjaan Dan Pusat Perkantoran Di Kota Surabaya terhadap
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Tahun
1982 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3214)
Review atau kajian Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Penyediaan Ruang
Bagi Pedagang Kaki Lima Di Pusat Perbelanjaan Dan Pusat Perkantoran Di Kota Surabaya terhadap
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 93 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4866);
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Peraturan Daerah Kota
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Surabaya Nomor 9 Tahun
Menengah 2014 Tentang Penyediaan
Ruang Bagi Pedagang Kaki
Lima Di Pusat Perbelanjaan
Dan Pusat Perkantoran Di
Kota Surabaya
Review mengenai Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Penyediaan Ruang
Bagi Pedagang Kaki Lima di Pusat Perkantoran di Kota Surabaya terhadap Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Pasal 3 Pasal 3
(1) Pembinaan dalam penataan dan Penataan PKL yang dimaksud
pemberdayaan sebagaimana dalam Peraturan Daerah ini
dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: dilaksanakan berdasarkan asas :
a. pendataan; a. kemanusiaan;
b. perencanaan penyediaan ruang b. keadilan dan kepastian hukum;
bagi kegiatan sektor informal c. kemanfaatan;
c. fasilitasi akses permodalan; d. kemitraan;
d. penguatan kelembagaan; e. keberlanjutan dan kelestarian
e. pembinaan dan bimbingan teknis; lingkungan;
f. fasilitasi kerjasama antar daerah; f. persaingan yang sehat.
dan Pasal 4
g. mengembangkan kemitraan Penyediaan Ruang bagi PKL bertujuan
dengan dunia usaha. untuk:
(1) Program penataan dan a. Penataan PKL didaerah sehingga
pemberdayaan PKL sebagimana dapat meningkatkan kesejahteraan
dimaksud pada ayat (1) disusun dan daya saing PKL sebagai sector
dalam RPJMD sesuai dengan informal menjadi sector formal;
ketentuan peraturan perundang- b. Membangun kemitraan antara
undangan yang mengatur tentang pelaku usaha dengan PKL
perencanaan pembangunan berdasarkan prinsip kesamaan dan
daerah. keadilan dalam menjalankan usaha
Pasal 8 dibidang perdagangan;
Bupati/Walikota melakukan c. Mensinergiskan sector formal dan
penataan PKL dengan cara: informal sehingga dapat
a. pendataan PKL; meningkatkan kesejahteraan
b. pendaftaran PKL; rakyat.
c. penetapan lokasi PKL; Pasal 9
d. pemindahan PKL dan penghapusan Jumlah satuan ruang yang disediakan
lokasi PKL; dan peremajaan lokasi oleh Pelaku Usaha pada Pusat
PKL. Perbelanjaan dan/atau Pusat
Pasal 40 Perkantoran wajib memperhatikan
Bupati/Walikota melakukan fungsi bangunan, luasan bangunan,
pemberdayaan PKL sebagaimana kriteria dan klasifikasi
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
antara lain melalui: dan Pasal 7.
a. peningkatan kemampuan berusaha; Pasal 10
b. fasilitasi akses permodalan; (1) Pemerintah Daerah berwenang
c. fasilitasi bantuan sarana dagang; untuk melakukan pembinaan dan
d. penguatan kelembagaan; pengawasan terhadap penyediaan
e. fasilitasi peningkatan produksi; ruang bagi PKL di Pusat
f. pengolahan, pengembangan Perbelanjaan dan/atau Pusat
jaringan dan promosi; dan Perkantoran di daerah.
pembinaan dan bimbingan teknis (2) Bentuk pembinaan
Pasal 41 sebagaimana dimaksut pada ayat
(1) Menteri dapat memfasilitasi (1) antara lain berupa :
kerjasama PKL antar provinsi. a. Monitoring dan evaluasi terhadap
(2) Gubernur memfasilitasi perkembangan PKL yang
kerjasama pemberdayaan PKL antar ditempatkan;
kabupaten/kota di wilayahnya. b. Pembinaan kemampuan manajerial,
(3) Kerjasama sebagaimana produksi dan pemasaran yang
dimaksud pada ayat (2) berguna bagi pengembangan PKL
berpedoman pada peraturan yang ditempatkan pada satuan
perundang-undangan yang ruang PKL.
mengatur tentang kerjasama antar (3) Bentukan pengawasan
daerah. sebagaimana dimaksut pada ayat
Pasal 45 (1) antara lain berupa:
(1) Bupati/Walikota melakukan a. Mengawasi dan mengevaluasi
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama PKL dengan
penataan dan pemberdayaan PKL Pengelola Pusat Perbelanjaan dan
di wilayahnya. Pusat Perkantoran daerah untuk
(2) Monitoring dan evaluasi Kepentingan peningkatan
dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) perekonomian masyarakat;
kali dalam setahun dan/atau b. Mengantisipasi kemungkinan
sewaktu-waktu apabila diperlukan. timbulnya permasalahan dalam
kerjasama PKL dengan pelaku
usaha di daerah;
c. Mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk menyelesaikan
permasalahan sebagai akibat
penyediaan satuan ruang bagi PKL
dan kerjasama PKL dengan pelaku
usaha di daerah sesuai dengan
peraturan perundang – undangan.
Review ditinjau pada bagian Mengingat no. 18
Review atau kajian Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2003
Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima dan Peraturan Daerah
Kota Surabaya Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyediaan Ruang Bagi Pedagang
Kaki Lima di Pusat Perbelanjaan dan Pusat Perkantoran di Kota Surabaya