Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KOLOSTOMI


DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 12 Maret – 17 Maret 2018

Oleh:
Rusmila Ulfah, S. Kep
NIM. 1730913320011

PROGRAM PROFESI NERS STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Rusmila Ulfah, S.Kep

NIM : 1730913320011

JUDUL LP : Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Kolostomi

di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, 12 Maret 2018

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noor Diani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB Mahyudi, S. Kep., Ns


NIP.19780317 200812 2 001 NIP. 19670728 198802 1 001
Kolostomi
Indikasi Jenis-Jenis
Berdasarkan lubang :
1. Penyakit usus yang ganas seperti carsinoma pada DEFINISI 1. Single barreled stoma
usus.
Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus.
2. Kondisi infeksi tertentu pada colon. Kolostomi adalah suatu operasi untuk membentuk
3. Trauma kolon dan sigmoid Segmen distal dapat dibuang atau ditutup.
suatu hubungan buatan antara kolon dengan 2. Double barreled
4. Diversi pada anus malformasi
5. Diversi pada penyakit Hirschsprung permukaan kulit pada dinding perut. Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua
6. Diversi untuk kelainan lain pada rekto sigmoid anal ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui
kanal. dinding abdominal mengakibatkan dua
stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus
Kontraindikasi dan stoma proksimal mengalirkan feses
Komplikasi 1. Baru menjalani pembedahan jahitan 3. Kolostomi lop-lop
belum pulih Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui
1. Obstruksi/ penyumbatan dinding abdomen dan diikat ditempat dengan
2. Infeksi 2. Penyakit menetap di dalam kolon
glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk
3. Fasilitas kebersihan tidak adekuat
3. Retraksi stoma/ mengkerut adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat
4. Perdarahan stoma dipermukaan terpajan dari usus dengan
menggunakan pemotong.
5. Prolaps pada stoma Berdasarkan lama penggunaan
6. Stenosis 1. Kolostomi Permanen
7. lritasi Kulit Pembuatan kolostomi permanen biasanya
dilakukan apabila pasien sudah tidak
Prosedur memungkinkan untuk defekasi secara normal
1. Persetujuan operasi karena adanya keganasan, perlengketan, atau
pengangkatan kolon sigmoid atau rectum
2. Preoperasi kolostomi dilakukan
sehingga tidak memungkinkan feses melalui
dengan diagnose fisik, klinis, anus. Kolostomi permanen biasanya berupa
maupun radiologi kolostomi single barrel ( dengan satu ujung
3. Persiapan alat-alat dan obat-obatan lubang).
4. Anestesi 2. Kolostomi temporer/ sementara
5. Operasi kolostomi Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan
dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses
sementara dan kemudian kolon akan
dikembalikan seperti semula dan abdomen
ditutup kembali. Kolostomi temporer ini
mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan
melalui abdomen yang disebut kolostomi double
barrel.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Identitas pasien:
Nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS dan diagnosa medis.

Status kesehatan:
Keluhan utama, keluhan tambahan, riawayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga.
Pola-pola kesehatan fungsional:
Pola penatalaksanaan kesehatan/persepsi sehat, pola nurtrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola latihan dan aktivitas, pola istirahat dan tidur, pola kognitif, pola
persepsi konsep diri, pola peran dan tanggung jawab, pola seksual-reproduksi, pola koping dan toleransi stres, pola keyakinan dan nilai.
Diagnosa 1. Nyeri akut
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
3. Risiko infeksi
4. Gangguan citra tubuh
5. Defisiensi pengetahuan
Intervensi Nyeri Akut Ketidakseimbangan Risiko Infeksi Gangguan Citra Tubuh Defisiensi Pengetahuan
dan outcome NOC: Nutrisi: Kurang dari NOC : NOC : NOC :
Pain Control Kebutuhan Tubuh Risk Control Body Image Knowledge : disease process,
Setelah di lakukan NOC: Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Knowledge : Health Behavior
tindakan keperawatan Nutritional Status selama 1x24 jam, masalah selama 3x24 jam, masalah Setelah dilakukan tindakan
selama 3 x 60 menit, Setelah dilakukan tindakan teratasi dengan kriteria hasil: teratasi dengan kriteria hasil: keperawatan selama 1 x 60
pasien tidak mengalami keperawatan selama 3x24 1. Klien bebas dari tanda dan 1. Puas dengan penampilan menit pasien menunjukkan
nyeri, dengan kriteria jam kebutuhan nutrisi klien gejala infeksi tubuh (skala 4 dari 1 – 5) pengetahuan tentang proses
hasil: terpenuhi dengan kriteria 2. Jumlah leukosit dalam 2. Mampu menyesuaikan penyakit, dengan kriteria hasil:
hasil: batas normal (4.300- dengan perubahan fungsi 1. Pasien dan keluarga
1. Mengenali serangan 1. Intake nutrisi adekuat 10.800/mm3) tubuh (skala 4 dari 1 – 5) menyatakan pemahaman
nyeri 2. Intake makanan adekuat tentang penyakit, kondisi,
2. Menggunakan 3. Intake minuman adekuat prognosis dan program
tindakan pencegahan pengobatan
3. Menggunakan
analgetik yang
dianjurkan
4. Melaporkan nyeri
NIC NIC: NIC: NIC : NIC
Pain Management Nutrition Management Infection Control Body Image Enhancement Teaching: Disease Process
1. Lakukan pengkajian 1. Kolaborasi dengan ahli 1. Pertahankan teknik isolasi 1. Monitor frekuensi kalimat 1. Berikan penilaian tentang
nyeri secara gizi untuk menentukan 2. Batasi pengunjung bila yang mengkritik diri sendiri tingkat pengetahuan pasien
jumlah kalori dan tipe perlu 2. Bantu klien untuk mengenali
komprehensif tentang proses penyakit
3. Gunakan sabun
termasuk lokasi, nutrisi yang dibutuhkan. tindakan yang akan yang spesifik
antimikroba untuk cuci
karakteristik, durasi, 2. Tanyakan alergi yang tangan meningkatkan 2. Jelaskan patofisiologi dari
frekuensi, kualitas dimiliki klien 4. Cuci tangan setiap penampilannya penyakit dan bagaimana
3. Pastikan makanan sebelum dan sesudah 3. Fasilitasi hubungan klien
dan faktor presipitasi mengandung tinggi serat tindakan keperawatan dengan individu yang hal ini berhubungan
2. Observasi reaksi untuk mencegah 5. Pertahankan teknik asepsis mengalami perubahan citra dengan anatomi dan
nonverbal dari konstipasi pada pasien beresiko tubuh yang serupa fisiologi, dengan cara yang
6. Inspeksi kondisi luka/insisi
ketidaknyamanan 4. Monitor intake makanan 4. Identifikasi dukungan tepat.
7. Laporkan kecurigaan
3. Gunakan teknik dan minuman infeksi kelompok yang tersedia 3. Gambarkan tanda dan
komunikasi 5. Anjurkan untuk 8. Laporkan kultur positif untuk klien gejala yang biasa muncul
terapeutik untuk mengonsumsi makanan pada penyakit, dengan cara
mengetahui dengan porsi sedikit tapi yang tepat
pengalaman nyeri sering 4. Gambarkan proses
pasien penyakit, dengan cara yang
4. Kurangi faktor tepat
presipitasi nyeri 5. Identifikasi kemungkinan
5. Pilih dan lakukan penyebab, dengan cara
penanganan nyeri yang tepat
6. Ajarkan tentang 6. Sediakan informasi pada
teknik pasien tentang kondisi,
nonfarmakologi dengan cara yang tepat
7. Evaluasi keefektifan 7. Sediakan bagi keluarga
kontrol nyeri informasi tentang
8. Tingkatkan istirahat kemajuan pasien dengan
9. Berikan informasi cara yang tepat.
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
10. Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil

Administrasi Analgetik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan derajat
nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
3. Memonitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
4. Evaluasi efektivitas
analgesic, tanda dan
gejala
Pathway

Kanker Obstruksi Peradangan Diverticulosis kronik Iskemia usus/trauma

Feses tidak dapat Nekrosis pada striktur Abses Nekrosis jaringan


dikeluarkan jaringan usus perikolik

Peningkatan tekanan obstruksi Obstruksi usus


intraabdomen

Kolostomi

Terdapat kantong Tidak mengetahui


Adanya luka post
Pembatasan diet stoma di daerah
operasi cara perawatan
abdomen

Ketidakseimbangan Nyeri Risiko Gangguan citra Defisiensi


nutrisi : kurang dari akut infeksi tubuh pengetahuan
kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. 2011. Kuliah Umum Enterolith dan colostomy. FKH UGM, Yogyakarta.

Hartiningsih. 2011. Kuliah Umum Persiapan Operasi. Yogyakarta : FKH UGM

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2015. NANDA International Nursing


Diagnoses: Definitions and Classification 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell.
Johnson, M., Moorhead, S., Buluchek, G., Butcher, H., Meridean M., Swanson,
Elizabeth. 2013. NOC and NIC Lingkages to NANDA-I and Clinical
Conditions. United States, Elsevier Mosby.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah: Brunner Suddarth, Vol. 2. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat, 1997, Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta: EGC.
Sudoyo, W. A., dkk. (2006). Ilmu penyakit dalam. Edisi IV. Jakarta : Pusat penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

Anda mungkin juga menyukai

  • Lengkap Dari Bab 1-4
    Lengkap Dari Bab 1-4
    Dokumen58 halaman
    Lengkap Dari Bab 1-4
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • Sap HT Fixxx
    Sap HT Fixxx
    Dokumen7 halaman
    Sap HT Fixxx
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • LIST
    LIST
    Dokumen2 halaman
    LIST
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • 4 Ojjbkmmkl
    4 Ojjbkmmkl
    Dokumen8 halaman
    4 Ojjbkmmkl
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • BPH 4
    BPH 4
    Dokumen6 halaman
    BPH 4
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • TNJGH
    TNJGH
    Dokumen5 halaman
    TNJGH
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan BPH
    Asuhan Keperawatan BPH
    Dokumen29 halaman
    Asuhan Keperawatan BPH
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • JNBJBHV
    JNBJBHV
    Dokumen15 halaman
    JNBJBHV
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • JKGGHBJKFGVBHBJNJN
    JKGGHBJKFGVBHBJNJN
    Dokumen6 halaman
    JKGGHBJKFGVBHBJNJN
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • Tutor BAtu Ginjal
    Tutor BAtu Ginjal
    Dokumen5 halaman
    Tutor BAtu Ginjal
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • BHJVCVJ
    BHJVCVJ
    Dokumen21 halaman
    BHJVCVJ
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • NJGGHJKL
    NJGGHJKL
    Dokumen20 halaman
    NJGGHJKL
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • GNFCHB V V
    GNFCHB V V
    Dokumen17 halaman
    GNFCHB V V
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • NGDKKVMMD
    NGDKKVMMD
    Dokumen12 halaman
    NGDKKVMMD
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • GKJHJKJ
    GKJHJKJ
    Dokumen4 halaman
    GKJHJKJ
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • Tutor BAtu Ginjal
    Tutor BAtu Ginjal
    Dokumen5 halaman
    Tutor BAtu Ginjal
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • VBHGCVB
    VBHGCVB
    Dokumen1 halaman
    VBHGCVB
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • GNFCHB V V
    GNFCHB V V
    Dokumen17 halaman
    GNFCHB V V
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • KMKHHGHB
    KMKHHGHB
    Dokumen10 halaman
    KMKHHGHB
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • JGGDC
    JGGDC
    Dokumen1 halaman
    JGGDC
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • JGGDC
    JGGDC
    Dokumen1 halaman
    JGGDC
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • KMKHHGHB
    KMKHHGHB
    Dokumen10 halaman
    KMKHHGHB
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • Jihugj
    Jihugj
    Dokumen13 halaman
    Jihugj
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • JGKXJC
    JGKXJC
    Dokumen16 halaman
    JGKXJC
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • BJHFGN
    BJHFGN
    Dokumen1 halaman
    BJHFGN
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • JKVNKNKCX
    JKVNKNKCX
    Dokumen3 halaman
    JKVNKNKCX
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • HJKHJ
    HJKHJ
    Dokumen8 halaman
    HJKHJ
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • Jdkjfkajh
    Jdkjfkajh
    Dokumen22 halaman
    Jdkjfkajh
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • HPP
    HPP
    Dokumen23 halaman
    HPP
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat
  • KHJFHCDGXFVB
    KHJFHCDGXFVB
    Dokumen2 halaman
    KHJFHCDGXFVB
    Rusmila Ulfah
    Belum ada peringkat